Mahakarya Sang Pemenang

Tahun Baru



Tahun Baru

0Ini adalah pertama kalinya Tang Jing menghabiskan hari Natal bersama mereka yang biasanya hanya bisa berinteraksi dengannya melalui wawancara. Dia sangat penasaran, tapi dia terlihat cukup tenang dan menyembunyikan kebiasaan profesionalnya sebagai reporter dengan sangat baik.      

Tang Jing tahu bahwa George Wood tidak ingin ada reporter yang terlibat dalam kehidupan pribadinya. Pernah ada tabloid Inggris yang menggunakan nada sarkastik dan tanpa pikir panjang mengungkapkan bahwa ibu Wood dulu bekerja sebagai pelacur murahan di daerah kumuh, tidak lama setelah Wood mulai terkenal. George Wood dan Nottingham Forest bersama-sama berusaha untuk memblokir perusahaan media itu selamanya dan tidak ada berita tentang tim Forest dan Wood yang boleh dipublikasikan di media itu, atau surat tuntutan dari pengacara akan dikirimkan.      

Ini berbeda dari gaya 'pemblokiran' ala Twain. Ini benar-benar dilakukan. Karenanya, Nottingham Forest tidak memiliki kontak apapun dengan outlet media yang bersangkutan sejak kejadian itu.      

Saat Twain melangkah masuk dari luar rumah, seluruh dirinya seolah sudah berubah. Dia tidak lagi memasang ekspresi tertekan seperti sebelumnya. Natal tahun ini tidak terlalu buruk.      

Selama makan malam, dia sesekali bercanda tentang hubungan misterius antara Tang Jing dan Dunn.      

Dalam menghadapi lelucon yang dilontarkan Twain, Dunn memilih untuk tetap diam, sementara Tang Jing tampak cukup santun.      

Sekarang setelah Dunn tidak lagi tinggal di sebelah rumah Twain dan disaat Twain dan Shania menikmati hidup mereka sebagai pasangan, Dunn memiliki ruang pribadinya sendiri. Jadi, Twain tidak terlalu terkejut jika memang ada sesuatu yang terjadi antara Dunn dan Tang Jing.      

Satu-satunya keterkejutannya adalah dengan karakter Dunn yang tampak membosankan dari luar tapi cukup filosofis dan penuh semangat dari dalam, dia bisa mengembangkan hubungan romansa dengan Tang Jing yang sangat ekstrovert, cukup riang dan terlihat mirip wanita karir. Itu benar-benar luar biasa...      

Twain merasa keduanya sangat tidak cocok... Dengan seorang pria seperti Dunn, orang luar takkan bisa menemukan kelebihan Dunn sebelum berinteraksi dengannya selama beberapa waktu. Jadi, apa yang sebenarnya disukai Tang Jing darinya?     

Twain merasa dia sama sekali tidak bisa memahami pria dan wanita yang ada di hadapannya saat ini. Tapi dia lupa bahwa orang luar juga menggelengkan kepala mereka saat melihat dirinya dan Shania sebagai "pasangan sejati" dan mereka "tidak bisa memahaminya!"     

※※※     

"Makan malam keluarga di malam Tahun Baru Cina" versi Barat ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya karena adanya Tang Jing. Ini seolah menjadi acara yang berbeda.      

Tang Jing tadinya bersikap sedikit kaku, dan perlahan mulai rileks.      

Twain akan melirik ke arah Sophia dari waktu ke waktu. Dia tidak bisa melupakan bagaimana Sophia melingkarkan lengannya di depan pintu dan menyandarkan kepalanya ke bahunya.      

Dia masih ingat bagaimana perasaannya ketika melihat Sophia untuk yang pertama kalinya. Pada saat itu, seluruh daerah kumuh Sneinton tampak abu-abu – langit abu-abu, jalanan abu-abu yang retak-retak, dinding berwarna abu-abu, atap abu-abu, dan bahkan wajah-wajah dengan ekspresi kelabu....      

Seorang ibu yang duduk di rumah dan memotong kentang itulah satu-satunya yang berwarna, hidup dan penuh vitalitas.      

Sekarang setelah dia melihatnya lagi, cahaya Sophia perlahan mulai memudar, karena sekelilingnya kini penuh warna. Atau mungkin karena cahaya kehidupan Sophia sendiri memang lemah?     

Twain tahu bahwa wanita itu menyukainya. Tapi dia menghindari dan menolaknya dengan bijak. Sekarang dia memikirkannya lagi. Apakah dia terlalu kejam karena melakukan itu pada seorang wanita yang lemah? Tapi Twain tidak bisa menerima gagasan bahwa seseorang harus mencintai orang lain hanya karena bersimpati padanya. Itu akan menjadi siksaan bagi dirinya dan Sophia.      

Untungnya, Sophia adalah wanita yang rasional dan cerdas. Dia memutuskan untuk mundur saat Shania yang lebih cocok untuk Twain muncul. Sophia sudah merasa puas karena bisa bersandar pada Twain meski hanya sebentar saat mereka berada diluar rumah barusan.      

Di dunia ini, orang-orang yang baik hati tidak selalu beruntung dan kehidupan mereka tidak selalu aman...      

※※※     

Mereka tetap tinggal sejenak usai makan malam dan kemudian Twain dan semua orang lainnya mengucapkan selamat tinggal kepada Wood dan ibunya, Sophia.      

Twain akan mengantarkan Dunn dan Tang Jing kembali ke rumah Dunn di Branford Garden Lane sebelum kemudian pulang sendirian.      

Dalam perjalanan mengantarkan Dunn dan Tang Jing ke tujuan mereka, Twain tidak lupa menggoda keduanya dengan omong kosong, "Hey, Nona Tang Jing, akan berbahaya kalau kau sendirian saja dengan seorang pria."     

"Justru lebih berbahaya kalau aku tinggal bersamamu." Tidak mau kalah, Tang Jing membalas. Karena dia bukan lagi reporter, dia tidak harus berpura-pura baik karena mereka tidak lagi memiliki hubungan yang saling menguntungkan, yang merupakan hal bagus bagi Tang Jing – dia akhirnya tidak perlu 'bersikap rendah hati' di hadapan pria arogan ini.      

"Ha!" Twain tertawa, "Aku ini pria yang sudah menikah. Tentunya aku lebih baik daripada seorang perjaka tua yang kesepian?"     

"Aku bisa saja ikut pulang denganmu, tapi kau akan membaca berita tentang bagaimana kau menghabiskan malammu dengan kekasih Cina misteriusmu di The Sun besok pagi, Tn. Twain."     

Dunn hanya bisa menyaksikan perdebatan antara kedua orang itu tanpa daya.      

"Baiklah, kau menang!" Karena dia sudah punya istri, Twain harus lebih memperhatikan citra kehidupan pribadinya. Misalnya, meski Shania tidak bisa bersamanya dalam kurun waktu lama, Twain tidak bisa lagi menyewa pelacur untuk memuaskan kebutuhan fisiknya.      

"Selamat malam, kuharap kalian berdua menikmati malam yang fantastis!" Twain tidak lupa membalas Tang Jing sebelum pergi. Lalu dia segera berkendara menjauh.      

"Dasar hooligan tua itu!" Tang Jing hanya bisa meludahi bagian belakang mobil yang bergerak menjauh dengan cepat.      

Dia dan Dunn memang sedang membangun hubungan romantis, tapi hubungan mereka masih belum berkembang sampai berhubungan seks.      

Dunn hanya tersenyum dalam diam di belakangnya. Kalau Twain dibilang 'tua', bukankah seharusnya dirinya sudah dikubur di peristirahatan terakhir?     

※※※     

Twain mengendarai mobil dan tidak langsung pulang ke rumahnya di bagian timur laut kota. Dia justru menuju ke pusat kota.      

Saat itu masih jam delapan malam lewat sedikit dan suasana disana masih ramai dipenuhi pasangan muda, teman dekat dan kerabat yang semuanya berkumpul di alun-alun kota, menunggu untuk menikmati pertunjukan kembang api yang akan segera dimulai.      

Twain sedang menganggur jadi dia memarkir mobilnya di tempat parkir dan duduk di dalam mobil untuk menonton kembang api. Bagaimanapun juga, dia tidak perlu pulang lebih awal. Dengan siapa dia akan menghabiskan Natal, mendiami ratusan meter persegi rumah yang gelap dan sepi?     

Saat kembang api pertama tampak mekar di langit malam, suara sorakan terdengar diantara kerumunan.      

Semakin banyak kembang api yang diluncurkan dan mekar di langit. Suara keriuhan semakin keras ditemani pemandangan kembang api yang semakin melebar.      

Twain tidak sesenang orang-orang muda itu. Dia hanya memandang kembang api di langit dan tenggelam dalam pikirannya sendiri – kapan dia akan memiliki seseorang di sisinya, ikut berseru senang, sambil menonton kembang api disini?     

Beberapa hari lagi sudah Tahun Baru dan kalender akan berganti ke 2011. Kalau dia harus membuat permintaan, permintaan seperti apa yang akan dibuatnya?     

Suara kembang api dan ledakannya serta suara-suara dari kerumunan orang berdering di telinganya. Twain menutup matanya dan mengucapkan keinginan di hatinya yang dia tidak tahu kapan hal itu akan terwujud ---      

Aku berharap aku bisa menghabiskan Natal dan Tahun Baru dengan Shania.      

Sialan! Aku ini pria yang sudah menikah. Kenapa aku masih seperti anak kuliahan yang kesepian di hari yang seharusnya bisa kuhabiskan dengan gembira bersama keluargaku!     

※※※     

Setelah menikmati Natal dengan suka duka kehidupan, Twain tidak punya banyak waktu untuk merasa depresi. Besok, timnya akan menghadapi Birmingham City di kandang. Pekerjaan masih menjadi hal yang terpenting.      

Kembali ke kompleks latihan untuk memulai pekerjaannya hari ini, Twain tidak lupa untuk terus menggoda Dunn dan bertanya padanya apakah dia bersenang-senang semalam.      

Dunn mengabaikan Twain dan hanya tersenyum penuh arti. Dia menyibukkan diri dengan pekerjaannya dan membiarkan Twain mencercanya.      

Setelah Natal, semuanya terlihat seperti biasa kecuali beberapa pemain yang tidak terlalu profesional akan terlihat letih. Tapi Twain diam-diam telah mencatat siapa saja yang telah menghabiskan waktu libur mereka dengan pesta gila-gilaan dan mereka takkan diturunkan dalam pertandingan melawan Birmingham City.      

Pertandingan kandang Nottingham Forest melawan Birmingham City adalah putaran liga kedelapan belas Liga Premier. Ini adalah pertama kalinya Tang Jing duduk di boks VIP dan bukannya menonton pertandingan dari galeri media yang ada di bawahnya.      

Pertandingan itu berakhir dengan kemenangan telak Nottingham Forest atas Birmingham City dengan skor 2:0. Dimulai dari bek kiri, Donovan Slijngard, yang dipinjamkan Ajax ke Birmingham City, memberikan hadiah besar bagi tim Forest setelah pertandingan berjalan tiga menit. Donovan membantu Nottingham Forest mencetak rekor di awal pertandingan melalui gol bunuh diri yang menakjubkan. Di awal babak kedua, Eastwood berhasil menyarangkan bola ke dalam gawang setelah berhasil melewati dua pemain lawan berturut-turut, menunjukkan gayanya yang mematikan dan membantu tim menetapkan skor pertandingan pada 2:0.      

Pertandingan ini sempurna dalam hal hasil dan proses. Para fans Nottingham Forest jarang menonton pertandingan yang begitu mengasyikkan --- tim mereka menekan lawan dari sejak awal hingga akhir dalam pertandingan berdurasi sembilan puluh menit dimana Birmingham City hanya bisa menembak satu kali dan itupun bukan di area gawang. Selain menggunakan pelanggaran, para pemain mereka sama sekali tidak bisa menghentikan serangan tim Forest. Mereka hanya bisa menjadi pemain pendukung di pertandingan ini dan sama sekali tidak menimbulkan ancaman bagi Akinfeev sampai-sampai komentator di televisi mengatakan Akinfeev mungkin merasa kedinginan...      

Di sisi lain, Nottingham Forest berusaha mencetak gol sebanyak dua puluh dua kali! Mereka mendapatkan keunggulan dalam hal tingkat penguasaan bola, tingkat keberhasilan passing, tingkat keberhasilan umpan silang, tingkat keberhasilan merebut bola dan tingkat keberhasilan sundulan bola. Setiap pemain yang diturunkan di lapangan bermain dengan sangat bagus sehingga menghasilkan pertandingan yang luar biasa.      

Setiap penggemar Forest yang meninggalkan stadion City Ground berada dalam mood yang bagus, seolah Tony Twain dan para pemainnya memberi mereka hadiah Natal terbaik.      

Setelah bermain ofensif melawan Manchester United dan juga Liverpool, maka wajar saja kalau mereka membuat pertandingan ini tampak menggunakan setengah-ofensif dan setengah-defensif saat melawan Birmingham City.      

Beberapa pengamat menganalisa apakah ini merupakan pertanda bahwa Nottingham Forest dan Tony Twain akan bertransformasi.      

Twain tidak memberikan penjelasan apapun. Dua hari kemudian pada tanggal 28 Desember, dia memimpin timnya melakukan pertandingan tandang ke Stadion Riverside dan mengalahkan Middlesbrough dengan skor 1:0.      

Meski mereka hanya bisa mencetak satu gol, mereka benar-benar mengendalikan permainan dan unggul dalam semua statistik pertandingan.      

Ini membuat banyak pengamat yang tadinya merasa tim Forest penuh cela, kini terkejut dan menyatakan bahwa Nottingham Forest bisa menang dan bermain dengan bagus. Mereka punya sedikit gaya Arsenal.      

Tapi mereka semua hanya bicara omong kosong. Twain tidak akan mau mengakui bahwa tim Forest-nya belajar dari Arsenal. Orang yang teliti pasti akan sadar bahwa meski statistik Nottingham Forest untuk penguasaan bola dan statistik lainnya telah mengalami peningkatan, beberapa skill tradisional mereka masih belum hilang. Sebagai contoh, penekanan pada counter press yang langsung dilakukan dan kalau tekel balasan tidak berhasil, maka mereka akan langsung mundur untuk bertahan. Mereka tidak boleh menciptakan ruang dan waktu di wilayah mereka sendiri supaya lawan bisa mencetak gol. Ini adalah hal yang jarang atau bahkan tidak pernah digunakan oleh Arsene Wenger.      

Twain boleh saja mengejar keindahan dan momentum selama menyerang, tapi saat harus bertahan, dia tiba-tiba saja berubah ke gaya Jerman, yang keras dan teliti sampai-sampai terlihat agak kasar.      

Selama menyerang, dia mengijinkan pemainnya melakukan kesalahan atau bahkan membuang-buang peluang. Tapi siapapun yang membuat kesalahan saat sedang bertahan jelas akan diomeli Twain.      

Dunia luar masih tetap terkejut melihat perubahan-perubahan di dalam tim Forest, tapi unit pelatih Forest sama sekali tidak terkejut. Karena itu semua adalah hasil akhir dari upaya mereka dan Twain selama beberapa musim terakhir.      

Sejak awal musim 06-07, Twain mengembangkan gagasan tentang mengendalikan pertandingan. Tapi semuanya terpotong-potong selama periode ini dan baru terselesaikan sekarang. Nottingham Forest punya kepercayaan diri dan kemampuan untuk menang atas lawan manapun dalam cara yang bisa memastikan efisiensi dan memuaskan para penonton.      

Sekali lagi, reporter Pierce Brosnan berfungsi sebagai juru bicara Nottingham Forest dan Tony Twain. Dia menulis sebuah artikel untuk memuji gaya bermain tim Forest saat ini, mengatakan bahwa para fans Nottingham Forest bisa merasakan kemenangan sambil menikmatinya dan memamerkannya --- tim kami bisa memainkan gaya sepakbola yang membuat semua orang bersorak senang!     

Mereka sebenarnya tidak punya masalah dengan Tony Twain. Malah, dengan keberhasilan Twain di tim Forest selama beberapa tahun terakhir, dan pekerjaannya di tim Forest sejak tahun 1996, tidak ada fans yang merasa tidak senang padanya. Hanya saja saat mereka berdebat dengan fans Arsenal atau fans Barcelona, mereka hanya bisa menggunakan gelar juara untuk berdebat sementara fans dari kedua tim itu bisa mengolok gaya sepakbola Twain sebagai "sepakbola yang membuat monyet paling lincah sekalipun jatuh tertidur".      

Perasaan para fans yang menonton dari tribun dan melihat bagaimana timnya mengendalikan permainan dari awal hingga akhir, bermain dan menghadapi lawan dengan santai, selalu merasa yakin dan tidak cemas lawan yang menekan mereka akan tiba-tiba mencetak gol, itu terasa memuaskan...      

Oleh karena itu, akankah Nottingham Forest mengadopsi gaya yang baru dan tetap bermain seperti ini?     

Twain memberikan jawaban dengan tindakan praktisnya.      

Di bulan terakhir tahun 2010, Nottingham Forest mencatat rekor kemenangan lima kali menang dan satu kali imbang dalam enam pertandingan berturut-turut, terlebih lagi mereka tidak kehilangan poin melawan tim-tim tradisional yang kuat, Liverpool dan Manchester United. Mereka bermain aman melawan Manchester United di pertandingan tandang hingga menit terakhir dan menang atas Liverpool di kandang, yang tidak mudah untuk dilakukan.      

Jadi, Nottingham Forest memenangkan penghargaan tim terbaik bulan itu, sementara Twain memenangkan penghargaan manajer terbaik di bulan itu untuk yang kelima belas kalinya sejak dia menjadi manajer Tim Pertama Forest.      

Setelah menerima penghargaannya di hari Tahun Baru, 1 Januari 2011, Twain memimpin timnya untuk meraih kemenangan yang sulit 1:0 melawan Blackburn Rovers.      

Para pemain tiba-tiba saja menunjukkan kondisi buruk setelah memasuki tahun baru. Sejak awal pertandingan, Twain ingin menang dengan menggunakan rutinitas penguasaan bola. Tapi para pemainnya sama sekali tidak dalam kondisi yang bagus, jadi dia mengubah pikirannya di menit-menit terakhir dan kembali menggunakan rutinitas lama --- memainkan taktik serangan balik defensif yang paling familiar dan paling mereka kuasai tanpa perlu susah payah berlatih untuk itu.      

Pada akhirnya, dengan gol Agbonlahor selama serangan balik yang terjadi antara offside dan onside, mereka mendapatkan kemenangan yang sulit atas Blackburn Rovers dan mendapatkan tiga poin.      

Tim Forest tidak memainkan pertandingan ini dengan indah dan pertandingan ini tidak enak ditonton. Seringkali kedua tim melakukan kesalahan sepanjang waktu dan pertandingan berjalan begitu membosankan hingga para penonton hampir jatuh tertidur. Ini sangat jauh berbeda dari pertandingan mereka sebelumnya. Tapi pada akhirnya mereka berhasil menang. Twain cukup percaya diri untuk berkata di hadapan para reporter, "Tidak! Aku tidak pernah bilang kalau timku harus menggunakan gaya itu. Aku tidak peduli timku bermain bagus atau tidak, selama kami bisa menang! Hanya orang bodoh yang bermain bagus tapi kalah dalam pertandingan."     

The Times meratap, "Penampilan Blackburn Rovers yang luar biasa hampir saja membuat 'kutukan manajer terbaik bulan ini pasti kalah di pertandingan bulan berikutnya' menjadi kenyataan, tapi Tony Twain menggunakan caranya sendiri untuk meminimalkan kemungkinan itu. Dia masih menjadi dirinya sendiri. Segalanya berubah di tahun baru, hanya Tony Twain yang tidak berubah..."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.