Mahakarya Sang Pemenang

Ya Sudah



Ya Sudah

0Twain baru saja menginjakkan kakinya ke Nottingham saat penawaran kedua dari Real Madrid datang.      

Itu enam puluh lima juta euro!     

Semua orang harus tahu bahwa Real Madrid juga hanya bersedia menawarkan maksimal tujuh puluh lima juta euro untuk Cristiano Ronaldo. Pada awalnya, ada media di Nottingham yang mengolok Real Madrid karena menggunakan Ribery sebagai pengganti untuk Ronaldo. Karena mereka sangat tidak menghormati pemain Forest, terdapat dugaan bahwa Ribery takkan menerima perlakuan yang bagus kalau dia pindah ke sana. Sekarang telah terbukti bahwa Real Madrid tidak sedang mencari pengganti Cristiano Ronaldo, melainkan pemain bintang lain yang setara kelasnya seperti Ronaldo.      

Kalau Twain memberikan persetujuannya, ini akan menjadi transfer dengan nilai moneter tertinggi yang pernah dibuatnya sejak dia menjabat sebagai manajer. Tapi akankah dia menyetujuinya?     

Dia tidak akan menyetujuinya.      

Enam puluh lima juta euro memang jumlah yang sangat menarik. Tapi Twain lebih keras kepala dari yang dipikirkan Real Madrid. Dia mengira Real Madrid sedang memamerkan kekayaannya dan mengatakan pada Twain bahwa tidak ada seorang pemainpun di dunia yang tidak bisa dibeli oleh mereka!     

Karena itu, Twain merasa dirinya telah dihina dan diancam, dan karena itu maka dia bertekad untuk tidak menyerah!     

Kalian pikir tidak ada pemain yang tidak bisa kalian beli? Baiklah, baik, aku akan menunjukkan pada kalian orang pertama yang tidak bisa kalian beli!     

Allan terbang ke Cina untuk menandatangani beberapa surat kerjasama dengan institusi yang bersangkutan, jadi semua urusan terkait transfer pemain di klub diserahkan pada Twain. Dia bisa langsung menolak penawaran Real Madrid.      

"Aku hanya akan melepaskan Ribery kalau kalian menunjukkan padaku seratus lima puluh juta euro. Selain itu, kami juga tidak menerima angsuran dan hanya menerima pembayaran langsung."     

Kata-kata Twain itu menggema dengan kuat. Karena itu, Ribery memiliki nama julukan baru, "Tn. 150 juta euro."     

Real Madrid jelas tidak akan membayar uang sebanyak itu kecuali kecerdasan para eselon atas secara kolektif sudah jungkir balik sejak mereka dilahirkan.      

Tapi, Real Madrid punya cara mereka sendiri. Mereka sudah menghubungi agen Ribery, Heiderscheid, dengan harapan dia akan memberikan tekanan terhadap Nottingham Forest secara internal.      

※※※     

Tim Forest sudah mulai kembali berlatih dan semua pemain yang tidak terlibat dalam Olimpiade atau Kejuaraan Sepakbola Eropa UEFA, telah kembali ke kompleks pelatihan. Terlepas dari apakah mereka akan tetap tinggal di tim dalam beberapa bulan ke depan, mereka masih para pemain Twain untuk saat ini.      

Karena semua orang sudah ada di kompleks, rencana latihan yang telah diatur oleh Dunn untuk tim terfokus pada pemulihan stamina, dan dia tidak mengadakan latihan taktis apapun. Fokus klub masih terarah pada bursa transfer yang berjalan hingga saat ini.      

Ribery telah menjadi salah satu transfer yang populer di musim panas ini dan semua orang menyaksikan perkembangan terakhir. Beberapa orang tidak ingin Ribery pergi, dan beberapa orang lain menganggap bahwa kalau kepergiannya bisa membawakan banyak uang bagi klub, maka seharusnya dia dibiarkan pergi. Ada pula beberapa orang yang, dengan marah, menuduh Ribery terlalu serakah – kabar berita tentang seratus lima puluh ribu gaji mingguan telah diekspos oleh media. Orang-orang lain juga merasa bahwa pengkhianat seperti Ribery seharusnya tidak tinggal di Nottingham Forest meski dia memohon untuk itu.      

Banyak rumor beredar. Di jantung rumor itu, Ribery masih tetap diam dan menolak menerima wawancara. Dia tidak memberikan pernyataan apapun dan masih terus berlibur di Mallorca, menunggu saatnya dia bisa kembali ke tim.      

Setelah latihan setengah hari itu berakhir, Twain menerima panggilan telepon dari Bruno Heiderscheid di kantornya. Dia tersenyum saat dia melihat nama itu.      

"Halo, Tn. Heiderscheid. Kali ini, apa yang membuatku mendapatkan kehormatan ini?" Dia sengaja membuat suaranya terdengar senang.      

"Tn. Tony Twain. Kurasa kita harus duduk bersama dan berdiskusi..." suara Heiderscheid tidak terlalu rileks dan dia telah kehilangan ketenangan di pembicaraan terakhir mereka.      

"Apa lagi yang perlu dibicarakan? Gaji mingguan sebesar seratus lima puluh ribu pounds? Oh, maafkan aku, kami hanyalah klub kecil dan tidak bisa menawarkan ketentuan yang memuaskan bagimu. Kami mungkin kecil, tapi kami selalu berkembang. Begini saja, enam bulan sebelum kontrak Ribery habis, kita akan bicara lagi tentang ini. Mungkin saat itu klub sudah bisa memenuhi permintaanmu untuk gaji mingguan seratus lima puluh ribu," Nada suara Twain terdengar ganjil. Dia sengaja memprovokasi Heiderscheid untuk membalas dua kali lipat penghinaan yang diterimanya sebelum ini.      

Twain baru akan pulang ke rumah. Tapi sekarang, dia duduk di kursinya, meletakkan kakinya ke tepi meja, tampak sangat santai dan sudah siap untuk menyia-nyiakan waktu berharga si agen itu disini.     

"Tn. Twain, ini bukan mentalitas yang seharusnya dimiliki dalam negosiasi..."     

"Ha!" Twain tidak bisa menahan diri untuk tertawa. "Kata-kata itu terdengar familiar. Kau menjiplak kata-kataku. Apa aku harus menuntutmu atas tuduhan penjiplakan?"     

Heiderscheid tidak tahu harus tertawa atau menangis saat dia mendengar ini. Dia sudah tahu sendiri sifat asli yang dimiliki pria itu. Tapi dia menghubunginya untuk memfasilitasi transfer Ribery dan bukan untuk bertengkar dengan Twain, jadi dia menekan amarahnya dan berusaha untuk terdengar tenang.     

"Tentu saja, aku ingin Ribery tetap tinggal di tim Forest. Tapi bukankah seharusnya tim Forest menunjukkan indikasi apapun? Sejauh ini, aku belum melihat tindakan apapun dari Nottingham Forest untuk menunjukkan kepada pemainku dan dunia luar bahwa kau ingin mempertahankan Franck Ribery di tim."     

"Bagaimana mungkin kau tahu apa yang sedang kulakukan? Tenang saja, sebuah kontrak baru akan segera dikirimkan lewat faks padamu dan Ribery... Tentu saja, itu jelas tidak akan mencantumkan gaji mingguan sebesar seratus lima puluh ribu. Kami benar-benar tidak bisa menawarkan gaji sebesar itu, Tn. Heiderscheid... Nottingham Forest sangatlah miskin sampai-sampai aku, sebagai manajer, hampir membeli seorang pemain dengan uangku sendiri." Twain berbicara seolah-olah dia sendiri sedang susah, tapi Heiderscheid sama sekali tidak tersentuh. Hanya orang bodoh yang akan mempercayai kata-kata Twain itu.      

"Tapi ketentuan kontrak itu tidak akan bisa memenuhi keinginan pemainku..."     

"Kurasa lebih tepatnya kami tidak bisa memuaskan keinginanmu, Tn. Serakah?" Twain menyeringai, "Jujur saja, Franck mengatakan padaku kalau dia tidak ingin meninggalkan Nottingham Forest, dan kurasa dia tulus saat mengatakan itu. Tapi kau mengatakan padaku kalau kau juga tidak ingin Franck meninggalkan Nottingham Forest dan itu bohong. Aku sangat tahu apa yang dilakukan oleh seorang agen. Dan aku bahkan lebih tahu apa yang kau lakukan sebagai agennya!"     

Lalu, tanpa menunggu Heiderscheid menyangkalnya, Twain meledak marah dan melampiaskannya, "Kau harus mengambil komisi sepuluh persen dari gaji mingguan Ribery dan juga mendapatkan komisi setiap kali dia menandatangani kesepakatan iklan itu dan juga fee tanda tangan kontrak setiap kali dia memperbarui kontraknya. Kalau Ribery tidak mendapatkan gaji yang tinggi di Nottingham Forest, pendapatanmu akan berkurang dan kau takkan bisa mendapatkan fee tanda tangan kontrak kalau dia tidak transfer. Hanya transfer ke klub besar seperti Real Madrid-lah yang bisa memberikan profil bagus, ketenaran dan kontrak komersil yang lebih baik untuk Ribery. Gaji mingguan yang lebih besar juga artinya lebih banyak komisi untukmu. Kau menganggap Ribery sebagai sapi perah, tapi tidak memikirkan tentang berapa lama dia bisa bermain! Aku takut suatu hari nanti saat kau sadar Ribery tidak lagi bisa memberimu pendapatan yang tinggi, kau akan meninggalkannya dan mencari orang bodoh berikutnya, benar kan? Tn. Bruno Heiderscheid alias Tn. Sepuluh Persen?"     

"Aku...."     

"Diam! Aku tidak ingin dia pergi, dan aku tidak bisa memenuhi ketentuan gaji yang lebih tinggi. Tapi aku tahu ini lebih baik darimu, bodoh, apa yang paling penting dan mendasar bagi seorang pesepakbola profesional! Tanpa kehormatan, seorang bodoh hanya akan memberimu gaji mingguan seratus lima puluh ribu. Setelah dia meninggalkan Nottingham Forest, Ribery takkan pernah menerima kehormatan lain yang lebih tinggi selain disini. Di dunia ini, mereka yang terkenal dengan cepat dan kemudian pindah ke klub papan atas, akan segera kehilangan diri mereka sendiri. Lalu harga mereka perlahan akan menurun dan bukannya meningkat. Sudah ada banyak contoh dimana penampilan pemain mengalami penurunan dan tidak akan ada tim yang ingin membelinya. Kalau kau benar-benar ingin membantu Franck seperti yang kaukatakan, kau seharusnya menjauhkan dirinya dari Real Madrid! Tidak ada surga yang menunggunya disana. Itu hanya klub yang dipenuhi parasit sepertimu!"     

"Tn. Twain, kupikir..."     

"Apa yang kau pikirkan? Biar kukatakan padamu: sikap yang kuambil adalah sikap yang diambil oleh Nottingham Forest FC. Ribery tidak untuk dijual. Meski Real Madrid menawarkan seratus lima puluh juta euro seperti orang bodoh, aku tetap takkan menjualnya! Sisa kontraknya masih ada tiga tahun lagi. Kalau kau benar-benar ingin dia pergi, maka kau bisa langsung menolak menegosiasikan kontrak baru dengan kami dua setengah tahun lagi!     

"Kalau begitu kau takkan mendapatkan satu euro-pun saat itu..."     

"Aku tidak punya masalah dengan itu!" nada kasar Twain membuat Heiderscheid terdiam.      

"Tn. Twain, aku paham kalau kau punya bias pribadi padaku. Tapi bisnis adalah bisnis dan sekarang kita sedang menegosiasiasikan masa depan Ribery. Sikapmu saat ini bukanlah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang pebisnis..."     

"Aku adalah manajer tim. Idiot mana yang mengatakan padamu kalau aku adalah pebisnis?" Twain sama sekali tidak pernah melihat seseorang yang tak tahu malu dan menjijikkan seperti Heiderscheid. Billy Woox masih bisa dikatakan warga teladan kalau dibandingkan dengannya.      

"Selain itu, aku tahu kenapa kau cukup berkulit badak untuk menghubungiku. Pasti presiden idiot Real Madrid itu yang memintamu untuk memberikan tekanan pada kami, kan? Aku tahu banyak tentang langkah-langkah yang diambil Real Madrid daripada dirimu. Katakan saja pada mereka, Tony Twain tidak boleh dianggap enteng. Kau ingin membeli pemainku? Jangan mimpi! Selain itu, aku juga akan memberitahumu, kontrak Ribery baru akan berakhir tiga tahun lagi. Tidak ada diskusi lain sebelum kontrak itu berakhir!"     

Twain tertawa setelah dia menutup ponselnya. Akhirnya, dia bisa melampiaskan kekesalan yang selama ini terpendam di dadanya. Dia yakin Heiderscheid pasti sedang menggelengkan kepalanya di ujung yang lain.      

※※※     

Sebenarnya, inti dari insiden transfer Ribery adalah apakah Ribery bersedia untuk muncul sendiri, sebagai seorang pemain yang memberikan tekanan bagi klubnya, sehingga langkah Real Madrid yang selanjutnya bisa dilaksanakan.      

Saat itu Ronaldo baru saja menyatakan bahwa dia ingin pergi ke Real Madrid dan dia merasa seperti budak. Meski kata-kata itu membuatnya berada dalam banyak kesulitan, itu akan membantunya melakukan transfer. Setelah ada pertikaian antara pemain dan klubnya, terlihat jelas bahwa hati si pemain sudah tak lagi bersama tim. Maka Real Madrid bisa menggunakan titik ini untuk mulai menyerang. Klub lawan pasti akan merasakan tekanan dari banyak pihak dan setuju untuk melepaskan si pemain.      

Tapi akan selalu ada pengecualian. "Formula universal" Real Madrid ini tidak selalu berhasil tak peduli siapa lawannya dan kapanpun mereka menerapkannya. Kali ini mereka membentur dinding saat berhadapan dengan Ferguson yang seperti baja. Pria tua itu sangat marah setelah dia mendengar komentar Ronaldo. Dia menyatakan bahwa dia lebih suka mencadangkan Ronaldo daripada menjualnya ke Real Madrid yang tak tahu malu.      

Komentar ini membuat Ferguson berada dalam banyak masalah, tapi dia mengirimkan pesan yang sangat jelas kepada Real Madrid – sikapku masih tidak berubah, sikap Manchester United itu tangguh, dan kami sudah bertekad untuk tidak menjual Ronaldo padamu!     

Dengan begini, Real Madrid sudah kehabisan langkah yang bisa digunakan. Kecuali mereka menerima penawaran Manchester United dan menaikkan penawaran itu hingga titik dimana Manchester United merasa puas, baru saat itulah mereka bisa menegosiasikan kontrak individu dengan Ronaldo. Kalau tidak begitu, tak peduli bagaimana Ronaldo berusaha memperkeruh suasana, mereka tetap harus bisa melewati Manchester United FC lebih dulu, yang artinya adalah mendapatkan persetujuan Ferguson.      

Situasi Real Madrid jauh lebih buruk dalam kasus Ribery. Mereka tidak berhasil membuat Ribery untuk melangkah maju dan membuat pernyataan.      

Real Madrid ingin Heiderscheid memberikan tekanan kepada Ribery dan Ribery bisa memberikan tekanan pada Twain. Sebagai contoh, dia harus memicu pertikaian langsung --- "Aku ingin pergi ke Real Madrid, dan aku tidak ingin tinggal di Nottingham Forest."     

Tapi...      

※※※     

"Franck!" Suara Heiderscheid terdengar sedikit menyedihkan di telepon. Tidak bisa dikatakan kalau dia merasa bingung dan putus asa. "Aku ingin kau keluar dari sana dan mengambil sikap."     

"Sikap apa?" Ribery sedang duduk di kursi pantai berwarna putih dan memakai kacamata hitamnya sambil berjemur. Pemandangan laut yang indah memang bisa membuatnya rileks, dan kadang dia bisa melupakan rumor yang beredar tentang transfer ini dan hanya menikmati waktu liburannya.     

Istrinya, Wahiba Belhami membawa anak-anaknya kembali ke kampung halamannya di Algeria. Alasan kenapa dia tidak membawa seluruh keluarganya untuk pergi berlibur adalah karena Ribery tidak menganggap ini sebagai liburan, melainkan untuk menghindar dari sorotan. Dia tidak ingin melibatkan istrinya yang cantik dan anak-anaknya yang disayanginya. Tapi kesempatan langka ini membuatnya bisa mengagumi para wanita Spanyol yang seksi dan terbuka.      

"Bagaimana menurutmu? Seluruh dunia menunggumu untuk muncul dan membuat pernyataan jadi semua suara-suara itu akan menghilang. Lalu kau dan aku akan bisa menikmati musim panas yang indah!"     

"Aku sudah melihat kontrak baru yang difaks boss, Bruno." Ribery mengubah topik pembicaraan.      

"Oh?"     

"Kurasa gaji mingguan sebesar seratus dua puluh ribu tidak terlalu rendah." Ribery masih mengagumi tubuh-tubuh telanjang yang berjalan kesana kemari di depan matanya.      

"Hey..."     

"Bruno, kurasa ini bukan waktu yang tepat untuk pindah ke Real Madrid..."     

"Franck, kapan kau akan menganggapnya waktu yang tepat? Setelah tiga musim? Aku tidak tahu apakah Real Madrid masih menginginkanmu saat itu atau tidak! Kau sudah punya cukup kehormatan saat ini, jadi transfer ini dilakukan saat kau berada di nilai tertinggimu, dan aku bisa mendapatkan yang terbaik untukmu. Aku tahu apa yang dikatakan oleh pria itu, Twain, padamu, tapi dia bohong! Kau tidak bisa menjadi pemain profesional sepanjang hidupmu, Franck. Apakah kehormatan bisa membuatmu tak perlu lagi mencemaskan tentang hidupmu dan bisa memberi anak-anakmu kehidupan terbaik yang bisa kauberikan? Itu hanyalah kata-kata palsu yang digunakan manajer untuk menimbulkan sentimen dan alasan agar kau berkorban untuk mereka! Hanya uang yang nyata. Tapi tidak ada banyak klub di dunia yang mau membayar pemain mereka sebanding dengan apa yang mereka berikan bagi tim. Melainkan, mereka selalu membuat alasan untuk menekan pendapatanmu. Semua pebisnis itu sama saat harus mengejar kepentingan mereka. Meski dia adalah chief-mu, dia masih seorang manajer. Jangan lupa di sisi mana dia berada. Dia mewakili klub! Dia berbicara tentang loyalitas, kehormatan dan lain sebagainya. Semua itu hanya kebohongan agar didengar olehmu! Saat dia mengatakan tentang semua itu padamu, kau hanya perlu bertanya padanya, 'Apa kehormatan bisa membuatmu hidup bahagia?' Aku berani bertaruh kalau dia akan terdiam!" Merasakan Ribery mulai goyah, Heiderscheid jadi gelisah. Rencana yang sudah dibuatnya selama musim panas ini tidak boleh gagal sampai disini... "Franck, kau tahu tentang ini lebih banyak daripada aku. Kau sudah pernah merasakan kemiskinan. Kau tahu seberapa pentingnya uang, kan?"     

"Aku... Bruno, kurasa kau benar. Kehormatan dan loyalitas tidak bisa memberiku lebih banyak uang, dan itu juga tidak bisa memberiku kehidupan yang lebih baik. Seorang pemain profesional harus mengejar uang... Tapi."     

Dada Bruno menegang.      

"Tapi aku cukup senang dengan level gaji mingguan sebesar seratus dua puluh ribu."     

"Hanya orang bodoh yang tidak senang dengan lebih banyak uang!"     

"Tentu saja, aku bukan orang bodoh, tapi aku juga tahu bagaimana situasi timku saat ini. Kalau harganya terlalu tinggi, boss benar-benar tidak bisa mendapatkan uangnya..."     

"Kalau begitu, pindah."     

"Apa kau mau aku jadi pengkhianat, Bruno?" Ribery tertawa, "Tapi aku masih belum siap untuk berkhianat. Ya sudah, aku akan menandatangani kontrak itu. Besok aku akan mengakhiri ini semua... bersembunyi saat liburan dan terbang kembali ke Nottingham."     

"Hey, Franck!"     

"Apa?"     

"Soal Real Madrid..."     

"Sikap Nottingham Forest sangat keras dan mereka masih mengkhayal aku akan pergi ke Bernabeu dengan kesepakatan transfer? Jadi, bagaimana kalau aku membuat pernyataan publik? Kukatakan padamu, Bruno, aku memahami boss-ku. Aku tahu akan jadi seperti apa nantinya kalau aku benar-benar melakukan ini. Kau pikir boss akan melepaskanku karena aku ingin pergi? Jangan naif, Bruno! Pendekatan yang dilakukan Real Madrid adalah membuat diri mereka tak terlihat dan menggunakan pemain itu sebagai senjata. Aku harus melangkah keluar sebagai target sementara mereka melakukan kesepakatan dibalik layar. Bagaimana kalau kesepakatan itu tidak berhasil/ Bagaimana mungkin aku bisa tetap tinggal di Nottingham Forest setelah bertikai dengan bossku? Ingat Anelka? Apa kau mau aku duduk di bangku cadangan selama semusim dan membuat nilai diriku turun? Kau bisa katakan dengan dengan jelas pada Real Madrid kalau aku tidak mau bertaruh menggunakan diriku sendiri. Entah mereka yang harus mengajukan penawaran hingga Nottingham Forest FC merasa puas, atau aku akan memperbarui kontrakku dengan tim Forest dan tetap tinggal di Nottingham. Mereka takkan bisa menggunakan langkah yang sudah biasa mereka gunakan padaku!"     

Menutup teleponnya, Ribery menatap ke arah cakrawala yang jauh di tengah laut dan kembali merenung. Dia benar-benar sudah kehilangan mood dalam menghargai penampilan wanita-wanita cantik itu.      

Untuk bisa bermain di klub papan atas yang terkenal di dunia seperti Real Madrid adalah hal yang dia inginkan. Spanyol punya sinar matahari yang cerah dan beragam masakan enak, ribuan kali lebih baik daripada di Inggris. Akan ada lebih banyak perhatian yang diberikan padanya di Bernabeu, dan gajinya juga pasti lebih besar daripada yang diberikan di Nottingham Forest. Rekan setim yang bertabur bintang, acara mingguan, gaya hidup mewah...      

Tapi, di dalam hatinya, dia tahu hampir mustahil bagi Real Madrid untuk bisa membelinya saat masih ada boss. Membiarkan dia maju untuk menunjukkan sikapnya? Itu akan jadi bencana. Dia tidak ingin menjadi senjata di tangan orang lain. Cristiano Ronaldo sangat bodoh. Bagaimana kalau Real Madrid tidak bisa memenuhi janji mereka untuk membawanya ke Bernabeu, saat itu siapa yang akan jadi korbannya? Pemain itu sendiri!     

Aku tidak bisa melakukan hal yang beresiko seperti itu. Selama aku tidak meninggalkan Nottingham Forest, bos adalah raja kami.      

Mereka yang berani menentang raja akan mengalami kematian yang mengenaskan...      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.