Mahakarya Sang Pemenang

Keperkasaan yang Kembali Terungkap



Keperkasaan yang Kembali Terungkap

0"Sekarang delapan menit sebelum akhir pertandingan, kalau tidak ada kejutan, perpanjangan waktu yang diberikan seharusnya adalah tiga menit – babak kedua berjalan dengan lancar. Ini artinya masih ada sebelas menit yang tersisa. Kalau pemenangnya masih belum bisa ditentukan, maka kedua kubu akan menjalani tiga puluh menit babak tambahan Untuk saat ini, Grant baru mengganti satu pemain, sementara Tony Twain sudah mengganti dua pemain berturut-turut. Niatan kedua manajer ini bisa terlihat jelas dari substitusi yang mereka lakukan."     

"Grant ingin bermain dalam babak tambahan dan bahkan adu penalti. Terdapat laporan bahwa Chelsea telah melakukan latihan khusus tendangan penalti sehari sebelum pertandingan. Tapi Tony Twain tidak ingin memberinya kesempatan untuk itu. Dia lebih suka menyelesaikan pertandingan dalam sembilan puluh menit daripada harus melalui babak tambahan dan adu penalti."     

※※※     

Rafinha mendapatkan bola. Dia sedikit ragu sebelum akhirnya melakukan wall pass dengan Beckham, dan terus menggiring bola untuk maju ke depan. Pada saat ini, kekuatan fisik semua orang sudah jauh berkurang dan Rafinha harus menggertakkan giginya untuk bisa bertahan. Gagasan yang membuatnya bertahan adalah "lawan jauh lebih baik daripada dirinya" jadi Rafinha menggertakkan giginya dan terus maju ke depan.      

Ashley Cole merasa pekerjaannya jauh lebih mudah setelah Lennon digantikan, karena Beckham tidak memiliki kemampuan untuk menerobosnya. Sebagai seorang bek, hal yang harus dia lakukan hanyalah mempertahankan posisinya dan takkan ada masalah setelah itu. Mencegah umpan silang? Itu adalah pekerjaan bek tengah.      

Ashley Cole, yang melihat pemain nomer 14 Nottingham Forest bergegas maju sambil membawa bola, bergerak untuk menghadangnya setelah berhenti sebentar. Dia tidak takut bertarung satu lawan satu melawan Rafinha.      

Bahkan Cristiano Ronaldo yang sedang naik daun juga harus berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk menerobos wilayah yang dijaganya.      

Apalagi seorang bek belakang dari tim Olimpiade Brasil?     

Dia sudah siap untuk menghadang lawan, tapi Rafinha tidak memberinya kesempatan untuk bertarung satu lawan satu. Dia mengirim bolanya ke Beckham sambil terus berlari.      

Ashley Cole membeku sejenak dan memilih untuk mengikuti Rafinha dan mundur ke belakang. Dia takut Beckham akan mengirim balik bolanya dengan umpan langsung. Tapi Beckham tidak berniat untuk mengoper bolanya. Dia tidak ragu untuk menembak ke gawang setelah dia mendapatkan bola!     

"Tembakan panjang David Beckham –"      

Cech sekali lagi membuat penyelamatan kelas-atas. Dia melompat dan membuang bolanya dengan satu telapak tangan!     

Serangan Nottingham Forest masih belum berakhir.      

Eastwood muncul di titik jatuh bola. Selama dia bisa menembakkan bola itu, bola akan melesat masuk ke dalam gawang yang kosong!     

Cech jatuh ke tanah dan benar-benar kehilangan keseimbangannya. Tidak ada yang bisa dia lakukan tentang serangan Nottingham Forest berikutnya.      

Terry melangkah maju.      

Tembakan Eastwood mengenai kepala Terry dan melayang keluar lewat atas mistar gawang!     

"Ah --- sayang sekali! Kalau bola itu masuk, Nottingham Forest pasti sudah mengunci kemenangan!"     

Semua orang di area teknis dan bangku pemain cadangan mengerang panjang.      

"Freddy menggunakan terlalu banyak tenaga!" Kerslake mengeluh dengan frustasi, "Kalau saja dia tidak melambungkan bola itu, melainkan hanya menendang, Terry takkan punya waktu untuk bereaksi sama sekali."     

Dia memang benar. Eastwood tampaknya sudah mulai kehilangan ketenangan seorang striker pada saat itu dan memilih cara yang paling tidak tepat untuk menembakkan bola.      

Dalam hal ini, Twain hanya bisa menggelengkan kepalanya. Cedera serius yang terus menerus dideritanya membuat Eastwood tidak sama seperti dulu lagi... Hal-hal bagus selalu menjadi milik masa lalu.      

※※※     

Cech bangun dari tanah dan beradu tos dengan Terry untuk berterima kasih atas penyelamatan yang dilakukannya barusan. Lalu dia mulai mengarahkan pertahanan di dalam kotak penalti. Sebuah tendangan sudut masih akan berbahaya. Tapi mungkinkah itu bisa jadi peluang?     

Pepe dan Pique melihat Nottingham Forest mendapatkan tendangan sudut dan mereka berlari menuju kotak penalti Chelsea di waktu yang bersamaan untuk bersaing menyundul bola.      

Chelsea sudah bersiap untuk menghadapi musuh. Bahkan Drogba juga berada di kotak penalti untuk bertahan. Namun, Joe Cole memilih untuk berdiri di dekat lingkaran tengah, menunggu peluang untuk menyerang balik tanpa tahu apakah memang akan ada peluang untuk itu.      

George Wood tadinya ingin maju dan ikut berpartisipasi dalam serangan. Tapi setelah dia melihat Joe Cole, dia mengurungkan niatnya dan hanya berdiri diam di dekat Joe Cole.      

Saat Beckham menempatkan bolanya, fans Chelsea berada di belakangnya dan para fans fanatik itu terus menggunakan bahasa dan isyarat tubuh yang kasar untuk memprovokasi dan menghinanya agar fokusnya teralihkan. Tapi dia seolah tuli mendengarnya. Setelah menempatkan bola, dia bergerak mundur beberapa langkah dan menunggu peluit dari wasit.      

Ini adalah tendangan sudut yang berada di sisi kiri gawang. Dengan seorang pemain berkaki kanan seperti Beckham yang mengeksekusinya, bola itu akan berputar ke arah dalam. Area yang berada di dekat titik depan dan belakang tiang gawang adalah tempat yang paling berbahaya. Disanalah sebagian besar pemain Chelsea dan Nottingham Forest berkumpul.      

Tembakan Beckham setelah dia berlari kecil tidak melewati kepala pemain manapun. Bola itu terbang tinggi, melewati bagian depan tiang gawang lalu turun sedikit dan mengarah ke bagian belakang gawang!     

Itu adalah...      

"Dia menembak langsung ke gawang!"     

Cech bergerak maju untuk menangkap bola, tapi dia baru saja mengambil satu langkah ke depan saat menyadari bahwa ada yang salah. Bola itu sangat tinggi, cepat dan arahnya adalah ke belakangnya – gawang!     

Dia bergegas melompat, sambil memandang bola di udara dan kemudian berjuang mengulurkan kepalan tangannya untuk menyentuh bola. Dia tidak lagi berniat untuk bisa langsung menangkapnya. Semuanya akan beres selama dia bisa memukul bola itu keluar.      

Dia gagal menyentuh bola dan hanya bisa menyentuh udara kosong.      

"Clang!"     

Beberapa menit yang lalu, suara itu membuat para fans Chelsea merasa frustasi, tapi sekarang mereka menganggapnya sebagai suara musik yang merdu!     

Tendangan kejutan Beckham itu tidak berhasil menghasilkan gol dan bolanya membentur mistar gawang lalu memantul keluar dari garis akhir.      

Suara makian di belakangnya menghilang seiring dengan suara dentang yang terjadi karena benturan itu. Para fans ekstrim Chelsea itu masih belum pulih dari keterkejutan mereka sementara David Beckham sudah berlari menjauh dari sana.      

※※※     

Kerslake masih memegangi kepalanya dengan kesal. Grant masih mengkhawatirkan jantungnya. Sebuah gelombang serangan baru dari tim Forest kembali muncul. Nottingham Forest semakin menggila di tahap akhir pertandingan. Mereka sudah tidak sabar lagi mengangkat piala untuk yang kedua kalinya. Siapa yang mau menunggu tiga puluh menit lagi atau menunggu hingga adu penalti?     

Beberapa menit setelah itu, Chelsea harus bergerak mundur. Seorang pemain seperti Joe Cole, yang masih mengkhayal untuk menyerang balik, juga harus kembali untuk bertahan dibawah seruan keras Terry. Sebagai kapten, Terry tahu situasi seperti apa yang mereka hadapi – kalau mereka tidak bisa bertahan, maka mereka akan kalah...     

Saat mereka melihat seluruh tim bergerak mundur di menit-menit terakhir sesuai dengan instruksinya, Grant tidak lagi terlalu cemas meski jantungnya masih terus berdegup kencang.      

Karena Nottingham Forest tidak akan melepaskan Chelsea begitu saja.      

Van der Vaart melakukan tembakan panjang diluar kotak penalti yang berhasil dihentikan oleh Cech. Kiper timnas Rep. Ceko itu ingin melemparkan bola dan meluncurkan serangan balik, tapi bola Drogba berhasil direbut oleh George Wood yang pergi ke depan untuk bertahan. Wood mengoper bola itu ke Ribery yang tampil bagus di pertandingan ini. Ribery mengoper bolanya setelah berhasil menerobos ke dalam kotak penalti dari sayap. Sebuah pertarungan terjadi di depan gawang. Sebagai akibatnya, tidak ada yang bisa menyentuh bola. Bola itu menyentuh tiang gawang lalu bergulir keluar melewati garis akhir.      

Chelsea menyerang dari lemparan gawang yang kembali direbut lawan. George Wood melakukan gerak tipu. Setelah dia berpura-pura akan mengoper bola, dia menggiring bola dan bergerak maju, yang membuat lini pertahanan belakang Chelsea menjadi kacau balau. Namun, tiba-tiba saja dia mengoper bolanya.      

Target penerima operannya kali ini adalah Bendtner.      

Bendtner sedang memunggungi arah serangan dan dia ingin berbalik untuk menembak ke arah gawang.      

Kelihatannya dia tidak akan melepaskan peluang untuk menyerang ini dengan mudah, baik itu ke Chelsea maupun ke rekan setimnya sendiri...      

Keuletannya di kotak penalti menarik perhatian para pemain Chelsea, Terry, Carvalho dan Makalele.      

Ketiga pemain itu mengepungnya. Hampir mustahil baginya untuk berbalik, apalagi menembak langsung ke arah gawang.      

"Operkan bolanya!" van der Vaart terburu-buru berteriak dari luar.     

Bendtner menggertakkan giginya --- F**cking Chelsea! Hilang sudah kesempatanku!     

Dia melihat ada sosok merah di celah diantara kerumunan pemain. Dia tidak bisa melihat nomer punggung jersey itu dan tidak tahu siapa dia. Tapi sudah cukup untuk tahu bahwa dia adalah rekan setimnya.      

Bendtner menyandarkan tubuhnya ke arah Terry dan bersikap seolah-olah dia ingin memaksakan diri berbalik dan menembak, sehingga dia bisa menarik perhatian para pemain Chelsea agar terfokus ke belakangnya. Lalu dia menendang dan mengoperkan bolanya keluar melalui celah di antara kerumunan!     

"Operan yang sangat indah!"     

Sayangnya, itu sedikit terlambat karena Eastwood sedang berlari dan bola itu melewatinya.      

Romani itu mengira Bendtner akan membuat umpan silang agar dia bisa menembak secara langsung. Bagaimanapun juga, ada banyak orang di area penalti. Sedikit penundaan bisa menghilangkan kesempatannya untuk mencetak gol.      

Dia sama sekali tidak menduga Bendtner akan melakukan umpan balik. Dia berlari hanya untuk melewatkan bola dan langsung mengerem. Kaki kanannya diseret di belakang dan hampir terlambat dalam menahan bola. Untung saja bola tidak langsung direbut oleh pemain Chelsea.      

Tapi dia sudah kehilangan momentum dan peluang terselubung untuk menembakkan bola di kesempatan pertama. Peluang terbaiknya untuk mencetak gol sudah hilang. Jadi, apa yang bisa dilakukannya sekarang? Haruskah dia melindungi bola dan menunggu dukungan rekan setimnya? Itu artinya dia harus memunggungi gawang...      

Eastwood tidak mau melakukan itu.      

Bendtner bertindak secara independen karena dia adalah seorang striker dan pekerjaan striker adalah mencetak gol. Oleh karena itu, Eastwood akan bertindak secara independen juga. Dia bermain biasa-biasa saja di pertandingan ini, dan dia ingin membuktikan kontribusinya kepada tim dengan sebuah gol.      

Saat dia masih seorang pemuda cacat yang membantu ayahnya menjual mobil bekas di rumah dan seorang pemain yang kadang-kadang bermain di liga amatir, apa aku pernah memimpikan hal semacam ini? Bermain di final turnamen level atas klub-klub Eropa? Tapi sekarang, ini bukan mimpi. Aku berhasil mencetak gol di final Liga Champions tahun lalu, yang juga menjadi gol penentu kemenangan. Aku bisa melakukannya lagi tahun ini!     

Setelah Eastwood memutuskan untuk bertindak sendirian, dia sepenuhnya mengabaikan posisi rekan setimnya. Saat ini, dia hanya melihat dan memperhatikan para pemain bertahan lawan. Dengan punggung mengarah ke gawang, dia merasakan tekanan di belakangnya yang seharusnya berasal dari Ashley Cole.      

Terry sudah melepaskan Bendtner dan beralih untuk menghadangnya.      

Tidak ada waktu untuk merasa ragu. Kalau dia dikepung, mengoper akan jadi satu-satunya pilihan.      

Gagasan melakukan diving di dalam kotak penalti bukanlah hal yang akan melintas di benak pikiran Eastwood. Beberapa striker akan memilih untuk melakukan itu di saat krisis, dengan harapan wasit akan memberikan hadiah tendangan penalti bagi mereka. Tapi aksi konyol ini hanya sempat melintas sekilas di benaknya sebelum akhirnya dibuang. Dia bukan jenis orang yang seperti itu, dan dia tahu chief takkan membiarkannya melakukan itu.      

Melepaskan peluang yang ada di tangan, dan memperhitungkan penilaian subyektif wasit yang tidak bisa diandalkan, aksi semacam ini (diving) tidaklah berbeda dari berbuat konyol. Selama peluang itu masih ada di tangannya, dia tidak boleh melepaskannya meski kemungkinannya untuk berhasil hanyalah 0.001 persen!     

Menginjak bola di kakinya, Eastwood merasakan tekanan dari belakangnya. Dia menilai jarak antara dirinya dan orang itu, sementara mengamati kaki Terry yang terjulur.      

Pria-pria ini jelas tidak ingin bertindak terlalu berani dan terburu-buru diluar kotak penalti. Kecuali aku menembak, mereka akan terus mengepungku sambil menunggu bantuan. Kalau ada satu pemain lain yang datang membantu, aku akan kehilangan kesempatanku. Peluang mereka untuk merebut bola hanya akan muncul saat aku berusaha menembakkan bola...      

Setelah dia mengambil keputusan, Eastwood sedikit menyesuaikan postur tubuhnya agar bisa menghadapi Ashley Cole dan Terry dari samping dan tidak dengan punggung menghadap Ashley Cole dan wajah menghadap Terry seperti sebelumnya. Setelah itu, dia membuatnya terlihat seolah dia akan mengayunkan kaki untuk menembak, memicu Terry untuk berusaha merebut bola dari sisi kanan.      

Tapi sebenarnya, Eastwood tidak mengayunkan kakinya. Dia hanya bergerak sedikit. Saat melihat Terry bergerak, dia segera menyodok bola ke belakang tubuhnya dengan kakinya. Meski dia hanya bisa berbalik dengan sudut yang sempit, ini adalah satu-satunya celah dan satu-satunya kesempatan untuk menembak...      

Bek Chelsea itu ingin mendorong Eastwood agar lebih dekat dengan garis akhir sehingga meski dia bisa menembak, itu takkan menjadi ancaman terhadap gawang mereka.      

Setelah menyodok bola ke belakang tubuhnya, Eastwood bersandar ke arah Ashley Cole untuk berbalik di tempat. Dia baru saja berbalik dan melihat bola berada di bawah kakinya. Meski dia sudah sangat dekat dengan garis akhir, dia tidak ragu untuk menyodok bola ke arah garis akhir sementara separuh tubuhnya menggunakan momentum ini untuk bergerak keluar dari kepungan!     

Teknik Cruyff Turn!     

Meski tubuhnya masih belum sepenuhnya lepas dari kepungan bek Chelsea, Eastwood tidak sabar lagi untuk melakukannya. Dia tidak menyesuaikan bola di kakinya dan langsung mengayunkan kaki kirinya dalam sudut yang sangat sempit untuk langsung menjebol gawang!     

Seperti selongsong peluru, bola itu melesat cepat melewati Ashley Cole.      

Cech merasa yakin bahwa dia sudah menutup sudut tembakan dan bersiap untuk menunggu tembakan Eastwood. Dia baru saja melihat bola yang bergulir keluar dari kerumunan tidak jauh disana lalu dia melihat ada kaki berayun dan bola melesat cepat menghampirinya.      

Cepat sekali!     

Itulah satu-satunya pemikiran Cech. Sebelum dia bisa melihat strikernya, dia melihat bola itu melayang mendekat. Dalam situasi dimana jaraknya sangat dekat, pihak lawan telah menggunakan kekuatan dan kelincahan kakinya untuk melakukan tembakan panjang. Bola itu langsung melesat diatas kepalanya, yang mana kemungkinannya untuk keluar dari garis gawang adalah sembilan dari sepuluh kemungkinan...      

Eastwood sama sekali tidak tahu dimana Cech berada atau apakah gawang itu memiliki celah kecil apapun sebelum dia menembak. Dia melakukan tembakan yang sulit ini dengan insting seorang striker. Apa yang dia lakukan selanjutnya?     

Berdoa?     

Tidak!     

Peluang itu masih ada di tanganku. Pada siapa aku harus berdoa?     

"Clang!" Itu adalah bunyi bola yang membentur tiang gawang lagi. Hanya saja kali ini bolanya tidak bergulir keluar dari garis akhir.      

Cech mengangkat kepalanya dan matanya mengikuti bola dari awal hingga akhir. Meski tubuhnya tidak bisa mengikuti, dia masih bisa mengikuti gerak bola dengan matanya. Dia melihat bola itu membentur tepi mistar atas dan memantul. Saat memantul kembali ke atas, bola itu mengenai jaring...     

Saat dia menarik kepalanya terlalu ke belakang, Cech kehilangan keseimbangan dan jatuh telentang. Matanya masih menatap ke arah bola yang jatuh ke dalam gawang.      

"Eastwooooooo – goooooool!!!! Freddy Eastwood! Freddy Eastwood!! Ini adalah pukulan yang mematikan! Sebuah pukulan mematikan! Benar-benar indah!!!"     

Saat Eastwood – yang telah kehilangan keseimbangannya dan jatuh telentang di garis akhir setelah melakukan tembakan – melihat bolanya masuk ke gawang, dia berusaha bangun tapi tubuhnya sudah kelelahan. Dia hanya bisa berbaring di tanah. Dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi, mengepalkannya, dan menunjuk ke langit malam yang masih menurunkan hujan. Wajahnya menunjukkan ekspresi galak karena terlalu senang.      

"Menit ke delapan puluh sembilan!! Gol ini hampir mengunci kemenangan! Apakah Chelsea masih punya peluang? Apa masih ada peluang?"     

"Walaupun mereka ingin menyamakan kedudukan, kali ini Nottingham Forest takkan pernah mengatakan ya!"     

Para pemain Nottingham Foerst yang tampak senang berlomba-lomba menuju ke luar gawang Chelsea. Bukannya untuk menindihnya, mereka berbaring bersama Eastwood dan mengacungkan tinju mereka ke langit.      

※※※     

"Aku tidak menggantinya, wow, haha... Itu tadi benar-benar brilian!" Twain tertawa keras dan berteriak dari pinggir lapangan, benar-benar tidak menunjukkan ketenangan yang umumnya dimiliki oleh seorang manajer.      

"Freddy, kau harta karunku yang berharga! Kau striker juara! Selama kau berhasil mencetak gol, gelar itu milik kita!"     

Kerslake juga tampak sangat senang dan benar-benar lupa bahwa dialah yang tadi menyarankan pada Twain untuk menggantikan Eastwood, yang sudah kelelahan secara fisik dan tidak tampil dengan baik.      

※※※     

"Eastwood benar-benar seorang striker yang memiliki kemampuan untuk memutuskan hasil pertandingan! Di final Liga Champions tahun lalu, golnya di menit-menit terakhir-lah yang membantu timnya mengunci kemenangan dan memupuskan kepercayaan diri AC Milan untuk melawan balik. Dan sekarang, sekali lagi, tembakan tunggalnya telah mengunci nasib saat mereka baru akan memasuki perpanjangan waktu!"     

"Siapa yang mengira bahwa striker seperti dirinya pernah bermain di liga amatir empat tahun yang lalu dan membantu ayahnya menjual mobil bekas untuk hidup?"     

"Nottingham Forest benar-benar tim yang ajaib! Dengan pemain seperti ini dan tim seperti ini, mereka selalu membuat kita takjub!"     

"Juara bertahan pertama sejak restrukturisasi Liga Champions UEFA.... akan segera lahir!!"     

"Mereka akan tercatat dalam sejarah, dan mereka akan terus menciptakan legenda. Dalam dua musim terakhir sejak awal musim 07-08, arena sepakbola Eropa hanya punya satu warna dan satu nama. Warnanya merah dan itu adalah milik Nottingham Forest!"     

Komentator untuk siaran langsung pertandingan ini mulai menggila. Mereka memukul meja dan menghentakkan kaki sambil berusaha untuk menaikkan volume suara dan berbicara dengan cepat untuk menunjukkan semangat mereka.      

Tembakan fatal di menit terakhir ini benar-benar membangkitkan semangat semua orang yang menonton pertandingan.      

※※※     

Apa ada yang masih peduli dengan tim Chelsea?     

Para pemain Chelsea di lapangan masih berdiri terpaku di tanah saat bola itu memantul dan masuk ke dalam gawang. Mereka sama sekali tidak bisa menerima hasil ini. Bagaimana mungkin... Bagaimana mungkin kami membiarkan lawan mencetak gol di menit terakhir? Apa pertahanan kami kurang bagus? Tidak! Tidak...      

Grant duduk di area teknis, atau lebih tepatnya lagi dia 'terpuruk' di kursinya di area teknis. Dia merasa seolah dia tidak punya tulang di seluruh tubuhnya. Wajahnya pucat seolah-olah dia baru saja kehilangan nyawanya.      

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga...      

※※※     

"Selama periode kepemimpinan Brian Clough yang paling cemerlang, dia memimpin Nottingham Forest untuk memenangkan gelar liga domestik dan dua gelar Liga Champions. Sama seperti ini, seorang juara bertahan, Tony Twain masih punya kesempatan dan waktu untuk melampaui pendahulunya karena sekarang dia sudah berhasil menyamai pendahulunya yang legendaris. Sekarang dia bisa mulai membentuk pahlawan baru dan legenda baru di sepanjang sejarah klub sepakbola Nottingham Forest!"     

"Jangan terlalu senang dulu, pertandingan masih belum berakhir! Masih ada setidaknya tiga menit lagi... Bola itu bundar!"     

"Ingat apa yang dikatakan pria itu Tony Twain sebelum final Liga Champions tahun lalu? Bolanya segitiga! Haha!"     

※※※     

"Kami punya seluruh dunia di tangan kita; kami adalah Nottingham Forest! Kami adalah tim terhebat di seluruh dunia! Oh, oh, oh, -- Kamilah juara! Nottingham Forest adalah juara!"     

Fans Nottingham Forest sama sekali tidak peduli dengan omong kosong tentang "bola itu bundar". Mereka sudah tak sabar lagi untuk mulai menyatakan kepemilikan gelar mereka.      

Selama sesaat, lagu yang keras itu terdengar di seluruh tribun stadion Luzhniki, menembus lapisan kabut, langsung ke balik awan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.