Mahakarya Sang Pemenang

Hal Sial Ini Sudah Berakhir



Hal Sial Ini Sudah Berakhir

0Bagi seseorang di industri media, pukulan apa yang lebih berat daripada diabaikan sepenuhnya?     

"The Sun" sedang menghadapi situasi yang canggung ini. Kabar berita "keretakan hubungan antara George Wood dan Godfather" yang mereka peroleh dengan susah payah dari dalam wilayah musuh kini terkubur dibawah gelombang keraguan tentang kemampuan kapten baru timnas Inggris.      

Selain media lokal dari Nottingham, hampir semua media lain menganggap Terry dan Gerrard lebih layak menjadi kapten dibandingkan Wood. Khususnya media dari Liverpool, mereka begitu geram sampai-sampai mereka hampir mengutuk Twain agar tidak bisa punya anak.      

Keretakan hubungan Wood dan Twain?     

Jangan bercanda, The Sun! Bajingan Twain itu sudah membuat putranya menjadi kapten Inggris, keretakan hubungan apanya? Apa kalian pikir semua orang sebodoh kalian yang mempublikasikan berita yang tak bertanggungjawab seperti itu?     

Di konferensi pers, reporter The Sun mengangkat tangannya, ingin mengajukan pertanyaan tentang keretakan hubungan antara Twain dan Wood. Tapi, tidak ada yang memberi mereka kesempatan untuk itu. Semua orang yang dipilih akan bertanya, "Tn. Twain, kenapa Anda memilih Wood dan bukan Gerrad, apa ada kasus anak emas disini?"     

Atau:     

"Tn. Twain, ada tuntutan yang lebih tinggi untuk menjadikan Terry atau Gerrard sebagai kapten dibandingkan Wood, bagaimana Anda bisa menyeimbangkan hubungan diantara mereka?"     

Suasana menjadi ramai, dan nama "Terry", "Gerrard" dan "Wood" terus muncul.      

Gerrard duduk disamping Twain tanpa menunjukkan ekspresi apapun. Media dari Liverpool bertanya pada Twain atas namanya, tapi itu hanya membuatnya merasa canggung. Orang-orang yang menyatakan bahwa, "Kalau aku jadi Gerrard, aku pasti akan mengundurkan diri dari tim nasional sebagai protes," justru menyebabkan masalah baginya.      

Mereka sudah saling kenal selama bertahun-tahun, bagaimana mungkin para reporter ini tidak tahu Gerrard adalah jenis orang yang seperti apa?     

Dia melirik ke arah pria disampingnya.      

Twain sedang bertarung dengan para reporter itu.      

"Bagaimana kalau aku memanggil Terry dan Wood kemari dan kita akan melakukan diskusi kelompok? Kalian bisa bertanya sendiri pada mereka tentang bagaimana pendapat mereka," kata Twain dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.      

Para reporter terdiam.      

"Aku bisa memberitahu kalian dengan sangat jelas bahwa aku sudah berbicara dengan mereka sebelum memutuskan tentang jabatan kapten tim. Steven dan John sangatlah mendukung perubahan jabatan kapten ini. Kalian bisa bertanya langsung pada Steven kalau kalian ragu," Twain menunjuk ke arah Gerrard yang ada disampingnya.      

Gerrard tahu bahwa sekarang adalah gilirannya untuk bicara dan dia bergerak ke arah mikrofon. "Itu benar, boss berbicara pada kami semua, dia memberitahu kami tentang rencananya dan kami juga memberitahunya pendapat kami."     

Para reporter masih tidak berpikir begitu, "Ya, kalian mengatakan padanya pendapat kalian dan dia masih terus melanjutkan rencananya sendiri, kan?"     

Gerrard tidak terlihat senang, "Aku menghormati pendapat bos dan menurutku George layak mendapatkan ban kapten itu. Dia selalu menjadi kapten yang mengesankan dan dia juga telah melakukannya dengan baik di Nottingham Forest. Dia adalah seseorang yang bisa memimpin tim tanpa menggunakan kata-kata."     

Dia adalah bagian dari tim nasional sekarang jadi dia tidak bisa mengatakan hal-hal buruk tentang tim nasional maupun rekan setimnya. Ini terjadi di mana-mana, orang yang seharusnya paling dipercaya olehnya adalah rekan seperjuangannya di lapangan. Itulah sebabnya dia tidak terlalu memikirkan tentang Wood yang merebut ban kapten darinya. Di sisi lain, dia memang beranggapan bahwa Wood yang menjadi kapten bukanlah ide buruk...      

Inilah tujuan yang ingin dicapai Twain dengan membawa Gerrard ke konferensi pers. Dia tahu Gerrard sangat menghargai Wood dan merupakan seseorang yang bisa melihat gambaran besarnya, oleh karenanya, dia tidak perlu khawatir Gerrard akan mempermalukannya di hadapan para reporter. Membiarkan seseorang yang telah kehilangan jabatannya memuji Wood jelas lebih efektif daripada Twain yang memuji Wood.      

Para reporter saling pandang, tidak tahu harus berkata apa karena kelihatannya Gerrard memihak Twain.      

Para reporter dari Liverpool merasa sangat kecewa. Di waktu yang sama, tebakan lain muncul di hati mereka – Apakah Tony Twain begitu berkuasa? Tidak adakah pemain yang menentangnya di tim nasional? Mereka sama sekali tidak percaya bahwa Gerrard ataupun Terry tidak menentang pengaturan ini.      

Apa ini kebijakan melalui teror paksaan? Pemain yang tidak setuju dengan gaya kepemimpinannya tidak akan diturunkandi lapangan?     

Itu akan jadi berita yang lebih mengejutkan daripada jabatan kapten....      

Para reporter di lapangan sama sekali tidak tahu apa yang harus mereka tanyakan untuk saat ini dan reporter dari The Sun akhirnya memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajukan pertanyaannya, "Apakah Anda sudah membaca surat kabar The Sun hari ini, Tn. Twain?" Dia bahkan menggunakan kesempatan ini untuk mengiklankan surat kabarnya.      

"Maafkan aku, Tn. Reporter. Aku tidak pernah membaca sampah seperti itu," jawaban Twain menimbulkan keributan. Reporter The Sun merasa sangat canggung ditengah suara tawa yang terdengar. Twain tidak merasa prihatin karena dia memang membenci The Sun. Surat kabar itu selalu bicara buruk tentang dirinya belakangan ini.      

"Sayang sekali, Tn. Twain..." Karena Twain tidak bersikap ramah, maka reporter itu juga tidak lagi menahan diri, "Surat kabar The Sun hari ini mengekspos keretakan hubungan antara Anda dan George Wood, bagaimana pendapat Anda tentang itu?"     

"Seperti yang kita semua tahu," Twain membuka telapak tangannya ke arah semua orang, sama sekali tidak memandang reporter itu, "Surat kabar sampah suka mengarang kebohongan itu sendiri, lalu mempublikasikannya untuk menarik perhatian. Kita punya contoh langsungnya disini."     

Suara tawa kembali terdengar.      

"Aku punya hubungan yang sangat baik dengan George, Tn. Reporter. Seberapa bagus? Lihat..." Dia menunjuk ke arah reporter di hadapannya, "Ada begitu banyak reporter yang hadir disini hanya untuk membuktikan satu hal – Bahwa aku memperlakukan Wood sebaik aku memperlakukan putraku sendiri. Apa kau tahu makna dari anak emas, Tn. Reporter?"     

Suara tawa itu terhenti karena para reporter yang cerdas baru sadar bahwa sekarang Twain sedang menghina mereka.      

"Hubunganku dengan Wood sangatlah bagus sampai-sampai kami bisa membuat masyarakat umum merasa kesal, bagaimana mungkin hubungan kami mengalami keretakan? Aku benar, kan? Surat kabar sampah suka mengarang kebohongan untuk menarik perhatian."     

Setelah mengatakan itu, Twain menatap reporter The Sun dengan bangga. Reporter itu sangat malu sampai-sampai wajahnya merona. Kemudian, si reporter memandang sekelompok reporter yang lain. Tadi, mereka semua masih menyerang Twain, tapi sekarang mereka adalah sekutu Twain. Ini sangatlah menyedihkan bagi para reporter. Mereka terlihat sangat canggung. Ada beberapa orang yang tadi tertawa terbahak-bahak dan sekarang mereka semua memandang Twain dengan mulut ternganga karena terkejut. Itu semua adalah ekspresi yang hanya bisa dilihat di film komedi slapstik.      

Gerrard tiba-tiba saja ingin tertawa saat dia menyaksikan semua ini – Dia belum pernah berada dalam sebuah konferensi pers seperti ini sebelumnya, ini sangat menarik baginya...      

Sebagai seorang pesepakbola profesional Inggris, dia sangat paham betapa sulitnya menangani media Inggris. Dia sama sekali tidak mengira bahwa bosnya memperlakukan konferensi pers ini seperti sebuah permainan dan menipu para reporter yang sulit ditangani itu.      

Twain sudah siap untuk pergi, dia bangkit berdiri dan berkata kepada para reporter yang masih tampak terkejut, "Kelihatannya semua orang sudah mendapatkan jawaban yang membuat mereka puas dan tidak ada lagi pertanyaan untukku. Kita sudahi saja sampai disini, kalau begitu."     

Gerrard ikut bangkit dan mengikuti Twain yang beranjak pergi.      

Para reporter akhirnya bereaksi. Ada beberapa orang yang ingin mengajukan beberapa pertanyaan, tapi mereka segera sadar bahwa selain "kapten baru", mereka tidak bisa memikirkan pertanyaan lainnya. Pertandingan melawan Macedonia? Apa mereka harus mencemaskan tentang pertandingan melawan tim lemah semacam itu?     

Dan karenanya, sekelompok orang hanya bisa menonton saat mereka melihat Twain dan Gerrard berjalan pergi di depan mata mereka. Kemudian, mereka baru sadar bahwa mereka tidak mendapatkan jawaban apapun dari sesi satu setengah jam ini, yang mereka lakukan hanyalah berdebat dengan Twain!     

"Sialan! Kita tertipu lagi!" Para reporter yang lebih tua memaki.      

※※※     

"Ha ha!" Dalam perjalanan kembali, Twain tertawa dengan bangga di hadapan Gerrard, "Jangan melihatku seperti itu, Steven. Ini adalah cara yang sangat bagus untuk melepaskan stress, kau bisa mencobanya sendiri."     

Gerrard menggelengkan kepalanya, "Aku tidak berani... Aku sudah mempertahankan imej ini selama lebih dari sepuluh tahun..."     

Twain mengangguk dan berkata, "Itu benar. Kau selalu menjadi pria yang jujur di hadapan media dan publik. Kalau tidak begitu, mungkin aku takkan bisa keluar dari konferensi pers ini dengan mudah," Setelah mengatakan ini, Twain berhenti berjalan dan menghadap Gerrard, "Terima kasih, Steven."     

Gerrard sama sekali tidak menduga Twain akan berbicara padanya dengan sikap seperti itu, dan bahkan berterima kasih padanya. Dia hanya bisa berdiri disana, tertegun dan seolah lupa untuk bereaksi.      

Twain seolah bisa melihat apa yang dia pikirkan dan dia tersenyum, "Kenapa? Imejku disini berbeda dari yang digambarkan oleh media?"     

"Tidak... Er, maaf. Sebenarnya.. Di ruang ganti Liverpool, ada banyak rumor tentangmu, boss."     

Twain tampak tertarik, dia mengangkat alisnya dan berkata, "Oh? Mau memberitahuku tentang itu?"     

Tapi Gerrard menolaknya, "Sorry, boss. Apa yang terjadi di ruang ganti tidak boleh disebarkan keluar."     

Twain baru sadar kalau dia mengajukan pertanyaan yang bodoh dan segera meminta maaf, "Ah, aku lupa tentang itu... Tidak apa, kita juga melakukan hal yang sama... Baiklah, bagaimanapun juga, masalah ini sudah terselesaikan. Sekarang kita harus mengalihkan perhatian kita pada Macedonia. Apa kau tahu tentang Macedonia, Steven?"     

Gerrard berpikir sejenak lalu menggelengkan kepalanya, "Tidak juga..."     

"Oke, sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kalau kita tidak bisa mengalahkan tim seperti Macedonia dengan gaya sepakbola kita sendiri, bagaimana mungkin kita berpeluang menjadi juara Eropa?" Twain terus berbicara tentang 'juara' seolah dia sedang membicarakan sesuatu yang umum.      

Tapi, Gerrard tidak terkejut seseorang sepertinya akan berbicara seperti ini. Ada banyak legenda tentang pria ini diluar sana, tapi ada satu hal yang tidak salah – nama Tony Twain berarti juara.      

Lihat saja berapa kali dia memimpin tim Forest, sebuah tim yang terbiasa bermain di kejuaraan, untuk menjadi juara. Dia bahkan mengangkat piala kejuaraan klub yang paling bergengsi, Liga Champions UEFA, tiga kali. Dia adalah seseorang yang bisa dibandingkan dengan manajer Liverpool yang legendaris, Bob Paisley. Meski jumlah piala yang diperolehnya masih jauh di belakang Ferguson, tapi kalau seseorang memikirkan tentang usianya, maka mereka akan sadar bahwa dia baru berusia 45 tahun. Tidak ada yang ragu bahwa jumlah piala yang diperolehnya saat dia seusia Ferguson takkan lebih sedikit daripada rubah tua itu.      

※※※     

Sejak Gerrard melangkah maju dan berkata bahwa dia tidak keberatan George Wood menjadi kapten, dan dia tidak keberatan meski dia tidak menjadi wakil kapten, maka apa hak yang dimiliki media lokal Liverpool untuk terus membuat keributan?     

Hanya Carl Spicer yang mengkritik keputusan Twain di dalam program acaranya, "... Dia berusaha untuk membuat tim nasional Inggris menjadi Nottingham Forest kedua. Tapi aku berani bertaruh bahwa dia akan sadar betapa konyolnya pemikiran itu. Kudengar dia bisa memarahi siapapun sesuka hatinya di ruang ganti Forest, dia bisa memarahi siapapun hanya karena dia merasa tidak senang. Kalau sekarang adalah 30 tahun yang lalu, dia mungkin bisa memukuli mereka. Tapi apakah dia bisa melakukan semua itu di ruang ganti tim nasional? Para pemain Forest telah bersamanya setiap hari selama 11 tahun, mereka tahu temperamen boss mereka, tapi bagaimana dengan pemain tim nasional lainnya? Selain mengomel, apa yang diketahuinya? Dia tidak tahu apa-apa... Football Association menandatangani kontrak dua tahun dengannya, tapi kurasa Twain akan dipecat sebelum genap satu tahun! Alasannya sederhana, kalau George Wood bisa dijadikan kapten, maka starting lineup timnas akan terdiri atas banyak pemain Forest. Kalau bukan karena kenyataan bahwa Akinfeev dan Bale tidak bisa bermain untuk Inggris, Twain pasti berharap dia bisa memasukkan keduanya di dalam starting lineup-nya.      

Twain memperlakukan apa yang dikatakan Spicer sebagai "gonggongan anjing yang kalah", dan dia mengabaikannya. Dia tahu bahwa di dunia sepakbola, tak peduli seberapa banyak yang kau bicarakan, semuanya akan bergantung pada hasil yang kaucapai. Alasan mengapa dia bisa begitu arogan dan memarahi semua orang sesuka hati adalah karena dia punya hasil untuk mendukungnya. Itu adalah logika yang sederhana, sayangnya logika itu tidak selalu dipahami oleh semua orang. Mereka hanya melihat Twain saat dia bersikap arogan dan mulai membencinya. Mereka tidak melihat kenapa dia punya hak menjadi arogan saat ada banyak sekali manajer yang bahkan tidak bisa bersikap arogan meski hanya satu kali.      

Dua hari kemudian, dalam pertandingan melawan Macedonia, Twain tidak hanya menginginkan kemenangan, tapi dia ingin menang dengan meyakinkan. Dia ingin membungkam mulut mereka yang merasa tidak senang pada dirinya dengan menggunakan kemenangan besar di pertandingan itu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.