Mahakarya Sang Pemenang

Maju Kedepan



Maju Kedepan

0Orang-orang Spanyol sama sekali tidak membayangkan mereka bisa kebobolan gol dengan cara seperti ini. Setelah tiga tembakan beruntun, bek mereka bahkan tidak bisa mendapatkan titik jatuh bola. Semuanya berhasil diraih oleh Inggris.      

Tampak jelas bahwa Inggris telah sepenuhnya mempelajari Spanyol dan menerapkan penggunaan taktik yang tepat.      

Twain merayakan gol itu dengan gembira tak jauh dari pinggir lapangan, sementara Hierro masih duduk di kursinya dan tidak mengangkat pantatnya sedikitpun. Dia sedang bertanya-tanya – perubahan formasi Inggris pasti punya arti yang besar, tapi apa artinya?     

Dilihat dari gol barusan... apa itu tadi kebetulan atau sudah direncanakan sebelumnya?     

Ini sangat berbeda dari cara Inggris menyerang sebelum ini. Rooney dan Agbonlahor adalah dua striker yang dimainkan sebagai pemain sayap sementara Gerrard, mantan gelandang serang, tidak menjalankan perannya sebagai playmaker... Apa yang sebenarnya ada di benak Tony Twain?     

"Kelihatannya taruhan kita benar!" Di sisi lain, Tony Twain berkata gembira pada Des Walker. "Orang-orang Spanyol itu tidak mengira kita akan membuat perubahan taktik semacam ini. Mereka tidak bisa bereaksi dengan cepat dan masih belum menemukan cara untuk meredam serangan kita!"     

"Kalau mereka berhasil meredam serangan kita, apa yang akan kita lakukan saat itu?" Walker tidak tampak segembira Twain. Dia selalu menganggap perubahan taktik ini sebagai sesuatu yang terlalu beresiko.      

"Kurasa Hierro takkan bisa menemukan cara untuk melakukannya sampai akhir babak pertama... Meski dia bisa memikirkan sesuatu, dia tidak akan bisa menerapkannya," Twain tertawa puas. Dia tampak sangat yakin dengan hal ini. "Dia harus mengganti pemainnya kalau dia mau berurusan dengan kita. Di babak semifinal seperti ini, dia takkan berani melakukan pergantian pemain sebelum babak pertama berakhir. Kalau kau melihat starting lineup Spanyol saat ini, berapa banyak pemain yang bisa digantikan?"     

Fabregas dan Iniesta sama-sama pemain inti bagi tim Spanyol jadi mereka jelas tidak bisa digantikan. Selain itu, kedua pemain itu sangat bagus dalam menyerang dan hanya sedikit berpartisipasi dalam bertahan. Di kedua sayap, tidak satupun dari Silva ataupun Lago termasuk pemain yang bagus dalam bertahan. Tugas mereka adalah menyerang lagi dan lagi. Spanyol, yang dianggap memiliki lini tengah terkuat di seluruh Eropa, hanya punya Camacho yang bermain sebagai gelandang bertahan. Tapi, bagaimana mungkin dia bisa bertahan terhadap serangan beruntun dari Gerrard, Rooney, Agbonlahor dan Wood? Kebobolan gol barusan sudah membuktikannya: Camacho menjaga Gerrard, jadi Rooney tak terjaga. Setelah Rooney mendapatkan bola, itu menarik perhatian lini pertahanan Spanyol. Lalu Vaughan diam-diam meninggalkan penjagaan bek Spanyol. Tidak ada yang menyadari pergerakannya, sebagian karena para bek sedang sibuk mengawasi aksi Rooney pada saat itu, dan sebagian lagi karena ini adalah kali pertama Vaughan berada dalam starting lineup turnamen besar. Dibandingkan dengan para pemain di tim Inggris yang lain, dia tidak terkenal dan kurang memiliki aura keberadaan di benak para bek Spanyol...      

Pada akhirnya, taktik Twain adalah menggunakan Mitchell untuk menarik perhatian para bek Spanyol. Tiga gelandang dengan kemampuan serang yang luar biasa, Rooney dan Agbonlahor, serta Gerrard, adalah para pembunuh yang sesungguhnya. Kalau Rooney beruntung, tembakan pertama tadi seharusnya menjadi gol, tapi Asenjo melakukan penyelamatan berkelas-dunia. Sebaliknya, Vaughan-lah yang akhirnya mencetak gol barusan.      

Kalau Spanyol ingin membuat penyesuaian yang didasarkan pada taktik Inggris, yang menjadi masalah bukanlah siapa yang akan menjaga Rooney atau Agbonlahor, melainkan siapa yang akan bertarung melawan George Wood. Karena dia-lah, dan bukan pemain lain, yang menjadi otak dibalik serangan tim Inggris. Kalau Wood tidak bisa mengoper bolanya dengan benar, serangan Inggris akan lumpuh.      

Tapi, posisi Wood adalah sebagai gelandang bertahan, yang berada di jauh di belakang. Meski dia tidak bisa bergerak maju, dia tetap bisa menyusun serangan melalui umpan-umpan panjang. Kalau mereka ingin menemukan seseorang yang bisa bertahan melawannya, mereka bisa saja mengalokasikan seseorang. Tapi dalam tim Spanyol saat ini, sangatlah sulit untuk melakukan itu.      

"Jadi begitu rupanya... Aku ingat Hierro mengatakan dalam sebuah wawancara sebelum Kejuaraan Eropa UEFA bahwa dia akan memberikan Kejuaraan Eropa UEFA terbaik untuk ditonton. Itu artinya, dia akan terus menggunakan taktik ofensifnya dan dia membawa banyak pemain penyerang untuk alasan ini. Sementara untuk pemain bertahan, dia hanya punya..." Walker berbicara pelan di titik ini dan tiba-tiba saja memutar kepalanya untuk menatap Twain.      

Twain tersenyum ke arahnya dan berkata, "Itu benar. Satu-satunya gelandang yang benar-benar bisa bertahan adalah Camacho. Tentunya Hierro tidak bisa membuat bek tengah-nya datang ke sisi wilayah kita untuk bertarung melawan George?"     

Setelah Twain mengatakan ini, Walker bisa berhenti merasa cemas. Walker kembali duduk di area teknis dan memandang para pemain yang berlari di lapangan, berpikir bahwa Tony memang benar. Segalanya tentang tim Spanyol saat ini masih berada dalam perkiraan kita, pikirnya dan seharusnya kita tidak terkejut kalau mereka membuat penyesuaian apapun. Setidaknya kita masih unggul di babak pertama.      

※※※     

Pertandingan berjalan sesuai dengan yang diprediksikan Twain. Tim Spanyol berusaha keras untuk melawan balik. Sebenarnya, mereka memang berhasil mengancam gawang Inggris melalui serangan mereka. Tapi, tak peduli berapa banyak tembakan yang mereka buat, semua itu tidak membuahkan gol. Selain itu, mengingat serangan balik Inggris, dua bek belakang Spanyol tidak berani bergerak maju untuk membantu serangan tim mereka. Hierro telah menginstruksikan secara spesifik kepada mereka dari pinggir lapangan. Prioritas utama mereka adalah tidak kebobolan hingga akhir babak pertama.      

Tim Inggris juga aktif dalam serangan mereka. Sebuah keunggulan satu gol tidaklah aman. Kalau bisa, akan menyenangkan untuk bisa unggul dua gol di akhir babak pertama. Semua orang dari mulai pelatih hingga pemain berpikir seperti itu.      

Pertandingan berjalan lebih menarik setelah Inggris berhasil mencetak gol, dimana tim Spanyol, yang mahir dalam menyerang dan tim Inggris, yang menyerang dengan penuh semangat, menimbulkan bentrokan yang eksplosif di Stadion Nou Mestalla.      

Kedua kubu memainkan taktik bola mati yang indah, tapi keberuntungan semua orang hanya sedikit lebih buruk. Skornya masih tetap 0:1 ketika wasit meniup peluit yang menandakan akhir babak pertama. Tim tuan rumah, Spanyol, untuk sementara masih tertinggal.      

Meski skor 1:0 bukanlah hasil yang memuaskan, berhasil unggul atas lawan masih tetap dianggap sebagai hasil yang bagus. Oleh karenanya, Twain tidak menunjukkan wajah kesal ketika dia kembali ke terowongan.      

Di waktu yang bersamaan, para pemain Spanyol juga tidak terlalu tertekan. Bagaimanapun, mereka hanya tertinggal satu gol. Manajer pasti akan membuat penyesuaian selama jeda turun minum. Babak kedua adalah pertempuran sungguhan yang akan menentukan hasilnya!     

Kedua tim meninggalkan lapangan dengan suasana hati yang berbeda. Para fans Spanyol di tribun tidak seyakin timnya tentang babak kedua nanti, dimana mayoritas fans mengkhawatirkan nasib tim mereka. Dan para fans Inggris mengingat kembali pertempuran laut yang terjadi 500 tahun yang lalu.      

Di dalam pertempuran laut itulah Angkatan Laut Kerajaan mengalahkan armada laut Spanyol yang saat itu tak terkalahkan, sehingga membuat Inggris bisa menggantikan Spanyol sebagai penguasa maritim dan meletakkan dasar yang kuat bagi Inggris untuk mengembangkan "kerajaan dimana matahari tak pernah terbenam" selama abad-abad berikutnya.      

Sejarah yang mulia itu sudah familiar di benak setiap pria Inggris, dan itu sangat cocok dengan apa yang terjadi dalam pertandingan hari ini.      

※※※     

"Kita berhasil unggul satu gol, tapi sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk merayakan, guys." Di dalam ruang ganti, Twain sedang berbicara dengan timnya, "Kalian tahu bahwa..."     

"Keunggulan satu gol adalah skor yang paling berbahaya di seluruh dunia!" Beberapa pemainnya membantu meneruskan kata-katanya.      

Twain tertawa, menunjuk ke arah para pemain itu dan berkata, "Bagus, bagus, kalian sudah belajar dengan baik."     

Terdengar ledakan suara tawa di ruang ganti. Meski ini adalah pertandingan semifinal, pikiran para pemainnya masih bagus, dan Twain merasa sangat senang dengan itu.      

"Di babak kedua nanti, Spanyol pasti akan membuat penyesuaian terhadap taktik mereka untuk menangkal serangan kita. Kalian harus siap mental – babak kedua nanti tidak akan semudah babak pertama. Kita mungkin akan terlibat dalam pertarungan yang pahit – kalau kalian tidak bisa memperbesar selisih skor di awal babak kedua nanti. Penyesuaian seperti apa yang akan mereka buat? Itu bukan untuk bertahan, melainkan menyerang. Mereka akan meningkatkan serangan mereka di sayap. Fabregas dan Iniesta akan sering mengoperkan bola ke sayap atau bergerak sendiri ke sayap untuk beraksi. Mereka hanya bisa menekan serangan kita dengan jalan meningkatkan serangan mereka di sayap..." Pada titik ini, Twain menunjuk ke arah Rooney dan Agbonlahor sambil berkata, "Fokus, kalian harus mundur untuk bertahan di babak kedua."     

Agbonlahor mngangguk, sementara Rooney mengajukan pertanyaan. "Boss, karena tujuan mereka adalah meredam serangan kita di sayap, kalau Gabriel dan aku bergerak mundur untuk bertahan, bukankah itu artinya kita memenuhi tujuan mereka?"     

Twain tersenyum dan berkata, "Kita masih punya George. Kalau mereka menekan sayap kita, kita akan menyerang dari tengah. Setelah bermain selama 45 menit di babak pertama, orang-orang Spanyol itu pasti mengira bahwa arah serangan utama kita adalah kedua sayap dan bahwa Mitchell dan Vaughan hanyalah kedok untuk menarik perhatian bek lawan.... Kalau mereka benar-benar berpikir seperti itu dan melakukan penyesuaian, maka di babak kedua..." Twain menunjuk ke arah Mitchell dan Vaughan lalu berkata, "Kalian berdua sebaiknya beritahu orang-orang Spanyol itu siapa kedok yang sebenarnya!"     

"Tidak masalah, boss!" Mitchell menjawab dengan suara keras.      

※※※     

"Aku harus mengakui bahwa aku tidak menduga Inggris akan membuat perubahan semacam itu." Di ruang ganti tim Spanyol, kata-kata pertama yang keluar dari mulut Hierro adalah permintaan maafnya kepada tim dan mengakui kesalahan pemilihan taktiknya. "Akulah yang patut disalahkan atas ketidakberuntungan kita dalam situasi di babak pertama."     

Para pemain Spanyol tidak mengira manajer mereka akan menundukkan kepalanya di hadapan publik, tapi itu juga membuat mereka merasa bahwa mereka tidak melakukan pekerjaan mereka dengan benar. Kenyataan yang ada di balik situasi mereka yang tertinggal satu gol saat ini seharusnya tidak hanya ditanggung oleh manajer, karena tanggungjawab atas ketertinggalan tim tidak terletak di bahu satu orang, melainkan menjadi tanggungjawab seluruh tim.      

Hubungan di dalam tim Spanyol selalu bagus. Meski terdapat perjuangan jangka panjang untuk mendapatkan kemerdekaan oleh wilayah Catalonia di Spanyol, ini tidak mempengaruhi pertemanan para pemain di dalam tim nasional. Saat ini mereka adalah satu, tanpa adanya perbedaan antara orang Madrilenians, Basques dan Catalans.     

"Kita harus melakukan penyesuaian di babak kedua. Sayangnya, kita tidak punya banyak bek di lini tengah."     

Camacho merasakan tatapan semua orang pada dirinya. Dia tahu tugasnya akan lebih berat di babak kedua nanti sebagai satu-satunya gelandang bertahan di tim.      

"Kita tidak bisa melakukan terlalu banyak penyesuaian secara defensif dan aku juga tidak bisa meminta Camacho untuk melindungi lini depan sampai lini belakang. Kita hanya bisa menemukan jalan melalui serangan." gumam Hierro setelah merenung sejenak, dan kemudian menambahkan, "Tradisi Inggris adalah menyerang dari sayap. Operan mereka di lini tengah cukup cepat dan mereka sering mengandalkan sayap untuk mendukung serangan. George Wood hanya bertanggungjawab untuk mengirim bola dan hanya ada sedikit operan yang mematikan di dekat kotak penalti. Untuk meredam serangan mereka di sayap, kita harus meningkatkan serangan dari kubu kita. Tradisi Spanyol juga meluncurkan serangan dari sayap. Jangan lupakan itu, nak!"     

Hierro memutuskan untuk menitikberatkan pasukannya di sayap. Baik itu Iniesta maupun Fabregas, mereka harus lebih aktif di sayap dan meluncurkan serangan secara bergiliran bersama Lago dan Silva.      

※※※      

"Dalam hal serangan, lini tengah kita harus mengoper bolanya dengan cepat sehingga mengurangi frekuensi kontak bola dan waktu yang dibutuhkan untuk mengontrol bola. Kalian harus mengakui bahwa secara teknis kita tidak sebagus Spanyol." Melihat ada pemain yang menunjukkan ekspresi tidak senang, Twain segera melanjutkan ucapannya, "Kalau tim Spanyol memperkuat kontrol dan pertahanan mereka di lini tengah, maka kita akan menggunakan lebih banyak umpan panjang di lini belakang... Mitchell dan Vaughan adalah dua suar di lini depan. Umpan-umpan panjang ditujukan untuk mereka. Gerrard, tugasmu adalah mengontrol titik jatuh kedua sementara mereka mencoba mendapatkan titik teratas. Kalau kau cukup dekat dengan kotak penalti, cobalah yang terbaik untuk menembak!"     

Gerrard mengangguk dan mengepalkan tangannya. Dalam hal tembakan panjang, dia tidak akan kalah dari siapapun itu. Usianya yang semakin bertambah tidak mempengaruhi kemampuannya dalam menembak. Selain itu, sudut tembakan panjangnya saat ini justru semakin tajam, dan dia juga lebih halus dalam beraksi.      

"Kalau kita tidak bisa mencetak gol di awal babak kedua, kita akan memperlambat aksi kita dan menarik mundur formasi untuk memperkuat pertahanan. Tapi, dibawah situasi semacam ini, kalian tidak boleh lupa untuk menyerang. Kalian harus meraih peluang ofensif apapun! Kukatakan pada kalian, kalian akan membayar mahal kalau kalian menyia-nyiakan peluang yang ada di lapangan!"     

"Aku hanya akan menekankan satu hal – kalian harus bergerak cepat saat menyerang! Berlarilah dengan cepat, terima bolanya dengan cepat dan oper bolanya dengan cepat. Kalian juga harus cepat saat menembakkan bola! Irama seperti ini adalah kekurangan Spanyol, tapi ini juga irama permainan yang mereka takuti. Ini adalah kelebihan kita, jadi kita harus memanfaatkannya dengan baik."     

※※※     

"Apa yang harus kita lakukan kalau Inggris menyerang balik? Mereka cepat dan kalau kalian merasa yakin kalian tidak bisa merebut bolanya, maka lakukan pelanggaran! Lakukan pelanggaran jauh dari kotak penalti, lebih cepat lebih baik! Jangan kalian pikir aku hanya membicarakan tentang pemain bertahan. Mulai dari penyerang, setelah kalian kehilangan bola, langsung lakukan counter-press dan bloking lawan. Meski kalian tidak bisa merebut bola, kalian harus memaksa mereka untuk mengoper bolanya ke belakang. Kalian tidak boleh membiarkan mereka meluncurkan serangan dengan cepat. Setelah Inggris meningkatkan irama permainan, akan sulit untuk menghentikan mereka. Tidak satupun pemain kita mendapatkan kartu di babak pertama dan itu akan menjadi kelebihan kita. Wasit sedikit berat sebelah pada kita, jadi kita juga harus memanfaatkan itu. Selain itu, dalam sebuah konfrontasi fisik dengan Inggris, kita bisa sering menjatuhkan diri. Ingatlah bahwa kita adalah tim tuan rumah dan ini adalah stadion kandang kita!"     

※※※      

"Waspadalah saat bertahan. Berhati-hatilah dengan aksi kalian, hati-hati! Apa kalian tahu apa artinya hati-hati? Itu artinya, jangan biarkan wasit sialan itu melihat trik kecil kalian! Biarkan orang-orang Spanyol itu menderita dalam diam! Kalian tahu kita bermain dalam pertandingan tandang, dan wasit pasti akan sedikit bias pada tim Spanyol. Tidak ada keraguan tentang itu. Aku tahu cara kerja UEFA." Beberapa orang diam-diam tertawa saat mendengarnya mengatakan itu. Nottingham Forest mendapatkan kesulitan dari UEFA setiap tahunnya. Sebagai mantan manajer disana, dia jelas tahu bagaimana cara kerja UEFA.      

"Kalau kalian dianggap melakukan pelanggaran, jangan berusaha untuk membela diri kepada wasit. Apapun aksi kalian, dibawah situasi itu, bisa ditafsirkan wasit sebagai provokasi terhadap wewenangnya. Aku jelas tidak ingin melihat situasi dimana kalian mendapatkan kartu kuning untuk pelanggaran dan kartu kuning kedua karena mengajukan protes lisan."     

Twain terlihat serius. Dia ingin para pemainnya tahu seberapa pentingnya hal ini.      

※※※      

"Yah, aku sudah mengatakan semua yang perlu kukatakan. Apa kalian mau lebih dari 60,000 fans disini melihat tim favorit mereka bermain di pertandingan perebutan tempat ketiga dan bukan di final? Apa kalian ingin melewatkan kesempatan untuk mengangkat piala itu di negeri sendiri? Tidak jadi masalah kalau kita tertinggal satu gol. Kita adalah Spanyol, kita adalah satu!" Hierro menunjukkan gayanya sebagai kapten Spanyol saat itu dan memotivasi para pemainnya. "Kita adalah tuan rumah dan ada banyak fans yang menonton pertandingan kita. Apapun yang terjadi, kita tidak boleh kalah!"     

※※※     

"Guys, 45 menit lagi, kita akan mencapai final untuk yang pertama kalinya dalam lima puluh tahun. Pikirkan tentang angka itu, lima puluh tahun! Setengah abad! Betapa hebatnya kalau kita bisa melakukannya! Apa kalian ingin mengukir nama kalian dalam sejarah? Kalian bisa menjadi pahlawan dengan mengambil langkah maju sekarang. Apa ada yang ingin tetap tinggal di tempat yang sama atau bahkan mundur ke belakang? Tidak, tidak ada yang menginginkan itu! Jadi, sekarang..." Twain menunjuk ke arah pintu ruang ganti dan berkata, "Kita semua --- maju ke depan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.