Avatar Raja

Setelah Kembang Api



Setelah Kembang Api

0Walaupun Tang Rou membuat semua orang merasa heran, ini bukanlah panggung yang disiapkan untuknya; ini adalah acara para-bintang. Setelah Lompatan Tinggi, masih ada pertandingan yang lain. Itulah sebabnya, tidak peduli seberapa misterius dan menakjubkan nya Tang Rou, tuan rumah hanya bisa memberinya banyak perhatian.     

"Untuk memiliki skill seperti itu setelah bermain selama sebulan, sangat luar biasa, bukan?" Tuan rumah berjalan ke tiga pemain pro dan bertanya kepada mereka.     

"Sungguh luar biasa. Aku rasa dia harus memikirkan untuk memasuki adegan pro dan proses lebih lanjut yang ada di sana." Salah satu pro mengatakan.     

Tiba-tiba penonton berubah menjadi ribut. Adegan pro? Itu adalah wujud yang sama sekali berbeda. Itu adalah "Wilayah Surgawi" sesungguhnya.     

Namun, tuan rumah memiliki banyak pengalaman. Dengan kata lain dia sudah tidak asing lagi dengan hal ini. Kata-kata itu lebih merupakan pujian yang berlebihan. Pada saat ini dia tidak ingin fokusnya teralihkan kembali kepada Tang Rou, jadi dia hanya tertawa dan terus mewawancarai para pemain pro. Setelah itu, ia mewawancarai para pemain yang tersisa, bahkan Penembak Jitu. Walaupun saat itu sampai padanya, seluruh kerumunan mencemooh. Penembak Jitu jelas tidak dalam suasana hati yang baik. Setelah menjawab dua pertanyaan, ia memberikan kesimpulan.     

Tuan rumah memberikan souvenir kepada para tamu yang dipilih dan menutup pertandingan.     

Hasil ini membuat Chen Guo sangat senang. Dia mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan idola favoritnya dan berbicara secara langsung dengannya. Dia menerima sorakan seluruh stadion selama acara dan, pada akhirnya, dia bahkan memenangkan penghargaan dari idolanya. Dia sangat bahagia. Bagi Penembak Jitu yang memalukan, dia sudah lama melupakannya.     

Dengan tatapan iri dari para penonton, keduanya kembali ke tempat duduk mereka. Chen Guo duduk dan menepuk punggung Ye Xiu. Dia adalah tipe orang yang suka berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Caranya berbagi justru menjadi lebih intens.     

"Itu pasti menyenangkan!" Ye Xiu tertawa.     

Itu sangat lucu." Kata Chen Guo dengan senyuman yang ada di wajahnya.     

"Dan rekannya Little Tang?" Ye Xiu mengangkat tangannya seakan-akan sedang memegang mikrofon dan mengulurkannya ke mulut Tang Rou seolah-olah dia sedang mewawancarainya.     

"Itu sangat menyenangkan." Tang Rou tersenyum. Tatapan yang dia berikan kepada Ye Xiu kelihatannya memiliki arti yang mendalam bagi mereka.     

Setelah istirahat sejenak, pembawa acara mengumumkan acara ketiga: Target.     

Ini juga merupakan permainan tradisional Para-Bintang. Karakter sudah berdiri di atas pilar dan piringan terbang akan mendekat di sekitaran mereka. Kontestan dapat menggunakan cara apa pun yang mereka mau untuk memecahkan piringan terbang ini dan akan mendapatkan nilai. Orang yang mendapatkan nilai terbanyak akan menjadi pemenang secara keseluruhan.     

"Selanjutnya, kami mengundang Huang Shaotian dari Tim Blue Rain untuk memilih empat tamu beruntung pada acara ini," teriak si pembawa acara. Lampu menjadi redup dan pilar cahaya turun ke arah Huang Shaotian saat dia berdiri dan berjalan menuju panggung. Orang ini sebenarnya memiliki sedikit ketenaran dalam dirinya. Saat dia berjalan, dia melambaikan tangan ke arah kerumunan.     

"Halo, Shaotian." Tuan rumah menjabat tangan Huang Shaotian.     

"Hai padamu. Hai untukku. Hai semuanya!" Kata-kata pembukaan Huang Shaotian selalu melebihi siapapun.     

Jelas tuan rumah sudah tahu dengan situasinya dan mula berkeringat dari dalam. Acara ditayangkan secara langsung, jadi akan ada batas waktu tertentu disetiap bagian. Dia tidak bisa memberinya kesempatan bicara terlalu panjang kalau tidak mereka tidak akan sesuai jadwal.     

Saat dia memikirkan hal ini, tuan rumah tidak memberikan perkenalan dan langsung bertanya: "Shaotian, bagaimana rencanamu untuk memilih empat tamu yang beruntung?"     

"Aku akan menggunakan empat cara berbeda untuk mencari empa tamu-tamu yang beruntung." Kata Huang Shaotian.     

Dia memang suka bicara… Tuan rumah bergumam sendiri. Dengan wajahnya berseri seperti biasanya: "Jadi, bagaimana kalau kita mulai?"     

"Pada metode pertama, Aku akan menggunakan pemilihan acak. Aku ingin melihat kalau nantinya aku bisa meneriaki angka yang sedang ku cari. Bro yang mengontrol mesinnya, ketika kamu mendengar "Stop!", kamu harus cepat!" Kata Huang Shaotian.     

Tuan rumah tidak balik menjawab. Dia melambaikan tangan dan nomor-nomor mulai berputar.     

"Ah, ah, seperti itu ya? Kenapa tidak bilang padaku dulu? Aku sudah bisa berkata stop? Hm?"     

"Kamu bisa…" kata tuan rumah.     

"Stop!" teriak Huang Shaotian dan nomor-nomor berhenti berputar. Huang Shaotian mengklaim kalau itu berhenti di angka yang dia inginkan. Tidak ada yang tahu kalau dia sedang bicara jujur atau tidak. Tuan rumah hanya mengapresiasinya dengan sebuah "Luar biasa! Menakjubkan!" lalu bertanya pada orang yang duduk di kursi sesuai nomornya untuk naik ke atas.     

Metode kedua…     

Metode ketiga…     

Metode keempat…     

Huang Shaotian benar-benar menggunakan empat metode berbeda untuk memilih para tamu. Tuan rumah mempercepar alurnya dan mempersingkat perkenalannya. Ketiga pro yang mendaftar ikut naik dan kemudian mereka bergegas ke ruang pertandingan.     

Lampunya redup.     

Kali ini map hasil proyeksi tidak muncul duluan. Ke delapan karakter muncul, menyebar keseluruh stadium. Mereka cukup berjauhan satu sama lainnya. Kemudian, suara hentakan besi terdengar dan pilar-pilar yang seukuran mulai naik dari stadium, mengangkat delapan karakter ke atas.     

"Siap!" Setelah pilar-pilar terkunci ditempat, tuan rumah menyerukan.     

"Mulai!"     

Segera setelah seruannya terdengar, suara mendesing tak terhitung jumlahnya terdengar dan cakram terbang mulai ditembakkan ke arah delapan pemain. Masing-masing cakram terbang berbeda ukurannya dan terbang pada kecepatan yang berbeda serta sudut yang berbeda.     

Ini baru permulaannya, saja. Pemain biasa pun tidak merasa sulit menghadapi cakram terbang ini. Kedelapan karakter menarik senjata mereka dan suara cakram patah cukup melegakan telinga. Ditambah lagi, setelah cakram terbang hancur, mereka nantinya mengeluarkan ledakan yang terang, menyilau warna warni seperti kembang api.     

Ini kali pertama dalam perlombaan ini. Meskipun ini game yang sama, setiap masing-masing game berakhir, sesuatu yang baru akan ditambahkan.     

Kembang api ini tidak mempengaruhi kesulitan permainan, tapi karena adanya teknologi proyeksi, efek visual-nya terlihat lebih baik.     

Whoosh, whoosh, whoosh…     

Cakram terbang terus beterbangan, lebih cepat dan lebih cepat, semakin banyak dan semakin banyak.     

Pemain biasa mulai merasa kewalahan, tak lama kemudian, beberapa sudah tidak mampu bertahan.     

Jika cakram terbang mengenai karakter, maka sebagian kehidupan karakter itu akan berkurang. Dan jika pemain tidak berhati-hati, dia bisa terjatuh dari pilar. Jika kehidupannya terkuras hingga nol atau karakter jatuh dari pilar, maka pemain tersebut akan dieliminasi dari permainan. Jika karakter menghindari cakram terbang, maka tidak ada poin yang di dapatnya.     

"Oh, tidak!" Dengan sebuah teriakan, satu dari pemain normal melangkah terlalu panjang saat menghindar dan terjatuh dari pilar. Dia segera dieliminasi dari permainan.     

Sedangkan ketiga pemain biasa lainnya, meski mereka tidak langsung jatuh, pada akhirnya mereka tidak bisa menghentikan semua cakram terbang. Kembang api meledak pada tubuh mereka dan mereka bertiga pun mati.     

Sedangkan para pro, berempat mereka begitu tenang. Semua cakram terbang yang mengarah pada mereka mampu ditembak jatuh.     

Teorinya sama seperti Lompat Tinggi. Para pro yang mendaftar ikut pertandingan adalah mereka yang jelas-jelas memiliki rasa percaya diri disitu. Kalau hanya memecahkan cakram terbang, mereka tidak kalah hebat dari seorang Dewa seperti Huang Shaotian.     

Sementara cakram terbang semakin cepat, kembang api menyilau terus dan meledak di sekeliling empat pilar. Kilauan warna bercucuran, meredup bagaikan hujan koin.     

Sorakan dan tepukan tangan dari penonton seperti gemuruh, membuat kembang warna lebih menggelegar. Akhirnya, ketika ronde penentuan bergeming jatuh seperti bintang jatuh, cakram terbang berhenti.     

Empat karakter masih berdiri di atas pilar. Jika para kontestan yang ikut serta tidak bisa bertahan sampai akhir, maka mereka nantinya berakhir sebagai bahan tertawaan.     

Hasilnya segera keluar. Huang Shaotian menang pertama, tapi meski dia tidak mampu mengenai semua cakram terbang. Pada akhirnya, dia meleset sebanyak dua cakram. Sedangkan bagi ketiga pro lainnya, mereka meleset banyak.     

Perlahan pilar-pilar itu menurun. Karakter kembali ke lantai lalu menghilang. Delapan peserta kembali ke tengah panggung untuk diwawancarai. Kali ini, Huang Shaotian terakhir di tanyai. Dan lagi, tuan rumah hanya satu kali bertanya kepadanya mengenai bagaimana perasaannya. Tuan rumah menjawabnya singkat: "Terima kasih" dan mengakhiri wawancara Huang Shaotian.     

Ketiga perlombaan memiliki aspek baik dan buruknya sendiri. Sekarang, sudah berakhir. Kali ini, sedang rehat yang cukup lama disela-sela perlombaan. Banyak penonton mulai jalan-jalan, pergi ke toilet, dan lain-lain.     

Pikiran Chen Guo masih pada perlombaan kedua. Ye Xiu sangat ragu kalau dia memperhatikan lomba yang ketiga. Dia masih dalam imajinasinya sendiri.     

Cahaya stadium kembali terang. Chen Guo kembali ke kenyataan dan setelah melihat semua orang pergi ke toilet, dia segera merasakan hal yang sama.     

"Tang kecil, apa kamu mau ikut?" Tanya Chen Guo.     

"Aku tidak merasa…" Kata Tang Rou.     

Akhirnya, Chen Guo pergi sendiri. Ye Xiu terus memandangi sekitaran, ketika dia melihat Tang Rou duduk di kursi Chen Guo, memandanginya.     

"Kenapa?"     

Siapa kamu sebenarnya?' Tiba-tiba Tang Rou bertanya.     

"Hm?"     

"Suara Mu Mu sangat sangat ramah ditelinga dan juga unik. Aku bisa mengenalnya." Kata Tang Rou.     

"Oh? Apanya yang unik dari suaranya?"     

"Kata-katanya sangat jelas dan ceria."     

"Bagaimana itu jadi unik…"     

"Dan juga Huang Shaotian itu sebenarnya Flowing Tree, kan?" Kata Tang Rou.     

"Tapi kamu belum terlalu banyak bicara dengannya, kan?" Kata Ye Xiu.     

"Tapi suaranya juga unik. Saat dia bicara begitu cepat, kata-katanya menjadi lebih bermakna." Kata Tang Rou.     

"Sepertinya pendengaranmu sangat bagus." Kata Ye Xiu, "Sepertinya kamu juga bukan orang biasa, ya. Katakan padaku, siapa kamu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.