Ranger Malam

Konstelasi



Konstelasi

0"Gua Laba-laba!?"     

Suara Lola meninggi.     

Sebagai seorang gadis yang berani berpetualang ke selatan sendirian, ada beberapa hal yang membuat ia takut!     

Laba-laba berbulu adalah salah satunya.     

Nampaknya, Marvin tidak menghiraukannya dan masuk lebih dulu.     

Lola frustasi namun ia hanya bisa mengikuti Marvin ke dalam.     

Udara di dalam cukup baik, masih tercium sedikit bau kesegaran.     

Sarang Laba-laba memiliki lorong yang cukup luas, seperti digali oleh manusia. Tetapi karena beberapa hal, tempat ini ditinggalkan.     

Tanahnya ditutupi rerumputan, dimana tersebar di seluruh kedalaman gua.     

"Pshh." Marvin mengeluarkan obor dan menggunakan batu api untuk menyalakannya. Ia kemudian menyerahkannya kepada Lola.     

"Eh?" Lola kebingungan, tidak paham apa yang ingin Marvin lakukan dengan obor itu.     

Marvin mengeluarkan belati lengkungnya, menandakan ia harus mengeluarkan belati dengan kedua tangannya.     

Pada saat yang sama, ia juga mengeluarkan belati kecil biasa dan menyerahkannya kepada Lola.     

Ia kemudian bertanya. "Mengapa kamu memberikanku senjata?"     

"Jangan bilang bahwa kita harus bertarung? Kamu tahu aku tidak dapat menggunakan skill bertarung, bukan? Aku tidak akan menggunakan belati ini!"     

Kalimat terakhir Lola terdengar sedikit kesal.     

'Marvin ini, sang Pedang Kembar Bertopeng, bagaimana ia bisa seperti ini? Bagaimana ia menjadi gegabah?'     

'Bukankah aku seorang perempuan? Jika kamu benar-benar ingin bertarung, mengapa tidak membawa beberapa penjaga?'     

Marvin menatap Lola, "Ketika seekor [Laba-laba Hitam] akan mengeluarkan bisanya ke dalam tubuhmu, kamu akan menggunakan belati itu."     

"Dengar, bahkan jika aku akan melakukan sebisaku untuk melindungimu, tidak ada yang tahu kapan kita akan diserang."     

"Jika aku tidak punya waktu untuk menyelamatkanmu... maka belati dan obor ini adalah harapan terakhirmu," Marvin berkata sambil berjalan di satu sisi gua.     

Ia memiliki Melihat-dalam-gelap sehingga tidak memerlukan obor, tetapi obor itu dinyalakan untuk beberapa alasan. Pertama, untuk sementara menutup kemampuan pandangan malamnya. Kedua, juga bagi Lola agar dapat melihat. Ketiga...     

Di tempat seperti ini, api dapat amat mudah terlihat, bahkan dari jauh sekalipun.     

Laba-laba adalah hewan yang sangat sensitif, terutama Laba-laba Hitam. Laba-laba jenis ini dapat melihat api dari jarak yang sangat jauh.     

Bahkan, ketika mencoba untuk membunuh seekor, akan lebih baik untuk mundur daripada mengusirnya.     

...     

Sarang ini dipenuhi udara yang agak lembab. Marvin nampak begitu santai, dan masih ingin mengajar Lola beberapa pengetahuan umum.     

"Lihat, ini adalah Rumput Utara. Jika kamu mengikuti arahnya, kamu dapat berjalan tepat ke arah utara."     

"Ada cerita menarik dari Rumput Utara. Dikatakan bahwa seorang pengelana terus mengikuti Rumput Utara, terus ke bagian utara belantara Feinan, ia dapat mencapai langit [Penguasa Penyihir]."     

"Ingin tahu mengapa ada cerita seperti ini? Karena Penguasa Penyihir terdiri dari 12 bintang. Dan Rumput Utara juga memiliki 12 gerigi."     

Lola terkesima sambil melihat Marvin.     

Ia telah bertemu banyak orang sejak kecil, tetapi ia tidak pernah mendengar cerita ini. Mungkin karena Marvin adalah seorang bangsawan yang memiliki banyak pengetahuan.     

Lola selalu iri dengan para gadis bangsawan bahkan ketika masih ia kecil. Mampu untuk makan dan minum tanpa harus bekerja, mengenakan pakaian yang paling mahal, dan mampu untuk memiliki kebebasan pribadi.     

Seorang gadis miskin seperti dirinya tidak akan mampu melakukan hal itu.     

'Cerita yang ia berikan padaku pasti diceritakan kepada banyak gadis bangsawan, bukan?'     

'Pastinya, Marvin terlihat seperti bangsawan tua. Bahkan jika ia masih muda, pasti banyak gadis bangsawan yang tertipu akan penampilannya.'     

'Tetapi mengapa ia membawaku sendirian kesini? Aku dengar cerita banyak mengenai pria jahat... Salah! Jika ia ingin mengintimidasiku, ia pasti sudah melakukan hal itu di gudang. Orang ini tidak tertarik padaku!'     

'Oh? Nampaknya aku tidak pernah mendengar gadis yang menarik hati Tuan Raja Lembah Sungai Putih? Apakah pria ini menyukai pria juga?'     

Selagi pikiran Lola menjadi liar, Marvin mendadak berhenti.     

Bayangan hitam pekat mendadak merangkak dari sebuah tempat di sarang ini!     

Ternyata Laba-laba Hitam.     

Marvin melihatnya terlebih dahulu.     

Meski nampaknya ia nampak berbicara dengan Lola, justru, pikirannya terpaku pada kemungkinan musuh yang ada di depan.     

'Laba-laba Hitam pertama?'     

Bisik Marvin, "Mundur, aku yang akan maju."     

Lola menjawa, "Oke."     

Ia mundur beberapa langkah, mengangkat obor di atas kepalanya sembari berdiri, ketakutan bahwa Marvin tidak dapat melihat dengan jelas musuh di depannya akibat penerangan yang kurang.     

Tiba-tiba, ia bertanya mendadak:     

"Hei, omong-omong, Tuan Marvin, apa rasi bintangmu?"     

Rasi bintang?     

Wajah Marvin menghitam, tetapi Laba-laba Hitam sudah menyergapnya!     

...     

Laba-laba Hitam berbeda dari Laba-laba lain. Laba-laba jenis ini tidak pandai mengeluarkan jaring lengket, tetapi jaring yang mereka keluarkan amat sangat beracun.     

Dan jaring ini juga sangat berbeda dengan Laba-laba lain, karena sekeras besi dan amat sangat tajam. Jaring itu juga memiliki kekuatan penetrasi yang luar biasa.     

Jika seseorang ingin keluar dari serangan Laba-laba Hitam, orang itu harus menyerang dahulu.     

Marvin menghiraukan pertanyaan sepele Lola, menyerang Laba-laba Hitam itu terlebih dahulu!     

"Pshhhh!"     

Laba-laba Hitam mengangkat kedua kaki depannya dan segera memuntahkan jaring yang sangat banyak.     

Ia memuntahkan dua belas jaring kecil dan tipis dalam satu tarikan nafas!     

Setiap jaring nampak tajam bagai anak panah!     

Tetapi Marvin sudah melakukan persiapan, mencegah serangan pertama dengan berguling di tanah, berhenti di perut Laba-laba!     

Laba-laba Hitam segera mundur, mencoba menggunakan rahangnya untuk menyerang Marvin.     

Namun, ia terlalu pelan.     

Marvin pernah membunuh banyak Laba-laba sebelumnya, jadi mengatasi satu saja sangatlah mudah!     

Ia kemudian menendang rahang Laba-laba itu dengan kedua kakinya, sebelum bangun dari tanah!     

"Shh! Shh!"     

Dua belati berputar, membentuk bayangan belati. Setiap bayangan belati memotong sendi vital dari kaki belakang Laba-laba Hitam.     

"Krek!" persendiannya rontok dan Laba-laba Hitam terjatuh!     

Marvin berguling ke depan dan kemudian melompat tinggi.     

Ledakan!     

Seketika, ia melompat ke kepala Laba-laba, kedua belatinya menusuk ke dalam!     

Sebuah lompatan sederhana!     

Kedua kakinya menendang gagang belati itu, menancapkan Laba-laba Hitam itu ke tanah.     

Peristiwa itu terasa amat alami dan lancar, tanpa ada kesulitan. Kekuatan insting dan pengalaman bertarung yang hebat.     

Laba-laba Hitam berontak, sembari sekarat.     

Lola hanya pasrah menonton dari sisi samping.     

Dalam beberapa nafas, Marvin dapat membunuh Laba-laba ganas?     

Laba-laba Hitam adalah monster tingkat 2... Pemegang kelas sederhana pasti akan kesulitan untuk satu lawan satu.     

Namun itu begitu sangat mudah bagi Marvin.     

"Chop!""Chop!"     

Marvin berjalan ke bangkai Laba-laba itu dan mengambil belatinya, sambil melirik Lola:     

"Ku mohon jangan bertanya hal-hal sepele ketika aku sedang bertarung, oke?"     

Lola dengan malu berjalan sembari memegang obor dan meminta maaf.     

Melihat raut wajahnya yang tulus, Marvin memaafkannya.     

Namun, setelah meminta maaf, ia ragu sesaat sebelum berkata, "Tetapi aku ingin sekali mengetahui rasi bintangmu!"     

Marvin terdiam.     

Ia memasukkan belatinya dan berjalan ke dalam kegelapan.     

Tak lama kemudian, sebuah suara terdengar dari kegelapan:     

"Aku adalah [Pisces]."     

...     

Marvin dan Lola terus berjalan ke dalam kegelapan sarang.     

Laba-laba Hitam tidaklah sulit dihadapi Marvin. Setelah membunuh dua monster, ia tidak lagi cemas menghadapinya.     

Bentuk sarang itu cukup sederhana, karena bentuknya seperti lorong panjang. Totalnya terdapat dua belas sarang Laba-laba Hitam, tetapi jalan masuknya cukup tersembunyi.     

Dari apa yang dia ingat, Sarang Laba-laba adalah tempat pertama dari Pegunungan Menjerit.     

Dengan menggunakan metode konvensional, menghadapi dua belas Laba-laba Hitam ini cukup sulit. Tetapi dengan kondisi tubuh Marvin, dengan menggunakan skill pribadi seperti Ledakan, nampaknya tidak terlalu sulit dilalui.     

Selama ia berhati-hati untuk menghindari Laba-laba Hitam yang ingin memuntahkan jaring.     

Oleh karena pandangan yang minim maka animasi Laba-laba Hitam tidak dapat terlihat.     

Tetapi bagi Marvin yang mempunyai Melihat-dalam-gelap ia mampu melihat secara rinci. Sehingga ia dapat menebak apa yang akan terjadi.     

Di dalam perjalanan, Marvin telah membunuh empat Laba-laba.     

Setiap kematian Laba-laba Hitam paling tidak sama. Di awal, Lola masih menyemangati Marvin, namun setelah beberapa lama, ia mulai terbiasa melihat Laba-laba hitam itu.     

Tidak begitu menakutkan. Hanya butuh beberapa sayatan dari Tuan Marvin Laba-laba untuk mati.     

Ini adalah apa yang dipikirkan gadis itu, dan ia telah bersantai cukup lama.     

Dalam gelapnya kesunyian, ia mulai berbicara lagi karena bosan.     

"Aku dengar pria Pisces suka mencurahkan perhatiannya pada orang yang tidak tertarik padanya..."     

"Aku adalah [Virgo]. Menurut mitos orang-orang Jiska, seorang Pisces dan Virgo cukup cocok."     

"Ah. Benar, Pisces!"     

Lola mendadak bertanya, "Apakah ulang tahunmu sebentar lagi?"     

Marvin melihatnya dengan heran, sebelum akhirnya mengangguk.     

Sebuah persimpangan muncul. Rumput Utara nampak tumbuh sepanjang salah satu jalan itu.     

Dan sisi lainnya terdapat jalan gelap dengan banyak kerikil jatuh ke tanah.     

Marvin bergerak dengan segera ke jalan tanpa Rumput Utara.     

"Hei? Bukankah ini jalan yang salah?" Lola segera bertanya.     

"Tidak," jawab Marvin.     

"Aku memang ingin pergi ke Teluk Permata, namun pertama, aku akan menemui kawan lama."     

Kawan lama?     

Wajah Lola nampak heran.     

Siapa yang tinggal di tempat mengerikan seperti ini?     

Tuan Marvin berteman dengan orang tersebut?     

Ia mengikuti Marvin. Setelah kira-kira sepuluh menit, gua besar terlihat.     

Tidak jauh dari sana terdapat danau kecil dengan dua rumah kayu di tepinya.     

Kedua bayangan nampak melompat naik turun di tepi danau.     

Namun yang aneh adalah mereka terlihat sangat pendek, tingginya hanya separuh dari orang biasa!     

Marvin segera berjalan kesana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.