Ranger Malam

Ulang Tahun



Ulang Tahun

0Di dalam kegelapan malam Kepala Setan Agung Bermata Tiga tertawa dengan keji.     

Marvin menggertak giginya dan menutup matanya. Sesaat kemudian ia membuka matanya hanya menemukan sisi seberang sudah menghilang!     

'Ia mampu melarikan diri?'     

Marvin memeriksa riwayatnya diam-diam.     

Ia bereaksi secara spontan ketika Kepala Setan Agung muncul. Ini pasti sebuah ilusi!     

Dan pemeriksaan tekad pada riwayat memastikan hal itu.     

Ilusi ini amat serupa dengan yang ada di ruangan rahasia kakeknya, tetapi dari kekuatannya, dapat terlihat bahwa musuh terburu-buru melemparnya dan tidak sekuat ilusi yang berada pada ruangan rahasia. Maka, Marvin dengan mudah lari dari ilusi tersebut.     

Tetapi sihir ini juga memberikan musuh kesempatan untuk lari.     

Bahkan jika ia tidak dapat melihat kekuatan musuh sesungguhnya, Marvin dapat merasakan bahwa ini bukanlah tandingannya.     

Ini mungkin terkait dengan bentuknya.     

Marvin mempunyai firasat bahwa musuhnya tidak memiliki substansi.     

Mungkin menyerupai sesosok hantu.     

Mengeluarkan kekuatan besar, namun nampaknya ditahan oleh kekuatan yang lebih besar lagi.     

Ini membuat Marvin kebingungan.     

Ia sekali lagi menggunakan Pelacak Malam namun akhirnya tidak dapat menemukan pria berbaju hitam.     

Ia melihat sekitarnya untuk mencari petunjuk, namun akhirnya ia memilih untuk kembali ke jalannya.     

Ketika ia melawan serbuan Gnoll, Marvin telah menghabiskan setengah jam membantai para Gnoll. Caranya amat kejam. Ia jelas memotong sampai ke akarnya, tidak menyisakan anak dari para Gnoll.     

Gnoll adalah makhluk yang kejam. Karena kedua sisi telah memiliki kebencian ini, dan meski mereka tidak terlalu mengancam, mereka masih dapat melukai penduduk Marvin.     

Kebaikan Marvin memang terbatas. Lagipula ia bukanlah santo.     

Dalam beberapa cara, Gnoll juga merupakan ras yang amat pintar. Mereka juga berjuang untuk     

berkembangbiak dan bertahan hidup.     

Namun dunia memang sekejam ini.     

Marvin ingin membuka sebuah wilayah baru, jadi monster ini memang harus dibunuh cepat atau lambat.     

Ia tidak akan menyisakan bahaya di belakang karena ia harus melindungi wilayahnya, melindungi para penduduk sehingga mereka semua tidak terluka.     

Untuk itu, bahkan jika ia harus bertanggung jawab atas semua nyawa yang hilang, ia tidak begitu peduli.     

...     

...     

Setelah jurang itu terdapat daerah yang berbukit, dan setelah itu terdapat daerah hutan yang jarang. Di luar hutan itu, lapangan luas terbuka di hadapan Marvin.     

Di kejauhan terdapat Sungai Putih yang bergerak perlahan, dan di atas bukit yang tinggi, sebuah kastil dapat sedikit terlihat.     

Lembah Sungai Putih, akhirnya.     

Marvin bergegas dan segera kembali ke wilayahnya.     

Tetapi ia terkejut setelah menyadari wilayahnya lebih hidup daripada yang ia sangka!     

Terdapat lebih dari tiga ratus petualang level rendah berkumpul disana, yang berasal dari Teluk Permata.     

Hanya sekitar sepersepuluh dari orang itu direkrut khusus oleh Marvin.     

Yang lainnya bergabung dengan sendirinya untuk beraksi, datang untuk melihat jika mereka dapat mendapatkan beberapa keuntungan.     

Banyaknya jumlah petualan bukanlah sesuatu yang dapat ditampung oleh Lembah Sungai Putih.     

Untungnya, terdapat cukup makanan di dalam wilayah kali ini. Para koki bekerja lembur untuk menyajikan roti yang baru dipanggang yang langsung habis terjual.     

Selain dari para petualang yang dipilih oleh Marvin yang diperbolehkan tinggal di dalam area yang ditentukan di luar kastil, sisanya harus membuat tenda di sekitar Sungai Putih.     

Marvin telah menetapkan bahwa para petualang ini tidak boleh mengganggu para penduduk, atau mereka yang melakukannya akan dihukum.     

Nampaknya orang-orang ini tahu tempat mereka.     

Namun melihat mereka yang ribut, Marvin hanya bisa merenung.     

Jika kelompok orang itu tidak memiliki saluran untuk mengeluarkan energi, mereka akan melakukan sesuatu cepat atau lambat.     

Penghuni Lembah Sungai Putih tidak pernah melihat petualang sebanyak ini. Untungnya para penjaga juga berpatroli secara berkala, membuat mereka semua lebih tenang.     

...     

Pada siang hari, Marvin kembali ke kastilnya. Wayne dan Anna bergembira atas kembalinya Marvin.     

Keduanya berkomentar.     

Dan mereka memiliki keluhan yang sama: para petualan itu memang sulit untuk diatur!     

"Karena para petualang itu datang bekerja hanya mendengar kepada yang memiliki surat perintah untuk membersihkan belantara, kita tidak berani berurusan dengan mereka." Anna melebarkan tangannya dengan pasrah.     

"Beberapa petualang pemarah juga membuat kekacauan. Bahkan jika mereka dihentikan oleh Andre dan aku, hal itu masih mempengaruhi beberapa keluarga peternak. Maka, aku mendorong mereka ke pinggir Sungai Putih."     

"Tetapi mereka masih sulit dikendalikan."     

"Terdapat keributan besar kemarin. Petualang yang mabuk mencoba memerkosa seorang gadis di dalam wilayah. Untungnya, Tuan Constantine segera bertindak dan membunuhnya."     

"Ketika para petualang itu menemukan bahwa kita memiliki Legenda yang melindungi wilayah ini, mereka berlatih lebih keras lagi."     

Wayne menambahkan, "Tetapi mereka mash sedikit bermasalah. Mereka buang air dimana-mana, benar-benar tidak beradab."     

Marvin mendengar dan menggosok pelipisnya.     

Ini memang sesuai dugaanya.     

Melalui penjelasan mereka, ia kurang lebih mengerti situasi di dalam wilayah ini.     

...     

Pergi berperang jelas membakar banyak sekali uang.     

Untuk merekrut para petualang ranking 2 ini, Marvin hampir menggunakan 200 emas Penyihir yang ia dapat dari mayat Black Jack.     

Belum lagi dengan banyaknya petualang yang berada di Lembah Sungai Putih, jika mereka tidak diberikan makanan, akan muncul masalah.     

Marvin telah berjanji untuk memberi makanan kepada para petualang yang telah ia rekrut, namun selain dari mereka, jika yang lain ingin membeli makanan, Lembah Sungai Putih harus memiliki kapasitas produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan yang ada.     

Untungnya, Kota Tepi Sungai memiliki barang-barang yang datang pada hari itu.     

Diatur oleh Anna, tiga ratus petualang dipenuhi semua permintaanya.     

Dengan Hathaway sebagai saksi, urusan Marvin dan Madeline telah selesai. Kota Tepi Sungai akan menjadi bagian dari pasukan Marvin di masa depan, jadi menerima pasokan tidak akan mengganggu Marvin sama sekali.     

'Madeline adalah orang yang tidak peka. Apa yang akan ia lakukan untuk menjadi seorang Legenda?'     

'Tetapi setelah ia menjadi seorang Legenda... Sulit dikatakan...'     

Marvin tahu karakter wanita itu.     

Sekalinya ia menjadi seorang Legenda, kontrak komando akan dipatahkan. Siapa yang sangka jika ia akan menyerahkan Kota Tepi Sungai kepada Marvin pada saat itu.     

Tetapi pengiriman pasokan pada saat itu jelas membuat Marvin terkesan.     

Pasokan kebutuhan ini tidak hanya berupa makanan dan minuman, dimana Lembah Sungai Putih sedang butuhkan saat itu, tetapi juga termasuk pakaian dan senjata bekas dari para penjaga Kota Tepi Sungai.     

Senjata ini tidak boleh diremehkan, senjata ini adalah senjata militer.     

Setelah sedikit perbaikan, ketajamannya akan menjadi lebih baik dari yang biasa petualang gunakan.     

Selain ini, ia juga mengirim buah-buahan dan sayuran segar. Ini merupakan hadiah untuk Marvin.     

Dan ini hanyalah kiriman pertama, dimana kiriman kedua sedang dalam perjalanan.     

Madeline berjanji Kota Tepi Sungai akan menjadi pendukung utama Lembah Sungai Putih untuk membuka wilayah baru.     

Ini juga membuat Marvin amat puas.     

Paling tidak halaman Buku Nalu itu tidak sia-sia.     

Marvin sendiri tidak berani untuk membaca halaman ke 3 dari buku itu sekarang. Sebelum menjadi seorang Legenda , ia tidak berani menyentuhnya.     

Pasal [Kehancuran] dapat mengganggu pikiran manusia dan membuat mereka yang membacanya menjadi gila.     

Sang Lich yang beristirahat di Biara Kirmizi adalah contohnya.     

Maka, ia tidak terganggu tentang Madeline saat ini. Ia khawatir tentang Hathaway.     

Meski para Peramal memang bijak, banyak orang sejak dahulu kala menjadi gila dari Buku Nalu, dan bahkan dewa pun bisa mati!     

Hal ini menunjukkan bahwa buku ini amat menakutkan!     

Hathaway bergantung pada halaman 6 Buku Nalu, [Lahir Kembali], untuk menjadi seorang Legenda. Marvin takut ia akan menjadi ketergantungan terhadap Buku Nalu.     

Namun menurut pesan Penyihir tingkat 2 itu, Hathaway baru-baru ini mengembangkan mantra baru dan begitu sibuk untuk mengurus hal lain.     

Ini membuat Marvin menjadi lebih tenang.     

Marvin tidak dapat melihat ke dalam wanita bertekad besar itu. Pada saat itu, ia juga berdoa agar ia memiliki cukup kepandaian ketika membaca Buku Nalu.     

...     

"Baiklah, para petualang cepat sekali bosan akhir-akhir ini. Mereka terus bertanya kapan kita dapat mulai membersihkan belantara itu," lapor Anna. "Aku khawatir jika hal ini terus berlanjut, kerusuhan akan terjadi di dalam wilayah."     

"Meski Constantine ada disini, mungkin beberapa orang akan cedera."     

Marvin mengangguk.     

Ia berpikir sejenak, dan memutuskan, "Karena orang-orang ini tidak memiliki pekerjaan, suruh mereka bersiap."     

"Karena mereka ingin perang, berikan mereka peperangan."     

...     

Di sore hari yang amat panas, petualang yang separuh telanjang berenang di Sungai Putih.     

Namun saat itu, berita besar segera menyebar di seluruh Lembah Sungai Putih.     

Surat perintah perang yang ditandatangani oleh Tuan Marvin sendiri tersebar!     

Ksatria dari para penjaga membaca perintah mobilisasi Tuan Marvin dengan keras pada lokasi dimana para petualang berkumpul.     

Mulai sekarang, mereka akan bersiap untuk berperang!     

Bagian timur Lembah Sungai Putih dijadikan tempat berkumpul sementara, dimana kemah sementara akan dibangun.     

Seminggu kemudian, pasukan akan dikumpulkan disitu, dan semua yang berpartisipasi di dalam pertarungan ini harus membagi rampasannya dan membangun kemah sementara ini.     

Pembangungan kemah berada di bawah tanggung jawab Putri Anna dan semuanya harus terdaftar.     

Dalam sekejap, para petualang itu mulai tertarik!     

Mengapa mereka bergegas ke Lembah Sungai Putih dari daerah yang jauh? Jelas untuk perang itu!     

Terlebih lagi, tedapat banyak barang berharga di sarang Ogre, dan juga tambang emas yang diceritakan itu!     

...     

Matahari terbenam, setelah perintah mobilisasi perang telah di mulai, banyak dari petualang telah bersiap untuk berganti lokasi.     

Mereka pergi ke daerah antara hutan dan perbukitan yang dipilih oleh Marvin dan mulai membangun kemah sementara di bawah pengawasan Gru, Wakil Pemimpin dari penjaga.     

Dan di dalam kastil Sunga Putih, terdapat makan malam yang berbeda dari biasanya.     

"Ulang tahun?"     

Marvin melihat Anna dan Wayne dengan terkejut. Terlebih lagi, Constantine, ahli besi tua Sean dan putrinya Jane, Ahli Nujum Fidel dan Alkemi yang kehilangan ingatannya juga hadir, dengan beberapa orang.     

"Ya? Jangan bilang kau lupa?"     

Anna merasa heran sambil melihat Marvin. "Hari ini adalah ulang tahunmu."     

Marvin segera mengerti.     

14 Agustus, hari terakhir dari Ikan Berenang.     

Malam ini, konstelasi Ikan Berenang akan berada di tengah langit berbintang di atas Feinan.     

Marvin tergerak. Mungkin hanya Anna dan Wayne di Lembah Sungai Putih yang ingat ulang tahunnya.     

Wayne, jelas saja, dan bagi Anna, orang ini yang selalu berada mendukung Marvin, menolongnya mengurus Lembah Sungai Putih, Marvin memang sangat bersyukur.     

Pembantu ini melakukan apa saja yang ia bisa bantu, bahkan menggunakan kekuatannya sendiri untuk menolong Marvin mengawasi wilayahnya.     

Ia melakukannya dengan cukup baik.     

"Terima kasih," kata Marvin dengan senang hati.     

Kue yang indah dibawa masuk.     

"Jane membuatnya," Anna berkata.     

Jane tersenyum. "Tidak banyak yang bisa dilakukan di dalam kastil."     

Marvin mengangguk dan berterima kasih sekali lagi.     

Ulang tahun adalah hal yang penting di Feinan.     

Karena konstelasi yang memimpin hidupmu dapat menjawab satu permintaan pada hari itu. Meski permintaan itu mungkin nampak tidak terlalu efektif, mereka dapat mendapatkan beberapa keberuntungan, atau mendapatkan berkat konstelasi.     

"Buatlah suatu permintaan." Constantine berkata dengan senyuman, "Dengan Keberuntunganmu, mungkin hal itu terpenuhi."     

Marvin merunduk kepalanya, menurut budaya Feinan, dan perlahan membuat permintaan.     

Keinginannya sederhana. Hanya memberkati orang-orang di sekitarnya bahagia dan selamat.     

"Baiklah, seperti tahun lalu, Ikan Berenang masih tidak menjawab permintaanku." Marvin tertawa menyindir beberapa menit kemudian.     

Semuanya tertawa lepas.     

Ini adalah situasi yang normal. Hanya beberapa orang yang mungkin dikabulkan permintaanya.     

Namun segera, sinar terang muncul di ruang makan itu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.