Ranger Malam

Daun Alam



Daun Alam

0

Fidel menjadi gila bukan karena dia berubah menjadi mayat, namun karena reaksi Sasha ketika melihatnya yang membuat dirinya kabur!

Meskipun Sasha sudah bisa mengendalikan dirinya agar tidak panik, Fidel masih merasa sangat kecewa.

Orang bilang mayat tidak punya perasaan, namun Fidel baru saja menyelesaikan upacara perubahannya. Hal itu mengguncang mentalnya, membuat pikirannya sedikit terganggu.

Kemudian, Fidel pergi ke bagian utara Bukit Keputusasaan, dan menetap disana, menjadi legenda [Mayat Gila]

...

Setelah Marvin mendengar ceritanya, ia merasa simpatik. Meskipun karakter dari cerita berdiri di depannya, sangatlah sulit untuk mengendalikan dirinya.

Fidel bukanlah seorang ahli nujum biasa, karena dia memiliki hati yang baik.

Marvin memutuskan untuk membantu sebisanya.

Lamaran?

Marvin berpikir dan bertanya, "Bukankah bunga mawar menjadi layu ketika terkena energi negatif?"

Fidel kemudian tersadar, "Pantas saja!"

"Sasha memiliki energi negatif yang sangat besar. Mawar yang aku kirimkan kepadanya pasti tidak sampai kepadanya karena layu seketika!"

"Ternyata alasan Sasha menolakku karena hal ini."

Marvin menahan senyum. 'Tentunya bukan karena ini.'

Tetapi hal ini membuat Fidel berubah menjadi mayat gila untuk sementara.

Dalam situasi seperti ini, dimana Marvin harus berusaha semampunya, ia tentu tidak akan menolaknya. Marvin mempunyai pendapat yang agak bagus tentangnya.

Orang ini terlahir dengan kharisma yang baik. Meskipun mereka baru saja bertemu, mereka sudah akrab seperti kawan lama.

"Mungkin seperti ini," Marvin berkata. "Kau tidak perlu khawatir tentang lamaran itu."

"Mungkin Sasha tidak ingin menemuimu karena hal yang lain."

Fidel menganggukkan kepalanya, kemudian berbalik dan bertanya,"Bagaimana kamu tahu bahwa dia tidak mau menemuiku?"

Marvin berdalih."Jika dia mau menemuimu, dia tidak mungkin mengerahkan pasukan kuda untuk mengusirmu, bukan?"

Fidel menghela nafas.

"Apa yang bisa kulakukan..."

"Lupakan saja, ayo kita istirahat. Aku tidak mungkin membawanya kesini!" kata Marvin.

"Kemungkinan terburuknya, aku akan berubah juga menjadi mayat hidup!" Fidel berteriak.

Marvin ingin menepuk mukanya sendiri, Fidel ini juga memiliki pikiran yang aneh.

"Pernah dengar mayat hidup yang jalan-jalan?" Marvin mengingatkannya.

"Mungkin ada cara lain? Seperti membantu Sasha untuk bangkit kembali?"

"Ini...lebih sulit daripada mengubah diriku menjadi mayat hidup."

Fidel menggaruk kepalanya.

Betul, mantra kebangkitan tubuh adalah mantra legendaris. Bahkan mayat tingkat legenda pun tidak akan sanggup untuk melengkapi bahan-bahan untuk mantranya.

"Aku tahu satu bunga di hutan kerajaan peri, bagian utara dari menara tiga cincin. Bunga itu tidak dipengaruhi oleh energi negatif dan mekar selama-lamanya dan tidak pernah layu."

Marvin menatapnya dari samping dan berkata,"Aku akan pergi ke wilayah menara tiga cincin. Aku bisa membawa bunga itu ketika aku kembali kesini."

"Benarkah? Apa bunga yang dimaksud adalah [Bunga Keabadian]?"

Fidel cukup terkejut. Dia menggenggam tangan Marvin dan gembira berkata, "Aku pernah dengar tentang bunga itu sebelumya. Namun aku tidak bisa keluar dari Bukit Keputusasaan. Ini memang peraturan ahli nujum."

"Jika kamu berniat membantu, aku akan senang sekali!"

"Ah… aku tidak pernah bertemu orang sebaik dirimu. Aku akan memberimu hadiah."

Fidel mencari-cari hadiahnya, barang-barang aneh dilemparkannya kesana-kemari.

"Tidak perlu..."

Marvin kemudian menarik kembali ucapannya!

Karena ia melihat daun berwarna giok di tangan Fidel!

Daun itu berwarna hijau zamrud dan masih segar di tengah-tengah energi negatif bukit keputusasaan.

...

Daun Alam!

Meskipun Fidel bukan seorang ranger, dia masih kenal dengan benda ini. Sebuah harta yang paling berharga bagi semua ranger!

Jika barang lain, mungkin Marvin akan menolaknya, namun jika barangnya adalah Daun Alam, tentu ia tidak akan menolaknya.

"Melihat penampilanmu, kamu pasti seorang ranger, jadi Daun Alam ini adalah pembayaranmu di awal misi ini. Ketika kamu membawa bunga keabadian itu, aku akan memberimu beberapa imbalan lagi."

Fidel menggosok kedua tangannya perlahan,"Berapa lama batas waktunya?"

"Sulit untuk menentukannya."

Marvin tidak bisa menolak tawaran itu, kemudian ia mengambilnya.

Marvin berkata."Paling lama, satu bulan"

"Baiklah, aku akan menunggumu selama satu bulan!" Fidel mencoba menggerakkan tangannya. Sepertinya tangannya sudah mulai pulih.

Sungguh orang yang sederhana.

Ia mau melakukan apa saja, demi orang yang ia cintai. Mungkin karena ini, ketika ia menemui Sasha lagi, pikirannya akan berubah menjadi gila.

Marvin juga berpikir demikian.

Bila perlu, Marvin ingin sekali merubah takdir Fidel.

'Mari kita coba.' Marvin mengambil daun itu, dan berpikir.

Marvin tahu sejak masuk ke dalam dunia permainan ini ia akan merubah nasib banyak orang. Terkadang, ia juga harus keras dan tanpa ampun. Terkadang, ia juga harus berbuat baik.

Marvin dan Fidel kemudian menghabiskan waktu dengan mengobrol santai.

Kenyataanya, Marvin yang mendengar dan Fidel yang bicara. Fidel yang cerewet ini terus bercerita tentang kisah hidupnya.

Dia terus bercerita hingga kuda tengkorak dan hantu-hantu itu pergi dan Marvin kemudian berangkat.

Marvin sudah terlambat beberapa waktu, ia harus menuju gerbang keluar di bagian utara bukit keputusasaan, Lembah Tengkorak.

...

Ranger menggunakan daun alam untuk belajar sihir.

Sebenarnya, kelas ranger tidak bisa belajar sihir. Mereka hanya bisa mempelajari mantra suci dengan cara mengikut dewa.

Diantara dewa-dewa ini, yang paling sering diikuti adalah dewa alam.

Namun setelah era kedua, dewa alam mengasingkan diri. Sebelum dewa itu pergi, ia mengaruniakan orang untuk belajar mantra suci.

Dewa itu mengaruniakan Pohon Dunia untuk mengendalikan semua sihir alam. Maka, daun yang tumbuh pada pohon dunia itu; daunnya mengandung kemampuan untuk menggunakan mantra suci.

Hakikat dewa sangatlah murah hati. Meskipun kamu tidak percaya padanya, kemampuan sihir dapat didapat melalui daun alam.

Persyaratannya hanyalah entah menjadi ranger atau pendeta hutan.

Daun alam sangatlah langka dan secara ketat peredarannya diawasi oleh Dewan Migrasi Burung. Bagaimana daun ini dapat jatuh ke tangan Fidel masih sebuah misteri, namun barang ini sangatlah berharga.

Marvin meletakkan daun itu diatas telapak tangannya dan berbisik mantra sederhana.

Mantra ini adalah mantra pekerjaan yang diberikan setelah menjadi seorang ranger. Marvin hanya perlu mempelajari kelas pengenalan ranger untuk mendapatkannya.

Setelah membaca mantra, daun itu langsung meresap ke dalam tubuh Marvin.

Dan mantra pertama muncul pada tombol jurusnya!

[Metamorfosis Tanaman Merambat]: Anda dapat merubah bagian tubuh anda menjadi tanaman merambat berduri. Dapat digunakan tiga kali per hari.

'Tidak disangka, jurus ini...'

'Sebuah mantra alam yang hebat. Namun deskripsinya...Agak sedikit jahat...'

Marvin merasa sedikit malu.

Bagian tubuh...yang mana?

Dewa alam seperti pada legenda, tegas dan tidak terhentikan!

...

Setelah belajar mantra pertamanya, Marvin bergegas ke arah utara dengan gembira.

Atmosfirnya sunyi di tengah jalan dan dia tidak melihat gelombang hantu lagi.

Namun ketika dia hampir sampai di Lembah Tengkorak, dia bertemu dengan ahli nujum lain.

Lebih tepatnya, pembantu ahli nujum.

Ketika Marvin sedang lewat, ahli nujum itu muncul dari kuburan samping dengan pasukan dua belas tengkorak hidup.

Nampaknya ahli nujum itu sedang latihan mengendalikan pasukan tengkoraknya.

Ketika ia melihat Marvin, tanpa mengatakan apa-apa dia langsung memerintahkan pasukannya untuk menyerang Marvin!

Ini pemandangan biasa pada ahli nujum!

Mereka sangat berbahaya bagi manusia, tidak seperti Fidel gila yang masuk ke bukit keputusasaan untuk mencari cinta sejatinya.

Marvin tidak takut dan segera mengeluarkan belatinya!

Mungkin akan lebih berat jika ia berhadapan dengan ahli nujum tingkat 2.

Seorang pembantu ahli nujum yang berani melawan Marvin?

Dia mencari mati!

Marvin melangkah maju dan menendang tengkorak itu, belati lengkung di tangannya mengkilap tajam!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.