MMORPG :Pengendali Elemen

Mendapatkan Poin Honor



Mendapatkan Poin Honor

0Ketika Emma berteriak dari kejauhan untuk memperingatkan Qin Ruo, dia langsung merasakan semua rambut di tubuhnya berdiri.     

'Ada Bandit di sini! Sialan! Ada pemain lain di tempat kecil dan terpencil seperti ini? belum lagi pemain itu berasal dari Fraksi Iblis!'     

'Aku tak percaya bisa membuat kesalahan se mematikan ini.'     

Ketika Frost Barrier dan Darkfrost Shield hancur, Qin Ruo mempersiapkan diri untuk situasi hidup dan mati dan langsung mengeluarkan semua kemampuannya yang menunjukkan ketenangan dan kecepatan berpikir di tengah bahaya yang mengancam.     

"Freeze!"     

Dia meletakkan Aquarampart yang dia gunakan untuk melemahkan serangan Darkfiend Wolf di hadapannya dan langsung membekukannya.     

Tapi seberapapun cepat dia bisa mengeluarkan sihirnya, dia masih lebih lambat dari Bandit yang telah siap. Dengan sebuah tawa yang licik, sebuah belati membelah angin dan diarahkan ke punggung Qin Ruo seperti ular beracun dan langsung terhujam ke punggungnya!     

Mungkin itu disebabkan kekuatan yang ditunjukkan oleh Qin Ruo atau mungkin kewaspadaan dari Bandit itu yang membuatnya menyerang dengan kekuatan penuh.     

Meskipun hanya melawan Elementalist Level 41 tanpa pertahanan ganda, Bandit itu langsung menggunakan jurus Tier-4—N Slash!     

Dua serangan beruntun!     

Ketika belati itu bergerak dengan kecepatan kilat, sayatannya membentuk huruf N di punggung Qin Ruo. Serangan seperti ini seharusnya cukup untuk membunuh Elementalist.     

Memang tak diragukan lagi bahwa Bandit ini bersembunyi dan menunggu waktu paling tepat untuk menyerang. Hanya dua Darkfiend Wolf yang tersisa dan dalam keadaan lemah, tapi itu sudah cukup untuk menangani Poochie yang memiliki kecepatan dan serangan kuat. Dan di kejauhan, Ignis Swordmaster lain dari Fraksi Malaikat juga kerepotan dengan Darkfiend Wolf lain dan tak bisa segera membantu Qin Ruo. Selama dia bisa langsung membunuh Qin Ruo, peliharaan itu juga akan menghilang.     

Malangnya, Bandit itu meremehkan jumlah HP yang dimiliki Qin Ruo.     

Meskipun dengan serangan terkuat yang mengurangi lebih dari 800 HP, Bandit tetap tak bisa langsung membunuh Qin Ruo. Selanjutnya, Qin Ruo menahan rasa sakit yang teramat dan berteriak     

"Explode!!!"     

Frostrampart yang baru saja dibuat Qin Ruo langsung meledak! Sebuah ledakan salju langsung menghempaskan Bandit yang akan menyerang lagi.     

Dalam sepersekian detik, Poochie yang baru saja melumpuhkan Darkfiend Wolf itu mengerang murka dan bergegas ke tengah badai salju.     

"Aaahh!"     

Jeritan terdengar dari dalam salju.     

Selanjutnya, pemberitahuan sistem muncul:     

Poochie menyerang target, menyebabkan 209 damage pada pemain Fraksi Iblis!     

Efek Stun aktif selama 3 detik!     

Poochie menyerang target, menyebabkan 328 damage!     

Efek Laceration aktif! Menyebabkan 35 damage per detik selama 10 detik!     

Poochie menyerang target, menyebabkan 210 damage!     

Target mati!     

"Kau berhasil mendapatkan satu poin Honor karena membunuh pemain dari Fraksi Iblis!"     

Karena status buronan, 1 poin Infamy dikurangi, durasi buronan dikurangi menjadi 6 jam dan 51 menit! Status Devil dilepas, status saat ini adalah Villain!     

Pemberitahuan sistem ini muncul beruntun dan masuk ke telinga Qin Ruo yang sedang lemah. Ketika Qin Ruo mendengar berita bahwa dia mendapatkan 1 poin Honor dan pengurangan durasi 3 jam, dia merasa telah terangkat dari neraka menuju surga.     

Ini adalah sebuah anugerah dalam keterpurukan!     

Setelah menggunakan Aquaheal pada dirinya sendiri, Qin Ruo segera memerintahkan Poochie untuk mengabaikan tubuh pemain dari Fraksi Iblis dan langsung mengejar Darkfiend Wolf terakhir yang telah lemah untuk mencegah adanya ancaman lagi.     

***     

Setelah menangani Darkfiend Wolf di sisinya, Emma yang berusaha keras untuk bertahan akhirnya bisa bernafas lebih lega. Dengan bantuan Poochie, dia dengan mudah membunuh tiga Darkfiend Wolf terakhir yang mengepungnya.     

Agar Qin Ruo tak cemas, Emma menyarungkan pedangnya dan menghampiri Qin Ruo.     

"Terima kasih."     

Qin Ruo mengangguk.     

Qin Ruo sebenarnya menyesali keputusan menyelamatkan Emma ketika dia melihat ke arah tubuh Bandit karena dia berada dalam situasi berbahaya dan hampir mati karena mencoba menolong Emma. Karena itu, dia merasa layak mendapat ungkapan terima kasih dari Emma.     

Qin Ruo tak mengatakan apapun lagi dan duduk untuk bermeditasi setelah mengambil perlengkapan Bandit. Karena dia kehilangan cukup banyak MP selama pertarungan, dia harus segera memulihkan MP dan tak menyia-nyiakan MP Potion yang berharga.     

***     

Emma yang baru saja selamat dari bahaya juga merasa beruntung dan segera duduk. Mata birunya tertuju ke arah peliharaan kecil yang seukuran tupai, ingin mendekat dan mengelusnya. Tapi karena ada Qin Ruo, dia mencoba untuk menahan rasa inginnya melakukan hal itu.     

Meskipun Qin Ruo telah menyelamatkan dia dan membuat kesan baik, tapi Qin Ruo yang sedang bermeditasi masih memancarkan cahaya merah. Karena dia masih cukup terkejut, Qin Ruo yang seluruh tubuhnya diselimuti cahaya merah dan juga memiliki sikap yang dingin membuatnya seperti orang yang tak mudah untuk akrab.     

Tapi semua itu tak penting karena alasan utama Emma duduk dengan tenang dan menunggu Qin Ruo selesai bermeditasi adalah karena kekuatan hebat yang ditunjukkan oleh Qin Ruo.     

Meskipun dia hanya Aquamancer Level 41 dan perlengkapannya tidak terlalu bagus karena dia masih menggunakan dua perlengkapan Violet, selama pertarungan tadi dia bukan hanya menunjukkan kemampuan bertarung yang luar biasa, dia juga bertarung seperti juara sejati dengan kepala dingin, bahkan ketika berada dalam bahaya. Terlebih lagi, dia adalah pemain solo yang tidak memiliki Klan atau kelompok yang berhasil menetaskan monster peliharaan!     

Dia juga telah menyaksikan kemampuan Poochie secara langsung.     

Yang hanya bisa dia gambarkan lucu tapi mematikan!     

Poochie sekarang berada di bahu Qin Ruo seperti tupai kecil yang manis dan nakal yang dipancing dengan biji-bijian. Tapi Emma tidak lupa bahwa beberapa saat lalu, makhluk kecil ini bisa menghempaskan Darkfiend Wolf yang besarnya beberapa kali lebih besar dan juga 17 level lebih tinggi daripada dia.     

Setelah menyaksikan kecepatannya yang luar biasa dan kekuatan mengerikan, dia tidak berani mengelus kepala dan ekornya yang mungil.     

***     

Setelah dua menit dilalui dengan diam, Qin Ruo bisa sepenuhnya memulihkan MP dan membuka matanya menatap ke arah Emma yang duduk di sampingnya dengan sabar dan gugup.     

Setelah menyadari Qin Ruo menghampirinya, Emma menjulurkan tangannya dan menyambut Qin Ruo dengan hangat.     

"Perkenalkan, namaku Emma, berasal dari Kanada, Ignis Swordmaster Level 46, senang bertemu denganmu."     

"Qin Ruo, aku berasal dari China."     

Qin Ruo mengangguk ketika menjabat tangannya, setelah menerima informasi yang dia beritahu pada Qin Ruo, dengan jawaban singkat dan informasi yang telah dia bagi dengan pemain lain, tak perlu repot mengatakannya lagi pada Emma.     

Meskipun Qin Ruo tidak terlihat terlalu ramah dan bahkan bisa dikatakan apatis, Emma tidak keberatan sama sekali dan mengira ini mungkin juga karena kebanggaan dan sikap juara yang sebenarnya.     

Dia tidak meragukan kemampuan Qin Ruo, seekor peliharaan yang dengan mudah mengalahkan monster elit Tier-4 ketika masih Tier-3 jelas berada di atas monster Boss biasa. Bahkan tak ada lima puluh peliharaan sekuat ini yang ditunjukkan di situs.     

Emma sangat menghormati Qin Ruo sebagai seorang pemain juara yang misterius, pemain cap merah yang baik hati. Setelah saling berkenalan, dia langsung bertanya tanpa basa-basi.     

"Uhm, apakah kau menyelamatkanku karena kau ingin berkelompok denganku dan menjelajahi Graveyard of Gods bersama?"     

Qin Ruo menatap matanya dan mengira bahwa gadis dari luar negeri sangat terang-terangan, tapi dia memang menduga dengan benar.     

Setelah menatap tempat sekitarnya yang dipenuhi dengan pepohonan besar dan tinggi yang tak berujung, Qin Ruo menutup matanya dan sebuah fluktuasi elemen samar terlihat menyebar dari bawah kakinya.     

Emma sangat terkejut ketika menyadari ada fluktuasi aneh tapi dia tetap tenang dan tidak mengatakan apapun karena dia sangat tahu bahwa Qin Ruo bisa membunuhnya dengan mudah jika dia ingin.     

Dua detik kemudian, Qin Ruo membuka matanya setelah memastikan tidak ada orang lain di sekitarnya.     

Dia berdiri dan berkata pada Emma.     

"Karena aku sekarang masih memiliki cap merah, kau tak akan nyaman mengikutiku. Kau harusnya berkelompok dengan pemain lain setelah meninggalkan tempat ini."     

"Tak masalah, aku tak keberatan sama sekali! Karena kau memiliki peliharaan sekuat ini, bahkan jika kita bertemu dengan pemain Fraksi Malaikat lain, mereka tak akan berani bertarung denganmu!" ucap Emma.     

"…"     

Qin Ruo mengernyitkan dahinya karena dia sebenarnya ingin memberitahu Emma bahwa dia hanya akan menjadi beban bagi Qin Ruo. Tapi agar tidak menyinggung gadis ini, Qin Ruo hanya bisa mengatakannya secara tidak langsung.     

"Baiklah karena kita tak tahu apakah akan ada kawanan monster lain yang menghalangi jalan, kita akan berjalan bersama untuk sementara dan akan kita putuskan nanti setelah lebih memahami situasi di Graveyard of Gods."     

"Baiklah, sepakat!"     

Emma dengan senang langsung setuju karena dia bisa mendapatkan rekan seorang pemain elit. Meskipun tak ada yang bisa didapatkan dari perjalanan ini, tapi pasti bukan hal sulit untuk menjaga keselamatannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.