MMORPG :Pengendali Elemen

Pemburuan Poochie



Pemburuan Poochie

0Berdasarkan pengakuan dari banyak kelompok pemain, berita menyebar begitu cepat di Kota Bailey dan Gunung Goblin, tentang 'peristiwa rahasia' yang hanya terjadi malam hari di puncak gunung.     

Menurut mereka, mereka tertarik ke tempat itu karena ada suara aneh, di mana mereka semua mengaku menyaksikan hal sama yang luar biasa: sebuah makhluk kecil seperti tikus, baru Level 10, bertarung di hutan Gunung Goblin dengan Goblin Warrior dan Shaman Tier-2—dan meskipun menghadapi banyak musuh bersamaan, yang terjadi hanya pembantaian satu pihak.     

Ini adalah pertama kalinya para pemain itu melihat monster saling bertarung. Awalnya mereka mengira itu adalah makhluk yang dipanggil seseorang, tapi makhluk kecil ini memiliki nama yang menarik, semuanya tertulis merah:     

Poochie!     

Ketika menemukan makhluk kecil yang menggunakan nama aneh, para pemain yang kebetulan lewat itu sangat bersemangat! Mereka segera menduga bahwa mungkin ini adalah kompetisi yang dibuat oleh H&G dan tentu saja diikuti dengan dugaan bahwa, jika mereka membunuh monster itu, mereka akan mendapat hadiah kejutan!     

Tanpa ragu, semua pemain ini bergegas untuk memburunya.     

Tentu saja Poochie bukan mangsa yang mudah ditangkap.     

Lebih cepat dari semua monster yang pernah mereka temui, ketika para pemain mencoba mendekatinya, makhluk itu melesat dan menghilang di antara pepohonan, tak terlihat lagi. Akibatnya, para pemain yang bertemu Poochie tak mendapatkan apapun, mengira bahwa mereka menemukan kompetisi khusus yang langka, tapi mereka tak bisa melakukan apapun!     

Sepanjang malam, semakin banyak pemain yang memburu Poochie, dan legenda ini terus menyebar.     

Awalnya, tak banyak yang memperhatikan. Tapi karena jumlah pemain yang terus bertambah menyebutkan kemampuan Poochie, ini melahirkan sebuah peristiwa rahasia.     

Poochie, dikatakan mungkin adalah monster dengan kecerdasan tinggi yang memburu Goblin Warrior dan Shaman di sekitar Gunung Goblin untuk meningkatkan level. Dengan tiap level yang dia capai, akan ada semakin banyak hadiah untuk orang yang berhasil membunuhnya! Hanya jika mereka bisa menangani tantangan yang makin sulit!     

Sementara untuk rumor yang beredar di berbagai tempat, peristiwa ini terdengar semakin masuk akal dan nyata… Akhirnya, cerita ini bisa meyakinkan pemain yang paling skeptis!     

Berusaha untuk mencari kebenaran mistis ini, banyak pemain yang pergi ke Gunung Goblin. Beberapa bahkan membentuk tim pemburu untuk mengalahkan makhluk kecil ini, sementara beberapa Bandit membuat rencana untuk menyelinap menggunakan Stealth, dan membuat Poochie tak sadarkan diri dengan serangan mereka, mengalahkan monster unik ini dengan satu serangan, dan setelah itu mendapatkan 'hadiah' yang mereka dambakan.     

***     

Sementara itu, Poochie—sumber dari semua rumor ini—yang masih belum ditemukan oleh pemain lain, yang sekarang telah berada di tambang keenam, mendapat ceramah dari Qin Ruo.     

"Kau bodoh, siapa yang memintamu untuk menunjukkan diri? Apa kau sengaja mencari perhatian?"     

Qin Ruo menatapnya dengan kesal ketika makhluk kecil itu duduk di bahunya, menatapnya dengan polos, menggelengkan kepala untuk membantah tuduhan ini.     

"Kau makhluk kecil… masih belum mau mengaku juga?"     

Setelah menghabiskan beberapa jam dengan Poochie, Qin Ruo telah memahami pola dan perilakunya. Ketika levelnya naik dengan cepat, makhluk kecil ini menjadi semakin terpacu, berkeliaran di hutan membantai monster.     

Namun, sejak mencapai level 13, sepertinya makhluk ini bosan dengan Goblin Warrior dan Shaman, dan mulai lengah. Terkadang, ketika Qin Ruo melepasnya, makhluk kecil ini tiba-tiba beristirahat sendiri, kembali ke gua mereka dan melompat-lompat di bahu Qin Ruo dengan bersuara riang, menunjukkan hasil kerjanya pada dunia.     

Ada alasan kenapa ini bukan pertama kalinya dia mendapatkan amarah dari tuannya.     

Mungkin makhluk kecil ini menjadi sombong. Bukan hanya semua omelan ini tidak berdampak pada perilakunya, Poochie bahkan terkadang menatapnya dengan ekspresi sedih, membuatnya terlihat seperti penjahat yang memperlakukan malaikat kecil dengan semena-mena. Ini membuat Qin Ruo sangat kesal.     

Awalnya, Qin Ruo tidak mengerti apa yang terjadi. Dia mengira Poochie hanya ingin beristirahat, jadi dia memberi waktu beberapa menit, sebelum membiarkannya keluar untuk memburu monster.     

Setelah beberapa kali, Qin Ruo menyadari masalah yang sebenarnya. Kecepatan dan kemampuannya telah meningkat pesat hingga satu Shadow Strike diikuti dengan dua serangan dasar sudah cukup untuk membunuh Goblin Warrior setelah monster itu muncul.     

Poochie melakukan hal ini berulang kali tanpa ragu ataupun keberatan, dan setelah itu kembali mencari mangsa lain.. tapi tak ada lagi antusiasme atau semangat dalam melakukannya.     

Qin Ruo mengetahui hal yang paling menghibur tentang semua ini adalah seberapa cepatnya dia bosan dengan musuh Tier-2.     

Demi alasan keamanan dan kerahasiaan, Qin Ruo tidak selalu mengamati Poochie. Karena Poochie tidak puas, setelah sedikit berlatih, makhluk itu mencari kesempatan untuk menarik beberapa pemain. Beruntung saja dia belum lupa dengan 'situasi' tuannya, jadi dengan suara berisik, Poochie menarik perhatian pemain ke arah lain, lalu kembali ke tempat awalnya untuk berpura-pura sedang bekerja keras.     

Dalam perseteruan dengan Poochie ini, jelas terlihat bahwa Qin Ruo tidak diuntungkan. Melihat perilakunya yang tak jera, yang bisa dilakukan Qin Ruo hanya menghela nafas. Lagi pula, mereka juga tak bisa berdiam di sini lebih lama lagi—semakin banyak pemain yang menyusuri tempat ini, dan jika ini terus terjadi, ada resiko akan menarik perhatian Pasangan Ron, dan juga perhatian dari Klan Holy.     

Qin Ruo memasukkan Poochie ke saku ekstra-dimensi untuk sesaat, Qin Ruo mengaktifkan Aquamorph dan menghilang.     

***     

Di pintu masuk ke pertambangan yang terbengkalai di Gunung Goblin, empat pemain berada dalam posisi tegang di kegelapan. Di dekatnya, ada tubuh Bandit yang tergeletak.     

Dilihat dari kedua pihak, sepertinya ini bukan pertarungan yang adil.     

Di satu sisi, ada Swordmaster Tier-3 tunggal—Terra Swordmaster level 31, Wandering Soul. Helmnya telah tergores oleh senjata musuh. Sebuah lapisan armor sihir tanah melapisi seluruh tubuhnya dengan warna kuning tanah. Dadanya naik turun ketika dia menatap ke arah tiga orang yang berdiri di hadapannya. Semuanya memancarkan cahaya merah—mereka semua memiliki cap merah.     

"Hei bocah. Tidak ada yang perlu dibicarakan. Jika kau tak jadi anak baik dan menyerahkan perlengkapanmu sekarang, tiap kali kami melihatmu, kami akan membunuhmu lagi."     

Orang yang berbicara adalah seorang petarung—satu-satunya pemain Tier-4 yang ada di sana—seorang Beastblood Berserker, dengan tingkah yang sombong. Namun, apa yang dia gunakan tidak sesuai dengan apa yang dia katakan—hanya satu set perlengkapan Violet biasa.     

"Apa itu akan membuatku takut? Benda ini bahkan tak cukup untukmu! Haha! Kenapa kau tidak menghadapiku satu per satu—jika kau menang, semuanya milikmu. Ayo, jika kau berani!"     

Ketika Wandering Soul meneriakkan hal ini, Qin Ruo—yang kebetulan sedang lewat—terhenti sesaat. Dengan cap merah di atas kepalanya, dia biasanya akan segera menghindari keterlibatan dengan urusan orang lain. Meskipun untuk orang yang mudah diingat seperti Wandering Soul, dia lebih baik tak ikut campur keributan orang lain.     

Tapi ketika dia mendengar bahwa Swordmaster Tier-3 ini menantang Berserker Tier-4… tentu saja itu memang sombong dan terlalu percaya diri, tapi itu juga mengingatkannya pada dirinya dulu, ketika Crackpot memprovokasinya hingga dia mengabaikan karakternya yang rendah diri melawan Radiant Priest Tier-4—bukan sekali, tapi dua kali.     

Meskipun begitu, Qin Ruo berhenti melihat. Dia ingin melihat jika Wandering Soul bisa mengimbangi apa yang ia ucapkan, atau itu hanya akan menjadi kata-kata terakhir orang yang sekarat.     

"Kau lebih baik pegang ucapanmu!" orang yang menjawab itu bukanlah Beastblood Berserker, tapi karakter Tier-3 lain yang berada di sisinya. Qin Ruo memanfaatkan hal ini mengamati tiga penyerang ini: satu yang baru berbicara adalah Terra Swordmaster Level 35, sementara di belakang mereka berdiri Electromancer Level 39.     

Berbicara masalah level, tiga orang ini jauh di atas Wandering Soul, tapi tidak satupun yang memiliki perlengkapan yang bisa menandingi Wandering Soul. Bagaimanapun, dia memiliki item dengan kualitas Gold—sementara yang lain juga tak bisa diremehkan.     

Tapi seorang penyerang membantu dua penyerang… apakah ada yang meragukan mereka tidak akan bisa menangani satu Terra Swordmaster Level 31? Gurauan macam apa! Dan anak kecil itu juga mempertaruhkan perlengkapannya?     

'Anak bodoh!'     

'Mereka semua memiliki cap merah—apa yang kau harapkan dari mereka?'     

Qin Ruo mulai berkeringat, tapi pada saat bersamaan dia juga sedikit terkesan pada Wandering Soul. Pemain Tier-3 bisa bertahan selama ini melawan tiga orang sekaligus, dia pasti bukan orang biasa!     

Itu adalah ketika Beastblood Berserker menoleh dan membentak Terra Swormaster yang berdiri di sampingnya, "Persetan dengan duel! Lihat perlengkapannya; lihat milik kita! Kau seharusnya lebih mengerti dengan jurusnya daripada aku: serangan fisik tak akan berguna padanya! Bertarung satu lawan satu melawannya… kau pasti sudah gila!"     

Masih belum berhenti, Berserker itu semakin berteriak keras. "Kau sampah tak berguna! Kau hanya membawakan kegagalan! Ketika dimulai, kau lebih baik bisa bertarung dengan serius! Jika kau membantahku lagi, tidak akan ada sisanya untukmu!"     

"Jangan lupakan bahwa aku yang memberitahumu tentang perlengkapannya. Aku bahkan membayarmu!" Terra Swormaster Level 36 itu mulai kesal.     

Menghadap ke arah mereka, Wandering Soul tersenyum dingin, tapi kemurkaan di ekspresinya semakin memanas. "Aku tahu kau memang pengkhianat. Apakah ini karena aku tak meminjamkannya padamu? Bahkan aku menganggapmu teman!"     

"Aku tak peduli dengan pertemananmu. Kau dulu temanku!" wajahnya terlihat kesal. "Kau bahkan tak mau meminjamkan satu perlengkapan sampah padaku. Teman macam apa itu?"     

"Kau memiliki perlengkapan yang bagus, tapi bukannya berlatih, kau malah menghabiskan waktu menambang besi untuk Blacksmith pelacur itu… Keparat! Aku tidak memiliki apapun yang bagus, tapi aku berusaha keras untuk naik ke level selanjutnya; kau malah berpakaian seperti raja hanya untuk keluar ke pertambangan. Apa ada orang yang sebodoh dirimu?"     

"Dan lagi! Kenapa Blacksmith itu hanya baik padamu, hah, kenapa?" setelah mengatakan in, Terra Swormaster Level 36 'Sentinel', terlihat sangat marah, dan meluapkannya dengan sebuah auman!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.