Singgasana Magis Arcana

Bersembunyi



Bersembunyi

"... Dendeng daging..." Otot di bawah kulit wajah Lucien sedikit menggeliat yang tak terkendali. Jika ramalannya tidak salah, sepotong daging itu harusnya bagian dari tubuh Ramiro, yang sudah disiapkan untuk membangkitkan kembali dirinya. Namun daging itu sekarang dipanggang oleh gadis yang ada di depannya.     

Entah mengapa, Lucien tidak merasa jijik, namun malah terhibur.     

Sampai ke titik tertentu, Lucien merasa Ramiro masih beruntung. Di tengah alam liar, dagingnya bisa diambil oleh serigala. Jika dibandingkan, dijadikan dendeng tidak buruk.     

Gadis bermata merah mengambil ranting pohon lalu mengunyah dagingnya. Tidak butuh waktu lama sampai gadis itu menelannya. Kemudian dia menepuk perut, tampak belum benar-benar puas makan.     

"Aku lapar..."     

Lucien baru akan mencegah gadis itu untuk memakan benda asal yang ditemukan di alam liar seperti ini, tapi melihat nafsu makannya yang besar, Lucien tak tahu harus berkata apa.     

Rambut pirang, mata merah, kecantikan yang tidak mengenal gender, lalu pencernaan yang kuat hingga bisa menyerap daging seorang kesatria cahaya dengan mudah. Lucien yakin dia tahu siapa gadis di depannya.     

"Alterna?" tanya Lucien hati-hati.     

Jika gadis itu memang Alterna, keberadaannya akan menjelaskan kenapa Lucien merasa dia sangat familiar dan mengapa dia merasa ada seseorang mengamatinya sebelum ini.     

Gadis pirang itu berdiri, menggunakan pedang panjang yang diselimuti oleh api hitam sebagai tongkat berjalannya. Dia menatap Lucien seolah dia mengenalnya sejak lama, lalu mengeluh serius.     

"Aku lapar..."     

"Apa yang kauinginkan? Darah? Daging seorang kesatria cahaya?" Lucien penasaran apakah Alterna masih dalam fase pemulihan setelah kejadian jatuh.     

Gadis itu sedikit mengernyit dan mengingat rasa 'dendeng' yang dibuatnya barusan. "Aku tidak suka itu."     

Lucien lagi-lagi tak bisa berkata-kata, meski dia mungkin sedang berhadapan dengan sosok terkuat di dunia ini. Dia bertanya dengan sabar, "Lalu apa yang kauinginkan? Apa yang bisa membuatmu pulih?"     

Si gadis tampak acuh tapi juga serius. "Aku ingin keju yang kaupunya."     

Mata merahnya memancarkan cahaya bersemangat.     

Keju? Lucien bingung. Tapi tak lama kemudian dia sadar dan buru-buru bertanya, "Apa kau membunuh Lord of Underworld?"     

Lucien sejauh ini hanya menggunakan mantra Confinement satu kali di dunia ini, dan itu digunakan untuk membelenggu Lord of Underworld.     

Gadis itu mengangguk dengan elegan. "Ya. aku ingin keju seperti dia."     

"Jadi kau butuh ketuhanan? Yang seperti apa? Bulan Perak? Kematian? Atau Kebangkitan? Berapa banyak kekuatan yang masih kaupunya? Berapa lama lagi bisa bertahan?" Lucien sudah memastikan kalau gadis itu adalah Alterna, sang Bulan Perak, dan dia buru-buru mengajukan semua pertanyaan yang ada di kepalanya.     

Alterna mengendus singkat, lalu tubuhnya jadi sedikit tembus pandang. "Hanya keju seperti dia."     

Kemudian tubuhnya mulai tampak samar dan meliuk. Mata merahnya separuh memejam.     

"Aku butuh tidur. Hati-hati dengan Mata satu."     

Kemudian dia berubah menjadi kilatan cahaya bulan perak dan menyusup ke dalam tangan kiri Lucien dalam sekedip mata sebelum Lucien sempat menyadarinya.     

Lucien merasakan jiwa Alterna yang mendalam, tanpa batas, dan agung. Selama sedetik, jiwa Alterna mendominasi jiwa Lucien. Saat segalanya yang ada di kepala Lucien kembali tenang dan dia kembali sadar sepenuhnya, Lucien melihat bekas bulan perak di punggung tangan kirinya. Tapi tak lama kemudian bulan itu juga meredup, meleleh ke dalam kulitnya, lalu lenyap, seolah tak terjadi apapun sebelumnya.     

Lucien menarik napas dalam karena terkejut dengan bagaimana demigod eksis di dunia ini. Alterna kini hidup dengan tubuhnya sendiri! Itu tidak akan bisa dicapai oleh substansi sejati manapun. Namun, jika bentuk demigod hanya sebuah jiwa atau bekas spiritual, kenapa sosok gadis Alterna tampak sangat nyata dan kenapa bisa mencerna daging?     

Setelah memfokuskan kekuatan spiritualnya, Lucien memeriksa tangan kirinya dengan hati-hati. Setelah beberapa saat, dia akhirnya merasakan jiwa agung dengan kekuatan mengerikan sedang berdiam di tangan kirinya.     

Lucien mencoba membangunkan Alterna untuk mencari tahu lebih banyak, tapi tidak ada respon sama sekali.     

Sehingga Lucien harus membuat asumsinya sendiri:     

Kelihatannya Alterna sangat lemah sekarang. kejadian jatuhnya Alterna telah melukainya secara parah, dan Alterna tak bisa pulih dalam waktu singkat. Tidur adalah cara Alterna untuk mempertahankan diri.     

Harusnya sudah cukup lama sejak Alterna mulai mengawasi Lord of Underworld, kalau tidak Alterna tidak akan bisa mengetahui rahasia baru tentang domain Lord of Underworld. Mungkin Alterna adalah 'sesuatu' yang disebut oleh Asin yang mana ditemukan dan dibawa pulang oleh Lord of Underworld. Namun fakta bahwa Alterna tidak langsung mengonsumsi 'keju lezat' berarti Alterna antara terlalu lemah untuk membunuh Lord of Underworld menggunakan satu serangan, atau Alterna menunggu kesempatan paling aman.     

Menunggu kesempatan teraman tampak lebih masuk akal, karena harusnya Alterna lah yang membuka belenggu dan membunuh Lord of Underworld pada akhirnya. Sehingga Lucien mengira kalau setelah mengambil ketuhanan Kematian, dengan tidur beberapa saat, Alterna kurang lebih bisa mengakumulasikan kekuatan bertarung. Namun, jika Alterna ingin pulih lebih cepat, atau bahkan ingin menambah kekuatan demigodnya, Alterna butuh ketuhanan serupa dalam jumlah banyak. kemudian, jika Alterna bisa menemukan sosok misterius dari Dunia Arwah dan mengambil kekuatannya, Alterna harusnya bisa pulih dalam waktu singkat.     

Lucien tahu kalau selama bulan perak masih menggantung di langit, God of Silver Moon akan selalu bisa kembali dari 'Ketiadaan'. Namun akan butuh waktu sangat lama, bahkan terlalu lama bagi God of Silver Moon.     

Tapi siapa itu Mata satu? Lucien mengernyit, memikirkan kata terakhir Alterna.     

Mendadak, Lucien melihat ke arah di mana Temple of War berada.     

Lucien ingat kalau patung Antanas, sang Lord of War, adalah pria paruh baya bermata satu. Apakah Alterna membicarakan tentang Lord of War? Apakah Lord of Underworld memberitahu situasi Alterna pada Lord of War? Itu masuk akal. Tapi ... tapi Alterna tidak perlu memeringatkan Lucien tentang itu. Lucien sendiri tak akan pergi dan mencari Antanas untuk mendatangkan masalah pada dirinya sendiri, meski dia sedang melayani Ell, karena Ell akan selalu mengirim Francis dan Jacob dulu ke garis depan.     

Selain itu, vampire selalu punya harga diri tinggi dan juga arogan. Sebagai Leluhur Purba mereka, Alterna harusnya juga sama. Meski Alterna sekarang terluka parah, Lucien tidak percaya kalau Lord of War akan jadi ancaman besar terhadap Alterna. Setidaknya dia tidak berpikir Alterna akan memberitahu orang lain begitu saja.     

Selain ... selain ada cerita besar yang tersembunyi di baliknya. Ekspresi di wajah Lucien sangat serius, dan dia yakin dia punya jawaban kasarnya.     

Sambil menggeleng, Lucien menenangkan diri. Dia menatap tangan kirinya, lalu berpikir apakah mulai sekarang dia harus menamai tangan kirinya sebagai 'Tangan Kiri Tuhan'.     

Kali ini, ekspresi di wajah Lucien mendadak berubah. Dalam sekejap, dia mengaktifkan topeng dan mengubah dirinya menjadi ikan, bersembunyi di antara tanaman air.     

Dari domain yang nyaris runtuh seluruhnya, asap racun hitam membumbung keluar.     

Itu adalah Francis.     

Wajah Francis terlihat sangat pucat. Kelihatannya dia terluka parah. Namun dia juga tampak sangat bersemangat. Mungkin karena dia sudah menemukan benda penting di dalam istana.     

Setelah melihat kembali ke arah reruntuhan dan memeriksa sekitar dengan teliti, Francis menggeleng dan menghela napas. "Sayang sekali Leviathan tewas di dalam sana."     

Tentu saja, Francis berpikir kalau Leviathan dan Anheuse tewas di dalam reruntuhan domain.     

Lucien tidak berencana keluar untuk bertemu dengan Francis. Setelah bertarung melawan Ramiro dan bertemu Alterna, Lucien memutuskan membuang identitas Leviathan dan membaur dalam kerumunan, jadi dia bisa bersembunyi dengan lebih baik. Rencana mengamati bagaimana tuhan berevolusi pun harus dibatalkan sekarang.     

Sekarang, bagi Gereja, Ramiro dianggap menghilang, dan Ell mengambil ketuhanan God of Moon. Kemungkinan besar Gereja akan mengirimkan pendeta kuat kemari, bahkan termasuk Kardinal Agung. Lalu, jika Lucien masih menjadi salah satu utusan Ell, dia pasti akan diinvestigasi dengan ketat. Apa yang lebih buruk adalah, jika Dracula sang Pangeran Vampire juga tiba di sini, akan ada koneksi antara dirinya dan Alterna dalam jarak tertentu. Itu jelas kan menempatkan Lucien dalam bahaya besar!     

Sehingga Lucien memutuskan untuk mengambil kesempatan dan menyembunyikan diri di kerumunan untuk mengamankan dirinya.     

Namun, hanya bersembunyi saja tidak akan berguna bagi Lucien dalam jangka panjang. Alterna jadi semakin lapar. Selain itu, kota dan desa masih terlalu kecil bagi Lucien untuk bersembunyi dengan aman dari investigasi dari sosok legendaris macam Dracula. Lucien tahu kalau rencananya setelah ini akan mengubah hal jadi kekacauan besar ketika waktunya tepat, cukup besar untuk menarik perhatian kongres. Begitu dia bisa berhubungan dengan Kongres Sihir lagi, Lucien akan aman.     

Bahkan jika Kongres tidak bisa menemukan lokasi Lucien dari jarak jauh, begitu ada banyak penjaga malam dan kesatria cahaya yang mengejarnya, Lucien akan bisa menangkap satu orang dan mendapatkan informasi tentang area yang ada di bawah kendali kongres lewat interogasi paksa.     

Ada risiko besar dalam rencana Lucien. Menghadapi situasi saat ini, Lucien sementara harus membatalkan observasinya terhadap bagaimana Ell berkembang menjadi tuhan sejati.     

Setelah memastikan Francis pergi, Lucien mengubah dirinya menjadi pria biasa dan menyelinap ke Kota Husum. Dengan menggunakan sihir, dia mendapatkan identitas sebagai penduduk legal di kota.     

...     

"Kau dengar? Beberapa hari lalu ada gelombang hitam, abu-abu, dan putih yang keluar dari Sungai Solna. Di dalam gelombang itu ada monster-monster yang tidak bisa mati! Monster busuk!" kata pria tua berjenggot putih di sore hari pada beberapa orang asing dengan nada misterius.     

"Benarkah?" tanya para orang asing. Hidup mereka cukup membosankan dalam kebanyakan kasus, sehingga mereka cukup tertarik pada berita dan legenda semacam itu.     

Si pria tua berkata sangat yakin, "Aku diberitahu oleh orang lain, tapi orang itu adalah pendeta dari God of Love and Beauty yang melihatnya dengan mata kepala sendiri! Selain itu, ada bulan perak asli di dasar sungai, bukan pantulan!"     

"Sungai di bagian mana?" tanya pria kekar yang bekerja di dermaga.     

Si pria tua melihat sekitar dan memelankan suara, "Di samping Temple of War..."     

Si pria pendek terkesiap. "Apakah itu Lord of Redemption? Setelah mengambil ketuhanan God of Moon, dia kembali untuk mengambil ketuhanan Lord of War?!"     

Pria tua itu menjawab dengan waspada, "Mungkin."     

Beberapa saat kemudian, si pria tua menemukan alasan dan buru-buru pergi agar tidak menarik banyak perhatian.     

Di sudut gelap, si pria tua berubah menjadi pria berperawakan normal. Itu adalah Lucien yang sedang bersembunyi di Kota Husum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.