Singgasana Magis Arcana

Tindakan Clown



Tindakan Clown

0"Jadi itu kota di langit?! Di Kerajaan Holm?!" Mercury mengulang kata-kata itu sangat terkejut.     

Hanger dan Reindeer juga kaget. "Rentato? Dekat ibu kota?!"     

Jelas hal itu berada di luar ekspektasi mereka, seperti bagaimana perasaan Lucien ketika dia pertama kali mendengar di mana letak Kongres. Mereka tidak bisa membayangkan kalau Kongres Sihir bisa berbaur dengan orang-orang di negara di seberang selat.     

Mereka pikir Kongres mungkin berada di bagian dalam pegunungan, atau bahkan di dimensi lain maupun demiplane, yang mana terhubung secara rahasia ke dunia nyata yang sesungguhnya.     

Philosopher, Viscount Klein, kurang lebih pernah mendengar sesuatu tentang Kongres Sihir dari Count Hayne, Count Rafati, dan bangsawan besar lain, jadi dia tetap tenang.     

Lucien merasa cukup puas kala melihat ekspresi terkejut para murid. "Ya, Kongres ada di Allyn. Mereka mendapatkan beberapa dukungan dari bangsawan di Holm, dan kekuatannya sudah jauh melampaui Gereja di kerajaan. Saat ini, kalau bukan karena bangsawan ingin menjaga keseimbangan kekuatan antara tiga belah pihak, dan jika bukan karena harga mahal yang harus dibayar Gereja untuk menahan Gereja Radiance, kerajaan pasti sudah ada di bawah kendali Kongres."     

"Itu ... itu tidak bisa percaya..." Mercury bergumam, dan dia masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Dia lahir dan besar di Duchy Violet. Dalam benaknya, kekuatan Gereja lebih besar daripada apapun, bahkan di dimensi lain sekalipun. Jika Gereja tidak terbagi, sebagian besar penyihir pasti sudah mati. Bagaimana mungkin Kongres Sihir bisa lebih kuat dari Gereja?     

Mercury tidak sendirian. Bahkan para murid yang hadir, termasuk Philosopher, pun terkejut dan bingung. Meski Philosopher pernah dengar sesuatu tentang kerajaan di seberang selat, karena dia tidak cukup punya kualifikasi untuk duduk di dekat grand duke, informasi yang dia miliki pun sangat terbatas.     

Untuk memberinya kepercayaan diri, Lucien memberitahu sejarah perkembangan Kongres Sihir pada mereka, lalu pencapaian yang dicapai oleh beberapa arcanis hebat dari Kongres, serta situasi terkini. Pada akhirnya, Lucien berkata, "Kongres selalu memiliki kekuatan paling berpengaruh kedua di seberang benua. Di Allyn, kalian bisa belajar arcana dan sihir dasar secara gratis, dan kalian tidak perlu sembunyi lagi. Sebagai gantinya, kalian bisa mendapatkan status dan kekayaan yang layak kalian dapatkan dengan belajar sihir."     

Lucien tidak mencoba melebih-lebihkan sesuatu, tapi nada datarnya membuat para murid tegang. Rasa semangat mereka yang luar biasa membuat tubuh mereka agak gemetar, karena para murid itu akhirnya melihat cahaya dalam kegelapan tanpa batas.     

Meski Mercury biasanya bersikap tenang, kini dia nyaris menangis. "Kalau begitu, Tuan Professor ... apa yang harus kami lakukan? Saya rasa Gereja pasti sudah menghadang selat ... Apa Anda bisa membawa kami ke sana?"     

Apa yang dia katakan membuat murid lain teringat—mereka sadar bahwa mereka belum ada di Allyn, dan masih ada banyak bahaya yang menunggu mereka.     

"Aku punya urusan yang harus diselesaikan. Aku tidak bisa melakukan hal ini untuk kalian." Lucien awalnya menolak, kemudian memberitahu dua rute memungkinkan untuk sampai ke sana. Lantas dia menambahkan, "Kalau kalian punya item sihir yang bisa membuat kalian terbang, pertimbangkan untuk mengambil rute utara lewat Kekaisaran Schachran. Kalau tidak, pergilah ke Sturk dan temui Ferryman. Di sana kalian harus membuktikan padanya kalau kalian layak dikirim ke Allyn. Jadi coba tunjukkan kemampuan dan potensi kalian pada mereka kalau kalian belum menjadi penyihir sejati saat tiba di Sturk."     

Lucien tidak memberitahu mereka siapa Granneuve, karena mungkin ada mata-mata dari Gereja di antara para murid. Lucien hanya memberitahu mereka bagaimana caranya menemui Ferryman.     

Setelah belajar dari pengalaman dua tahun lalu, liaison dari kongres kini punya serangkaian prosedur ketat untuk mengobservasi, menanyai, mengidentifikasi, dan menguji para murid. Jadi, bahkan jika mata-mata memberitahu para penjaga malam bagaimana caranya menemui Ferryman, para penjaga malam akan tetap kesulitan sampai ke Allyn.     

Mercury sedikit tenang. "Terima kasih, Tuan Professor. Kalau ada kesempatan, saya ingin bertemu dengan Anda di Allyn."     

Para murid, termasuk Philosopher tahu mereka harus bekerja sangat keras untuk membuktikan bahwa mereka bisa berguna bagi Kongres demi mendapatkan kesempatan pergi ke Allyn. Itu adalah harga yang harus mereka bayar, dan mereka sangat paham akan konsekuensinya.     

"Kuharap kalian bisa memberitahu hal ini pada murid dan penyihir lain yang bisa kalian percayai. Berikan kesempatan pada orang lain untuk memilih." Lucien mengangguk, lantas menambahkan, "Setelah malam ini, kalian mungkin harus mengganti identitas dan mencari tempat lain untuk bersembunyi. Aku khawatir masih ada mata-mata dari Gereja di kelompok penyihir lain."     

"Siap, Professor." Para murid menjawab dengan serius. Mereka sangat percaya dengan kalimat Professor, dan tidak ada yang ingin gagal ketika mereka nyaris tiba di ujung cahaya.     

Setelah beberapa saat, Hanger berujar pada Professor dengan bersemangat, "Tuan Professor, Anda tadi mengatakan sesuatu tentang arcana dan sihir dasar. Sebagai penyihir tingkat menengah yang sudah memahami banyak hal, bisakah Anda memberikan pengenalan secara kasar tentang itu? Untuk bayarannya, Anda bisa memilih material sihir apa saja yang kami punya di sini..."     

"Gratis kalau cuma memberikan pengenalan kasar..." ujar Lucien dengan nada datar. Faktanya, material yang dibawa para murid tidak ada artinya di mata Lucien.     

Mendengarnya, semua murid, termasuk Philosopher, berdiri dan memberikan penghormatan pada Lucien dengan cara kerajaan sihir kuno.     

Kemudian Lucien mulai menjelaskan sistem sihir menggunakan cara berpikir arcana. Semua murid terkejut, karena mereka tidak pernah dengar hal macam itu sebelumnya. Tapi cara berpikir baru itu jelas membawa banyak pemikiran pada mereka.     

Rasanya sangat berbeda ketika mereka membaca jurnal Arcana. Terakhir kali, mereka sangat bingung, sementara kali ini karena Lucien pandai dalam menjelaskan teori yang amat luas menggunakan bahasa sederhana, para murid melihat sebuah gerbang baru di mana terdapat lautan ilmu pengetahuan!     

Di akhir perkumpulan, para murid dan Philosopher masih tenggelam dalam dunia pengetahuan baru. Meski ada bagian-bagian yang bertentangan dengan apa yang mereka ketahui, kalimat Professor sangat persuasif.     

Dengan level mereka sekarang, dan karena mereka tak pernah mendapatkan edukasi sistematik dari pemimpin yang memiliki pengetahuan luas, sekarang saat yang tepat untuk mereka mulai menyerap pengetahuan baru seperti sepotong spons.     

Setelah meninggalkan bawah tanah, para murid dan Philosopher sekali lagi memberikan penghormatan pada Lucien dengan meletakkan tangan kanan di dahi. "Kami harap kami bisa belajar lebih banyak dari Anda jika ada kesempatan di kemudian hari, Tuan Professor."     

Di mata mereka, Professor bukan lagi penyihir misterius dan penting dalam Daftar Pembersihan, tapi seperti perwakilan arcana dan Kongres Sihir.     

Lucien menyeringai. "Murid-muridku tidak terlalu menyukaiku. Kalau ada kesempatan, kuharap kalian semua tidak akan menyesal."     

"...?" Para murid merasa sangat bingung. Kemudian mereka melihat Professor dan Philosopher pergi bersama.     

...     

Fajar di saluran pembuangan Aalto.     

"Apa? Professor ada di Aalto sekarang?!" Clown mendadak berdiri dan matanya melihat ke arah Juliana, seolah mata itu akan terbakar.     

Juliana merasa bersemangat dan gugup. "Ya, satu jam lalu, kami sudah mengonfirmasinya dari mata-mata yang hadir dalam perkumpulan kelompok sihir."     

Mata-mata itu melaporkan langsung setelah perkumpulan. Biar bagaimanapun, Professor ada di Daftar Pembersihan, dan apa yang telah dia lakukan tidak akan pernah dilupakan oleh para Penjaga Malam.     

Clown mendadak diam, lantas dia tertawa keras. Tapi tawanya terdengar gila dan sedih. "Lucien Evans di Aalto. Professor lalu muncul juga di Aalto. Kalau mereka tidak punya hubungan, lebih baik aku berdiri di tiang pembakaran! Para kardinal di atas sana harusnya bisa melihat..."     

"Tinggallah di sini dan tunggu berita baiknya. Saat kami menangkap Professor dan menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Lucien Evans memiliki hubungan dengannya, kau bisa kembali ke Inkuisisi!" ujar Juliana senang.     

Clown menggeleng. "Tidak. Aku harus memanfaatkan kesempatan. Aku harus menangkap Professor sendiri."     

"Bisa saja ini konspirasi Professor..." Juliana buru-buru berkata pada Clown. "Professor mungkin ada di sini karena kau! Biarkan kami melakukan ini untukmu!"     

Ketiga pemimpin yang memiliki tanggung jawab pada Inkuisisi semuanya adalah kesatria cahaya level enam. Meski mereka tidak sekuat kardinal berjubah merah level tujuh, mereka cukup untuk menangkap Professor. Seluruh konspirasi tidak ada apa-apanya saat berhadapan dengan kekuatan absolut.     

Clown menggeleng mantap. "Mungkin ada seseorang di belakang yang mengontrol Inkuisisi atau Gereja untuk memberikan waktu pada Professor. Aku harus cepat, dan aku harus membalas dendam lebih dari 20 rekanku yang mati di hutan itu. Aku tidak akan pernah melupakan apa yang terjadi pada kita. Aku akan sangat berhati-hati."     

Clown tidak tahu apa tujuan Professor. Tampaknya akan sia-sia jika Professor membunuhnya.     

"Baiklah. Hati-hati." Juliana tahu Clown tidak akan mengubah pikirannya, jadi dia mengangguk.     

Clown tertawa. "Professor tidak akan pernah menyangka kita punya seluruh informasi tentang Philosopher!"     

Para penjaga malam sudah menghabiskan waktu selama berbulan-bulan untuk menginvestigasi para murid yang cukup dekat dengan Professor. Meski mereka kehilangan Owl karena dia mati dalam puing-puing Magic Lock, Philosopher akhirnya membuat mereka bisa mengetahui keberadaan Professor.     

"Kalau begitu kau harus cepat. Kau harus menemui Professor sebelum penjaga malam lainnya datang." Juliana mengingatkan dia. Biar bagaimanapun, Clown juga ada dalam daftar target penjaga malam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.