Singgasana Magis Arcana

Selamat Datang Kembali



Selamat Datang Kembali

0Pagi-pagi sekali di hotel mewah di distrik Nolan.     

Lucien telah menyuruh Leo ke kamar sebelah untuk tidur cukup lama sebelum ini, dan dia juga memberitahu Leo agar tidak panik dan terus tidur jika mendengar suara aneh dari kamar Lucien.     

Setelah tidak sengaja bertemu dengan Natasha, Lucien yakin bahwa, sebagai putri dan kesatria cahaya, selama dia tidak sengaja menyembunyikan diri darinya, Natasha tidak akan kesulitan menemukan Lucien di Aalto.     

Sambil memegang segelas wine merah di tangan, Lucien duduk nyaman di sofa. Dia tidak meminum wine itu, tapi hanya memutar gelasnya, lalu melihat riak merah di dalamnya. Benaknya dipenuhi dengan pikiran dan kenangan.     

Wine Berne diproduksi di istana keluarga Felicia. Seringnya, hanya tamu keluarga yang bisa menikmatinya. Tapi hotel ini berhubungan dekat dengan keluarga Hayne, jadi hotel itu bisa menyediakan beberapa wine Berne sekaligus mempromosikan wine sebagai produk utama hotel.     

'Tok tok.'     

Seseorang mengetuk jendela dari luar.     

Lucien tersenyum dan berbalik. Seperti yang dia duga, Natasha, sambil mengenakan gaun ungu panjang, berdiri di balkon. Ada Camil juga yang mengikuti Natasha seperti biasa. Dia memakai gaun hitam.     

Natasha memang seorang kesatria cahaya. Meski Lucien menanti kedatangannya, dia tetap gagal menyadari kedatangannya lebih dulu.     

Setelah meletakkan gelasnya, Lucien berjalan ke jendela dan membukanya.     

"Malam, Lucien," sapa Natasha santai. "Apa kau ingin jalan-jalan denganku dan menikmati bulan perak yang indah malam ini?"     

Lucien tertawa. "Natasha, ayolah..."     

Candaan sederhana membuat mereka kembali dekat seperti beberapa tahun lalu.     

Mungkin karena kekuatan kesatria cahaya, Natasha tetap tampak sama, sekitar umur dua puluhan. Namun karena ekspresi wajahnya atau mungkin tingkah laku, Lucien merasa dia menjadi lebih tenang dan semakin dewasa.     

"Kau tidak berubah banyak..." ujar Lucien.     

"Kau jadi lebih dewasa, seperti pria sejati..." kata Natasha disaat bersamaan.     

Kedua sahabat itu melihat satu sama lain dan tertawa bersama.     

"Selamat malam, Nyonya Camil." Lucien kemudian mengangguk hormat pada Camil, yang mengikuti Natasha seperti bayangan.     

Setelah melihat kekuatan Count Witte, Lucien tahu bisa semengerikan apa kekuatan Camil, Blue Tide.     

Camil juga mengangguk sopan, tapi tidak mengatakan apapun. Dia hanya diam sepanjang waktu.     

Natasha melangkah dengan kaki panjangnya, kemudian duduk di sofa dengan santai, seolah dia ada di istananya sendiri, War Gallery. Dia mengangkat alis ungunya sedikit dan berkata, "Meski yang ini tidak tampak buruk, aku lebih suka penampilanmu yang biasa. Mata hitam dan rambut hitam ... Lebih mending yang itu."     

"Kenapa kau selalu memperlakukanku seperti perempuan?" Lucien juga bercanda. Ketika dia pertama kali datang ke dunia ini, penampilannya memang tidak terlalu jelek. Setelah melalui beberapa tahun dan mengalami banyak hal, Lucien menjadi lebih elegan dan tenang. Berkahnya, Moonlight, juga berkontribusi banyak pada penampilannya. Namun, tentu saja, penampilan Lucien tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Rhine dan orang-orang yang sudah tampan sejak lahir.     

Natasha nyengir dan berujar bangga, "Sejak aku meninggalkan biara, aku menanti kau segera kembali, atau setidaknya dalam dua atau tiga bulan. Aku khawatir kau tidak bisa menemukanku, jadi aku memperkirakan kemungkinan waktu saat para pengelana dari Provinsi Tiran datang ke Aalto dan melewati gerbang kota. Jadi aku selalu mengunjungi manor di luar kota setiap hari pada jam perkiraan untuk melihat apakah aku bisa bertemu denganmu. Selain itu, kau juga akan lebih mudah kalau tahu ini jadi bagian keseharianku. Tapi aku langsung merasakan perasaan familiar di udara hari ini, haha! Lihat? Rencanaku sempurna!"     

Dia jelas tampak sangat bangga.     

"Ya, rencana yang sempurna. Saat aku kembali, aku bingung bagaimana aku bisa bertemu denganmu..." Lucien memberitahu kekhawatirannya pada Natasha dengan jujur. Kemudian dia tersenyum. "Sekarang semua masalah sudah dipecahkan oleh tuan putri kami yang pintar dan luar biasa!"     

Lucien kini duduk dekat dengan Natasha. Dia melihat warna mata Natasha yang indah, campuran perak dan ungu. Matanya dalam dan atraktif, seperti pusaran yang bisa menarik orang masuk. Setelah tiga tahun berada di biara, dia memiliki kontrol yang sangat baik pada kekuatan Berkahnya.     

Mendengar pujian tersebut, Natasha cukup puas. Kemudian dia mulai meminta Lucien menceritakan petualangannya di Allyn, Holm, dan tempat lain padanya.     

Karena Natasha tahu tentang runtuhnya Magic Lock bernama Grand Cross, dia jelas paham keberadaan Dunia Arwah. Namun, dia mungkin hanya menganggapnya sebagai dimensi lain untuk orang mati, seperti kebanyakan orang lain yang mengetahui Dunia Arwah. Makanya, Lucien hanya menyembunyikan bagian penting yang berhubungan dengan rahasia terbesar Dunia Arwah, dan menceritakan petualangannya dengan jujur dengan Natasha, sedikit demi sedikit, entah sudah diceritakan di surat atau belum.     

Natasha adalah pendengar yang baik. Dia tahu kapan untuk diam dan mendengarkan, juga tahu kapan waktunya berinteraksi. Lucien merasa senang, dan percakapan mereka tidak selesai sampai tengah malam.     

Kali ini Natasha memasang tatapan aneh dan bertanya, "Apa kau belum punya pacar? Ayolah, Lucien ... Di Allyn, kau tidak perlu bersembunyi lagi. Sayang sekali!"     

"Um ... waktu aku pertama kali tiba di Allyn, aku sama sekali tidak tahu apa itu arcana, dan aku ... sibuk. Yep, sangat sibuk. Jadi tidak ada waktu mengejar perempuan..." ujar Lucien agak malu. "Mungkin ... di masa depan nanti..."     

Natasha mengusap dagu dengan tangan kanannya. Tatapan aneh tetap ada di wajahnya. "Tidak juga ... Perempuan di Allyn ... mereka bahkan lebih cantik daripada perempuan di sini. Kau adalah pemenang penghargaan Holm Crown, dan kau tampan juga kuat. Jadi hanya ada satu jawaban—kau suka laki-laki?!"     

Natasha membiarkan imajinasinya terbang.     

"Tidak mungkin! Aku sungguh, sungguhan sibuk! Um ... super sibuk!" Lucien langsung mengelak. "Maksudku ... memang ada beberapa wanita yang mencoba mendekatiku di Allyn, tapi aku tidak punya perasaan pada mereka. Aku bukan orang yang mengikuti setiap perempuan yang kutemui! Aku mendahulukan kualitas daripada kuantitas!"     

Natasha menepuk bau Lucien dan berujar, "Tak apa. Aku paham..."     

"Aku tidak..." Lucien mencoba mengklarifikasi, tapi dia tahu mungkin Natasha sudah punya perkembangan cerita cinta yang menyentuh di dalam kepalanya.     

Natasha tertawa licik seperti rubah yang berhasil mendapatkan ayam. Kemudian, dia langsung mengubah topik. "Kenapa penyihir penting memintamu mengirim surat ke Pegunungan Kegelapan ... Itu sangat membuang waktu, dan, tentu saja, bahaya. Seorang archmage legendaris bisa dengan mudah menggunakan bintang sebagai pedal untuk melakukan lompatan dimensi, dan menuju Pegunungan Kegelapan dari Allyn dalam waktu singkat..."     

Natasha memiliki hubungan dekat dengan arcanis agung, Hathaway. Kadang-kadang, dia bahkan tahu lebih banyak daripada Lucien.     

"Aku juga tidak tahu. Mungkin ada alasan ... Katakanlah, Nightmare King menolak bertemu dengan penyihir di atas tingkat senior untuk menghindari efek teori arcana modern..." tebak Lucien.     

Natasha mengernyit, kemudian dia membalas, "Aku juga bingung mengatakannya. Tapi jangan khawatir, Lucien, aku yakin Kongres tidak akan mengirimmu, seorang penyihir muda menjanjikan, untuk mati di Pegunungan Kegelapan. Selain itu, tidak ada archmage legendaris yang akan melakukan hal merepotkan begini hanya untuk membunuhmu ... Tidak ada alasan untuk itu."     

Kemudian dia melihat ke arah jam dan tersenyum. "Sudah hampir jam lima sekarang! Aku lupa menyambutmu secara resmi, Lucien!"     

Natasha lantas berdiri dan nyengir. "Selamat datang kembali, Kesatriaku!"     

Lucien juga tersenyum dan menggenggam tangan kanan Natasha. Dia mencium tangan Natasha dan berujar, "Senang bertemu dengan Anda lagi, Yang Mulia."     

Setelah menjadi kesatria cahaya, kekuatannya menjadi lebih menguatkan bagian dalam tubuhnya, sehingga tangan Natasha menjadi lebih lembut.     

Kemudian Natasha berkata pada Lucien, "Apa kau tidak lupa menanyakan sesuatu padaku, Kesatriaku?"     

"Oh, ya..." Lucien mengusap dahinya. "Aku lupa tanya di awal tadi ... Apa Gereja tahu identitasku sebagai penyihir? Bagaimana kabar John, Joel, Ivan, dan Elena?"     

Natasha memasang ekspresi terkejut dan menjawab, "Wow, itu butuh banyak informasi. Dari mana sebaiknya aku mulai ... Yah, dari apa yang kutahu, setelah kau memenangkan hadiah penghargaan, penampilanmu, umur, dan level kekuatanmu sudah dicatat oleh Gereja. Tapi ada serangkaian eksperimen yang membawa dampak besar pada gereja dan memberikan tekanan besar pada mereka, jadi kau belum dimasukkan ke Daftar Pembersihan. Violet Duchy sekarang belum dapat informasi tentangmu."     

Dia tahu eksperimen Miller dari surat Lucien. Natasha juga merasa bingung cukup lama. Tapi sebelum Gereja merevisi teorinya, Natasha telah menenangkan diri, dan tampaknya dia tetap taat seperti sebelumnya.     

Lantas, Natasha berujar serius pada Lucien, "Maaf, Lucien. aku membuat kesalahan."     

"Apa?" Lucien bingung.     

"Alasan aku menyarankan agar kau membawa identitasmu sebagai musisi karena aku harap kau punya alasan yang tepat untuk berkelana keliling benua. Aku tidak mengira kau memenangkan penghargaan secepat ini. Sekarang, identitas sebagai musisi menjadi bebanmu. Jadi temukan kesempatan, katakanlah, setelah konser luar biasa ... biarkan identitas musisimu mati. Itu lebih baik daripada memberitahu orang-orang yang peduli padamu kalau kau menghilang saat perjalanan..."     

"Aku paham, Natasha. Aku tidak masalah membiarkan identitas ini mati secara personal, tapi kalau aku melakukannya, paman Joe, bibi Alisa, John, dan Iven ... mereka akan sangat sedih," balas Lucien. "Selain itu, di masa depan ketika aku dimasukkan ke dalam Daftar Pembersihan, Gereja masih bisa menghubungkan penyihir dengan musisi, dan itu tidak baik untuk keluarga mereka..."     

"Aku tidak bilang kau harus bohong pada keluargamu, Lucien." Natasha tersenyum. "Seperti yang kau katakan, ya, cepat atau lambat, Gereja akan tahu, dan orang-orang yang kau sayangi akan terbawa ke dalam sebuah masalah besar. Kusarankan kau langsung memberitahu keluargamu bahwa kau adalah penyihir, dan minta mereka pindah ke Holm bersamamu. Kalau mereka bisa menerima fakta dirimu penyihir dan juga ajakanmu, itu hasil yang baik. Tapi kalau mereka tidak mau pergi, aku bisa menjaga mereka sampai kau meninggalkan Aalto lagi. Nantinya aku akan meminta mereka melaporkan hal ini pada Gereja dan membuat seolah mereka memutuskan hubungan denganmu. Dengan bantuanku, aku bisa menjamin kalau mereka tidak akan terkena dampaknya di masa depan karena kau jika mereka memutuskan tinggal di Aalto."     

Saat Natasha bicara, dia sangat tenang, hingga dia terlihat seperti grand duchess.     

"Itu kejam..." Lucien menghela napas.     

"Kau tahu... kadang-kadang kekejaman juga bisa menjadi kemurahan hati," balas Natasha.     

"Kau terdengar seperti filsuf." Lucien mencoba bercanda.     

Natasha juga menghela napas pelan dan tersenyum pahit. "Semua orang yang kehilangan cinta mereka adalah seorang filsuf."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.