Singgasana Magis Arcana

Undangan dari Count



Undangan dari Count

0Sambil memegang cangkir porselen yang bagus, Lucien mengangguk singkat. "Aku tahu. Orang-orang seperti Ivanovzki pasti keji, kalau tidak mereka tidak bisa bertahan hidup. Kuharap aku tahu siapa yang melindunginya, jadi aku bisa..."     

Meski nada Lucien lembut, kalimatnya membuat Leo merasa bergidik. Orang yang menyewanya saat ini adalah penyihir yang tidak bisa tenang. Jika pemuda itu tahu lebih banyak informasi mengenai Ivanovzki, lewat beberapa kali analisis, dia pasti akan segera membunuh Ivanovzki.     

"Saat saya bekerja dengan Ivanovzki, di tempat umum, dia hanya dilindungi oleh kesatria agung atau penyihir tingkat menengah. Tapi seperti yang Anda katakan, pasti masih ada lagi orang yang melindunginya. Saya pernah melihatnya beberapa kali. Para pembunuh yang dikirim oleh saingannya tak pernah berhasil sampai ke tempat tinggalnya. Pernah suatu ketika ... seorang kesatria level dua yang punya Berkah untuk menyembunyikan diri, dan dia berhasil melukai kesatria agung Ivanovzki dengan parah. Ketika Ivanovzki akan dibunuh, pembunuh bayaran itu jatuh di tanah, mati. Saya masih ingat ekspresi di wajahnya ... dia ketakutan." Leo memberitahu Lucien apa yang dia ketahui.     

Ada senyum di wajah Lucien. "Aku baru saja mengirim pelayan tak kasatmata milikku untuk mengikuti dia, dan Ivanovzki juga menyadari itu. Tapi pelayanku masih berhasil memastikan kalau ruangannya dilindungi dengan beberapa mantra. Sulit untuk memata-matainya. Jika kita ingin membunuhnya, kita harus membuat dia keluar dari tempat yang dia ketahui. Kita harus membuat dia mengikuti rencana kita."     

"Tuan..." ujar Leo sedikit ragu, "Kalau Anda memberikan saya item sihir tingkat menengah, saya akan memanfaatkan kesempatan dan mati bersama Ivanovzki."     

Lucien melihat sekitar dan membalas, "Serangan bunuh diri? Itu belum perlu. Istirahatlah, Leo."     

Keuntungan terbesar Lucien adalah fakta bahwa Ivanovzki tidak tahu apapun tentang kekuatannya sebagai penyihir. Tak peduli siapa yang Ivanovzki kirim untuk membunuhnya, pasti akan gagal, dan itu menjadi kesempatan besar bagi Lucien, karena dia bisa menghabiskan kekuatan Ivanovzki sedikit demi sedikit. Tentu saja, jika Ivanovzki tidak berencana membunuhnya, itu lebih baik.     

Disaat bersamaan, Lucien juga merapal lingkaran sihir rahasia yang dibuat oleh Kongres di sekitar ruangannya. Lingkaran sihir itu tidak membuat orang lain tak bisa memata-matai orang di dalam ruangan, tapi bisa memperkuat kekuatan spiritual si perapal untuk merasakan gelombang sihir. Jadi si perapal bisa mendeteksi jika ada gelombang sihir sekecil apapun.     

Cahaya bulannya lembut. Lucien duduk di sofa dan memejamkan mata perlahan.     

Dalam kegelapan, segalanya sangat hening. Saat itu, Lucien merasakan gelombang sihir kecil. Gelombangnya seperti bagian dari angin malam. Jadi, jika Lucien tidak meletakkan lingkaran sihir, tidak mungkin dia bisa menyadari hal itu.     

Gelombang sihirnya mulai tenang, namun masih ada di sana—seperti cermin, mengawasi Lucien.     

Lucien, di sofa, mengatur posisinya sesekali, seolah dia sudah tidur nyenyak.     

Sepanjang malam berjalan seperti itu, dan tidak ada yang terjadi hingga pagi.     

...     

Kota Ural, hotel mewah Pinus Hijau.     

Setelah menjual sebagian besar barang-barangnya di kota ramai dan membeli beberapa perlengkapan metal buatan lokal, Berdychiv sedikit santai.     

Dia duduk di pojokan hotel setelah sarapan, kemudian meminum alkohol dan melihat ke arah para tamu di hotel. Dia dan satu orang lainnya sedang mengomentari penampilan dan sikap tamu di sana.     

"Ayah, kau serius minum alkohol pagi-pagi begini?" tanya Yielena sedikit marah. Dia sudah menerima permintaan maaf Igor tadi malam, dan mereka berencana jalan-jalan di kota hari ini.     

Bardychiv bersendawa. Aroma alkohol yang kuat naik dari perutnya. "Yielena, ayolah..." Berdychiv tertawa. "Besok kita akan pulang. Biarkan aku minum hari ini. Semakin aku minum, aku jadi semakin bugar."     

Pemberhentian karavan berikutnya adalah ibu kota Provinsi Kirov.     

"Kau sudah minum selama dua hari!" Yielena mengernyit. "Kau harus janji tidak akan minum alkohol setetes pun selama perjalanan pulang!"     

Berdychiv tertawa. "Yielena, kau kira aku mabuk? Ha, kau tidak bisa menyingkirkan minum sarapan, minum saat makan siang, dan minum saat makan malam dari daftar keseharianku!"     

Setelah berujar demikian pada anaknya, Berdychiv tiba-tiba berdiri. "Tuan Peter, selamat datang kembali! Saya pikir Anda akan menetap di manor sang baroness!"     

Kalimat Berdychiv yang ambigu berlawanan dengan umurnya.     

Lucien, diikuti dengan Leo, kini berjalan ke dalam hotel. Setelah sarapan di manor, Carleena, yang jelas jadi lebih dingin pada Lucien daripada kemarin, memulangkan Lucien dan Leo ke Kota Ural, dan itu adalah hal yang sangat diinginkan oleh Lucien, tapi dia tidak akan menurunkan kewaspadaann.     

"Selamat pagi, Tuan Peter." Yielena nyengir. Dia selalu percaya bahwa Peter adalah pria terhormat.     

Lucien juga tersenyum. "Selamat pagi, Nonya Yielena. Kalian berdua sudah baikan, ya?"     

Wajah Yielena merona, dan meski Igor tidak menyukai Lucien, dia menggaruk belakang kepalanya malu-malu, tak tahu harus menjawab seperti apa.     

Berdychiv menepuk bahu Lucien dan menenangkan, "Anda tetap populer di antara gadis muda, Tuan Peter. Mungkin ... mungkin Anda hanya bukan tipe Nyonya Carleena..."     

Meski Lucien jadi lebih tinggi beberapa sentimeter dalam penyamarannya, tapi jika dibandingkan dengan lelaki kebanyakan di kerajaan, dia masih terhitung pendek.     

Saat itu, Igor berujar pada Lucien, "Tuan Peter, ada sesuatu ... Saya tinggal di kamar sebelah kamar Anda, dan tadi malam saya mendengar suara berisik di ruangan Anda. Mungkin Anda ingin kembali dan memeriksa barang bawaan, atau mungkin itu tikus ... entahlah."     

Lucien langsung bertukar pandangan dengan Leo, kemudian berujar pada Igor dengan tenang dan tersenyum, "Terima kasih. Aku akan kembali dan memeriksanya."     

...     

Di dalam kamar, Lucien memeriksa nyaris semua barang di sana dengan hati-hati, termasuk tanda sihir rahasia yang dia pasang, kemudian cangkir, serta ketelnya. Kemudian dia berkata bingung pada Leo, "Tidak ada apa-apa ... apa mungkin sungguhan tikus?"     

"Kurasa tidak, Tuan. Ini tidak mungkin cuma kebetulan." Leo tahu orang seperti apa Ivanovzki itu.     

Lucien mengangguk, dan dia mulai memeriksa sekitarnya lagi.     

Setelah membuka koper, Lucien mencari-cari di antara pakaian, beberapa transkrip musik rakyat, dan beberapa cindera mata spesial...     

Saat itu, Lucien menyadari satu set boneka tumpuk di pojokan. Ketika dia memeriksa bonekanya dengan kekuatan spiritual, dia akhirnya bisa mendeteksi sedikit kekuatan jahat di dalamnya, yang mana membuat penampakan bonekanya cukup menyeramkan.     

"Kutukan..." gumam Lucien. Dia sudah mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kutukan nyaris satu tahun.     

Leo juga melihat bonekanya. Dia bertanya, "Tuan, apa yang harus kita lakukan?"     

Setelah berpikir sejenak, Lucien tersenyum. "Lakukan seperti cara bangsawan."     

Dia mengaktifkan Sun's Corona di depan dadanya, kemudian cahaya suci langsung menyelimuti tubuh Lucien.     

Lucien lantas membuka boneka tumpuk satu per satu.     

Begitu dia membuka boneka keempat, kemudian muncul wajah nenek di sana, lalu asap hitam menyembur dan menyerang dengan ganas ke arah Lucien!     

Namun, cahaya sucinya menghalau asapnya, kemudian asapnya hilang.     

Ketika cahayanya akan hilang, Lucien langsung berteriak marah, "Ada penyihir yang mau membunuhku! Seorang penyihir! Di kekaisaran ini!"     

Setelah berteriak, Lucien menyuruh Leo membungkus bonekanya dengan kain, dan mereka langsung berjalan ke gereja terdekat, meninggalkan Berdychiv dan orang lain di hotel yang keheranan.     

...     

Di ruangan rahasia gereja.     

"Kau harus tahu kalau apa yang kukatakan adalah benar! Benda suci milikku baru saja menyelamatkan nyawaku!" ujar Lucien pada lord kota. Lucien masih marah, atau lebih tepatnya, pura-pura marah.     

Kardinal itu seperti beruang besar yang mengenakan mantel putih. Dia mengangguk dan menenangkan Lucien, "Ya, saya mengerti, Tuan Peter."     

"Bagus. Kalau begitu, Kardinal, tolong tangkap penyihir sialan itu sesegera mungkin! Aku tak tahu bagaimana si brengsek itu berani melakukan hal ini padaku di kekaisaran yang diawasi ketat oleh Gereja!" Sambil bicara, Lucien bahkan cepat-cepat mengeluarkan Sun's Corona di depan kardinal. Hanya dengan dua lapisan segel yang terbuka, Sun's Corona tampak seperti benda suci level lima.     

"Saya paham, Tuan Peter, tapi kami masih butuh waktu untuk mencari tahu," ujar kardinal itu tenang.     

"Tapi aku tahu siapa yang melakukannya! Ini perbuatan Ivanovzki! Carleena yang menyuruhnya! Mereka menginginkan harta count! Itulah kenapa mereka melakukan ini!"     

Kemudian Lucien memberitahu kardinal apa yang terjadi di manor.     

"Tapi, Tuan Peter, sang baroness dan Tuan Ivanovzki tidak melakukan hal yang tidak bermoral seperti ini. Kebanyakan orang pasti akan melakukan apa yang biasa mereka lakukan jika mereka bisa mendapatkan informasi lebih dulu. Nevskiy juga tahu hal ini." Kardinal itu merasa kalau bangsawan muda di depannya sedikit berlebihan. "Tentu saja, terima kasih telah memberikan informasi pada kami. Kami akan menyelidikinya."     

Lucien menghabiskan waktu selama setengah jam di gereja dan mengatakan bahwa itu merupakan pekerjaan Ivanovzki. Setelahnya, dia mulai tenang dan meninggalkan gereja.     

Sambil mengikuti Lucien, Leo bertanya dengan suara pelan, "Tuan, kenapa Anda tidak memberitahu bahwa Ivanovzki adalah seorang penyelundup?"     

"Mereka tidak akan percaya. Atau mereka sebenarnya sudah tahu. Seorang pebisnis berpengaruh seperti dia pasti punya dukungan besar di belakangnya." Lucien sedikit menyipit. "Aku sudah melakukan apa yang bisa kulakukan. Sekarang tinggal melihat bagaimana respon Ivanovzki."     

...     

Begitu mereka kembali ke hotel, seorang pria paruh baya menyapa mereka.     

"Tuan Peter, Count Witte mendengar ada pemuda hebat dari keluarga Vladimir telah datang ke kota. Count Witte ingin mengundang Anda ke kastelnya." Pria itu tersenyum.     

Lucien sedikit kaget. Sepertinya rencananya berurusan dengan Ivanovzki akan terganggu dengan undangan count.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.