Singgasana Magis Arcana

Identitas Baru



Identitas Baru

0Anginnya hangat. Sinar mataharinya hangat. Segalanya terasa hangat dan membuat ngantuk.     

Di jalanan Segru, Lucien, yang sudah mengganti seluruh pakaiannya, sedang menuju ke kediaman rahasia Valentine sambil mengikuti Leo.     

Begitu Leo kembali pulih, dia menunjukkan skill penyamaran luar biasa miliknya. Dia mengubah mantel hitam panjang Lucien yang bergaya khas Holm menjadi mantel surtout ketat khas Kekaisaran Schachran, dengan celana breeches serta boots hitam panjang. Dengan menggunakan minyak rambut, rambut Lucien kini disisir ke belakang. Dibarengi dengan make up dan kumis, Lucien kini tampak seperti pria serius berumur sekitar 27 atau 28 tahun.     

Karena di East Haven ada banyak orang yang berhasil keluar dari Negara Schachran dan datang kemari, cara berpakaian Lucien dan Leo itu tampak sangat umum di sana. Dengan hati-hati, Lucien dan Leo berjalan melewati kerumunan untuk mencegah diikuti orang lain. biar bagaimanapun, duke Vladimir yang mengirim orang untuk membunuh Valentine merupakan rahasia umum. Selain itu, jika siapapun melihat mereka mengunjungi Valentine, identitas palsu mereka bisa ketahuan dengan mudah.     

Segru bukan kota kecil. Secara spesifik, kota itu luasnya setengah luas Aalto, tapi bangunan di sini sangat tidak tertata, sehingga jalanannya sangat sempit dan juga berantakan. Namun Leo sudah sangat terbiasa dengan lingkungan itu dan familiar dengan sekitarnya. Seperti ikan di air, Leo memandu Lucien dengan percaya diri melewati jalan-jalan, gang, dan kerumunan untuk menyingkirkan kemungkinan orang yang mengejar mereka.     

Satu setengah jam kemudian, Lucien dan Leo berjalan keluar dari gang kosong dan kembali ke jalanan ramai, kemudian memasuki sebuah toko. Mereka mengabaikan pemilik toko dan langsung naik ke atas. Dari tempat gelap di sana, dua pria gempal seperti tukang jagal menghentikannya.     

"Griffin di atas Sungai Nigreen." Kalimat aneh keluar dari mulut Leo. Kalimat itu adalah bahasa Schachran.     

Mendengarnya, kedua pria gempal di sana jadi lebih rileks. Setelah memperhatikan Leo dan Lucien dengan cermat, mereka akhirnya memberikan jalan pada keduanya.     

Tangga menuju lantai dua itu berdecit. Lucien merasakan seluruh tempat itu dilindungi dengan lingkaran sihir berbahaya, dan mereka sengaja menunjukkannya pada orang-orang yang bisa merasakan lingkaran tersebut, untuk berjaga-jaga supaya tamu yang masuk tidak macam-macam. Lucien tidak yakin apakah ada lagi lingkaran sihir yang tersembunyi.     

Biaya memasang lingkaran sihir bisa lebih dari 10 ribu thale. Hanya orang yang bisa bersaing dengan duke yang mampu membayar sebanyak itu. Lucien memperkirakan tingkat keamanan tempat itu sama dengan yang ada di Kastel Bertren. Jelas, saat Tuan Valentine kabur dari negaranya, dia pasti membawa serta banyak harta, jadi dia bisa meminta penyihir tingkat menengah untuk mengatur tempat ini.     

Lantainya berdecit ketika Leo dan Lucien berjalan di atasnya dengan sepatu kulit mereka. Selain itu, keseluruhan tempatnya sangat sunyi.     

Saat mereka masuk ke salah satu ruangan di lantai dua, Leo mengetuk pintunya pelan dan berujar sopan, "Tuan Valentine, saya Leo. Saya kemari untuk urusan bisnis."     

"Masuk," jawab Valentine dengan suara khas orang tua. Dia sudah tahu bahwa itu adalah Leo dari lingkaran sihir yang ada di bawah.     

Leo membuka pintunya seperti seorang butler, kemudian memberi sinyal pada Lucien untuk memasuki ruangan. "Silakan, Tuan X."     

Lucien mengangguk dan masuk ke dalam ruangan yang ditutupi dengan tirai hitam tebal. Seluruh ruangan itu sangat gelap.     

Di depan tirai hitam ada sebuah meja dan kursi berlengan. Di kursi itu duduk seorang pria yang mengenakan setelan hitam dan sedang memunggungi Leo serta Lucien.     

Begitu Leo menutup pintunya perlahan, pria yang ada di kursi langsung berbalik dan memandang mereka.     

Rambut pirangnya mulai menipis, tapi garis wajahnya masih tampak keras meski dia sudah terlihat cukup tua. Lucien memperkirakan umur pria itu sekitar 60 tahunan. Berdasar kalimat Leo, ketika Valentine pertama kali datang ke East Haven, dia adalah kesatria agung level empat. Namun, setelah 20 sampai 30 tahun, tak ada yang tahu apakah kekuatan pria itu semakin berkembang atau malah menurun.     

Valentine tidak terlalu tertarik pada mereka. Setelah memperhatikan Lucien secara singkat, dia berujar pada orang lain yang ada di dalam ruangan, "Buatkan teh untuk dua tamu."     

Dari kegelapan di sudut ruangan, muncul seorang pria tua dengan pakaian bagus. Dia membungkuk sopan pada mereka, kemudian berjalan menuju ruang teh.     

Leo, sebagai pemandu Lucien, berujar, "Tuan Valentine, atasan saya ingin masuk ke dalam Negara Schachran, jadi dia membutuhkan identitas palsu."     

"Jadi kau ingin berpura-pura berasal dari keluarga Vladimir?" tanya Valentine tanpa basa-basi, dan caranya melihat Lucien jadi lebih teliti.     

Menyadari Tuan Vladimir melihat ke arahnya, Lucien harus bicara padanya sendiri. "Benar, Tuan Valentine. Saya ingin membuat identitas sebagai kerabat di keluarga Vladimir. Berapa harga yang harus saya bayar?"     

Setelah hening beberapa detik, Valentine tertawa terbahak-bahak. "Kalau kau bisa membunuh Ilyich untukku, aku tidak akan meminta bayaran darimu. Yah ... Kurasa kau tidak akan kemari kalau kau tidak punya kemampuan sehebat itu.     

Ilyich adalah nama Duke Vladimir.     

Valentine berhenti bicara sejenak dan mengeluarkan rokok dari laci, kemudian menyalakannya dengan korek.     

Setelah meniup asap, Vladimir berujar serius pada Lucien, "Semakin banyak aku membuat identitas palsu, kau akan semakin mudah tertangkap. Dalam 20 tahun terakhir, aku sudah membuat enam identitas palsu, jadi harganya sangat mahal. Lima ratus thale atau jumlah yang setara dengan emas Schachran. Kalau kau tidak bisa membayarnya, kau boleh melakukan sesuatu untukku sebagai gantinya."     

Meski biaya tugas itu akan diganti oleh Kongres nantinya, sekarang Lucien hanya punya beberapa emas dan permata seharga 100 thale, ditambah dengan ramuan sihir dan material.     

Setelah berpikir sejenak, Lucien tersenyum. "Saya lebih memilih membayar. Sayangnya,saya tidak bawa uang cukup sekarang. Apa Anda juga mau menerima item sihir, Tuan Vladimir?"     

Lucien tidak ingin terlibat dalam masalah Valentine. Meski tugasnya mungkin tidak terlalu sulit, tetap saja tugasnya merupakan bagian dari persaingannya melawan duke.     

"Sayang sekali," balas Valentine datar. "Tuan X, saya menerima item sihir, dan perkiraan harga di East Haven ini sangat adil."     

Bagi Valentine, mendapatkan item sihir lebih baik daripada mendapatkan uang. Karena di banyak tempat selain Allyn, item sihir sangat berharga karena sering tidak tersedia di pasaran.     

Lucien mengeluarkan Belati Asthenia milik Rosan Aaron dan berujar, "Ini adalah belati sihir level dua..."     

Valentine terbatuk sedikit, kemudian penyihir tua berhidung bengkok yang mengenakan mantel gaya kerajaan sihir kuno memasuki ruangan. Penyihir tua itu menatap Lucien aneh, kemudian megambil belatinya.     

Dari gelombang sihir yang melingkupi si pria tua, Lucien tahu kalau dia adalah penyihir yang mengikuti sistem sihir kuno.     

"Level dua, tingkat menengah, belati yang dimantrai. Belati ini bisa merusak senjata orang lain, dan luka yang disebabkannya akan sulit disembuhkan. Harusnya berharga 380 thale, tapi karena langkanya item sihir di pasaran, seseorang bisa menjualnya sebanyak 420 thale."     

"Pakai harga 420 thale kalau begitu. Jadi kau bisa menghemat waktu dan tidak perlu menjualnya lagi," ujar Valentine tanpa basa-basi.     

Mendengar harganya, Lucien sangat terkejut. Sebagai orang yang selalu jadi mata duitan, dia nyaris menukar item sihir dari Allyn ke East Haven untuk mencari uang. Sayangnya hal itu sangat dilarang oleh Kongres.     

Lucien mengangguk, setuju dengan harganya. Kemudian dia mengeluarkan beberapa material yang tidak akan dia gunakan untuk sementara waktu dan beberapa emas pada Valentine.     

Setelah memainkan belatinya sejenak, Valentine mengeluarkan selembar kertas spesial dari keluarga Vladimir dan mulai menulis. Selama itu pula dia bicara pada Lucien, "Peter Joseph Vladimir. Ayahmu adalah Lord Joseph, anak dari sepupu termuda kakek Ilyich, dan dia sudah meninggal bertahun-tahun lalu. Kau memainkan peran sebagai Peter yang gagal mewarisi gelar lord, dan diam-diam dibunuh oleh orang dalam usaha penyelundupan di East Haven. Ingat, Joseph itu jahat, alkoholik, dan kasar. Sementara Ilyich itu jahat dan mesum, tapi dia senang berpura-pura kalau dia baik dan penyayang."     

Valentine memberikan Lucien informasi detail keluarganya untuk membantu Lucien agar lancar dalam perannya. Mudah mengetahui kalau Valentine masih mendapatkan bantuan dari dalam keluarga. Dia bahkan tahu beberapa kesatria baru dari dalam keluarga juga.     

...     

Setelah Warren meninggalkan bar dan berbelok di sudut, pria besar dan kuat di sebelahnya tiba-tiba merapal mantra aneh, dan gelombang sihir mulai beriak di sekitarnya.     

Pria itu bukan kesatria, tapi penyihir sejati!     

"Apa yang kau lakukan, Tuan Reja?" tanya Warren sedikit terkejut.     

"Tuan Warren, sebagian besar penyihir itu kejam dan licik, dan aku memeriksa apakah dia meninggalkan tanda pada kita untuk melacak." Reja membuka mata dan menjawab. "Tapi sepertinya dia bukan salah satu dari mereka."     

Warren mengangguk tidak senang, kemudian berbalik ke arah pengawal bersenjata di sampingnya. "Awasi mereka."     

Kemudian Warren kembali ke villa kebunnya di Segru.     

Sekitar pukul empat sore, di ruang belajarnya, Warren berkata dengan semangat, "Jadi Leo dan penyihir itu mengunjungi tempat Valentine?"     

"Benar, Tuan muda," jawab pria paruh baya dengan nada menyanjung.     

Meski Valentine telah bersembunyi sejak dia datang di East Haven, tidak mungkin dia benar-benar tak bisa dilacak oleh hidung ayah Warren, anggota konferensi lord kota. Alasan mengapa semua orang penting di East Haven setuju membiarkan Valentine tinggal di tempat itu adalah mereka melihat potensi dan bertapa berharganya Valentine di masa depan.     

Untuk terus mengawasi Valentine, ayah Warren mempekerjakan pelayan di sekitar Valentine.     

Ketika pelayan itu meninggalkan ruang belajarnya, Warren jadi sedikit tenang. Sambil melihat ke luar lewat jendela, ada senyum keji di wajahnya. "Menyewa Leo ... Mengunjungi Valentine ... Kau ingin mendapatkan identitas palsu dan berpura-pura menjadi bagian keluarga Vladimir ... Kau akan lihat apa yang akan kulakukan padamu begitu kau masuk ke dalam negara..."     

Warren selalu membalas dendam!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.