Singgasana Magis Arcana

Evaluasi Ulang



Evaluasi Ulang

0"Saya percaya kalau tak ada hal di dunia ini yang mengikuti pola berkesinambungan tanpa ada alasan di baliknya. Mengapa bintang mengikuti jalur tertentu selama ini? Jawabannya adalah gravitasi. Lalu apa jawaban untuk elemen?"     

Suara Lucien yang rendah dan serius bergema di aula, dan pertanyaannya menyambar hati setiap arcanis di sana. Ya, pencarian kebenaran yang dilakukan tanpa henti dan rasa penasaran tak berujung atas pertanyaan 'mengapa' yang tiada habisnya adalah dorongan utama perkembangan arcana!     

Lucien tidak membicarakan topik itu lebih dalam. Sebelum arcanis bisa menjawab pertanyaannya, Lucien memberikan senyum lembut dan hormat. "Tentu saja, sebagai pemula yang baru memulai eksplorasi dalam arcana dan sistem sihir kontemporer, dalam banyak kasus, saya hanya bisa memberikan pertanyaan dan tak punya cukup pengetahuan untuk menjawabnya. Saya harap pertanyaan saya bisa membantu seluruh arcanis yang ingin maju dalam bidang ini."     

Perubahan dalam pengetahuan dan pemahaman tentang dunia milik seseorang harus dilakukan langkah demi langkah. Hal terakhir yang ingin Lucien lihat saat ini adalah kepala anggota Will of Elements meledak di depannya dalam konferensi ini, hanya karena pidatonya terlalu mengejutkan untuk mereka terima.     

Lucien bahkan agak terhibur dengan pikiran bahwa mungkin saja dia bisa mengalahkan musuh di masa depan hanya dengan memberikan pidato pada mereka.     

Raventi mulai bertepuk tangan duluan. Meski temperamennya buruk, kali ini dia berujar ramah pada Lucien, "Jarang sekali. Aku tak melihat pertanyaan bodoh di sini, Evans. Meski pidatomu tak panjang, itu adalah pidato paling berharga dalam konferensi hari ini, dan ini mungkin akan menjadi arah penelitian baru dalam perguruan Elemen."     

Mengikuti Raventi yang bertepuk tangan, seluruh arcanis yang hadir mulai bertepuk tangan meriah, karena konferensi ini benar-benar mengejutkan mereka!     

"Baiklah, Evans. Aku harus pergi sekarang. Aku akan memeriksa koleksi batu muliaku dan kuharap aku bisa lebih mendukung tabel periodik elemenmu dengan itu," ujar Raventi pada Lucien. Kemudian dia mengambil kembali lab alkeminya dan buru-buru meninggalkan aula.     

Dalam lima menit, seluruh arcanis meninggalkan aula, mengikuti Raventi, Gaston, Overee, Timothy, dan Larry. Mereka ingin melakukan eksperimen, karena tak ada yang mau melewatkan kesempatan besar untuk diingat dalam sejarah.     

Lazar berjalan menghampiri Lucien dan berkata terharu, "Alasan utama mengapa para arcanis tingkat senior itu bisa mendapatkan pencapaian besar pasti karena gairah dan dedikasi mereka terhadap arcana serta sihir."     

Lucien tersenyum dan mengangguk. "Seseorang tidak perlu jadi super pintar, tapi dia harus rajin."     

Beberapa penyihir tingkat junior, termasuk Rebecca, masih ada di sana, dan mereka melihat Lucien dari kejauhan dengan tatapan penasaran dan kagum. Namun mereka tak punya keberanian untuk bicara padanya.     

"Selamat, Lucien." Lazar memberikan Lucien pelukan hangat. "Aku bisa melihat pemenang penghargaan Holm Crown masa depan sedang berdiri di depanku."     

Lucien menepuk bahu Lazar untuk memberinya semangat, kemudian dia bertanya, "Omong-omong, Lazar, apa kau tahu ada lab di sekitar sini?"     

"Apa maksudmu...?" tanya Lazar bingung.     

"Aku mencari lab untuk melanjutkan penelitianku. Aku sudah membeli cukup banyak batu mulia." Lucien mengusap dagu.     

"Dasar monster. Kau benar-benar mirip seperti arcanis tingkat senior." Lazar hampir tak bisa berkata-kata, tapi dia tetap memberitahu Lucien di mana lab cadangan berada.     

Saat Lucien pergi, Lazar bergumam pada dirinya sendiri, "Lucien ... padahal aku mau membuat perayaan untuk dia malam ini. Orang macam dia tidak akan populer di kalangan wanita!"     

"Hey, Lazar, maukah kau menceritakan kami tentang Tuan Evans?"     

Lazar berbalik, dan dia melihat Rebecca serta beberapa gadis cantik sedang berdiri di belakangnya, menunggu informasi lebih banyak mengenai temannya yang tampan dan berbakat. Wajah mereka sedikit merona.     

"Oh sialan..." Lazar tak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat.     

...     

Ketika berita itu sampai ke telinga Rogerio, dia marah. "Apa yang kulakukan di sini?!"     

Dia membuang banyak waktu untuk mengawasi Lucien tapi tak menemukan petunjuk sama sekali yang mengatakan tentang kemungkinan hubungan antara dia dengan pemimpin penting Will of Elements tingkat menengah, tapi sekarang Lucien benar-benar ada dalam lindungan mereka!     

Lebih pentingnya, hanya dengan memainkan kartu itu, arcanis muda tersebut mengerjakan naskah yang sangat influental, dan Rogerio tak punya firasat kalau penemuan itu akan membawa pada perkembangan pesat Will of Elements.     

Saat ini, Rogerio tak peduli apakah orang-orang akan meragukan pengukuran Termirick-nya karena penemuan Lucien.     

Setelah memejamkan mata untuk menenangkan diri sejenak, Rogerio membuka mata dan menghela napas. "Sungguh orang yang jenius dalam arcana. Tapi ini masuk akal, kalau tidak, Professor tidak akan menjadikan pemuda itu sebagai muridnya."     

Dia kemudian berbalik. "Adol, kau tak perlu mengikuti Evans lagi. Dia tak lama lagi mungkin akan mendapatkan beberapa perhatian dari arcanis agung, dan jika mereka melihatmu, kita akan terkena masalah. Kau tahu, Hathaway tak suka cara kita."     

Adol menciptakan suara seolah dia terkekeh. "Senang mendengarnya. Soalnya membosankan mengikuti anak laki-laki kemana-mana."     

...     

Saat itu masih sangat pagi ketika Lucien tiba di aula utama pada hari kedua. Dia tak tidur lama tadi malam, dan juga para arcanis yang sudah ada di sana.     

"Ada penemuan, Lucien?" Begitu dia muncul, Lazar buru-buru bertanya.     

"Tidak ada." Lucien menggeleng. "Aku belum sampai sana. Kekuatanku belum cukup untuk melakukan banyak penemuan dalam semalam."     

"Sama..." Arcanis lain bergabung dengan pembicaraan mereka.     

Tak lama kemudian, Gaston, Overee, Larry, dan Timothy tiba. Kemudian para arcanis duduk di kursi masing-masing.     

Meski Leandro tak mau melakukannya, dia tetap menambahkan sebuah kursi di baris kedua dari depan untuk Lucien.     

Setelah menunggu lama, kursi milik Raventi dan Ulysses masih kosong.     

Banyak arcanis yang melihat ke pintu aula sesekali dan tampak kesal.     

"Tuan Raventi dan Ulysses mungkin begadang melakukan eksperimen tadi malam." Gaston berdiri, mencoba menenangkan para hadirin. "Mungkin kita bisa menyuruh seseorang untuk mencari mereka..."     

Tentu saja, tak ada yang mau pergi, karena seluruh aula tiba-tiba terdiam. Beberapa arcanis tingkat junior cepat-cepat mengambil langkah mundur sampai punggung mereka menyentuh tembok. Mereka tahu kalau mereka akan membuat Raventi marah kalau diganggu, baik saat melakukan eksperimen atau saat tidur.     

"Yah ... kalau begitu, Evans, bagaimana kalau kau mengenalkan pada kami bagaimana kau menemukan hukum periodik di antara elemen-elemen?" Gaston beralih pada Lucien. "Kita bisa melakukannya sambil menunggu Tuan Raventi."     

Lucien mengangguk. Tapi begitu dia sampai di mimbar, dia mendengar suara teriakan Raventi.     

"Evans! Aku menemukan elemen mirip-silikon yang kau prediksi di naskahmu!" Raventi berteriak padanya sekuat tenaga, lalu disusul Ulysses. "Sama ... berat atomik dan ciri-cirinya!"     

Dalam sekejap, seolah ada cahaya yang sangat kuat dan terang menerangi seluruh aula, seluruh arcanis melihat masa depan yang sangat menjanjikan terhadap tabel periodik elemen.     

Setelah hening sesaat, tepuk tangan meriah memenuhi aula. Seluruh arcanis yang hadir bertepuk tangan untuk arcanis muda tersebut, dan penemuan luar biasanya yang selamanya akan diingat dalam sejarah sihir!     

Semuanya sangat bersemangat menyaksikan momen bersejarah yang luar biasa ini. Sampai-sampai tepuk tangannya tidak berhenti hingga Gaston mencoba menenangkan mereka dengan gestur untuk ketiga kalinya.     

Gaston melihat ke sekeliling, dan dia dengan sengaja menatap Leandro sedikit lama, lalu berujar keras, "Aku percaya kalau tidak ada lagi alasan untuk meragukan kebenaran tabel periodik yang dikemukakan oleh Lucien! Dewan Ulasan Arcana akan mengevaluasi ulang naskahnya dan komentarku untuk naskah Lucien sudah siap!"     

Kemudian Gaston melihat ke arah Lucien dan tersenyum. "Silakan ... ceritakan pada kami bagaimana kau melakukan penelitian dan perjalananmu mempublikasikan naskah ini. Aku yakin semua orang penasaran."     

Raventi mengangguk dan cepat-cepat kembali ke tempat duduknya bersama muridnya, Ulysses. Sementara itu, Igna, editor jurnal Elemen, tiba-tiba merasa sangat gugup.     

Lucien menceritakan pada para hadirin bagaimana dia memeriksa naskahnya yang sebelumnya dengan cermat sambil mencari jawaban pertanyaan bersama kartu-kartunya. Pada akhirnya, dia menceritakan bagian saat dia sangat kesulitan memasukkan naskahnya ke dalam jurnal.     

"Setelah naskah saya lolos ulasan, saya ingin mendapatkan perhatian dari banyak arcanis. Jadi saya memberanikan diri untuk mengunjungi kantor pusat jurnal Arcana, namun saya ditolak, dan mereka berkomentar kalau mereka tak tahu kenapa naskah saya lolos ulasan dewan."     

"Bodoh!" Raventi marah. "Mereka hanya memakai otak mereka saat makan saja!"     

Beberapa editor dari jurnal Arcana kini merasa sangat malu, tapi tak bisa berbuat apa-apa saat berhadapan dengan Raventi, yang posisinya hanya setengah langkah menjadi anggota dewan tertinggi.     

"Kemudian, saya beralih pada Elemen..." lanjut Lucien.     

Seluruh arcanis dari jurnal Elemen tiba-tiba berubah gugup, apalagi Igna, yang tangannya gemetaran dan wajahnya berubah pucat.     

"Jurnal Elemen menawarkan kalau mereka mau menerbitkan naskah saya, namun pada edisi bulan depan," ujar Lucien.     

"Tetap bodoh, tapi lebih baik daripada Arcana," komentar Raventi dengan suara pelan.     

Lebih dari selusin penyihir yang hadir sama-sama menghela napas panjang. Mereka semua, termasuk Ravana, kepala editor Elemen, merasa sangat berterima kasih terhadap Lucien.     

"Kemudian, setelah ditolak oleh jurnal Alkemi, jurnal Arcana Umum menawarkan saya hal yang sama, kalau mereka bisa menerbitkan naskah itu bulan depan, tapi saya tidak setuju." Lucien berhenti sejenak, lalu dia menatap Igna dan tersenyum. "Untungnya, setelah itu, teman saya mengenalkan saya dengan Tuan Igna..."     

Seluruh arcanis melihat ke arah Igna. Dia berkeringat dan sesak napas. Di matanya, senyum Lucien penuh arti. Dia sudah bisa membayangkan Raventi memarahinya dengan keras.     

"... yang telah berbaik hati mengatakan bahwa jurnal Elemen akan menerbitkan edisi spesial bulan ini dan menerima naskah saya."     

"Ah?" Igna sangat terkejut. Setelah menghela napas lega, mungkin karena suasana hati yang sangat tidak menentu, dia tiba-tiba pingsan.     

"Igna ... Tuan Igna...!"     

"Dia terlalu bersemangat ... karena diberi terima kasih oleh Tuan Evans."     

"Yah ... dia sudah tidak muda lagi..."     

Saat Igna kembali sadar, dia mendengar Raventi berteriak, "Letakkan naskah Evans di halaman paling pertama di jurnal Elemen edisi bulan ini! Baru setelahnya naskah-naskah yang melaporkan penemuan elemen baru dan yang meralat berat atomik!"     

...     

Di hari Senin pagi, Eric memasuki aula Departemen Administrasi Penyihir dengan suasana hati yang sangat baik.     

"Selamat pagi, Tuan Eric. Ini ada jurnal Elemen edisi terbaru," sapa Cindy dan Dona.     

Eric sedikit menekan top hat miliknya dan bertanya bingung, "Bukannya konferensi masih berjalan sampai beberapa hari lagi?"     

"Kami tidak tahu, Tuan Eric. Jurnal ini baru saja datang." Cindy menyerahkan jurnal Elemen terbaru pada Eric, dan sampul depan jurnal itu adalah gambar simbol elemen-elemen yang jumlahnya lebih dari 60.     

Karena penasaran, Eric membuka jurnal itu di depan kedua gadis di sana, dan senyum di wajahnya membeku.     

"Tuan Eric?" Cindy dan Dona memanggilnya setelah mereka melihat ekspresi Tuan Eric berubah, tapi Eric tidak menjawab mereka. Saat mereka melirik ke bagian pertama naskah di jurnal, mata cantik mereka tiba-tiba membelalak.     

Judul naskah pertama di sana adalah:     

'Relasi periodik antara Sifat Elemen dan Prediksi Elemen Baru.     

'Penulis: Lucien Evans X, arcanis level satu, penyihir tingkat lingkaran pertama.'     

Di antara judul dan isi naskahnya, terdapat komentar yang panjang.     

'Karena adanya arti yang sangat besar dalam naskah ini, kami, editor dari jurnal Elemen, tak bisa mendeskripsikannya dengan baik. Sehingga kami mengutip langsung komentar yang dibuat oleh Tuan Gaston dan Overee, anggota Dewan Ulasan Arcana:     

'Ini adalah pencapaian luar biasa dalam sejarah sihir. Naskah ini mengungkap hal mengejutkan tentang hukum yang ada di antara elemen-elemen dari data yang berantakan dan tercerai-berat. Sementara hukumnya, mulai saat ini, akan membimbing setiap langkah penemuan kita pada dunia. Kita bisa meramalkan kalau tabel periodik yang dikemukakan oleh Tuan Lucien Evans X akan menjadi fondasi penelitian masa depan dalam perguruan Elemen, kemudian itu akan membawa kita ke dunia arcana yang baru dan lebih luas.     

'Ini adalah naskah luar biasa yang memiliki arti signifikan, yang mana setara dengan hasil diskusi yang begitu banyak dan juga perkembangan sejarah. Saya akan menunjukkan rasa hormat saya pada penulis di sini dahulu. Setelah diskusi, dewan memutuskan untuk memberikan hadiah Tuan Lucien Evans X sebesar 300 kredit arcana dan 200 poin arcana.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.