Singgasana Magis Arcana

Undangan dari Woods



Undangan dari Woods

0"Selamat, Tuan Evans. Kau adalah satu-satunya arcanis level junior yang kukenal, yang dua naskah pertamanya lolos ulasan dewan," ujar Lucy sopan.     

Lucien harus mengakui dia sudah cukup beruntung karena naskahnya diterima oleh dewan. Jika dia tidak menyertakan laporan eksperimennya di belakang naskah, anggota dewan mungkin langsung menolak naskahnya. Sekarang, setelah naskah itu lolos ulasan, Lucien harus menemukan cara agar naskahnya bisa mendapatkan lebih banyak perhatian.     

Itu diperlukan agar arcanis lain bisa menemukan elemen baru berdasarkan pemikiran dalam naskahnya. Lucien mencoba menjabarkan pemikiran itu sejelas mungkin. Dia menyarankan menggunakan analisis spektrum untuk mempelajari elemen mirip-alumunium dan menemukan elemen mirip-silikon dengan menginvestigasi reaksi kimia tertentu. Lucien bahkan menyertakan beberapa substansi mineral yang bisa digunakan.     

Supaya ada banyak arcanis yang tertarik dengan naskahnya, dan untuk memastikan kebenarannya, Lucien harus menyuruh lebih banyak arcanis untuk membaca naskahnya, dan dia juga akan melakukan eksperimen lebih jauh. Lucien berharap semakin banyak penyihir dan arcanis yang akan mengecek ulang mineral yang mereka miliki dengan teliti.     

Di antara jurnal-jurnal yang berpengaruh, jurnal yang menerima naskah dari bidang Elemen adalah Arcana, Elemen, Alkemi, Holm, Jurnal, Teori Arcana Colette, dan Arcana Umum. Namun, di antara mereka, hanya Arcana, Elemen, Alkemi, dan Arcana Umum yang menerima kontribusi individual.     

Lucien tidak akan mempertimbangkan jurnal lain karena mereka tidak memiliki pengaruh yang cukup besar, dan jurnal idealnya tentu saja adalah Arcana, meski dia tahu kalau kesempatan naskahnya dimuat di sana hampir tidak ada. Meski begitu, Lucien masih ingin mencobanya.     

"Terima kasih, Nyonya Lucy." Lucien mengangguk dan meninggalkan kantor.     

Setelah mengobrol sejenak dengan Cindy dan Dona, Lucien harus mencari di mana kantor pusat jurnal Arcana. Ternyata letaknya ada di lantai 10.     

Dengan naik lift sihir, Lucien berdiri di platform bulat berwarna perak dan naik dengan mulus. Sambil melihat aula di bawah sana, Lucien merasa gugup dan penuh harap.     

Saat liftnya sampai di lantai 9, Lucien menekan tombol yang diselimuti oleh cahaya kuning dan hijau. Kemudian platform perak itu mulai menyerap cahayanya.     

Begitu cahayanya hilang, platform perak tiba-tiba berguncang sedikit, kemudian berhenti di lantai 10.     

Lucien keluar dari lift dan kini dia berada di aula utama lantai ini – aula resepsionis jurnal Arcana.     

Aula itu besar tapi juga sunyi. Lantainya dilapisi oleh keramik yang cantik.     

Lucien berjalan ke meja resepsionis. Di belakang meja resepsionis terdapat seorang wanita dan seorang pria. Lucien lalu bertanya pada mereka dengan sopan, "Permisi, saya mau tanya bagaimana caranya saya memasukkan naskah saya di sini?"     

Pria di sana berhenti bicara dengan sang wanita dan berbalik menghadap Lucien. Setelah mengecek lencana yang dikenakan Lucien, dia berubah serius. "Boleh saya tanya, apakah naskah itu milik Anda atau milik teman atau guru?"     

Pria dan wanita itu sama-sama mengenakan lencana arcana bintang dua, lencana nama masing-masing, tapi tak punya lencana sihir. Di tempat ini, segalanya tentang arcana.     

"Tuan Garvin, ini adalah naskah saya sendiri." Lucien melirik lencana nama pria itu. Nama pria tersebut, Garvin, bahkan lebih banyak ditemui daripada Lucien.     

Garvin tampak lebih serius dan berujar tegas, "Maaf, Tuan. Kami tidak menerima kontribusi dari arcanis level junior."     

"Benarkah?" Lucien bersikeras. "Saya tidak melihat aturan itu di regulasi kontribusi Arcana."     

Garvin agak kesal. Meski jurnal tidak membuat aturan itu secara eksplisit, namun persyaratannya sungguhan ada. Di mata Garvin, tidak mungkin ada arcanis tingkat junior bisa berkompetisi dengan arcanis level senior lainnya, atau bahkan arcanis agung.     

"Kami memang menerbitkan beberapa naskah dari arcanis level junor sebelum ini. tapi seluruh naskah itu, saat lolos ulasan dewan, semuanya diberi label 'sangat signifikan', baru kemudian kami mengirimi mereka surat undangan kontribusi," jelas wanita di samping Garvin. "Kami tak pernah menerima kontribusi individual dari arcanis level junior."     

"Tapi aku tidak melanggar aturan, 'kan?" Lucien tidak menyerah semudah itu. "Setidaknya Arcana harus mengulas naskahku dulu. Kalau naskahku tidak memenuhi kualifikasi dan ditolak, aku tidak akan mempermasalahkannya."     

"Kalau begitu, Tuan, berikan naskah Anda pada saya. Dan karena kita di hari keempat awal bulan, Anda bisa tahu hasilnya secara langsung," ujar Garvin cepat, seolah sudah malas bicara dengan Lucien.     

"Terima kasih, Tuan." Lucien menyerahkan naskahnya pada Garvin.     

Begitu Garvin melihat naskahnya, dia melenggang pergi dan masuk ke dalam koridor yang sepi. Kemudian, dia mulai membaca naskah Lucien.     

Dia akan mengecek naskah Lucien dulu. Jika dia tak yakin nilai sesungguhnya dari naskah itu, dia akan mengirimnya pada departemen ulasan. Tapi jika sebaliknya, dia akan langsung menolak naskah itu sendiri.     

Awalnya, Garvin membaca dengan saksama, karena tabel periodik elemen tampak sangat persuasif. Tapi kemudian, dia mencemooh.     

"Bercanda. Berat atom Termirick salah? Padahal sudah diralat oleh beberapa arcanis level senior beberapa tahun lalu menggunakan metode eksperimen yang berbeda. Aku tak percaya naskah ini bisa lolos ulasan dewan."     

Termirick adalah komposisi elemen jiwa spesial.     

Garvin berhenti membaca dan kembali pada Lucien. Dia menyerahkan naskah itu pada Lucien dan berujar, "Arcanis yang mengulas naskah Anda tak bisa melihat nilai yang ada di sana, karena naskah itu banyak masalahnya! Dia bahkan tidak bisa paham mengapa naskahnya lolos ulasan dewan!"     

Lucien mengerucutkan bibirnya sedikit karena tahu dia sudah berusaha keras. Dia tak punya pilihan lain untuk kembali ke lantai satu, dan dia mengirimkan naskahnya ke markas utama Elemen di Rentato.     

...     

Seperti kata Garvin, di awal bulan, jurnal tidak terlalu sibuk. Tiga hari kemudian, Lucien menerima surat dari Elemen.     

Itu adalah hari Sabtu, dan para murid sedang belajar di kediamannya. Setelah memberikan mereka lebih banyak soal latihan, Lucien berdiri di sudut ruangan dan membuka suratnya.     

'Tuan Lucien Evans X,     

'Naskah Anda layak untuk didiskusikan lebih lanjut. Tapi karena ada konferensi di Rentato awal bulan depan, jurnal kami akan menerbitkan seluruh naskah konferensi. Maka dari itu, kami minta maaf karena kami tak bisa menerbitkan naskah Anda.     

'Elemen, Sahabat Seluruh Penyihir Elemental dan Alkemikal,     

'6 Jan, 817'     

Itu adalah surat penolakan pertama Lucien dan isinya sangat sopan. Lucien tahu kalau konferensi pasti dijadikan alasan, atau jurnal akan menawarkan menerbitkan naskahnya di edisi depannya.     

Lucien mengalami beberapa kesulitan akhir-akhir ini. Setelah tahun baru, dia memeriksa Bintang Takdirnya dengan hati-hati, tapi ternyata masih agak buram.     

Setelah memberikan lebih banyak soal pada para murid, Lucien menuju ke markas utama kongres, dan dia mengirimkan naskahnya pada jurnal Alkemi.     

Kali ini, ulasannya lebih lambat. Dua minggu kemudian, setelah kegagalan eksperimen Lucien untuk menemukan elemen baru telah menghabiskan 200 poinnya, akhirnya Lucien menerima surat dari Alkemi.     

Namun, surat itu adalah surat penolakan. Bahkan jurnal itu berkata pada Lucien agar tidak mengirimkan naskahnya lagi karena argumen Lucien tentang berat atom tidak masuk akal.     

Sambil memegang surat penolakan itu, Lucien merasa agak gugup. Dia mulai kehabisan waktu. Jika dia tak bisa segera menerbitkan naskahnya, Lucien harus menunggu bulan depan.     

Lantas, dia mengunjungi markas besar Arcana Umum di Allyn, dan, untuk ketiga kalinya, dia langsung mengirimkan naskahnya.     

Secara mengejutkan, empat hari kemudian, dia tak menerima surat penolakan, tapi juga bukan surat penerimaan. Melainkan sebuah surat undangan dari arcanis level empat bernama Woods.     

...     

Kantor utama jurnal Arcana Umum, di ruangan yang terang.     

"Aku adalah salah satu orang yang mengulas naskah tentang eksperimen kelelawarmu, Evans. Akulah yang mengirimkan surat undangan itu padamu," ujar Woods sambil duduk di kursi dan tersenyum. Woods memiliki kumis berwarna kuning.     

"Terima kasih banyak, Tuan Wood, telah memuji naskah saya. Kalau tidak, naskah saya tidak akan dilirik oleh arcanis agung," ujar Lucien tulus.     

"Kalau begitu, akan jadi kerugian besar seluruh kongres." Woods mengangguk. "Tuan Fernando sudah memiliki model dasar dari Thunder Eye, Fernando's Lightning, dan Invisible Crematory. Tiga mantra itu kuat dan luar biasa. Karena modelnya masih sangat rumit, Tuan Fernando sekarang sedang menyempurnakannya."     

Keberhasilan Lucien juga membuat Woods mendapatkan reputasi yang besar, jadi Woods juga sangat senang dengan Lucien.     

"Arcanis agung memang sangat jenius." Lucien tetap rendah diri. "Tuan Woods, alasan Anda mengundang saya kemari ... apa karena naskah baru saya?"     

"Ya, benar," ujar Woods. "Aku sudah membaca naskahmu dan memang layak didiskusikan lebih jauh. Kalau tidak mengandung terlalu banyak asumsi pribadimu, naskah itu pasti akan sangat menonjol."     

Sambil memegang naskah Lucien di depannya, Woods menunjukkan bagian-bagian yang tak diterimanya dengan sopan.     

"Meski begitu," lanjut Woods, "naskah ini tetap naskah yang bagus, dan memberikan arcanis perspektif baru. Jadi, Lucien, apa kau tidak masalah kalau naskahnya diterbitkan dalam edisi bulan depan? Untuk bulan ini, seluruh naskahnya sudah tak bisa diganti."     

Rupanya, Woods memutuskan untuk menerbitkan naskah itu karena apresiasinya terhadap Lucien. Alasan dia meminta Lucien datang ke kantornya karena dia ingin Lucien tahu siapa yang membantunya dan pada siapa dia harus berterima kasih. Jika suatu hari nanti, katakanlah, Lucien menjadi murid Lord of Storm, pasti akan jadi investasi besar bagi Woods.     

Tapi di edisi bulan depan? Lucien agak ragu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.