Singgasana Magis Arcana

Professor dan Musisi



Professor dan Musisi

0Wajah Felipe tiba-tiba berubah lebih serius. Di dalam benaknya, Professor adalah musuhnya, dan juga seorang jenius yang mungkin punya kemampuan lebih menjanjikan daripada Larry.     

"Dia ada di Allyn sekarang?" tanya Felipe dengan suara pelan.     

Rogerio hanya tersenyum, tapi tak mengatakan apapun. Malah, dia mengubah topik. "Penelitianku yang menginvestigasi gangguan elektromagnetik dengan jiwa harusnya menjadi naskah penelitian di urutan pertama dalam jurnal Arcana edisi depan. Tapi kemarin lusa, kepala editor sampai datang ke Heidler dan minta maaf padaku karena penelitianku akan diganti jadi posisi kedua. Sayang sekali. Padahal aku sudah menanti kejayaan itu dalam waktu yang lama."     

Felipe tetap tenang. Dia tidak menanyakan professor lagi, tapi malah terlihat bingung dan bertanya, "Naskah penelitian baru? Dari mana naskah penelitian yang jadi nomor satu?"     

"Benar, naskah baru." Rogerio mengangguk. Dia juga merasa agak sedih. "Dari Lord of Storm."     

Bahkan Felipe terpesona dengan nama itu. Fernando Brastar, Lord of Storm. Selain pencapaian besarnya dalam arcana dan sihir, dia juga dikenal karena tempramen buruknya. Tidak ada yang berani mempresentasikan teori arcana yang memiliki cacat di depan Brastar, tak peduli berapa pun level orang itu, karena Fernando akan langsung menyangkal proposisi orang itu dan menghinanya dengan kasar. Bahkan anggota dari dewan tertinggi sering tak mau berurusan dengannya.     

"Naskahnya tentang apa? Apa Anda punya perkiraan?" Felipe sangat penasaran.     

Sambil mengambil segelas air, Rogerio berbalik. "Aku juga penasaran. Jadi aku pergi ke Perpustakaan Arcana Umum dan memeriksa naskah yang baru saja diterima oleh dewan. Naskah itu tentang aplikasi gelombang elektromagnetik. Aku harus mengakui kalau wawasannya sangat luas dan kreatif. Naskahnya akan muncul besok lusa."     

Felipe tak mengatakan apapun, namun mendengarkan Rogerio dengan saksama.     

"Tentu saja, alasan mengapa aku memintamu datang kemari hari ini bukan untuk merekomendasikan naskah itu padamu, tapi karena ada naskah lain yang menginspirasi Tuan Fernando untuk mengembangkan naskahnya," ujar Rogerio serius.     

"Naskah yang ... menginspirasi Tuan Fernando?" Felipe agak merengut.     

Rogerio mengangguk. "Naskahnya belum diterbitkan, dan itu tentang eksperimen kecil yang menginvestigasi gelombang suara frekuensi tinggi, dilakukan oleh Lucien Evans X, seorang penyihir yang tak punya level arcana dan baru datang ke Allyn satu minggu lalu."     

"Lucien Evans ... musisi itu? Padahal itu nama yang sering dipakai..." Felipe tampak sangat ragu.     

Professor dan musisi terkenal tiba di tempat yang dulunya milik Wilfred di waktu yang sama, jadi Hand of Paleness merasa curiga. Felipe pikir Natasha yang mengirim Professor untuk melindungi musisi itu, jadi dia menghubungkan si musisi dan Professor itu bersamaan.     

"Cincin yang rusak, dibuat dari campuran tujuh elemen ... Putri Natasha dan musisi terkenal ... Apakah kita bisa menebak kalau cincin yang dilihat Viscount Carendia di tangan Professor adalah cincin dari penghargaan Holm Crown..." Ada senyum misterius di wajah Rogerio. "Dari perspektif lain, kapan nama Professor pertama kali terdengar? Saat itu adalah ketika beberapa penyihir murid mencoba mendekati musisi terkenal, Lucien Evans. Siapa yang dapat keuntungan kalau rencana Hand of Paleness menculik orang terganggu? Lucien Evans, si musisi."     

Rogerio agak merasa kagum saat dia menyebutkan nama Natasha. Bukan karena gelar Natasha, tapi hubungan darahnya dengan orang dari kongres yang berpengaruh.     

"Jadi..." Felipe menyentuh dagunya. "Mereka bahkan lebih dekat daripada yang kita kira?"     

"Kenapa tidak? Seorang musisi telah jatuh dalam rayuan penyihir jahat, dan mereka berhubungan dekat. Tanpa dukungan Will of Elements, mana mungkin Lucien menjadi penasihat musik Putri Natasha secepat itu?" Tangan Rogerio saling menggenggam. "Kurasa dengan membangun hubungan dekat dengan Putri Natasha, Lucien Evans juga jadi makin dekat dengan Will of Elements dan Holm Royal Magic Academy. Mungkin inilah tujuan utama Will of Elements, dan mereka mengambil kesempatan dari rencana kita!"     

"Masuk akal." Felipe mengangguk singkat. "Tapi sesuatu masih terasa janggal."     

Kelihatannya Felipe dan Rogerio tahu hal rahasia.     

"Putri Natasha sedang menjalani penebusan dosanya selama tiga tahun. Lalu, untuk tiga tahun ke depan, musisi terkenal, Lucien Evans, akan belajar arcana di Allyn untuk mengembangkan dirinya supaya bisa menghadapi tantangan masa depan mereka berdua. Itu pendapatku," lanjut Rogerio.     

Tangan kiri Felipe tidak memiliki satu jari, tapi dia masih menggunakan tangan itu untuk mengusap dagunya. "Tapi tidak ada bukti yang kuat untuk menunjukkan bahwa Lucien Evans X adalah musisi terkenal itu, 'kan?"     

"Ada." Rogerio memasang senyum yang tak bisa dibaca. "Ingat dulu aku pernah menemui musisi terkenal di Aalto? Untuk memastikan tebakanku, aku pergi ke Douglas dan aku melihatnya di sana!"     

"Serius?!" Felipe kaget.     

"Serius," balas Rogerio. "Lucien Evans X pasti murid Professor. Dari dia, kita bisa menguak sosok asli Professor!"     

"Itu benar ... Itulah kenapa naskah pertama Lucien Evans bisa langsung dikutip oleh arcanis agung itu!" Felipe setuju.     

"Benar juga." Rogerio mengetuk meja dengan percaya diri. "Naskah penelitian Tuan Fernando membicarakan tentang aplikasi gelombang suara frekuensi tinggi, dan apa kau ingat mekanisme sihir simbolik Professor?"     

"Kalau kata viscount dan Amores ... gelombang suara frekuensi rendah." Felipe mengingat-ingat dengan serius. "Sekarang aku melihat hubungan antara mereka berdua."     

"Kemarin aku diam-diam mengamati kelas Lucien. Kelasnya ... sangat menarik dan kreatif." Rogerio lumayan menyukai gaya mengajar Lucien dan bakatnya. "Rasanya seperti gaya musik Lucien, kreatif dan selalu tentang hal baru."     

Dalam diskusi mereka, Felipe dan Rogerio yakin kalau Lucien adalah murid terbaik Professor.     

Mereka tidak mengenal Lucien seperti Natasha mengenal Lucien. Selain itu, karena Natasha tidak tahu sekuat apa Professor, dia jadi lebih mudah menghubungkan Lucien dengan Professor secara langsung. Namun bagi Felipe dan Rogerio, mereka tak pernah menganggap Professor—arcanis yang berhasil merancang eksperimen pembuatan karbamid—hanyalah seorang pemuda dalam arcana.     

Itu adalah titik lemah dari dugaan mereka.     

"Haruskah kita membawa Lucien ke Heidler dan membaca pikirannya?" Felipe ingin tahu apa langkah selanjutnya.     

"Jangan." Rogerio menggeleng. "Kemungkinan besar, Professor sedang mengerjakan penelitian penting, dan jika kita mengganggu Lucien sekarang, pasti dia sadar. Kita harus terus mengawasi Lucien untuk melihat apa eksperimen yang dia kerjakan dan orang macam apa yang dia temui. Pekerjaan ini aku yang lakukan. Felipe, kau fokus saja dengan penelitianmu. Kalau kau bisa menerbitkan beberapa hasil penelitian yang luar biasa sebelum Professor, kita tak perlu melakukan kekerasan."     

Felipe mengerutkan alis. "Apa yang tak kumengerti adalah, kenapa Professor belum menerbitkan naskah tentang sintesis karbamid. Padahal itu adalah topik yang sangat bisa diperdebatkan dan bisa membuatnya dapat banyak poin."     

"Mungkin dia masih menunggu jawaban terakhir dari penelitiannya." Rogerio tersenyum. "Felipe, bagaimana kalau kau yang mengembangkan naskah soal sintesis karbamid? Mewakilkan Hand of Paleness, naskah itu bisa membuktikan inspirasi luar bisa kita sebagai necromancer."     

Setelah mengalami perkembangan dalam ritual sihir, kini Rogerio juga setuju kalau bisa membuat bagian tubuh makhluk hidup, tapi dia belum bisa menemukan bukti yang kuat.     

Felipe menggeleng serius. "Harga diriku tak terima kalau aku berbuat begitu, Tuan Rogerio. Saya juga yakin Anda tidak akan melakukannya. Selain itu, tidak semua penyihir di Hand of Paleness berpikiran terbuka seperti Anda. Jika saya sungguh melakukan itu, saya pasti berada dalam masalah besar."     

Rogerio tersenyum. "Begitu, ya. Kebetulan itu membawa kita menemukan Professor."     

...     

Douglas, ruangan kepala sekolah.     

"Tuan Donald, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Lucien.     

"Apa kau berteman baik dengan K?" Donald berbasa-basi dahulu. "Aku juga lumayan kerepotan waktu punya nama yang sama dengan arcanis terkenal dari dewan tertinggi."     

Ada orang yang bernama Donald juga, berasal dari dewan tertinggi, yang merupakan penyihir elemental tingkat lingkaran sembilan dan pemenang penghargaan Holm Crown karena menemukan elemen baru dengan menggunakan analisis spektral. Dia juga salah satu dari dua presiden di Will of Elements.     

Setelah bicara santai sejenak, Donald berubah lebih serius. "Lucien, beberapa guru sama-sama protes kau melanggar aturan sekolah, karena kau mengatakan pada murid kalau tidak masalah tidak mendengarkan guru di depan kelas. Setelah diselidiki, komplainnya terbukti, jadi aku harus menghukummu dengan menskors dirimu selama satu bulan. Kuharap kau bisa memetik pelajaran dari sana."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.