Singgasana Magis Arcana

Dunia yang Indah



Dunia yang Indah

0Kali ini, Jin itu tidak langsung memberikan daftar pada Lucien. Setelah diam sejenak, Alex bertanya, "Tuan Evans, bagaimana dengan naskah yang diterbitkan tapi kemudian terbukti salah, dan beberapa naskah asumsi?"     

"Tentu saja semuanya." Lucien mengangguk. "Kegagalan juga merupakan hal berharga yang bisa kupelajari."     

"Ha. Kalau itu yang kau inginkan," kata si pustakawan, "atau kalau kau hanya ingin mengetahui kesan keseluruhan dari perkembangan bidang Elemen, aku merekomendasikan Sejarah Elemen padamu. Buku itu diedit setiap 10 tahun sekali oleh arcanis agung. Selain itu, kami juga punya Sejarah Necromancy, Sejarah Astrologi, dan Sejarah Arcana dan Sihir."     

Disaat bersamaan, daftar buku Alex juga sudah siap. "Sejarah Elemen, oleh dewan tertinggi.     

"Sistem Elemen Baru, oleh Yaroran Hathaway Hoffenberg, arcanis agung.     

"Atom – Molekul, oleh Oliver Constantine, arcanis agung.     

"Macam-macam Hubungan yang Diidentifikasi dari Eksperimen Ramuan Sihir, Kaidah Spiral dalam Elemen, oleh Ravendi, arcanis level 9.     

"Ciri Umum yang Sama Milik Beberapa Elemen Metalik dan Aplikasinya, oleh Gaston, arcanis level tujuh.     

...     

"Kaidah Umum di antara Elemen dan Asumsi, oleh Ulysses, arcanis level empat.     

"Perbandingan Mithril dan Perak dan Cara Mengukurnya, oleh Timothy, arcanis level empat.     

...     

"Sifat Elemen Baru – Mo, oleh Meredith, arcanis level empat."     

...     

Semua naskah yang ada di daftar bukan naskah paling baru, tapi paling relevan berdasarkan permintaan Lucien. Beberapa naskah diterbitkan beberapa tahun lalu.     

"Naskah dari Tuan Ulysses." Lucien menengok ke belakang dan berujar pada Lazar.     

"Aku tidak kaget." Kalimat Lazar dipenuhi kekaguman. "Tuan Ulysses menulis naskah itu saat dia masih menjadi arcanis level satu. Meski teori ciri elemen miliknya telah dipatahkan oleh penelitian lain, naskah ini tetap mengejutkan orang-orang saat itu. Tuan Ulysses sangat kreatif dan ahli dalam berpikir di luar batasan. Jiwa eksplorasinya telah menginspirasi banyak penyihir elemental, termasuk Tuan Brastar dan Tuan Ravendi. Kalau bukan karena Nona Hathaway sedang menjelajahi dimensi lain, dia mungkin jadi salah satu dari mereka."     

"Tapi dari judul naskah dan bukunya, aku tidak melihat apa-apa tentang persamaan hukum di antara seluruh elemen." Lucien mengemukakan pertanyaannya.     

"Karena seluruh teori itu gagal." Si pustakawan memotong pembicaraan dengan serius. "Sejak analisis spektral dikenalkan, lebih dari 10 elemen baru telah ditemukan. Mereka juga mematahkan asumsi atau teori yang dikemukakan sebelumnya oleh banyak arcanis. Untuk lebih detailnya, kau bisa menemukan mereka di buku yang direkomendasikan. Nak, ini adalah topik serius."     

"Itu benar," ujar Lazar, merasa kasihan. "Bahkan teori Oktaf yang dikemukakan oleh Tuan Brastar juga gagal. Kemudian, Tuan Brastar berpindah ke arah penelitian lain yang mempelajari gelombang elektromagnetik, dan itu mengumumkan kegagalan eksplorasi dari kesamaan hukum di antara elemen. Saat ini, pembelajaran di bidang ini masih ditahan."     

"Berarti ada refleksi kegagalan?" tanya Lucien.     

"Ada. Beberapa arcanis berpendapat kalau sejauh ini belum ada penemuan elemen yang cukup, termasuk Tuan Ravendi, dan arcanis junior atau menengah bersikeras kalau tidak ada hukum di antara elemen-elemen."     

"Bagaimana dengan Tuan Ulysses?" tanya Lucien penasaran. Biar bagaimanapun, penyihir jenius itu adalah orang pertama yang mengeksplorasi bidang itu.     

"Tidak banyak kemajuan dari Tuan Ulysses juga." Lazar cemberut. "Orang-orang bilang kalau beliau mungkin mengubah tema penelitiannya."     

"Ketekunan itu penting bagi seorang arcanis," sela si pustakawan tua.     

Karena merasa agak kesal, Lucien melirik singkat ke arah dada si pustakawan untuk mengetahui dia ada di level berapa.     

Hal yang mengejutkan, tidak ada apa-apa di depan dada si pustakawan. Tak ada nama, tak ada lencana arcana atau lencana sihir.     

"Jubahku tidak jelek, 'kan?" ujar pustakawan itu bangga. "Aku tahu, warna merah memang mencolok, haha!"     

Lucien memutar matanya lagi, dan langsung mengabaikan pustakawan itu. Dia penasaran apakah dunia ini benar-benar berbeda dengan dunia aslinya, atau hukum elemen itu memang belum ditemukan. Untuk mengetahuinya, Lucien harus membaca seluruh naskahnya dulu.     

Pada akhirnya, Lucien meminjam 38 buku.     

"Kau yakin mau meminjam sebanyak ini, Lucien?" Sambil berjalan keluar perpustakaan bersama-sama, Lazar bertanya.     

"Tak lama lagi aku akan bekerja di Douglas, dan aku akan menghabiskan sebagian besar waktuku untuk mengajar dan melakukan penelitianku sendiri. Dalam satu bulan, aku mungkin tidak akan datang ke kongres lagi, jadi aku ingin menggunakan lingkaran sihir untuk menyalin buku-buku itu dulu. Omong-omong, Lazar, apa kau menyadari kalau pustakawan itu tak menggunakan lencana sama sekali?" tanya Lucien.     

Douglas berada di pojok tenggara kota. Tempat itu terpencil dan sepi. Butuh satu setengah jam perjalanan dari menara sihir kongres menuju sekolah itu.     

"Iya, makanya aku sedikit menarik lenganmu untuk mengingatkan agar bisa lebih menahan diri saat bicara dengannya. Kemungkinan besar, pustakawan tua itu adalah anggota dewan tertentu, soalnya hanya penyihir di level itu yang bisa berkeliaran dan mengontrol jiwa alkemi tanpa lencana. Dan penyihir level senior semacam itu ... beberapa dari mereka agak aneh."     

Lucien merasa kalau pustakawan itu sangat aneh.     

Melihat Lucien tidak membalas, Lazar berpikir kalau temannya sedang memikirkan tentang uang. Jadi dia tersenyum. "Sebenarnya, meminjam buku dari perpustakaan bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan pengetahuan, karena penyihir akan diam-diam bertukar buku yang mereka miliki, selama kau bisa masuk ke dalam lingkaran pertemanan penyihir. Bahkan jika kau tidak punya buku yang orang lain inginkan, kau masih bisa membeli salinannya dengan harga yang lebih murah."     

"Sungguh?" Lucien merasa penasaran. "Kongres tidak akan melarang mereka melakukan itu?"     

"Memang kau pikir kenapa perpustakaan itu sangat mahal?" Lazar menyeringai. "Sebenarnya, kongres mendesak penyihir untuk bertukar pengetahuan secara personal, jadi mereka bisa terinspirasi ide-ide yang luar biasa. Aku kebetulan punya dua teman yang mungkin mau bertukar buku denganmu di Douglas, dan aku akan mengenalkanmu pada mereka."     

"Siapa namanya?" tanya Lucien senang.     

"Keduanya adalah arcanis level satu. Satunya bernama Jerome, penyihir tingkat lingkaran kedua yang belajar Astrologi dan Elemen, lalu satunya bernama Rock, penyihir elemental tingkat lingkaran kedua. Rock agak aneh, dan dia sedang mendaftar ke banyak proyek sekarang. Sementara Jerome, dia agak introvert. Beberapa tahun lalu, saat dia PDKT dengan Nona Vera, dia bicara tentang Astrologi dan reaksi kimia."     

"Kasihan..." Lucien merasa sangat kasihan dengan Jerome.     

"Haha, kau tahu? Mereka sudah menikah sekarang, dan mereka adalah pasangan yang sangat manis." Lazar tertawa.     

"Hah?" Lucien terkejut.     

"Kau berasal dari seberang lautan, Lucien," jelas Lazar, dia masih tertawa. "Bagi perempuan di Holm, tidak ada hal yang lebih romantis daripada sihir, Astrologi, Elemen, dan takdir. Dan seseorang yang mempelajari hal-hal itu biasanya sangat kaya dan berpengaruh."     

"Sungguh dunia yang indah." Lucien menghela napas terharu. Kemudian dia bicara pada Lazar, "Kau ingin menemaniku mencari beberapa material eksperimen? Aku ingin membuat eksperimen berdasarkan naskah penelitian."     

"Boleh," jawab Lazar santai. "Omong-omong, ada pria yang namanya juga Lucien Evans, mengajar di Douglas. Dia menambahkan 'K' di belakang namanya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.