Singgasana Magis Arcana

Penciptaan



Penciptaan

0Felipe memasukkan tangannya kembali ke dalam kantong mantel hitamnya. Meskipun dia terlihat kalem, banyak pikiran-pikiran yang muncul di kepalanya. Entah Professor adalah orang gila, ataukah dia hanya orang yang sangat yakin kalau eksperimennya akan berhasil.     

Felipe mulai merasa ragu. Dia tidak yakin apakah dia harus bertaruh dengan Professor, atau bertarung dengannya. Biar bagaimanapun, Gereja melabeli Professor dengan 'sangat licik dan berbahaya'.     

Pada akhirnya, Felipe tidak bisa menahan rasa penasarannya dan, disaat bersamaan, kepercayaan diri Felipe akan Teori Roh mendorongnya membuat keputusan. Dia harus mengakui kalau dia juga ingin melihat apakah teori dasar Necromancy bisa diruntuhkan seperti teori kuno yang lain.     

Felipe juga seorang arcanist, dan Lucien bertaruh pada hasratnya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih maju, juga rasa penasarannya.     

"Selain minta maaf, jika kau kalah taruhan, kau tidak akan mengalami kerugian apa-apa, Professor," jawab Felipe pelan.     

Para necromancer dan murid yang lain sangat terkejut. Sepertinya Felipe benar-benar akan bertaruh dengan Professor.     

Walaupun benak Lucien sangat bersemangat, dia menjawab singkat dengan tenang, "Setidaknya misiku akan gagal."     

Felipe mengeluarkan tangan kirinya dan mengepalkan tangannya. Nadanya terdengar tegas. "Baiklah, Pak Professor. Aku akan bertaruh padamu. Ayo lakukan perjanjian iblis."     

Berdasarkan Astrologi dan Elemen, perjanjian sihir adalah sesuatu yang membutuhkan pengesahan dari berbagai kekuatan hebat di dunia ini.     

Berdasarkan tingkat kekuatan orang yang membuat perjanjian, kekuatan dari pengesahan itu bermacam-macam. Dari kekuatan setara sihir biasa sampai kekuatan iblis, atau bahkan pada kekuatan asal dunia. Bagi penyihir tingkat menengah, perjanjian iblis adalah perjanjian yang paling cocok. Jika para pembuat perjanjian tidak menepati janji, orang itu akan dihukum oleh kekuatan perjanjian.     

"Aku percaya pada Tuan Felipe, dan aku juga percaya pada diriku sendiri. Kita tidak perlu melakukan perjanjian," jawab Lucien kalem. Malah, dia tidak bisa memanggil iblis. Bahkan jika iblisnya didatangkan oleh Felipe, level kekuatannya yang sebenarnya pasti akan langsung ketahuan oleh iblis. "Kalau aku tak bisa dipercaya, kurasa Viscount tak akan mengundangku ke jamuan ini." Lucien menatap ke arah Viscount Carendia.     

Sang viscount sedikit terkejut karena tiba-tiba namanya disebut. Tebakannya adalah Professor tidak ingin memberikan nama aslinya di perjanjian, jadi dia mengangguk dan berujar, "Aku bisa menjadi saksi, dan orang-orang di sini juga menjadi saksi."     

Felipe mengangguk. "Setuju. Kalau begitu, lakukan eksperimenmu, Tuan Professor."     

Lucien mengayunkan tangannya. "Supaya adil, aku akan memberitahu apa yang harus kaulakukan. Lalu Tuan Felipe, kau yang akan melakukan eksperimennya."     

"Cukup adil." Felipe mengangguk. "Beri aku waktu sebentar untuk membuat laboratorium."     

Alasan mengapa Lucien meminta Felipe yang melakukan eksperimen adalah karena dia belum mampu melakukannya sendiri.     

Felipe mengeluarkan kabin emas seukuran kepalan tangan dari saku, dan mengambil sekumpulan peralatan alkemi berukuran kecil.     

Begitu benda-benda itu dikeluarkan dari kabin, dengan kontrol Felipe, ukuran mereka kembali ke ukuran semula. Tak lama kemudian, sebuah laboratorium kecil yang penuh dengan peralatan pun tercipta.     

Lucien berharap dia punya sesuatu seperti itu juga di masa depan, tapi dia tak tahu bagaimana caranya mendapatkan benda tersebut.     

Saat Felipe membangun laboratorium, para necromancer dan murid yang menghadap ke panggung mulai saling berbisik.     

"Apa kau pikir Professor bisa benar-benar menciptakan bagian tubuh makhluk hidup?" tanya Fatty dengan perasaan campur aduk.     

"Tidak mungkin." Wine langsung menggeleng. "Teori Roh adalah kebenaran yang abadi, karena diciptakan oleh banyak archmage legendaris di masa lalu."     

"Benar. Itu adalah kebenaran abadi bagi kita." Seorang necromancer melihat ke arah mereka dan mengangguk serius. "Kalau tidak, bagaimana kita bisa berhasil menciptakan tubuh manusia di masa lalu?"     

"Tapi kalau Professor gagal..." Fatty berbisik, "Kalau dia gagal, kita harus bergabung dengan Hand of Paleness. Sejujurnya, aku lebih memilih mencari Gereja dan menjadi Penjaga Malam kalau begitu caranya."     

"Mungkin Tuan Professor berencana menyerang Felipe saat dia melakukan eksperimen. Dia akan menyerang saat Felipe lengah." Bread juga memelankan suaranya. Dia sangat membenci Felipe.     

"Sungguh hina..." Garrupa melirik ke arah Bread. "Tapi aku suka!"     

"Dasar naif." Sang necromancer tersenyum dingin. "Kau pikir Felipe sebodoh itu? Kau pikir viscount hanya akan jadi penonton?"     

Di atas panggung, Sidney juga berbisik, "Apa yang ingin Tuan Professor lakukan?" Dia bingung karena dia tidak pernah berpikir eksperimen itu akan berhasil.     

"Entahlah. Aku lebih ingin memikirkan bagaimana caranya untuk tetap bertahan hidup di Hand of Paleness," jawab Tess.     

Cessy juga menggeleng. "Aku sudah memutuskan. Aku akan bergabung dengan Hand of Paleness, tak peduli eksperimennya berhasil atau tidak."     

Sidney tetap diam untuk beberapa saat, kemudian mengangguk. "Kalian benar. Bergabung dengan Hand of Paleness mungkin adalah pilihan terbaik bagi kita sekarang ini."     

"Tuan Professor, ayo mulai." Mata Felipe tampak sedikit 'gila'.     

Lucien membaca cepat jurnal Arcana yang pernah dia baca dan salin di perpustakaan jiwanya, untuk memastikan kalau elemen kimia yang dia ingat benar. Barulah dia berkata pada Felipe, "Kumpulkan nitrogen dan hidrogen, lalu simpan mereka secara terpisah."     

Lucien mencoba menggunakan cara industrial untuk menciptakan karbamid, yang mana merupakan penciptaan benda organik tiruan pertama di Bumi. Alasan mengapa Lucien tidak menggunakan metode laboratorium adalah karena beberapa simbol kimia yang terlibat dalam proses ini tidak diketahuinya. Dia juga tidak ingin memberikan Felipe alasan untuk meragukan kekuatan aslinya.     

Lagipula, cara industrial juga lebih sederhana, dan beberapa zat yang akan digunakan dalam eksperimen sangat umum digunakan. Simbol kimia mereka sangat familiar di mata Lucien, karena dia pernah membacanya di jurnal. Perihal temperatur tinggi dan tekanan yang dibutuhkan untuk melakukan eksperimen, di dunia sihir, hal itu bukanlah sesuatu yang sulit untuk dicapai.     

Gas Separation hanyalah sebuah sihir umum bagi penyihir. Felipe berpikir kalau awal eksperimennya akan berbeda.     

"Satu potong magnet..." Lucien menyuruh Felipe menaruh katalis ke dalam reaktor. "Campurkan gas sampai ke persentase yang dibutuhkan, lalu panaskan dalam suhu kira-kira 500 derajat. Lalu tekanannya adalah..."     

Sambil mengikuti instruksi Lucien, Felipe berusaha menyalakan seluruh lingkaran sihir kimia sampai mencapai batas temperatur dan tekanan yang dibutuhkan.     

Setelah reaksinya selesai, Felipe memeriksa kontainer. "Tidak terjadi apa-apa, Professor."     

"Belum," jawab Lucien sabar. "Pisahkan nitrogen dan hidrogen, dan biarkan gas yang tersisa."     

"Ah, gas amonia." Felipe mengedikkan bahu. "Kau harusnya memberitahuku sebelumnya. Sebelum ini aku sudah membuat gas amonia di laboratoriumku.     

Lucien, faktanya, tidak tahu bagaimana caranya menyebut amonia di dunia ini. Dia tidak menjawab, namun melanjutkan instruksinya. "Dinginkan dan biarkan mencair. Kemudian, pisahkan untuk mendapatkan karbon dioksida."     

Felipe bisa mengatakan apa yang ingin Professor lakukan di sini. Dia tidak percaya kalau eksperimen sederhana ini bisa menghasilkan karbamid.     

Sambil mengikuti permintaan Lucien, Felipe memasukkan amonia cair dan karbon dioksida ke dalam reaktor lagi.     

Lagi-lagi menggunakan temperatur dan tekanan tinggi. Tapi kali ini, temperaturnya hanya sekitar 200 derajat, dan tekanannya lebih rendah dari sebelumnya.     

"Pertahankan temperatur dan tekanannya, lalu tunggu beberapa saat." Lucien mengangguk.     

Felipe, viscount, para necromancer, dan murid, semuanya menunggu. Mereka percaya kalau ini masih satu langkah dalam eksperimen. Teori Roh tidak akan runtuh hanya karena satu eksperimen sederhana.     

Mereka semua menunggu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.