Singgasana Magis Arcana

Eksperimen Hunt



Eksperimen Hunt

0Ketika potongan-potongan daging busuk dan bagian tubuh Hunt telah terbakar menjadi abu, penampilan asli Hunt terlihat. Kedua kaki dan salah satu lengannya hilang, akan tetapi matanya masih tampak seperti mata manusia.     

Hunt mengerang, lalu merangkak ke arah Kaelyn sambil menyeret tubuhnya yang masih tersisa, dengan bagian-bagian tubuh lainnya yang masih terbakar oleh api.     

Lucien mengambil sebuah gelas berbentuk tabung yang terisi oleh abu berwarna putih dan menyerahkannya ke Kaelyn. Kemudian dia menopang Kaelyn untuk mendekat ke suaminya.     

"Ini …" Hati Kaelyn mencelos. Sungguh mengherankan, abu di gelas kecil berbentuk tabung itu tampak tak asing baginya, dan air mata bercucuran di bawah pipinya.     

"Apakah itu … Mary?" Suara Hunt bergetar karena kesakitan dan terkejut, "Kaelyn … Ini Mary … anak perempuan kita …"     

"Mary terperangkap di dalam magic lock. Sebelum dia meninggal, dia memintaku untuk membawanya pulang," jelas Lucien secara singkat. Dia tak menjelaskan bagaimana Mary menghabiskan sisa hidupnya di Dunia Arwah, tempat di mana tak ada makanan, tak ada warna, bahkan tak ada kehidupan sama sekali. Hal tersebut akan sangat memukul perasaan orang tuanya.     

Bibir Hunt bergerak sedikit, tetapi tak mengeluarkan suara. Kemudian, dia menangis tersedu-sedu.     

"Magic … lock …" Hunt menangis kesakitan, bukan karena tubuhnya, tetapi hatinya. "Aku tahu penyebabnya adalah magic lock … magic lock menghabiskan usia hidupku lebih dari 20 tahun, dan juga merenggut Mary dariku."     

Lucien tetap diam. Dia memiliki firasat bahwa Hunt mengetahui penyebab hilangnya Mary, dan tebakannya ternyata benar.     

Kaelyn menangis tersedu-sedu. Kemudian dia menarik gabus penutup tabung, lalu menyebarkan abu Mary di sekitar dadanya dan meletakkan sisa abu itu di mulutnya. Lalu dia memeluk suaminya dengan erat. Kini api di tubuh Hunt ikut membakar Kaelyn juga.     

"Pak Evans, terima kasih. Setidaknya kami bisa bersatu kembali sebelum mati," jawab Kaelyn. Kemudian dia memeluk kepala Hunt di lengannya dan mencium dahinya dengan bibir yang tertutupi oleh abu Mary.     

Suasana hati Lucien terasa berat ketika melihat pasangan itu terbakar. Dia tak tahu apa yang harus dia katakan.     

"Kita … kita seharusnya membawa Mary dengan kita … kita seharusnya tak tinggal di Bonn … Kita seharusnya … seharusnya kembali ke Djibouti … kampung halamanku." Hunt memeluk Kaelyn, dia sekarat.     

"Aku selalu mencintaimu," kata Kaelyn kepadanya. "Aku mencintaimu dan anak perempuan kita, tak peduli di mana pun kita berada," tambahnya dengan suara pelan.     

"Aku … juga." Kesadaran Hunt memudar, "Aku berharap … Aku tak pernah … mempelajari .. si …"     

Hunt tak mampu menyelesaikan kalimat penyesalannya. Kaelyn menutup mata dan memeluknya dengan erat. Kemudian dia mengakhiri hidupnya dengan pisau belati kecil di gaunnya.     

…     

Ketika kedua tubuh tersebut hampir terbakar menjadi abu, sebuah angin dingin meniup asap tersebut. Kilauan cahaya putih tampak di langit kemudian cahaya itu bergabung bersama.     

Sosok anak perempuan kecil, Mary, tampak di langit malam, dan dia terlihat cantik juga imut. Hunt dan Kaelyn berdiri di sebelahnya, walaupun sosok mereka tampak samar-samar.     

Bibir Mary bergerak tanpa suara, dan hanya Lucien yang dapat mendengarkan suaranya, "Terima kasih. Terima kasih telah membawaku pulang. Akhirnya, aku menemukan ibu dan ayahku."     

Kemudian, sosok mereka berubah menjadi kilauan cahaya lagi dan menghilang di udara. Pada saat itu, beberapa cahaya masih tertinggal di sekitar tangan kiri Lucien, dan sebuah tanda berbentuk air mata berwarna putih tertinggal di kulitnya.     

Lucien masih memiliki perlindungan dari Death Resistance, akan tetapi dia masih dikelilingi oleh gas berbau busuk yang disebabkan oleh mayat-mayat di sekitarnya. Akan tetapi, ketika tanda tersebut muncul di tangan Lucien, dia langsung merasa segar.     

Tanda di tangan kiri Lucien adalah pemberian dari keluarga Hunt. Tanda itu berfungsi sebagai sebuah perlindungan untuk menjauhkannya dari efek merugikan milik undead sampai batas waktu tertentu.     

Untuk mencari beberapa informasi lebih mengenai mantra nekromasi, Lucien memutuskan mencari laboratorium nekromansi milik Hunt. Menurut perkataan Kaelyn, laboratorium itu terletak tepat di kuburan.     

"Kalian urus sisa-sisa husk di istana!" Lucien membalikkan badannya, berkata kepada Betty, Joanna, dan Simon di atas dengan keras, "Aku harus memastikan tak ada kejahatan yang tersisa di laboratorium sang necromancer!"     

"Siap, Pak Evans!" Mereka bertiga menjawab bersama, karena mereka menganggap Lucien sebagai seorang Kesatria Saint yang kuat dan berperan dalam membasmi para penyihir jahat di benua itu.     

Walaupun Lucien cukup yakin bahwa tak satu pun dari mereka yang dapat membedakan mantra penyihir dan kekuatan Ilahi, dia memutuskan untuk memastikan dengan mengecek pikiran para pengawalnya nanti dengan menggunakan mantra Charm Person.     

Lucien selalu hati-hati ketika menyembunyikan identitasnya.     

…     

Di kuburan yang terbakar, pintu menuju ke laboratorium terbuka. Sepertinya, ketika eksperimen Hunt sukses, Hunt langsung berlari keluar dari laboratoriumnya untuk menginformasikan kepada Kaelyn mengenai kabar baik tersebut.     

Walaupun Lucien merasa siap untuk melihat sesuatu di dalam laboratorium tersebut, ketika dia memasuki laboratorium itu, dia merasa mau muntah, karena seisi laboratorium itu seperti rumah jagal: banyak tubuh manusia berceceran di sekitar laboratorium. Kebanyakan tubuh tersebut adalah bayi-bayi, anak kecil, dan remaja. Tubuh-tubuh tersebut dipotong menjadi potongan-potongan daging dan organ-organnya dipajang di meja operasi laboratorium.     

Meja Hunt berada di sebelah meja operasi. Di bangku itu terdapat ukiran simbol pohon terbalik, simbol tersebut sangat dikenal di perguruan Necromancy — Reversed Tree of Life. Terdapat juga sepuluh lingkaran di atas sepuluh cabang-cabang pohon, akan tetapi tak ada apa-apa di lingkaran tersebut.     

Sesuatu yang awalnya Lucien kira adalah kotak persegi panjang, ternyata adalah sebuah peti mati.     

Setelah dicek dengan teliti, Lucien membuka peti itu. Sungguh mengejutkan, ada Mary di dalam peti itu. Mary yang berada di peti itu tampak berusia tujuh atau delapan tahun, dan pipinya tampak sedikit memerah seolah-olah dia sedang tidur. Lucien menyentuh wajahnya perlahan. Pipinya Mary terasa lembut dan kenyal.     

Karena Lucien yakin bahwa tubuh asli Mary telah dibakar menjadi abu olehnya, akhirnya Lucien mengetahui eksperimen apa yang dilakukan oleh Hunt. Tujuan Hunt mengumpulkan tubuh-tubuh bayi dan anak-anak kecil adalah untuk membuat tubuh manusia, tetapi dia gagal.     

Lucien menggeledah sekitarnya dan menemukan dua buku di sudut. Satu buku tampak seperti catatan, yang lain adalah buku tebal dan tertulis kata 'Buku Necromancy'.     

Dengan cepat Lucien mengumpulkan buku dan catatan tersebut. Kemudian dia menyalin buku itu ke perpustakaan jiwanya dan mulai membaca catatan Hunt dengan teliti.     

'Menurut informasi dari magic tower, Bonn, kota kecil di Orvarit, adalah bagian dari sebuah reruntuhan sihir misterius yang dilindungi oleh magic lock, dan kemungkinan berhubungan dengan lokasi di mana beberapa archmage legendaris berada. Salah satu dari mereka adalah teman dekat necromancer Wilfred yang terkenal yaitu Waldo · K · Maskelyne. Aku bertaruh pasti ada banyak peralatan sihir dan harta karun di tempat itu!'     

…     

'Bonn ternyata lebih indah dari yang kubayangkan. Penduduk di sini sangat ramah dan tradisional. Lalu gadis bernama Kaelyn … dia sangat cantik.'     

…     

'Mengapa aku tak dapat menemukan magic lock? Magic lock itu jenis sihir apa? Apakah magic lock itu dibuat oleh Maskelyne sendiri?'     

…     

'Aku tak dapat menemukan satu pun petunjuk, bahkan latar belakang hilangnya penduduk kota. Mungkin ini saatnya aku menyerah, tetapi aku tak mau memisahkan Kaelyn dari Bonn. Mungkin … mungkin sebaiknya aku memberitahu identitas asliku.'     

…     

'Aku memiliki bayi perempuan sekarang, kini aku adalah seorang ayah! Kaelyn dan aku ingin menamainya Mary. Kini aku tak terlalu peduli dengan mantra sihir necromantic, eksperimen yang dilakukan bersama oleh Maskelyne dan Wilfred, atau magic lock, dan hal-hal semacam itu. Tak ada yang lebih penting daripada istri dan anakku!'     

…     

'Mary telah menghilang selama tiga hari. Aku yakin bahwa aku sudah membunuh semua makhluk liar di sekitar daerah ini. Aku tak tahu di mana anakku hilang … aku tak tahu … mungkinkah itu karena magic lock? Tak mungkin … Setelah selama beberapa tahun … Tak masuk akal!'     

…     

'Mary sayangku, di mana kau? Kami sangat merindukanmu. Tolong … tolong kembalilah, ayah memohon padamu …'     

…     

'Kaelyn menangis setiap hari. Aku pikir kita memerlukan lingkungan baru untuk tinggal. Dan aku memerlukan lingkungan yang lebih baik untuk mempelajari lagi kekuatan necromantic untuk menemukan Mary. Jika sesuatu yang buruk terjadi padanya … Aku akan berusaha membangkitkannya dari kematian.'     

…     

'Sang baron di Fogtown akhirnya membunuh anak laki-lakinya sendiri untuk memperpanjang usianya! Kini kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Dia bisa awet muda selama beberapa tahun lagi, dan kini aku dapat memulai eksperimenku!'     

…     

'Mengapa tubuhku mulai berbau seperti mayat? Apakah ini balas dendam dari orang-orang yang sudah mati? Aku dapat mendengar tangisan pilu sepanjang waktu … Aku harus cepat … Ketika aku menjadi necromancer tingkat menengah, rasa sakit di tubuhku tak akan menggangguku lagi!'     

…     

'Aku tak sanggup … Necromancer tingkat lingkaran ketiga adalah impian yang tak akan pernah bisa kucapai. Aku tak bisa membiarkan tubuhku membusuk seperti ini. Mungkin aku sebaiknya mencoba ritual yang tertulis di buku bernama 'Body Sewing' dan aku akan memulai untuk membuat tubuh Mary juga.'     

…     

'Membuat tubuh Mary sangatlah mahal, dan aku telah menghabiskan seluruh uangku. Walaupun aku tak mau, aku harus mengerahkan alat sihirku satu-satunya untuk meneruskan eksperimen. Lagipula … jika aku berhasil mengubah tubuhku menjadi 'Sewed Body', aku akan bisa menggunakan mantra sihir tersebut secara langsung. Aku tak akan memerlukan alat sihir lagi.'     

…     

'Dia mengirimiku undangan, mengenai Jamuan Kematian … Kongres Sihir. Mungkin sebaiknya aku datang jika ritualku berhasil. Tetapi di mana letak Istana Carendia? Aku harus menulis surat untuk bertanya.'     

…     

'Sang baron menjadi semakin rakus. Kini dia tak hanya menarget anak-anak kecil di wilayahnya, tetapi juga menginginkan sebuah tubuh sehat kesatria di bawah umur untuk menggantikan tubuhnya. Apa yang dia pikirkan? Dia pikir semudah itu mencari kesatria di bawah umur? Tak masuk akal … Ketika eksperimenku selesai, aku akan membawa Kaelyn dan Mary keluar dari Fogtown, sebelum apa yang telah dilakukan oleh sang baron menarik perhatian Gereja.'     

…     

'Istana Carendia … Aku tak pernah mengira letaknya di sana. Di dalam pegunungan bernama Aronne di sebelah Korsor. Menarik. Aku ingin tahu mengapa mereka memilih tempat itu.'     

Informasi itu sangat mengejutkan Lucien. Dia tak pernah mengira bahwa dia akan menemukan lokasi istana dalam catatan Hunt, dan undangan tersebut juga terjepit di antara dua halaman.     

Sisa dari catatan tersebut kebanyakan berbicara mengenai ritual Body Sewing dan arsip mengenai proses pembuatan tubuh Mary. Statistik dan arsip tersebut sangat penting bagi Lucien.     

Lucien mengambil buku lainnya, yaitu Buku Necromancy. Kemudian Lucien melihat isi buku itu sekilas. Buku itu ditinggalkan oleh salah satu murid Wilfred, sang necromancer legendaris. Buku itu mencatat sebagian besar mantra sihir necromantic dan ritual yang diajarkan oleh Wilfred. Namun tak terdapat informasi apapun yang terkait mengenai bagaimana cara Wilfred berhasil naik level menjadi archmage tingkat legendaris sehingga dihormati sebagai Great Master of Paleness. Hal tersebut sangat disayangkan oleh Lucien.     

Lucien tak menemukan barang-barang yang penting lagi di laboratorium. Lalu dia mengambil undangan tersebut dengannya dan pergi dari sana, kemudian dia membakar laboratorium itu.     

Lucien melihat kobaran api yang membakar seluruh mayat, termasuk tubuh Mary, sampai menjadi abu. Kemudian dia perlahan-lahan berbalik, dan pikiran-pikiran yang lain memenuhi pikirannya, "Necromancer kuno percaya bahwa tubuh manusia yang mati sebelum upacara kedewasaan adalah bahan yang terbaik dan paling murni untuk melakukan kegiatan ritual dan mantra sihir necromantic. Itulah alasan mengapa sang baron sangat terobsesi dengan tubuh anak muda.     

"Tetapi mengapa Maskelyne, sang penyihir Astrologi yang sangat legendaris itu, mau melakukan eksperimen dengan Wilfred, sang Great Master of Paleness, dari bidang Necromancy? Tampaknya alasan tersebut adalah sesuatu yang misterius dan penting …"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.