Singgasana Magis Arcana

Sun's Corona



Sun's Corona

0Seperti melewati tirai yang berat, Lucien merasa sedikit kedinginan, kemudian tubuhnya menghantam sesuatu yang keras.     

Dia mendengar suara erangannya sendiri dan kegembiraan muncul di dadanya barang sesaat: sudah begitu lama dia tidak mendengar suara apapun. Lalu, sedetik kemudian, dia mengambil beberapa langkah mundur dan menghunuskan pedangnya.     

Lucien sekarang berada di koridor yang luas. Dia bisa merasakan karpet yang lembut dan tebal di kakinya. Meskipun semuanya masih hitam dan putih, tempat ini terasa lebih tenang dan ramah untuk Lucien.     

Lalu, sesuai ekspektasi Lucien, kedua ghoul yang mengejarnya mengikutinya masuk ke dalam portal dan merusak keindahan tempat ini. Tetapi, mereka kesusahan berdiri, seolah-olah mereka sama sekali tidak terbiasa dengan lingkungan seperti ini.     

"Mungkin mereka tidak begitu kuat di sini." Pikiran itu lewat di kepala Lucien, lalu dia langsung menghunuskan Alert ke salah satu ghoul itu, mengincar luka dalam di lehernya yang diakibatkan oleh frost blade Lucien.     

Tebasan kedua hampir memutuskan kepala ghoul itu. Kepalanya miring ke satu sisi, masih menggantung hanya dengan sedikit lapisan kulit.     

Lucien melemparkan segenggam bubuk sulfur ke ghoul kedua, lantas membuat fire wall untuk menghentikan serangannya. Lalu, dia berbalik, menggenggam pedangnya erat dan langsung memutuskan leher ghoul pertama.     

Cairan hitam yang lengket keluar dari kepala makhluk menjijikan itu. Bau yang menyengat membuat Lucien merasa mual dan ingin muntah.     

Beberapa detik kemudian, Lucien menghabisi ghoul yang satunya lagi.     

Lucien bersandar di pedangnya, kemudian menghela napas panjang. Dia merasa beruntuk bahwa ghoul bukan makhluk yang pintar, atau dia lah yang akan tergeletak di tanah dengan otak yang berceceran ke mana-mana.     

Setelah berjalan sedikit menjauh dari mayat-mayat itu lalu perlahan duduk, Lucien mengistirahatkan dirinya. Lalu, dia kembali ke mayat-mayat itu dan menahan jijik sambil mengambil kulit di telapak tangan mayat-mayat itu, atau bisa dibilang, cakar, dengan pedangnya, kemudian menaruhnya di kantong kecil khusus.     

Kulit tersebut bisa digunakan sebagai reagen untuk mantra tingkat lingkaran kedua, Ghoul Touch. Lucien tidak mungkin menyia-nyiakannya.     

Setelah membakar sisa-sisa para ghoul itu dengan sulphur fire, Lucien berjalan melewati koridor dengan berhati-hati sambil menyiapkan pedang di tangannya.     

Koridor dengan karpet putih dan dinding hitam kelabu ini seperti tidak berujung. Lucien merasa dia sedang berjalan di pemakaman. Satu-satunya hal yang melegakan adalah dia tidak merasakan adanya bahaya.     

Akhirnya, di ujung koridor, dia melihat gerbang hitam, yang lagi-lagi memiliki lingkaran sihir khusus dengan 12 sisi, yang pernah Lucien lihat di buku Astrologi dan Elemen Sihir, dan pola ini juga memiliki bagian yang hilang.     

Dia merasa sedikit semangat. Lucien mengeluarkan tabung kecil berisi air raksa lagi, lalu melengkapi lingkaran sihir itu dengan cara yang sama seperti sebelumnya.     

Lalu, lingkaran sihir itu mulai bersinar terang dan gerbang itu perlahan mulai terbuka dengan sendirinya. Di belakang gerbang ada lobi yang didekorasi dengan mewah.     

Lucien awalnya melihat perapian di dalam lobi. Api itu bergerak dan melambai di dalam perapian dan juga berwarna putih, tapi terasa cukup hangat.     

Di samping perapian, ada meja abu-abu, yang di atasnya terdapat sebuah buku hitam. Di luar jendela di belakang meja, Lucien melihat tanaman sihir yang terlihat sangat aneh: beberapa memiliki wajah bayi, beberapa memiliki mulut besar, dan beberapa bersinar seperti berlian. Pintu menuju kebun sihir ada di samping meja.     

Tapi hal yang mengejutkannya, tidak ada perangkap sihir yang terdeteksi ketika Lucien mendekati meja. Dia tidak secara langsung memegang buku itu dengan tangannya, tapi menggunakan pedangnya untuk membalik halaman.     

Di halaman pertama, Lucien melihat inventaris yang ditulis dalam bahasa Sylvanas:     

'Moonlight Rose: Ruang 1, Rak No. 25;     

Jade Green Mycin: Ruang 1, Rak No 72;     

Thorn Tree Root: Ruang 1, No.99;Thorn Tree Sap Ruang 2, No.3;     

Vampire Blood: Ruang 3, No. 21;     

Enchantress Teeth: Ruang 3, No.46;     

...     

Ghost-faced leaves: Ruang 7, No.17;     

Feather of Stone Snake: Ruang 7, No.92     

Goatherd's Moon Flower: Ruang 8, No.8;     

Murloc's Lymph: Ruang 9, No.1.'     

...     

Semua halaman-halaman di buku itu adalah daftar inventaris. Lucien awalnya berpikir bahwa ini merupakan buku yang hanya untuk mendaftarkan berbagai macam bahan yang disimpan di sini, tapi kemudian dia menyadari bahwa dia membutuhkan seluruh bahan yang baru saja dia baca, seperti buku ini khusus ditulis untuknya!     

Lucien membolak-balikkan halaman beberapa kali dan memastikan bahwa dugaannya benar. Beberapa dari bahan-bahan yang tertulis merupakan bahan untuk Silver Moon, beberapa untuk Magic Gate, dan beberapa untuk Crying Soul...     

Dia menjadi semangat, tapi juga merasa takut. Ketika dia mengalihkan pandangan dari buku, dia melihat seorang pria tua berambut putih sedang duduk di bangku di samping meja, sedang menulis sesuatu di buku itu.     

Lucien tertegun sebentar, lalu dia sadar bahwa itu hanyalah sebuah eidolon, atau bisa dibilang, potongan ingatan yang ditinggalkan oleh seseorang. Jika melihat tanggal yang ditulis oleh pria tua ini, Lucien sadar bahwa ilusi ini ada di sini hampir seribu tahun yang lalu.     

Tidak lama, bayangan itu menghilang. Lalu Lucien membalik buku itu ke halaman paling terakhir. Catatan panjang seperti buku harian yang ditinggalkan oleh pemiliknya membuat Lucien terkejut. 'Ketika aku sedang melakukan eksperimen, aku menemukan dunia ini secara tidak sengaja. Dunia ini seperti duplikat dari dunia nyata, atau bisa dibilang, proyeksi dari dunia nyata, tapi beberapa bagian begitu kacau. Ditambah, tidak ada kehidupan di dunia nyata yang diproyeksikan di sini. Menarik.     

...     

'Sekarang, aku yakin dunia ini sangat cocok untuk makhluk undead seperti revenant dan hantu, tapi dunia yang hanya hitam dan putih memang terlalu membosankan untuk orang yang masih hidup.     

'Dibandingkan dengan Skeleton Land yang berlokasi di lapisan ke 123 di 'the Pit', daratan terdiri dari api dan es, tempat itu hampir terlalu sunyi untuk disebut 'neraka'. Di sini adalah dunia untuk yang sudah mati menikmati tidur abadi mereka. Biar aku namakan 'Dunia Arwah'     

'Sepertinya sekarang bukan aku satu-satunya orang yang mengetahui tempat ini...     

...     

'Jauh di dalam dunia ini, aku menemukan tempat yang sangat berbahaya namun menarik, yang memiliki hubungan mengherankan dengan eksperimen kami. Aku akan mengundang sahabatku ke sana untuk menjelajahi tempat itu, untuk bersama-sama melihat apakah kita bisa menemukan apa rahasia sebenarnya.     

...     

'Kami akan pergi sekarang ... Sebetulnya, aku membuat ramalan beberapa hari lalu, dengan imbalan yang besar, oleh karena itu aku tahu apa yang akan terjadi. Tapi aku akan tetap pergi ke sana. Dan kau, kau yang sedang membaca catatanku sekarang, aku akan memanggilmu 'orang tak beragama yang berjalan di cahaya dan kegelapan'. Kau pasti memiliki bukuku, Astrologi dan Elemen Sihir, dan kau datang ke sini karena sebuah puisi dan naskah.     

'Mungkin aku masih terperangkap di dalamnya ketika kau memasuki dimensi legendaris. Aku tidak mengharapkan kau akan datang khusus untukku, tapi jika kau menemukanku, tolong bebaskan aku. Jangan ke sana ketika kau belum siap. Dimensi legendaris sangat berbahaya bahkan untuk penyihir tingkat senior dan archmage.'     

Lucien merinding. Dia merasa penulis dari Astrologi dan Elemen Sihir berkomunikasi dengannya melewati ruang dan waktu melalui catatan itu.     

Lucien dengan segera membalik-balik halaman dan ingin tahu lebih banyak tentang dunia ini. Cuplikan deskripsi dan penjelasan itu sangat membingungkan baginya.     

'Ada sebuah bola kristal yang bernama Morning Light di laci kiri meja, dan di laci kanan aku meninggalkan alat sihir buatanku sendiri untukmu. Namanya adalah Sun's Corona. Itu dapat membantumu merasakan celah yang ada di antara Dunia Arwah dan dunia asli di waktu malam. Celah ada di seluruh penjuru benua.     

'Segel yang ada di Sun's Corona dibuat dari lima lapisan. Setiap kau naik level, katakanlah, penyihir tingkat junor, penyihir tingkat menengah, penyihir tingkat senior, archmage dan archmage legendaris, satu lapisan dari segel akan terbuka, dan kau akan bisa menggunakan sihir pada level itu. Ketika lapisan segel terakhir terbuka, kau akan dapat menemukan tempat berbahaya tapi menarik yang kubicarakan sebelumnya.     

'Baiklah, Temanku, dari saat kau pertama kali membaca catatanku, kau memiliki satu jam untuk menelusuri tempat ini dengan aman. Satu jam kemudian, magic lock akan runtuh dan pada saat itu kau bisa meninggalkan tempat ini melalui pintu kecil di kebun sihir.     

'Ingatlah, jalan ke depan dan jangan menoleh ke belakang. Ramalanku menunjukkan bahwa kau akan menghadapi bahaya besar tidak lama lagi, jadi ambil kesempatan untuk meningkatkan kekuatanmu di sini sebelum kau pergi. Ruang No.10 adalah ruang alchemy.     

Temanmu,     

The Prophet     

Waldo · K · Maskelyne.'     

Informasi itu sangat banyak untuk Lucien, dan catatan-catatan yang ditinggalkan oleh Waldo membuatnya sedikit bingung. Tetapi, Lucien sangat terkesan bagaimana ramalannya bisa begitu akurat.     

Mengikuti petunjuk the Prophet, Lucien menemukan bola kristal sebesar kepalan tangan di laci kiri, dan itu merupakan sesuatu yang diperlukan penyihir spesialisasi bidang Astrologi.     

Ketika dia membuka laci di bagian kanan, Lucien melihat jimat bulat seukuran sebuah lencana. Itu adalah Sun's Corona yang Waldo bicarakan. Jimat emas terang ini diukir dengan sinar-sinar cahaya, seperti sebuah mahkota, dan di tengah-tengah jimat, ada sebuah salib yang sangat familiar.     

Selain Sun's Corona, juga ada gulungan kertas, yang menunjukan struktur sihir bagiam dalam dari benda sihir ini dan menjelaskan bahwa Lucien harus meninggalkan jejak spiritualnya sendiri ke permukaan struktur, untuk menjadi pemiliknya.     

'Sun's Corona. Benda sihir level 9 tingkat menengah. Lima lapisan segel belum terbuka.     

Mantra yang bisa digunakan sehari sekali adalah:     

Lingkaran pertama, Holy Strike (tersegel); Lingkaran kedua, Death Resistance (tersegel); Lingkaran ketiga, Burning Radiance (tersegel); Lingkaran keempat, Death Ward (tersegel); Lingkaran kelima, Flame Strike (tersegel); Lingkaran keenam, Exorcist Halo (tersegel); Lingkaran ketujuh, Ashes (tersegel); Lingkaran ke 8, Sunburst (tersegel); Lingkaran ke 9, Undeath's Eternal Foe (tersegel).     

Tergantung sampai mana segelnya terbuka, orang yang memakai Sun's Corona dapat berdoa untuk para undead dan membebaskan mereka. Orang tersebut juga bisa merasakan celah yang menghubungkan dunia asli dan Dunia Arwah.     

Sun's Corona adalah musuh terbesar undead.     

Waldo · K · Maskelyne.'     

Lucien sangat terkejut ketika enatapi lembaran kertas itu.     

Pola salib yang ada di tengah Sun's Corona, adalah Salib Besar yang ada di langit dan mantra-mantra itu…     

Bermacam-macam pikiran muncul di kepalanya seperti gulungan film. Dia kembali ingat, malam ketika Lucien harus turun ke saluran pembuangan.     

Lencana Saint Truth yang dimiliki Benjamin…     

Mantra-mantra yang digunakan Benjamin...     

Alis Lucien mengerut dan dia melotot.     

Semua sihir itu termasuk dalam kategori mantra suci!     

Terlebih, pola yang ada di tengah Sun's Corona adalah sebuah salib, lambang dari Saint Truth!     

Apa semua ini masuk akal?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.