Singgasana Magis Arcana

Teori Roh



Teori Roh

0"Professor?!" Beberapa penyihir murid berteriak.     

Selangkah demi selangkah, Lucien berjalan menuju panggung sambil ditatap oleh ratusan orang.     

Para necromancer dan murid yang tidak ingin bergabung ke dalam Hand of Paleness menjadi terdorong. Tapi tak lama kemudian mereka mulai merasa khawatir, karena mereka tidak tahu apakah Professor cukup kuat untuk menghadapi pria gila itu atau tidak, meski namanya ada di Daftar Pembersihan.     

"Apakah Tuan Professor akan baik-baik saja?" Fatty bertanya pada salah satu temannya dengan suara pelan dan gigi gemeratak.     

"Tentu saja..." jawab penyihir murid gendut, Bread. Dia mencoba menenangkan Fatty dan juga dirinya. "Kau pikir siapa saja bisa masuk ke Daftar Pembersihan Gereja?"     

"Kau tahu dari mana Tuan Felipe tidak ada di dalam daftar?" sela Wine. Baik Wine dan Garrupa masih merasa sangat tidak yakin.     

Keadaan menjadi cukup menarik. Saat Lucien sedang berjalan menuju panggung, benaknya terbagi menjadi dua pemikiran yang bertolak belakang: sebagian dirinya merasa sangat gugup dan takut, namun bagian dirinya yang lain entah mengapa merasa seluruh kejadian ini agak lucu, jika mengesampingkan tekanannya.     

Felipe menatapnya sengit. "Tuan Professor, apa yang ingin kau katakan? Aku sudah melakukan hal yang tidak ingin kulakukan, dan aku tak bisa mundur. Kalau kau tidak bisa memberiku penjelasan yang masuk akal, kurasa entah kau atau aku akan mati di atas panggung ini."     

Sudut bibir Lucien berkedut singkat. Dia sangat ingin menyarankan Felipe untuk duduk sambil minum teh dulu agar tenang sebelum mengobrol.     

Dengan semua pemikiran itu, Lucien menjawab tenang, "Aku berasal dari Will of Elements, dan aku sangat tidak keberatan akan fakta bahwa Hand of Paleness mencoba mengembangkan organisasi dengan merekrut orang." Hal terakhir yang ingin Lucien lakukan adalah langsung membuat Felipe marah.     

Felipe bingung. "Apa maksudmu? Lalu kenapa kau ada di sini?"     

Para necromancer dan murid yang lainnya terkejut saat mengetahui Professor juga merupakan anggota organisasi dari kongres.     

"Aku di sini karena aku tidak suka dengan caramu merekrut orang." Kemudian Lucien mengubah intonasinya. "Tak ada orang yang berhak masuk ke dalam organisasi karena paksaan. Maka dari itu, tak ada yang boleh menyalahkan orang lain karena konsekuensi yang ada."     

"Bagus sekali." Felipe bertepuk tangan. "Tapi, bagaimana kalau memaksa orang adalah gayaku?"     

Felipe mendesak Professor sampai ke batas kesabarannya, dan dia sudah siap untuk pertarungan sengit.     

Saat ini, Lucien mengubah topik tanpa menjawab langsung pertanyaan Felipe. "Lagipula, aku tidak setuju pada komentarmu tentang Perguruan Elemen. Aku ingin mediskusikannya lebih jauh denganmu."     

"Komentar apa?" Felipe merasa makin bingung sekarang.     

Apa yang ingin Professor lakukan?     

"Dari apa yang barusan kau katakan, kau berpikir kalau fondasi tubuh manusia adalah roh. Tanpa perpaduan roh, elemen sendiri tidak bisa disatukan untuk menciptakan bagian tubuh manusia, seperti darah, otot, atau organ-organ lain yang kotor, 'kan?" tanya Lucien dengan sabar.     

Felipe tidak menyangka kalau Professor sebenarnya ingin berdebat dengannya tentang topik itu di atas panggung, kemudian dia tertawa. "Itulah masalahnya. Rahasia tubuh manusia bukan sesuatu yang bisa kalian—orang-orang yang terus bermain dengan elemen sepanjang waktu—pahami."     

"Atas dasar apa kau berkata demikian?" tanya Lucien.     

"Tuan Professor, dari seluruh penelitian yang dilakukan sejak zaman kerajaan sihir kuno hingga penelitian terbaru dari kongres, aku tak dapat menemukan sesuatu yang membuatku meragukan teori roh. Bahkan gereja sendiri mengakui kalau roh adalah esensi dari tubuh manusia. Saat tidak ada roh, bagian tubuh yang hilang tidak dapat tumbuh lagi. Satu-satunya perbedaan antara Gereja dan kita adalah pemahaman tentang roh. Ketika Gereja memahami bahwa roh adalah pemberian Tuhan, kita masih mencari jawabannya dari asal muasal dunia." Felipe mengutarakan apa yang dia percayai dengan percaya diri. "Dua dekade lalu, beberapa penyihir tingkat senior mencoba menciptakan otot manusia hanya dengan elemen, tapi gagal. Pada saat itu, bahkan kau sebagai penyihir elemen mengakui kalau itu tidak akan berhasil. Sekarang kau ingin menghancurkan fondasi penelitian yang dibangun oleh para arcanis dan penyihir sebelum ini? Kau bercanda?"     

Kalimat Felipe bersifat agresif dan persuasif. Di dunianya, karena teori Roh adalah dasar dari Perguruan Necromancy, hal itu tak dapat diganggu gugat dan tidak akan bisa diganggu gugat selamanya.     

Para necromancer dan murid yang lain memikirkan hal yang sama dengan Felipe. Karena mereka tidak pernah mengalami zaman di mana terjadi ledakan pengetahuan arcana, mereka masih menghormati dan sangat memuja Buku Necromancy seperti penganut taat yang menyembah aturan agama. Walaupun mereka tahu Professor membantu mereka, para necromancer dan murid masih merasa kalau apa yang dikatakan Professor itu konyol.     

Bahkan sang viscount, yang hanya melihat kejadian di atas panggung sambil membawa segelas wine, mulai merasa sedikit bersemangat, karena Professor mencoba menantang fondasi arcana.     

Itu adalah hal yang Lucien inginkan untuk mendistraksi Felipe.     

Lucien melihat ke sekitar aula dan menyadari bahwa hanya Sidney yang masih memasang wajah serius.     

"Kelihatannya hanya Tuan Sindey yang ada di pihakku?" tanya Professor. "Tuan Sidney hanyalah satu-satunya orang yang tak menertawaiku saat ini."     

"Maafkan saya, Tuan Professor. Karena ritual pengubahan tubuh, wajah saya tidak bisa memunculkan ekspresi," jawab Sidney dengan ekspresi yang sama.     

Banyak orang tertawa karena itu.     

"Bagaimana jika aku berkata," Lucien berbalik tanpa rasa hormat dan berujar pada Felipe dengan tenang, "kalau aku bisa menciptakan bagian tubuh manusia hanya dengan menggunakan elemen tanpa material roh? Apa kau percaya itu?"     

Di Bumi, bidang yang mempelajari bahan-bahan organik juga telah didominasi oleh Teori Roh dalam waktu yang lama di sejarah. Namun, di abad 19, saat asam asetat, karbamid, dan bahan organik berhasil diciptakan secara artifisial, rahasia teori itu akhirnya terungkap.     

Semua orang di aula terdiam.     

"Tidak mungkin. Kau pikir kau siapa? Pemenang penghargaan Holm Crown?" Felipe tertawa. "Berhenti bicara hal tidak masuk akal! Katakan apa niat aslimu!"     

"Saya rasa Tuan professor hanya mencoba ... mencoba melucu," ujar Cessy sebagai penengah.     

"Hanya eksperimen asli yang bisa mengatakan hal itu padaku." Professor melanjutkan, "Kalau kau tidak percaya dengan kata-kataku, apa kau mau bertaruh denganku?"     

"Apa maumu?!" tanya Felipe murka.     

"Kalau aku bisa menciptakan sesuatu yang ada dalam tubuh manusia tanpa menggunakan bahan yang memiliki roh, kau harus memberitahu semua orang di sini siapa liaison dari Kongres Sihir di Sturk, dan biarkan mereka memutuskan apakah mereka harus bergabung dengan Hand of Paleness atau tidak. Kalau aku gagal, aku akan minta maaf padamu, dan langsung angkat kaki dari jamuan ini. Bagaimana?" tanya Lucien.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.