Singgasana Magis Arcana

Allyn



Allyn

0Meskipun sebagian besar cara kuno dalam melakukan meditasi sudah dibuktikan tidak efektif oleh arcana, banyak mantra sihir kuno yang unik masih populer di kalangan penyihir masa kini. Setiap kali seorang penyihir menelusuri relik kuno, kecuali benda sihir atau material sihir, dia pasti tak sabar ingin menemukan mantra unik atau ritual sihir. Biar bagaimanapun, satu-satunya standar untuk menentukan apakah mantra itu baik atau buruk adalah dengan melihat kegunaannya.     

Mengenai itu, mantra kuno jelas tidak lebih lemah daripada sihir kontemporer. Perbedaan yang ada mungkin adalah persyaratan mempelajari mantra tertentu di zaman ini lebih rendah daripada zaman kuno. Contohnya, mantra tingkat lingkaran ketujuh atau delapan dulu mungkin menjadi mantra tingkat lingkaran keempat atau lima.     

Ditambah lagi, mantra kuno yang unik bisa menginspirasi arcanis juga. Banyak hasil penelitian arcana berasal dari pembelajaran mantra lama. Makanya, kongres selalu bermurah hati dalam kasus itu.     

Namun di dalam buku Astrologi dan Elemen, hanya mantra tingkat lingkaran ketiga ke atas bisa dianggap sebagai mantra unik, dan Lucien masih belum mencapai ke sana. Maka dari itu, dia sulit memilih beberapa mantra yang tak terlalu penting untuk didaftarkan. Saat ini, Lucien berencana mendaftarkan beberapa mantra yang dia ciptakan atau kembangkan sendiri.     

Di antara seluruh mantra itu, Lucien melihat nilai yang sangat besar dalam mantra tingkat lingkaran pertama, Charm Person, yang juga memiliki dua versi. Versi pertama menarget penyihir dan satu lagi menarget kesatria. Sebelum kongres menemukan teori yang berkaitan dengan otak dan hormon, Lucien tidak akan memberikannya pada kongres. Lucien merasa dia mungkin akan menjadi penjelajah di bidang baru dengan mempelajari dua mantra itu lebih dalam. kemudian dia mungkin bisa menjadi ahli dalam perguruan Ilusi atau Necromancy.     

Untuk Professor's Oscillation Hand, Lucien tidak bisa mengutak-atiknya dulu. Karena jika orang-orang tahu Lucien lah yang menciptakan sihir itu, tidak sulit bagi mereka untuk menyadari bahwa Lucien adalah Professor yang menciptakan keributan di Aalto. Lucien tidak ingin mendaftarkan apapun yang berhubungan dengan resonansi sebelum dia naik ke level penyihir tingkat lingkaran kelima.     

Demi menghindari dampak besar dari perguruan Necromancy dan kepercayaan Gereja, Lucien harus menyimpan sintesis karbamid dulu sekarang. Sebagai pemula dalam bidang itu, dia tidak mau mengambil risiko dengan melangkahi dua kekuatan besar tersebut. Kalau dia tak bisa berhati-hati, para necromancer gila dan Gereja pasti akan sangat berusaha keras untuk membunuhnya.     

Lucien mendengar selusin lebih contoh dari Tuan Astar tentang arcanis yang menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan perselisihan akademik. Biar bagaimanapun, arcanis masih seorang manusia, dan mereka punya perasaan, juga bisa bersikap impulsif.     

Itulah mengapa kongres menaruh lingkaran anti sihir di dinding ruangan diskusi.     

Dari begitu banyak situasi berbahaya yang pernah dilalui Lucien, dia mendapatkan kesimpulan kalau seseorang tidak seharusnya berusaha terlalu keras.     

'Lalu bagaimana dengan Bat Screaming...' pikir Lucien dalam hati sambil mengetuk meja tanpa sadar.     

Lazar memutuskan meninggalkan Lucien sendirian dulu untuk sejenak. Dia paham sesulit apa memenuhi permintaan kongres bagi penyihir.     

Kemudian kereta bersiul lagi dengan suara keras dan nyaring. Kereta itu akhirnya memelan dan berhenti di depan stasiun.     

Entah mengapa, stasiun itu terlihat seram dan suram daripada stasiun pertama.     

Beberapa orang yang menggunakan jubah sihir kuno berwarna hitam naik ke dalam kereta. Beberapa dari mereka membawa koper besar.     

"Oh ... dasar nekrofilia. Aku mau membayar lebih mahal kalau keretanya tidak berhenti di Heidler," protes Lazar pelan. Tampaknya dia juga agak gugup sambil mengomel.     

"Heidler...?" Lucien bingung. Secara mengejutkan, dia melihat ada retakan di dalam kabut pasir.     

Kekuatan Sun's Corona membuat Lucien bisa melihat retakan yang menghubungkan dunia ini dengan dunia arwah!     

Lucien hanya melihat lima atau enam retakan yang sama saat dia berkelana menyeberangi benua. Hal yang mengejutkannya adalah, ada satu lagi retakan di Holm. Tak heran kenapa ada banyak necromancer di sini.     

Lazar mendekat ke Lucien dan bicara dengan suara pelan, "Tak lama setelah kongres didirikan, para nekrofilia itu menyadari kekuatan besar yang berasal dari kematian di Heidler, jadi mereka pindah dari markas pusat Hand of Paleness ke kota ini. Kalau kau berjalan-jalan ke Heidler ... Yah, maksudku kalau ... kau akan melihat lebih banyak makhluk undead daripada makhluk hidup. Beberapa spesies undead bahkan bisa membantu petani dan pandai besi."     

"Wow ... itu luar biasa." Lucien sedikit bersemangat.     

"..." Lazar tak tahu harus menjawab apa.     

Saat para necromancer itu semakin mendekat, Lucien dan Lazar sangat terkejut.     

Pria yang berjalan di depan ternyata Felipe.     

Seperti biasa, Felipe memasukkan tangannya di mantel panjangnya, dan masih terlihat pucat. Saat dia akan berbelok di sudut, dia melihat ke gerbong tempat Lazar dan Lucien berada.     

Lazar buru-buru berdiri. "Selamat sore, Tuan Felipe."     

Walaupun kongres sudah tak mempedulikan adanya tradisi buruk di zaman kerajaan sihir kuno—contohnya, perbudakan murid oleh penyihir—tradisi menghormati penyihir yang sangat kuat masih tersisa. Meski Lazar berasal dari Will of Elements, saat berhadapan dengan Felipe—penyihir yang level sihir dan arcananya lebih tinggi darinya—Lazar masih harus menunjukkan rasa hormat.     

Namun Felipe tidak peduli. Dia mengangguk singkat dan berjalan ke gerbong sebelah.     

"Tuan Lazar, siapa pria itu? Dia tampak cukup ... kuat," tanya Heidi. Dia duduk di kursi empuk di samping Lucien.     

Lucien lega melihat Felipe tidak bersikap aneh. Jadi Lucien juga melihat ke arah Lazar seperti murid yang lain.     

"Itu adalah Tuan Felipe, seorang necromancer dari Hand of Paleness," ujar Lazar. Senyum di wajahnya menghilang. "Dia adalah orang jenius, seorang arcanis level empat dan necromancer tingkat lingkaran kelima."     

"Aku tahu dia! Aku pernah mendengar namanya sebelum ini! Kurasa dia adalah orang yang menerobos paksa blokade Gereja!" ujar Sprint bersemangat, seolah Felipe adalah idolanya. "Tuan Felipe ada di Daftar Pembersihan sebagai penyihir tingkat menengah! Keren!"     

Para murid di gerbong itu sekarang melihat ke gerbong sebelah dengan pandangan kagum, meski mereka tak bisa melihat Felipe. Namun, mereka tak pernah berada sedekat itu dengan orang terkenal.     

"Yah ... sebenarnya kami juga punya seseorang seperti Tuan Felipe di dalam kelompok Will of Elements. Kami memanggilnya 'Professor', dan dia juga ada di dalam daftar ... hanya satu nomor di bawah Tuan Felipe." Lazar mencoba rendah diri saat menjelaskan Will of Elements.     

Mendengar kalimat Lazar, Lucien penasaran bagaimana Will of Elements bisa yakin kalau Professor benar-benar anggota mereka.     

Jadi Lucien bertanya, "Aku pernah mendengar namanya beberapa kali, tapi dia dari Will of Elements?"     

"Tentu saja. Tuan Felipe tampaknya tak terlalu berhubungan baik dengan Tuan Professor. Sebelum ini, direktur kami, Tuan Gaston, menyadari kalau Tuan Felipe diam-diam menyelidiki penyihir dalam kelompok kami. Tuan Gaston marah dan hampir membunuh Felipe. Itu mungkin karena adanya berita paling menggemparkan di kongres akhir-akhir ini," jawab Lazar.     

Lazar kemudian melirik ke gerbong sebelah dan bahkan semakin memelankan suaranya. "Banyak arcanis yang mengenal Tuan Felipe mengatakan kalau setelah Tuan Felipe kembali dari misinya, dia agak berubah. Mereka bilang kalau dia jadi lebih tenang dan tak terlalu arogan. Kelihatannya dia juga sedang melakukan eksperimen rahasia sekarang."     

Lucien mengangguk dan mulai menganalisis. Berdasarkan kalimat Lazar, Lucien mengira kalau, meski Felipe memberitahu orang-orang jika Professor berasal dari Will of Elements, dia tidak pernah memberitahu orang lain tentang sintesis karbamid. Kalau tidak, eksperimen dari Professor pasti akan menjadi berita paling menggemparkan akhir-akhir ini.     

Di sisi lain, Lucien cukup yakin kalau Felipe mencoba mensintesis bahan makhluk hidup.     

Penyihir murid lain, Katrina, tampak lebih tertarik dengan Professor yang misterius.     

"Tuan Lazar, apakah Anda tahu nama asli Professor?"     

"Tidak tahu," jawab Lazar. "Sang arcanis agung, Hathaway, mengatakan kalau Tuan Professor berasal dari kongres, tapi beliau tidak mengatakan secara spesifik siapa Professor yang misterius itu."     

Lucien tiba-tiba merasa sangat malu. Ketika direktur Will of Elements menyadari kalau tidak ada orang bernama Professor di kelompok mereka, mereka pasti akan meminta tolong pada orang yang tingkatannya lebih tinggi di kongres, yaitu Hathaway. Kemungkinan besar, Hathaway sudah tahu siapa Professor berdasarkan tanggal dan tempat dia muncul, dan Hathaway juga sangat menyayangi Natasha.     

Namun, untuk beberapa alasan, Hathaway tidak memberitahu siapakah Professor yang misterius itu.     

Kali ini, Annick melihat keluar jendela, dan mulutnya terbuka karena terkejut. "Kita ... kita terbang!"     

Lucien baru menyadari kalau rel keretanya tidak menempel di tanah, tapi melayang di udara dan semakin naik, sementara keretanya masih menempel di rel.     

Hutan, sawah, kastel, dan kota semakin mengecil seperti semut.     

"Bidang anti gravitasi. Ada lingkaran anti gravitasi di rel yang dekat dengan Allyn." Melihat Lucien berbalik, Lazar menjawab sebelum Lucien bertanya. "Kau hanya bisa melihat hal seperti ini di sekitar Allyn. Karena kalau tidak, kongres pasti bangkrut."     

Para murid bergegas ke jendela dan melihat keretanya melaju cepat melewati langit biru. Titik hitam di depan kereta semakin membesar, dan ternyata itu adalah kota besar yang melayang di langit!     

Kota itu dibangun di atas potongan puncak gunung dengan ujungnya berada di bawah. Di persimpangan yang sangat luas yang menjadi lahan kota itu, terdapat taman, hutan, jalanan, dan bangunan biasa, serta macam-macam menara sihir. Luas kotanya sekitar separuh Aalto.     

Itu adalah markas pusat Kongres Sihir, Kota Langit, Allyn!     

"Luar biasa..."     

"Wow..."     

Melihat para murid nyaris menjatuhkan rahang mereka karena pemandangan menakjubkan itu, Lazar tersenyum dan berucap, "Kalian semua akan punya banyak kesempatan mengagumi kota. Sebelum itu, kongres harus menguji kalian, supaya kongres bisa memasukkan kalian ke sekolah yang tepat berdasarkan level arcana serta minat kalian."     

"Ujian? Kenapa Anda tak menyebutkan ini lebih awal?" tanya Heidi dan para murid lain. Mereka buru-buru duduk dan membuka buku untuk bersiap-siap.     

Sprint dan Katrina tetap tenang. Katrina berkata pada Heidi, "Kau sudah belajar arcana lebih dari satu bulan. Kenapa kau panik seperti ini?"     

"Aku belum siap ... belum siap ..." gumam Heidi sambil membaca salah satu buku dengan gugup.     

Keretanya memelan dan berhenti di platform yang terletak di tepi Allyn.     

Kali ini, dua gadis cantik yang mengenakan gaun seragam berwarna biru muda masuk ke dalam gerbong. Masing-masing dari mereka memegang buku catatan bersampul tebal. Mereka berkata pada Lucien dan Lazar dengan hormat, "Tamu yang terhormat, tolong berikan saran Anda untuk membantu meningkatkan pelayanan kami."     

Saat ini kereta uap sihir itu masih dalam mode autopilot.     

Lucien mengambil catatan dan pena bulu, lalu menulis cepat dua kata. Dia lantas menyerahkan catatan itu pada Lazar.     

Lazar melihat komentar yang ditulis Lucien dengan tatapan bingung.     

Di buku catatan itu tertulis, 'Bintang lima!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.