Singgasana Magis Arcana

Pengajuan



Pengajuan

0'Tujuan utamaku melakukan penelitian ini sangat sederhana. Sebagai pemula dalam arcana, aku mencari metode untuk bisa menghafalkan masa atom masing-masing elemen yang ada dengan lebih baik, jadi aku mulai bermain dengan kartu. Aku menulis sifat-sifat elemen di kartu dan menyusunnya berurutan.     

'Secara mengejutkan, selama latihanku, aku menemukan siklus pengulangan periodik dari elemen-elemen itu, dan siklus periodik juga ada di Valence, didiskusikan dalam jurnal Elemen terbaru. Asumsiku adalah siklus itu diciptakan oleh berat atom, kemudian diurutkan dari berat yang kecil ke besar, dan aku bertanya-tanya apakah sifat elemen ditentukan oleh berat atom itu. Begitu juga, apakah kita bisa menemukan elemen tersembunyi lebih banyak kalau mengikuti urutan itu. Untuk memverifikasi asumsiku, aku melakukan serangkaian eksperimen.'     

Itu adalah bagian pendahuluan dari penelitian Lucien. Setelah memverifikasi kalau elemen di dunia ini juga bisa diatur berdasarkan tabel periodik, Lucien hampir yakin kalau elemen-elemen itu juga memiliki proton dan elektron. Namun, dia tidak memiliki bukti yang kuat untuk membuktikannya. Makanya, Lucien memutuskan untuk berpegang teguh pada berat atom sejauh ini, atau orang-orang akan merasa sangat curiga saat penyihir muda sedang menelaah sesuatu yang ada di luar level arcana-nya.     

Setelah pendahuluan, Lucien menjelaskan metodologi dan kerangka teori untuk urutannya, lalu mengambil bentuk fisik elemen dan sifat kimia, sifat senyawa mereka, begitu pula mempertimbangkan sifat produk alkemi mereka, kemudian Lucien menunjukkan sebuah tabel berisi 65 elemen yang sudah dirangkum dan diurutkan.     

'Di tabel periodik ini, setiap elemen di kolom vertikal memiliki sifat yang sama.'     

...     

'Aku membiarkan beberapa sel tabel tetap kosong, karena tak ada elemen yang cocok yang bisa diisi di sana. Di sini, aku menemukan dua alasan yang memungkinkan: yaitu ada beberapa atom yang beratnya salah, atau mereka adalah elemen baru yang belum kita temukan.'     

...     

'Untuk elemen baru yang belum ditemukan, hipotesisku adalah ada elemen seperti alumunium dan silikon, dan mereka bisa ditemukan di...'     

...     

'Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memverifikasi teori dan asumsiku.'     

Lucien meletakkan pena bulunya dan membaca naskah itu beberapa kali. Kemudian, setelah meniup perkamennya pelan, Lucien memasukkannya ke dalam tas penyimpanan.     

Lucien tidak menyangka kalau berat elemen yang salah ukur bisa diidentifikasi dan diralat oleh penyihir lain, karena kebanyakan kesalahan hitung karena alasan yang cukup rumit, seperti isotop yang tak bisa benar-benar dipisahkan. Meski Lucien mengetahui berat atom sebenarnya dari elemen-elemen itu, dia tidak membicarakannya dalam naskah.     

Saat dia meninggalkan lab, di luar sudah benar-benar gelap karena sekarang sedang musim dingin. Sambil memasukkan tangannya ke dalam jaket, Lucien kembali ke vilanya dengan santai, dan juga memikirkan rencana selanjutnya.     

Kali ini, seseorang di belakangnya memanggil namanya. "Tuan Evans, apa kau sudah siap mengajar minggu depan?"     

Itu adalah Beate, yang juga baru meninggalkan menara lab. Nada suaranya masih tak terdengar ramah.     

"Maaf, Tuan Beate." Lucien membalas ucapannya dengan senyum santai. "Aku tidak akan kembali mengajar besok Senin, dan aku sudah meminta cuti pada kepala sekolah, karena aku mau memperbarui lencana arcana-ku hari itu. Kau tahu, untuk menambahkan kredit dan poin ke dalamnya. Karena Tuan Fernando mengutip naskahku, aku mendapatkan beberapa poin dari orang lain yang mengutip naskahku. Oh, maaf, aku lupa kau tak pernah mengalami hal semacam ini."     

Beate menarik napas dalam, dan wajahnya berubah ungu. Kemudian dia berujar sarkas, "Lebih baik kau berharap keberuntungan selalu bersamamu, Evans."     

Dia kesal karena Lucien yang pamer. Setelah berkata demikian, Beate pergi lewat jalan samping di taman.     

Sambil melihat Beate dari belakang, Lucien menggeleng pelan. Dibandingkan dengan makhluk undead, di mata Lucien, Beate bukan hal penting.     

Saat Lucien kembali ke kediamannya, keenam murid itu masih sibuk mengerjakan latihan soal mereka. Lampu di kediamannya menyala semua, dan di depan para murid itu terdapat tumpukan kertas.     

"Tuan Evans ... ah, selamat malam." Mata para murid itu merah, dan wajah mereka merona karena berpikir terlalu keras.     

Lucien mengangguk dan tersenyum. "Bagaimana perkembangannya?"     

"Pertanyaannya sangat sulit!" Heidi buru-buru menjawab. Dia tampak emosional.     

Murid lainnya setuju.     

"Pertanyaan-pertanyaan itu semuanya butuh skill tertentu dalam berpikir." Lucien menyeringai. "Bekerja dengan cerdik, bukan bekerja keras. Baiklah, kita sudahi saja hari ini. Kerjakan sisanya sebagai PR minggu ini dan serahkan padaku Sabtu depan."     

Mendengar mereka boleh pulang, para murid merasa senang dan bersemangat. Sementara beberapa orang menunjukkan rasa girangnya terang-terangan, beberapa mencoba menyembunyikannya.     

Sambil berpura-pura dia tak melihat reaksi para murid, Lucien meminta pelayan di sana untuk mengantarkan para murid keluar.     

Ketika mereka melewati pagar vila, para murid itu menoleh ke belakang. Vila di kegelapan seperti monster yang bersembunyi dan menunggu mangsanya.     

Heidi agak merinding dan melihat kertas ujian di tangannya. "Aku nyaris tak sanggup lagi. Aku merasa agak menyesal minta diajari Tuan Evans."     

"Padahal metode Tuan Evans sangat membantu." Secara mengejutkan, Sprint lah yang berkomentar seperti ini. "Kita belum jadi penyihir sejati. Kita harus bekerja keras seperti ini, dan Tuan Evans adalah guru yang hebat."     

Katrina dan Annick di sampingnya mengangguk.     

Heidi merengek. "Aku tahu ... aku tahu ... Tapi aku hanya ingin berakhir pekan! Tuan Evans seperti iblis. Aku menyukainya, aku menghormatinya, tapi juga membencinya."     

Tak ada yang menyangkal komentar Heidi.     

...     

Hari Senin pagi, pukul sembilan, sebuah kereta kuda perlahan berhenti di depan markas pusat Kongres Sihir.     

Lucien memakai kemeja putih, rompi coklat, dan jaket hitam panjang, kemudian dia memakai top hat hitam dan menaiki tangga dengan santai. Begitu dia turun dari kereta kuda, makhluk undead itu lenyap.     

Saat Lucien melewati gerbang, Prospell menyapanya dengan nada datar, "Selamat datang ... Anda akan mendapatkan sambutan terhangat dari saya jika Anda menciptakan Jin menara wanita."     

Lucien tidak menjawab, karena Prospell mengatakan hal yang sama pada setiap penyihir yang melewati gerbang itu.     

Dia langsung menuju ke zona empat, Departemen Administrasi Penyihir.     

Cindy agak terkejut saat melihat Lucien. Sambil mengedipkan mata coklatnya yang cantik, dia bicara pada Lucien setengah bercanda dan setengah protes, "Siapa ya pria ini ... Ah, ternyata Tuan Evans yang tak pernah kelihatan lagi selama satu bulan!"     

Karena Lucien masih berada di Allyn, Cindy merasa kalau sebagai teman, mereka harusnya bisa lebih sering bertemu.     

"Wow ... ternyata ini Tuan Evans yang terkenal, yang naskahnya dikutip oleh Tuan Fernando!" Dona juga menyambut Lucien sambil sedikit bercanda. "Kami sangat beruntung karena Anda masih mengingat kami!"     

Lucien tersenyum ramah dan juga merasa agak bersalah. "Aku sangat sibuk selama satu bulan ini, kebanyakan menulis penelitian. Tolong jangan mengolok-olokku, Nona. Omong-omong, apa Lazar ada di sini hari ini?"     

Melihat Lucien masih santai seperti biasanya, Cindy dan Dona kembali riang, dan mereka buru-buru menceritakan pada Lucien apa yang terjadi di kongres selama satu bulan ini.     

Lazar sekarang ada di Rentato, menyiapkan konferensi Will of Elemen yang akan datang bulan depan. Arcanis agung, Tuan Brook—yang membuktikan kalau cahaya ternyata hal sejenis gelombang elektromagnetik—baru-baru ini memenangkan Medali Silver Moon-nya yang ketiga, yang merupakan penghargaan tertinggi di bidang Elektromagnetik, Cahaya-kegelapan, dan Astrologi.     

Selain Penghargaan Holm Crown di perguruan Elemen dan Alkemi; Penghargaan Immortal Throne di Necromancy; Medali Silver Moon di perguruan Elektromagnetik, Cahaya-kegelapan, dan Astrologi; ada juga Sorcerer Laurel, dicanangkan oleh Calais Magic Academy dan Keluarga Penyihir di Transformasi tradisional, Ilusi dan Pemanggilan; Medal Ice & Snow yang ada di negeri di utara dan Cabin of Palmeira, dan Arcana Staff yang ditemukan oleh Tower untuk menghargai pencapaian seseorang dalam Bidang Gaya, Astrologi, dan matematika.     

Penghargaan-penghargaan itu semua muncul setelah adanya Penghargaan Holm Crown, dan kongres hanya berperan sebagai pengawas di sana.     

Setelah mengobrol sejenak dengan Cindy dan Dona, Lucien jadi tahu beberapa berita terbaru dari kongres. Kemudian dia mengunjungi ruangan Eric.     

Ada senyum yang tak terlihat di wajah Eric. "Evans, kau pasti datang untuk memperbarui lencanamu."     

Lucien mengangguk dan tersenyum. "Benar, Tuan Eric. Tapi sebelum itu, saya juga punya hal lain yang harus dilakukan. Pertama, saya ingin mendaftarkan naskah penelitian arcana saya, dan kedua, saya ingin mengambil ujian arcana dasar."     

Eric tidak terkejut Lucien sudah membuat naskah kedua. Di matanya, pemuda itu pasti berusaha lebih keras setelah naskah pertamanya dikutip oleh arcanis agung.     

Namun, dia sangat terkejut saat tahu kalau itu adalah naskah arcana, dan Lucien sudah siap menjalani ujian. "Sungguh? Kau yakin? Sebagai seorang pemula dalam arcana...?"     

"Tiga bulan," ujar Lucien percaya diri. "Saya merasa saya cukup berbakat dalam arcana. Lagipula, Tuan Brook lulus tes saat dia berumur 11 tahun."     

"Saat itu Tuan Brook sudah belajar arcana selama dua tahun, bukan tiga bulan!"     

"Saya punya fondasi yang kokoh dalam teori sihir, dan saya memiliki kompetensi kognitif sebagai orang dewasa." Lucien tersenyum. "Saya juga tahu caranya belajar."     

Mata abu-abu Eric menatap Lucien dengan serius. Melihat Lucien tampak percaya diri, dia akhirnya mengangguk. "Baiklah kalau begitu. Kita akan lihat apa kau bisa lulus tesnya atau tidak."     

Sebelum mereka menuju ruangan ujian, Eric mengirimkan naskah arcana Lucien pada dewan menggunakan sangkar besi lagi di ruangannya.     

...     

Di ruangan luas yang sama, lonceng yang sama pun berbunyi.     

"Necromancy ... untuk Tuan Pesor dan Nyonya Tina-Timos...     

"Elemen ... untuk Tuan Gaston dan Tuan Overee."     

...     

Kemudian, di ruangan di mana terdapat botol-botol berisi elemen murni, sebuah Earth Elemental mengambil naskah Lucien dan melihatnya dengan cepat. "Relasi Periodik antara Sifat Elemen dan Prediksi Elemen Baru ... Hum ... lagi, relasi periodik..." gumamnya. "Tidak ada level arcana ... kalau begitu jangan ganggu Tuan Gaston. Mungkin Tuan Larry sedang senggang sekarang."     

...     

Saat Larry mendapatkan beberapa naskah untuk hari itu, setelah melirik singkat naskahnya, pria berjenggot kuning tersebut tidak langsung membacanya, namun meletakkannya di samping dengan santai.     

"Mathew, ambil ini tiga hari lagi."     

Burung hantu berwarna coklat bernama Mathew mengangguk, kemudian terbang pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.