Singgasana Magis Arcana

Membunuh



Membunuh

0Cahaya bulan yang remang di balik kelambu tidak menerangi ruangan Lucien, namun membuat seluruh tempat itu jadi sangat hening, dan entah mengapa jadi semakin gelap.     

Kegelapan di ruangan tidak merata, seolah kegelapannya hidup. Namun saat dilihat lebih teliti, tidak ada apapun dalam kegelapan.     

Lucien sedang berbaring di kasur, dan napasnya panjang-panjang serta tenang. Tampaknya dia sudah jatuh ke dalam mimpi indah dalam tidur nyenyaknya.     

"Kegelapan menunjukkan ... Dia memang ada di kasur...     

"Pedangnya ... dua pedangnya ... sekitar 10 senti dari tangannya. Dia sangat waspada...     

"Napas ... detak jantung ... kekuatan spiritual ... semuanya normal. Tangannya ditutupi selimut ... entahlah ... Posturnya jelek ... tidak seperti bangsawan sama sekali...     

"Dia sedang tidur nyenyak. Mungkin banyaknya penjaga di kastel membuatnya merasa aman...     

"Dia masih memakai kalung jimat. Kalung itu bisa diaktifkan dengan sangat cepat, tapi hanya mempan melawan mantra yang kuat dan kutukan. Kalungnya tidak bisa melindungi dia dari serangan fisik atau elemental, apalagi melukai si penyerang.     

"Mungkin dia masih punya lebih banyak item sihir, tapi aku harusnya bisa menyerang dia sebelum item sihirnya diaktifkan...     

"Aku yakin 99% kalau bisa mengirimnya ke neraka sebelum dia bangun!"     

Setelah diamati lekat-lekat, Petrov sudah yakin.     

Dalam kegelapan di samping kasur Lucien, sebuah sosok tiba-tiba muncul! Sosok itu melangkah maju dengan cepat, dan belati yang diselimuti dengan cahaya hijau langsung menyerang ke arah tenggorokan Lucien!     

Saat itu Petrov tidak berani terlalu dekat dengan Lucien, untuk berjaga-jaga Lucien bisa merasakan bahaya dengan intuisinya. Meski Lucien memiliki pedang sihir dan benda suci yang cukup berguna, Petrov tidak takut sama sekali. Dalam kegelapan, dia sangat percaya diri dengan Berkahnya. Namun, satu-satunya hal yang membuat khawatir adalah, jika benda sucinya terlalu kuat, maka lingkaran sihir yang dipasang oleh Matvienko untuk meredam suara bisa hancur, lalu kesatria agung di kastel akan mengetahui apa yang terjadi di sini.     

Petrov bergerak cepat, dan pedangnya bahkan lebih cepat. Namun, begitu belatinya memotong tenggorokan Lucien, dia merasakan adanya gelombang sihir yang familiar. Dia tidak percaya dengan apa yang dia pikirkan, tapi benar—itu adalah gelombang sihir!     

Petrov terkejut dan melihat sosok Lucien hancur berkeping-keping seperti kaca pecah.     

Mantra tingkat lingkaran kedua, Mirror!     

Meski Berkah Darkness kebal pada mantra tingkat rendah seperti itu, namun mantra tersebut hanya untuk pertahanan. Ketika kekuatannya digunakan untuk menyerang, tetap saja terkena efek dari sihir.     

Dalam cahaya bulan, kacanya pecah menjadi serpihan berkilau, bagaikan mimpi indah.     

'Penyihir?!' Hati Petrov tiba-tiba mencelos, tapi tak lama kemudian dia sadar kalau informasinya tidak akurat. Dalam detik berikutnya, dia siap kembali ke kegelapan untuk menyelamatkan diri!     

Namun, sudah sangat terlambat. Dia melihat sosok asli Lucien di samping tempat tidur, dan cahaya suci menyala di depan dadanya.     

Dalam sekejap, seluruh ruangan dipenuhi dengan cahaya menyilaukan dan membakar.     

Kegelapan yang amat diandalkan oleh Petrov langsung lenyap, dan sosoknya tampak.     

Mantra suci level tiga, Burning Radiance!     

Petrov berusaha keras menahan rasa sakit tersebut dan tidak berteriak sama sekali. Dia berusaha sangat keras untuk pergi dari cahaya, namun rasa sakit yang dialaminya membuat Petrov bergerak terlalu lambat.     

Tanpa ragu, Petrov mengaktifkan cincin sihir di jari kelingking tangan kirinya.     

Namun, begitu asap hitam mulai keluar dari cincin, Lucien langsung merapal Elemental Order!     

"Dhuaar!"     

Cincin itu awalnya retak, kemudian kekuatan di dalam cincin kehilangan keseimbangan. Ketika cincinnya meledak, kekuatan itu langsung menyelimuti Petrov dan meledakkan tubuhnya, lantas darah berwarna coklat terang menyebar di mana-mana.     

Dengan kekuatan spiritual Lucien yang luar biasa sebagai penyihir tingkat lingkaran ketiga, ketika dia merapal Elemental Order, jika musuhnya tidak mempersiapkan apapun untuk bertahan, kekuatan Lucien cukup untuk menghancurkan sebagian besar benda alkimia level empat.     

Melihat cincinnya baru saja meledak, Lucien agak kesal. Benda yang kemungkinan bisa jadi barang jarahannya kini hilang. Tak heran kenapa semua penyihir kuat sangat hati-hati saat menggunakan mantra tingkat lingkaran sembilan, Cracking, karena kebanyakan sihir musuh dan benda sihir di bawah level legendaris akan hancur karena kekuatannya, membuat seseorang tak bisa mendapatkan apapun dari pertarungan tersebut.     

Selain itu, Cracking juga merupakan mantra dengan efek area. Jika rekan setimnya masih ada di sekitar, pasti akan sangat merepotkan si perapal. Makanya, jika dibandingkan, Elemental Order milik Lucien lebih enak digunakan.     

Petrov masih merintih di lantai, mencoba meraih bayangan di pojokan. Lucien, tentu saja, tidak akan memberi pria itu kesempatan, jadi dia mengaktifkan Sun's Corona lagi. Api yang muncul langsung mengenai Petrov.     

Sedetik sebelumnya, Petrov tidak punya pilihan lain dan mengaktifkan kekuatan terkuat dan terlarangnya, Darkness Assimilation. Namun api tersebut menghancurkan harapannya.     

Dalam bara api, sosok Petrov tak berkutik dengan cepat. Mulut dan tenggorokannya terbakar menjadi abu dengan cepat, sehingga raungan kesakitan serta rasa takutnya tertahan dalam dadanya. Dia tidak percaya telah gagal secepat ini. biar bagaimanapun, kekuatannya belum terkuak semuanya! Tetap saja, dia tidak memiliki sisa apapun dengan begitu cepat.     

Belati Petrov jatuh di lantai.     

Ketika Flame Strike dirapal, kekuatan suci di ruangan semakin memuncak, tapi kekuatannya masih tak bisa menghancurkan perlindungan sihir tak kasatmata. Seperti dugaan Lucien, kesatria agung di kastel tidak merasakan apapun.     

Karena mereka memperkirakan kalau benda suci yang Lucien miliki sekitar level empat atau lima. Untuk berhati-hati, Matvienko juga memasang perlindungan sihir level lima.     

Melihat apa yang baru saja terjadi di ruangan Lucien, Matvienko sangat terkejut sampai dia agak terdistraksi selama sedetik. Sehingga sosoknya muncul di udara di luar jendela ruangan Lucien, tepat di sampingnya ada Ivanovzki!     

Waktu buffering perapalan mantra Lucien sudah lewat, sehingga dia langsung melihat ke arah Matvienko di udara dan mengunci pria itu dengan kekuatan spiritual. Mata Lucien memancarkan cahaya dengan cahaya redup. Dia siap bertarung lagi!     

Begitu mereka mulai memata-matai Lucien, dia langsung menyadari apa yang mereka rencanakan.     

Gelombang sihirnya menyebar. Matvienko, yang telah merapal Mechanized Mind dan Magic Armor pada dirinya sendiri, melihat kalau lapisan sihir tak kasatmata miliknya perlahan hancur.     

Untuk sesaat, Matvienko tiba-tiba merasa kalau Lucien adalah orang yang cukup baik. Namun, dia langsung sadar kalau Lucien telah merapal Charm Person padanya, namun kini dia merasa agak pusing.     

Matvienko tidak tahu kenapa mantra Charm Person bisa sekuat itu. Meski mantranya telah menghalau sebagian besar kekuatan mantra Lucien, dalam waktu singkat, dia tetap tidak bisa terus berkonsentrasi pada kekuatan spiritualnya.     

Untungnya, Matvienko masih bisa menggunakan item sihirnya. Setelah melihat apa yang terjadi barusan, Matvienko tanpa ragu mengaktifkan boots sihirnya dan menghilang di udara.     

Mantra tingkat lingkaran ketiga, Short Distance Teleportation!     

Matvienko baru melihat bagaimana cara Lucien bertarung—serangan cepat dan berturut-turutnya tak pernah memberikan kesempatan musuh untuk melawan, jadi Matvienko memutuskan kabur.     

Lucien masih berada dalam masa menunggu waktu untuk merapal Elemental Order lagi, jadi dia tidak bisa menghancurkan boots Matvienko. Namun, Lucien punya banyak item sihir kuat. Kini dia mengaktifkan cincin Element dengan santai.     

Di luar jendela, muncul serangkaian asbut berwarna kuning kehijauan, kemudian asbut tersebut menyelimuti gedung.     

Dalam asbut, beberapa pinus tinggi dan lebat langsung lenyap. Bahkan serangga yang sembunyi di pohon pun ikut lenyap, seolah tidak ada yang bisa bertahan dalam asbut tersebut.     

Mantra tingkat lingkaran kelima, Gaston's Poison Cloud!     

Tanpa persiapan menghadapi mantra itu, seseorang bisa mati karena asbut, bahkan jika menghirup sedikit saja udaranya!     

Teleportasi Matvienko tidak bisa membuatnya pergi cukup jauh untuk menghindari asbut beracun. Ketika dia muncul di udara lagi, dia dikelilingi dengan gas kuning kehijauan.     

Sebagai seorang penyihir, Matvienko cukup waspada untuk tahu apa yang harus dia lakukan saat ini. Dia langsung menahan napas dan merapal Air Filter Bubble.     

Matvienko memutuskan melindungi dirinya dulu, baru merapal Dissipate Smoke, karena menyingkirkan seluruh asbut bisa memakan waktu cukup lama.     

Namun, dia sangat terkejut ketika melihat gelembung penyaring tersebut berubah warna karena asap kuning kehijauan itu sedikit demi sedikit.     

"Sialan!" Matvienko tak tahu berapa banyak item sihir tingkat menengah yang dimiliki Lucien. Karena dia tahu kalau Air Filter Bubble hanya bisa menghadapi racun yang disebabkan oleh mantra di bawah tingkat lingkaran keempat, dia langsung paham betapa berbahayanya asap itu.     

Saat ini, Matvienko sadar kalau kulitnya mulai bernanah!     

Dia tidak percaya pada fakta bahwa asap beracun itu bisa berefek pada tubuhnya langsung!     

'Mantra unik...?!' Otak Matvienko mulai berjalan lambat. Dengan usaha penuh, dia berhasil mendapatkan kesadarannya kembali, dan mengaktifkan mantra yang ada dalam mantel sihirnya, Gasification.     

Dia ingin mengubah dirinya menjadi gas untuk sesaat agar bisa menyingkirkan asap beracun sementara, dengan risiko tak bisa merapal mantra apapun selama beruba menjadi gas, dan dia hanya bisa terbang.     

Lucien tidak akan membiarkan itu terjadi. Dia merapal Elemental Order lagi, dan banyak lubang muncul di mantel sihir Matvienko!     

"Apa..." Itu adalah yang dipikirkan Matvienko terakhir kali sebelum dia berubah menjadi nanah.     

Karena Lucien merapal Charm Person, segalanya terjadi hanya dalam beberapa detik.     

Saat itu, sebuah tangan besar yang dibentuk dengan medan gaya tiba-tiba muncul di udara dan mencoba menangkap Matvienko, namun sudah terlambat.     

Selain itu, angin kencang menyapu seluruh asap kuning kehijauan. Kemudian, seorang pria terbang keluar dari jendela ruangan count. Dia tampak murka, karena dia sangat marah gagal menyelamatkan Matvienko.     

Lucien merasakan bahaya besar. kemarahan orang itu seperti ombak mendidih di lautan liar.     

Pria itu memiliki rambut abu-abu dan keriput yang dalam. dia adalah Semenov, pelaan Count Witte!     

'Penyihir tingkat senior?!' Lucien terkejut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.