Singgasana Magis Arcana

Pahlawan dan Wanita Cantik



Pahlawan dan Wanita Cantik

0Kelihatannya segalanya berhenti selama beberapa detik, bahkan termasuk angin dingin.     

Carleena dan pengawalnya terkejut. Mereka hanya berdiri di sana dan melihat beruang musim dingin melompat ke arah mereka. Kemudian, dengan kilatan pedang cahaya, beruang itu terjatuh keras di tanah dan menerbangkan salju kemana-mana.     

Mereka tidak bisa mempercayai apa yang mereka lihat. Bagaimana beruang dewasa bisa dibunuh begitu saja?     

Darah keluar dari garis tipis di dahi, hidung, mulut, dan tubuh beruang tersebut. Lebih spesifiknya, darah itu tidak benar-benar keluar, tapi beku menjadi es biru yang bersinar.     

Kemudian, cahaya abu-abu misterius meledak dari tubuhnya. Ketika cahaya itu menghilang, beruangnya lenyap. Sebagai gantinya, pria memakai jubah hitam sedang tergeletak di tanah. Ada luka dalam di wajahnya, tepat di tengah, dan jubahnya terbelah jadi dua.     

Pria itu masih hidup dan merintih. Jelas, jika mereka memutuskan untuk diam dan meninggalkan pria itu di sana, dia pasti akan mati dalam beberapa menit.     

Jika menghadapi serangan mendadak seperti itu, Lucien selalu sigap. Dia selalu menggunakan kekuatan penuhnya.     

'Seorang druid? Atau penyihir yang berspesialisasi di perguruan Transformasi?' pikir Lucien. Setelah melihat pria itu, Lucien juga agak terkejut. Karena cahaya abu-abu yang dia lihat, Lucien akan mengatakan bahwa pria itu adalah penyihir.     

Namun, sebelum mengetahui niat dan rencana pria tersebut, Lucien tidak akan menolongnya di depan orang-orang hanya karena dia adalah seorang penyihir.     

Setelah melihat pria itu selama beberapa detik, Carleena akhirnya sadar apa yang baru saja terjadi, dan dia berteriak nyaring, "Ada pembunuh!"     

Tumpukan salju di pohon pinus bergetar karena teriakannya, dan seluruh bangsawan muda di sekitar langsung menghampiri wanita itu.     

Disaat bersamaan, wajah Carleena berubah pucat, dan tubuhnya tiba-tiba kehilangan keseimbangan. Dia akan jatuh dari kudanya, dan dia jatuh ke arah Lucien.     

Wajah Lucien tetap tenang, dan tangan kanannya masih menggenggam pedangnya. Disaat bersamaan, Lucien mengulurkan tangan kirinya dan membantu Carleena duduk di kudanya lagi. Lucien bertanya sopan, "Anda baik-baik saja?"     

"Saya baik-baik saja. Terima kasih banyak, Tuan Peter. Tanpa Anda, saya mungkin sudah mati." Sosok Carleena seperti bunga putih kecil yang harus diperlakukan dengan sangat lembut. Setelah duduk kembali di kudanya, tangannya merangkul lembut lengan kiri Lucien, dan tubuhnya mulai bersandar di lengan Lucien, seolah dia mencari perlindungan. Lucien bisa mencium campuran aroma make up dan parfumnya.     

Hidung Lucien sedikit gatal. Dia tidak terbiasa, dan dia nyaris merapal Air Filter Bubble tanpa sadar untuk menyingkirkan aroma manis yang terlalu berlebihan tersebut.     

Kejadian itu terjadi dengan tiba-tiba, dan Lucien sudah tidak percaya dengan baroness tersebut karena Sergey. Jadi Lucien jelas tidak merasakan apapun ketika wanita cantik itu memeluk tangannya. Sehingga dia mendorong Carleena dengan sopan dan berujar, "Syukurlah Anda tidak terluka. Mungkin masih ada pembunuh lain di sekitar sini. Kita masih ada dalam bahaya. Jangan ganggu saya."     

Carleena baru akan menempelkan dadanya di lengan Lucien lagi. Tapi setelah mendengar kalimat itu, dia jadi agak kesal. Carleena berpikir dalam hati, orang macam mana yang akan berkata, 'Jangan ganggu saya,' padanya ... Apa-apaan...     

Di luar itu, dia masih bisa menjaga sikap. Setelah terdiam sejenak, dia menjawab, "Baiklah, Tuan Peter. Anda sungguh berani dan waspada."     

Saat itu, pelayan Carleena mengelilinginya untuk melindungi tuannya dari kemungkinan serangan susulan.     

Carleena bukannya benar-benar tidak berpengalaman. Perlahan, dia mulai tenang dan berujar pada orang-orangnya, "Bawa pembunuh itu! Jangan biarkan dia mati! Bawa dia kembali pada Pastor Nicolay!"     

"Sesuai perintah Anda." Beberapa pelayan melangkah maju dan mengeluarkan mantel penghalang sihir serta ramuan penyembuh.     

Barshac dan pemuda bangsawan lainnya baru saja kembali. Mereka buru-buru bertanya, "Carleena, apa kau baik-baik saja?"     

Wajah Carleena tampak agak pucat, dan itu membuat para bangsawan muda di sana semakin ingin merawatnya.     

Carleena memaksakan senyum di wajahnya dan berujar, "Saya tidak apa-apa. Tuan Peter mengalahkan si pembunuh. Ternyata dia adalah kesatria sejati dan dia menghentikan beruang hanya dengan satu gerakan."     

Sambil berkata demikian, Carleena melirik singkat ke arah Lucien, dan wajahnya merona.     

Melihatnya, Barshac sangat cemburu. Dia menatap Lucien dan mengeratkan kepalan tangannya. Tapi tak lama kemudian dia sadar apa yang baru saja dikatakan Carleena, dan dia bertanya terkejut, "Peter adalah seorang kesatria?"     

Meski orang-orang di sini punya kesempatan lebih besar untuk membangkitkan Berkah mereka, status kesatria masih menjadi impian bagi banyak pemuda bangsawan. Barshac kini berusia 24 tahun, dan cita-citanya adalah menjadi kesatria saat umur 30 tahun. Jika dia bisa menikahi Carleena dan mendapatkan hartanya, bahkan jika dia gagal menjadi kesatria, dia masih bisa membeli ramuan rahasia dari para penyelundup untuk mendapatkan kekuatan.     

Dari dalam Kongres Sihir, ramuan pembangkit Berkah ditambah dengan Blood Cleanser harganya sekitar 500 thale. Namun, bangsawan di Kerajaan Schachran, di tempat pedalaman seperti ini, bersedia membayar 10 ribu thale untuk mendapatkan ramuan itu. Hanya bangsawan sendiri yang paham sebesar apa mereka mendambakan kekuatan dan gelar.     

Makanya, penjualan ramuan adalah industri yang mendatangkan banyak keuntungan. Karena kerajaan itu bukan benar-benar musuh bagi Kongres, Kongres kadang-kadang menyelundupkan ramuan dalam jumlah terbatas ke kerajaan untuk mendapatkan uang. Selain itu, beberapa penyihir kuno di dekat East Haven juga membuat ramuan dalam jumlah sedikit untuk mendapat tambahan uang.     

Carleena mengangguk. "Benar. Tuan Peter adalah kesatria sejati. Dia kuat dan pemberani."     

Para bangsawan muda itu melihat ke arah Lucien dengan perasaan campur aduk. Beberapa merasa bingung, beberapa merasa kesal, dan beberapa merasa cemburu.     

Sambil memegang Alert, Lucien berujar, "Saya sudah berkelana di sekitar Benteng Api selama bertahun-tahun, dan saya sering berada dalam situasi berbahaya, jadi saya bisa membangkitkan kekuatan Berkah ... Kau tahu, seperti anak burung yang ditendang dari sarang untuk belajar terbang."     

Carleena merasakan atmosfer canggung di sana. Jadi dia berdeham sedikit dan berujar pada para bangsawan, "Tamu yang terhormat, karena apa yang baru saja terjadi, kami harus mengakhiri perburuan musim dingin lebih cepat daripada rencana, tapi pesta penyambutan untuk Tuan Peter tetap berjalan. Jangan khawatir, di dalam manor, kami punya banyak pengawal dan pastor!"     

Sudah terlalu terlambat bagi pada bangsawan muda untuk kembali ke Ural dari manor Carleena. Selain itu, mereka juga tidak ingin memberikan kesempatan bagi Peter untuk bisa berduaan dengan Carleena. Jadi mereka semua setuju untuk menghadiri pesta.     

...     

Tak seperti di Aalto atau Tria, musik Schachran unik dan memiliki antusiasme.     

Lantai aula yang luas itu ditutupi dengan karpet tebal, dan para pemuda bangsawan di sana sedang bersosialisasi dengan gelas wine di tangan mereka. Meja makan panjang di sudut dipenuhi dengan alkohol khas kerajaan, Gold Lega, dan juga mentega, roti putih, panekuk, ikan bakar yang lembut, caviar, domba bakar, ayam goreng, steak, borscht, sup daging, dan macam-macam makanan penutup yang penampilannya mewah.     

Carleena, sebagai pembawa acara, memandu Lucien untuk bertemu dengan para tamu.     

Dia kini mengenakan gaun malam hitam, dan sosoknya yang cantik tercetak dengan baik. Carleena memilih untuk hanya mengenakan kalung mutiara malam ini dan menunjukkan leher serta dadanya yang indah.     

"Ini adalah Tuan Ivanovzki, pebisnis terkenal kami di kerajaan. Dari Selat Storm ke provinsi di barat laut, bahkan termasuk tempat di mana terletak garis pertahanan Marinov, Anda bisa melihat bisnisnya." Carleena memperkenalkan mereka. Sambil mengenakan kacamata dengan gagang yang disepuh emas, Tuan Ivanovzki tampak cukup elegan, tapi sosoknya lumayan kekar seperti beruang musim dingin.     

Ivanovzki mencium tangan kanan Carleena dan berujar, "Nyonya, kecantikanmu lebih berharga daripada permata manapun. Saya hanya seorang pedagang biasa yang bekerja pada bangsawan."     

Kemudian Ivanovzki berjabat tangan dengan Lucien. "Senang bertemu denganmu, Tuan Peter. Saya sudah mendengar nama Anda di provinsi barat laut. Selamat telah berhasil membangkitkan Berkah Anda dengan begitu cepat. Saya yakin ketika Anda kembali pada keluarga, Anda akan mendapatkan gelar dengan cepat. Sayang sekali ayah Anda tidak bisa diajak berbagi kebahagiaan..."     

"Yah ... Dia gampang bersemangat dan selalu mabuk, jadi..." Lucien menjawab santai. Seperti kata Valentine, Peter dan ayahnya tidak akur sama sekali.     

Setelah mengobrol santai sejenak, Ivanovzki tersenyum. "Kalau bisa, saya harap kita bisa bekerja sama untuk berbisnis di masa depan. Sekarang saya harus meninggalkan Anda serta Carleena berdua untuk dansa pembukaan."     

Carleena mengangguk, dan dia berujar pada para tamu dengan suara lebih keras, "Tuan dan Nyonya, mari kita sambut Tuan Peter Joseph Vladimir dari barat laut!"     

Tepuk tangannya tidak terlalu hangat, tapi Carleena tidak peduli. Dia melihat ke arah Lucien seolah dia terpikat padanya. "Tuan Peter, sebagai pembawa acara, saya mengundang Anda untuk melakukan dansa pembukaan bersama saya."     

Lucien sedikit membungkuk padanya dan mengulurkan tangan kanan, 'Nyonya Lottnico, dengan senang hati."     

Dengan senyum manis, Carleena menyambut tangan Lucien, dan mereka mulai berdansa dalam musik. Mereka melakukan Ilia Circle Dance.     

Carleena menempelkan tubuhnya di dada Lucien, dan matanya memancarkan sorot menggoda. "Peter, kau tahu? Saat beruang itu menyerangku, aku sangat putus asa dan tidak bisa berbuat apapun. Tapi kau berdiri di depanku dan menyelamatkan nyawaku! Ketika aku melihatmu dari belakang, aku merasa sangat aman yang tak pernah kurasakan sebelumnya. Aku merasa kau satu-satunya orang yang bisa melindungiku dari angin atau hujan manapun, dan kau satu-satunya orang yang bisa membuatku bahagia serta melupakan seluruh rasa takut dan khawatirku."     

"Terima kasih, Carleena, tapi aku juga melindungi diriku sendiri," jawab Lucien.     

"Tetap saja..." Bibir Carleena mendekati wajah Lucien, dan napasnya menjadi lebih cepat dan hangat. "Saat kau menyelamatkanku dari tangan beruang, kau adalah pahlawanku—pahlawan pemberani dan bisa diandalkan! Jantungku berdegup kencang untukmu, dan aku tak pernah merasakan ini sebelumnya, bahkan ketika aku menikahi suamiku ... Dia seperti ayah bagiku dan aku tersentuh..."     

Lucien berpikir beberapa detik, kemudian dia berujar pada wanita itu dengan serius, "Carleena, kau adalah orang baik..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.