Singgasana Magis Arcana

Liberal



Liberal

0Melihat si kusir jadi emosional, Lucien nyaris meneriakkan jawaban—layani masyarakat! Untungnya, dia berhasil menghentikan dirinya tepat waktu dan berujar lembut pada si kusir, "Itu hanya kata hatiku saja. Hanya sesuatu yang harus kulakukan."     

Mungkin karena opera amat penting di Holm, cara kusir itu menunjukkan rasa terima kasihnya juga agak dramatis.     

Poc bukan seorang penyair dan juga tidak mendapatkan pendidikan dengan layak, jadi dia terus mengulang kata seperti, 'terima kasih', 'bertahan hidup', 'petani', dan 'panen'.     

Akhirnya, si kusir sadar apa pekerjaannya, dan dia buru-buru berkata, "Tuan Evans, maafkan saya ... Saya hanya terlalu bersemangat ... Silakan, silakan naik ke kereta."     

"Tidak apa. Kita tidak buru-buru," jawab Lucien. Dia melihat sekitar dengan santai dan menyadari ada beberapa orang melihat mereka karena penasaran, bertanya-tanya kenapa si kusir menunjukkan kesopanan macam itu.     

Lucien dan Arthur naik ke kereta kuda bercat lambang kerajaan berwarna ungu dan merah, diikuti dengan pengawal Arthur.     

"Dasar orang desa yang kasar!" gumam Arthur. Di matanya, apa yang Poc lakukan barusan adalah mempermalukan keluarga kerajaan. Namun dia tidak menunjukkannya langsung di wajah. Sebagai gantinya, Arthur memuji Lucien, "Kau sungguh seperti malaikat! Malaikat panen, ha! Kami beruntung tidak ada yang bisa mendekati kita di platform, kalau tidak kau bisa dimasukkan ke penjara karena si kusir tadi baru saja menggunakan kesopanan yang paling tinggi..."     

Lucien melihat ke samping seolah dia bisa melihat pemandangan lewat papan kereta, lalu tersenyum. "Berdasarkan beberapa dokumen sejarah, setelah pembentukan Saint Truth, ada kesucian kematian, matahari, bulan, kehidupan, dan panen/ berburu, lalu diikuti banyak dewa dan dewi lain. Sekarang, hanya 10 lebih sedikit negara di bagian barat laut di sebelah Pegunungan Kegelapan yang masih menyembah mereka."     

Zaman dulu, manusia sudah mulai menyembah hal-hal suci, tapi sebagian besar warisan gagal dipelihara karena lingkungan prasejarah yang keras. Apa yang tertinggal hanya beberapa lukisan. Sementara itu, ketika manusia menderita karena berada di urutan terbawah rantai makanan, beberapa orang lahir dengan kekuatan spiritual kuat akhirnya mulai mengetahui bagaimana cara merapal sihir menggunakan pola spesial dari makhluk sihir. Akhirnya, muncullah kerajaan sihir kuno.     

Beberapa tahun kemudian, di dalam 8kerajaan, tidak ada benda yang tidak berkaitan dengan kesucian bisa ditemukan. Sehingga, jika seorang penyihir ingin mempelajari kesucian, dia harus masuk ke dimensi lain.     

Saint Truth, bersama dengan kekuatan yang menyembah hal suci lain, berhasil mengalahkan kerajaan sihir kuno. Namun kemudian, Saint Truth, setelah menjadi kuat, mengubah arah peperangan dan mengakhirinya. Hanya beberapa negara di bagian jauh di barat laut berhasil bertahan. Kini ada keseimbangan yang hampir tak terlihat antara negara-negara kecil itu dan negara ras lain.     

Mendengar kalimat Lucien, Arthur tidak berani mengatakan komentar tidak sopan. Meski dia sama sekali tidak masalah bekerja dengan penyihir, dan sejujurnya, dia mulai meragukan Gereja setelah Creationism dipatahkan, apa yang diajarkan padanya sejak kecil tetap memiliki pengaruh besar.     

Lucien menyadari ekspresi Arthur. Jadi dia mengubah topik kembali pada bisnis. Mereka pun mengobrol seru.     

...     

Pestanya diadakan di villa pribadi di samping Sungai Verosa di Rentato. Villa itu menghadap sungai yang tampak seperti garis cahaya berwarna emas, dan di belakang ada taman luas dengan bunga-bunga bermekaran. Pemandangannya luar biasa.     

Di dalam villa, Lucien melihat Pangeran Patrick, paman Natasha, lagi. Dia tampak semakin menua dan kurus dibanding setahun lalu. Lucien jadi tak menganggap kalau pangeran itu berumur paruh baya.     

"Selamat datang kembali, Evans. Kupikir akan lebih lama lagi." Sambil memegang segelas wine, Patrick berdiri di depan beberapa pengawal yang melindunginya dari angin dingin di teras. "Aku selalu ingin melakukan perjalanan mengelilingi benua, tapi kondisi kesehatanku tidak mendukung. Omong-omong, bagaimana kabar keponakanku? Dia pasti lebih tinggi sekarang."     

Lucien nyengir. "Yang Mulia, Natasha baik-baik saja. Dia mulai bisa menyingkirkan kenangan buruknya."     

Obrolan itu hangat dan santai, kebanyakan membicarakan Natasha, Aalto, dan perjalanan Lucien. Patrick menepuk bahu Lucien dan berkata, "Evans, aku akan mengenalkan beberapa temanku padamu sebelum makan malam."     

Karena tidak terlalu sering batuk, kelihatannya Patrick sedang ada dalam suasana hati yang baik.     

Sambil mengajak Lucien melewati aula, sang pangeran mengangguk singkat pada beberapa bangsawan dan memasuki ruangan terpisah. Lantas tiga bangsawan dan seorang pria paruh baya memakai mantel sihir hitam panjang mengikuti masuk.     

"Ini adalah Count Hackson, Kanselir Bendahara Kerajaan," kata Patrick memperkenalkan.     

Count Hackson, pria tua yang memakai wig putih dan punya sepasang mata biru tajam.     

"Ini adalah Russell, Duke Wolfburg, dan ini James, Duke Paphos. Mereka berdua anggota yang berpengaruh di Parlemen."     

Wolfburg County dan Paphos County sama-sama merupakan county yang makmur di Kerajaan Holm. Sementara dua duke itu, salah satunya tampak memikat dan elegan dengan rambut pirangnya, lalu satunya lagi gundul dan agak intimidatif. Lucien tahu mereka berdua adalah sesepuh, tapi mereka berhasil mendapatkan penampilan paruh baya karena mereka adalah kesatria cahaya.     

Pada akhirnya, Patrick mengenalkan penyihir berambut merah dan bermata hitam pada Lucien sambil tersenyum. "Ini adalah Viscount Harrison dari Holm Royal Magic Academy. Dia juga anggota Family of Sorcerer dan parlemen bangsawan. Aku yakin kau pernah mendengar namanya. Harrison adalah illusionist dan ahli alkimia yang sangat terkenal."     

Lucien mengangguk singkat. Viscount Harrison cukup terkenal bukan hanya pencapaiannya di dunia sihir, tapi juga karena fakta bahwa sebagai penyihir, dia tetap berhasil mewarisi gelar. Berdasarkan aturan antara Gereja dan bangsawan, ketika ada pewaris lain, penyihir tidak diperbolehkan mendapatkan gelar. Jarang sekali penyihir bisa menjadi pewaris karena seorang bangsawan selalu punya banyak kerabat dekat atau jauh. Situasi terbaik untuk para penyihir itu kemudian menjadi anggota parlemen. Namun, masih ada yang beruntung, contohnya, Viscount Harrison.     

Apa yang membuat orang-orang sangat iri padanya adalah Harrison hanyalah seorang penyihir tingkat lingkaran kelima saat dia mewarisi gelar. Kemudian, karena kekayaan keluarga, Harrison menjadi penyihir tingkat senior hanya dalam 15 tahun.     

Tapi bukan itu yang Lucien dengar tentangnya. Lucien mengetahui namanya karena Harrison menolak bergabung dengan Will of Elements. Sebagai gantinya, Harrison memilih menjadi pemimpin penyihir di Family of Sorcerer, yang mana merupakan hal luar biasa bagi kebanyakan penyihir di Holm Royal Magic Academy. Kelihatannya Harrison lebih terpikat dengan Ilusi daripada Alkimia.     

Sang pangeran batuk sejenak dan tersenyum. "Aku yakin kalian semua tau siapa pemuda ini. mari kita sambut pemenang penghargaan Holm Crown termuda, penyihir berbakat, Tuan Lucien Evans."     

James, si duke gundul memasang senyum hangat yang lebar, sementara tiga bangsawan lain menjaga sikap dan hanya mengangguk singkat.     

"Arthur sangat beruntung," ujar James langsung. "Dia sangat beruntung menjadi rekanmu. Jinkela sekarang setara dengan emas. Aku penasaran apa yang kau kerjakan akhir-akhir ini. Aku tertarik bekerja sama denganmu."     

"Maaf. Saya baru saja kembali ke Allyn. Saat ini saya belum mengerjakan hal baru." Lucien tidak akan memberitahu terlalu banyak hal pada orang yang baru pertama kali dia temui.     

James tidak mempermasalahkan sikap Lucien. dia tersenyum dan berkata, "Coba kita lihat apakah ada kesempatan di masa depan. Omong-omong, aku sedang bekerja sama dengan Harrison mengerjakan produk baru. apa kau tertarik?"     

"Apa itu?" tanya Count Hackson cepat-cepat, seolah rakus, sebelum Lucien menjawab.     

"Ini berdasarkan Electromagnetic Message milik Lord of Storm. Mantra itu membuat orang-orang bisa saling bicara saat berjauhan. Meski ada suara bising dan gampang terganggu, cukup untuk digunakan sehari-hari! Lebih murah daripada menggunakan lingkaran teleportasi! Coba pikirkan ... saat kau berburu di hutan, kau bisa memberitahu pada temanmu di kota apa yang kau temukan kapanpun! Kau bisa menghemat banyak waktu untuk berkomunikasi!" ujar Harrison sambil memegang segelas wine.     

Tak seperti kebanyakan illusionist, saat membicarakan uang dan barang, wajah Harrison bersinar karena semangat.     

"Tapi tetap saja itu merupakan item sihir level lima. Tidak banyak orang yang bisa membelinya." Count Russell menggeleng singkat. Dia tidak terlalu optimis dengan masa depan produk itu.     

Di Holm, karena harga yang tinggi, kebanyakan bangsawan hanya bisa memilih membeli item sihir yang benar-benar mereka butuhkan.     

"Kami mencoba menyederhanakannya, katakanlah, menggunakan gelombang listrik yang disimpan untuk mengganti lingkaran sihir permanen. Ada banyak menara sihir listrik yang dibangun oleh Kongres menggunakan energi arus sungai, jadi kurasa ini bisa dilakukan. Kalau bekerja, kita bisa menghindari menggunakan bagian dari hak eksklusif Fernando pada mantra untuk menurunkan biayanya lebih banyak. tapi, ya, harganya masih jadi masalah. Biar bagaimanapun, item sihir tetap butuh menggunakan mantra tingkat lingkaran kelima." Harrison kelihatan agak kepikiran, dan dia tidak pandai dalam mantra elektromagnetik.     

Dia berbalik pada Lucien. "Jadi, kawan mudaku. Apa ada ide?"     

"Sejauh ini ... belum..." ujar Lucien jujur. Dia pernah mencoba menyederhanakan mantra itu juga. Tapi kekuatan mantra tingkat lingkaran kelima itu tidak bisa digantikan.     

Jawaban Lucien ada dalam perkiraan beberapa bangsawan. Biar bagaimanapun, solusinya setara dengan uang yang banyak!     

Pembicaraan selanjutnya pun agak membosankan bagi Lucien. para bangsawan kadang-kadang sibuk mengkritik sekretaris yang lamban, kadang-kadang mengomentari si pembicara karena terlalu konservatif. Mereka mengira kalau mungkin karena si pembicara akan mati tak lama lagi, dan dia harus mengikuti Gereja dengan amat taat agar bisa naik ke Mountain Paradise.     

"Bosan, 'kan?" Harrison berjalan di sebelah Lucien. "Tapi kadang tidak buruk mendapatkan informasi seperti ini. Paling tidak kita bisa tahu dengan siapa kita bekerja dan siapa yang harus kita waspadai. Orang-orang itu semuanya liberal."     

Lucien menyesap minumannya, Sky Blue, lalu tersenyum. "Saya akan mengistirahatkan otak setelah pembicaraan ini."     

"Bagus. Pemuda yang menjanjikan," kata Harrison. "Nanti, akan kukenalkan lebih banyak penyihir tingkat senior padamu. Ini baik untuk masa depanmu."     

"Terima kasih banyak, Tuan." Lucien tersenyum santai.     

Mereka kemudian mulai membicarakan sihir. Harrison menyebutkan naskah Isabella. Karena beberapa arcanis yang mengulas naskah itu telah membocorkan informasi, banyak penyihir sudah mendengar tentang naskah tersebut sebelum jurnal bulan ini diterbitkan.     

"Naskahnya dangkal! Dia hanya melihat hal dari luarnya!" kata Harrison agak marah. "Dia lupa kenapa substansi alkimia di tubuh manusia disekresikan. Pikiran dan jiwa harus menjadi fondasi yang solid terhadap mantra ilusi. Pikiran manusia selalu berubah, makanya arcana tidak bisa mengendalikan pikiran manusia. Hanya ilusi yang bisa!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.