Singgasana Magis Arcana

Keheranan



Keheranan

0"Arcanis ... level enam!" Relph sangat terkejut. Di matanya, Beaulac mendadak jadi sangat aneh. Tidak ... dia harus bilang kalau pemuda yang berdiri di depannya adalah orang asing. Tidak mungkin Beaulac yang asli bisa menjadi penyihir tingkat senior karena dia tidak pernah meninggalkan Antiffler sebelum ini.     

Itu pasti penyihir tingkat senior atau archmage yang sudah berubah menjadi Beaulac dan menggunakan cara spesial untuk bersembunyi dari pemeriksaan kekuatan darah yang dilakukan oleh Nuremburk. Untuk tujuannya sendiri, penyihir itu pasti kemari untuk mengejar rahasia milik Sun King.     

Mendadak, sebuah ingatan melintas di benaknya. Dia ingat apresiasi tulus dari Beaulac saat dia memamerkan keberadaan ruangan rahasia lain dan mengatakan Beaulac bagaimana caranya membuka ruangan itu.     

"... Yah, terima kasih sudah memberitahuku."     

Itulah yang dikatakan Beaulac—tidak, si arcanis.     

Relph tidak percaya bisa sebodoh apa dirinya. Meski dia ingin berteriak kencang untuk memperingatkan tuang putri, Deniz, dan Arthen kalau itu bukan Beaulac asli, dia sangat tahu betapa kuatnya arcanis tingkat senior. Dalam sedetik, arcanis bisa membunuhnya dengan mudah menggunakan satu lirikan. Bahkan jika semua bangsawan yang hadir memutuskan untuk bersatu, arcanis tersebut masih bisa membunuh mereka satu per satu dalam setengah menit.     

Satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah diam dan menunggu sampai Tuan Metatron muncul tepat waktu seperti yang dijanjikan.     

Relph tidak tahu bagaimana arcanis tingkat senior berhasil masuk. Dia seperti singa berbulu domba!     

Dia mau tidak mau gemetaran karena takut dan tidak bisa memfokuskan kekuatan spiritualnya sama sekali. Tapi dia tahu bahwa dia tidak perlu berkonsentrasi karena dia tidak punya kesempatan merapal ketika berdiri di samping arcanis tingkat senior. Meski dia sudah sangat dekat dalam mendapatkan rahasia Sun King dan dia memimpikan menjadi penyihir tingkat lingkaran enam, Relph hanya melihat ke depan menggunakan kekuatannya untuk mendapatkan kejayaan serta status tinggi.     

Seorang arcanis level enam kemungkinan besar adalah penyihir tingkat lingkaran delapan atau bahkan archmage tingkat lingkaran sembilan! Relph telah memutuskan untuk tidak melawan.     

"Cerdas." Lucien tersenyum dan melirik Relph, yang wajahnya sudah benar-benar pucat.     

Relph mengangguk seperti golem karena dia tidak bisa berpikir. Ketika menatap mata biru Beaulac palsu, Relph semakin tenggelam dalam mata itu....     

Dengan sangat mudah, Lucien berhasil mengendalikan pikiran Relph, membuatnya sangat panik.     

Mantra ilusi tingkat lingkaran lima, Dominate Person!     

Saat mengetahui bahwa pengalamannya di Kastel Bertren adalah ujian dari gurunya, Lord of Storm, Lucien juga tahu bahwa naga kristal Alferris lah yang bermain sebagai iblis bernama Hatred. Dari Lord of Storm dan Alferris, Lucien belajar banyak detail tentang tujuh iblis misterius dari neraka dan sadar bahwa Fabel Pain bukan sekadar lelucon.     

Berdasarkan spekulasi Fernando dan Alferris, saat emosi negatif tertentu menumpuk, proyeksi iblis yang bersangkutan akan muncul, dan proses itu tidak butuh bantuan ritual spesial apapun. Ritual yang yang diyakini orang-orang itu adalah untuk meningkatkan kekuatan proyeksi agar mereka bisa berkembang, sehingga ritual itu sebenarnya bukan ritual sihir, tapi hanya sesuatu yang semakin meyakinkan orang-orang akan adanya kekuatan jahat.     

Dengan kata lain, langkah-langkah ritual itu tidak penting, dan yang penting adalah ritual itu sendiri. Tanpa ritual, proyeksi iblis tidak bisa mendapatkan kekuatannya. Sementara itu, apa yang lebih penting daripada ritual adalah berkumpulnya emosi negatif. Kalau tidak, tidak mungkin iblis bisa memasukkan proyeksinya ke dalam pikiran seseorang.     

Saat Lucien menipu Beaulac agar melakukan ritual yang memang dikarang-karang, Lucien secara acak menjadikan langkah-langkah ritual itu sebagai lelucon, karena dia cukup yakin bahwa, tanpa fondasi emosional yang dibentuk oleh buku spesial seperti Fabel Pain, baik Beaulac atau Frederick bisa berhasil memanggil proyeksi Greed.     

Tapi, apa yang terjadi sekarang benar-benar di luar dugaan Lucien. Frederick berhasil memanggil Greed menggunakan ritual sihir yang dibuat-buat oleh Lucien dan telah mendapatkan kekuatan setara kesatria cahaya!     

Meski kekuatannya belum terbentuk secara penuh, Frederick tak bisa dihentikan. Tatapan mengerikan dan menyeramkan di wajahnya yang jelek membuat Lucien yakin bahwa semua itu adalah mahakarya yang dilakukan oleh iblis bernama Greed!     

Lucien tidak tahu bagaimana Frederick mengumpulkan perasaan yang kuat akan ketamakan hanya dalam satu bulan. Apakah karena dia melihat Beaulac memanggil iblis? Atau karena istana bawah tanah yang mencekam ini?     

Namun, tak peduli apa itu, Lucien harus bergegas, bahkan jika dia harus menggunakan sihir! Semakin waktu berlalu, akan semakin banyak orang yang terbunuh, dan kekuatan Frederick sebagai kesatria cahaya akan benar-benar utuh!     

Dari beberapa ronde pertarungan antara Frederick dan Beyer, Lucien memperhitungkan bahwa dia masih punya tiga sampai empat menit untuk bertindak. Dia pertama-tama harus menyalakan lingkaran sihir untuk jaga-jaga jika ada hal tak terduga yang terjadi. Biar bagaimanapun, itu adalah tujuan utama Lucien turun kemari.     

Sambil menjaga Relph agar tetap dalam kendali, dengan menggunakan Secondary Telepathic Bond, Lucien memastikan bahwa baik Relph atau Metatron mengetahui keberadaan jalan tembus rahasia lain serta bagian dalam istana, kemudian dia diam-diam memeriksa ruangan bagai rumah jagal itu dan memastikan tidak ada yang masuk ke sana.     

Lalu, ketika Sophia sibuk merapal mantra untuk membantu Beyer mengalahkan Frederick, Lucien merapal Persistent Image dan Gaseous Form, kemudian menyelinap masuk ke dalam ruangan di mana mereka menemukan Frederick.     

Dibandingkan dengan kekuatan Frederick, apa yang sangat membuat Lucien kepikiran adalah fakta bahwa Metatron juga ada di sana. Tapi selama dia tidak ada di ruang rahasia, segalanya akan jadi lebih mudah!     

Begitu Lucien melangkah masuk ke dalam ruang rahasia, dia diserang oleh aroma menyengat dan menjijikkan dari darah dan daging, tapi dia sama sekali tidak terpengaruh. Dia berjalan menuju lukisan Duke Gorse pertama dan mulai merapal mantra yang panjang dan aneh dengan bantuan gerakan tangan yang rumit.     

Suara tabrakan besi itu sangat kencang, dan tidak ada yang ingin dekat-dekat dengan ruangan tersebut karena aroma darah yang menyengat. Sehingga, tidak ada yang mendengar suara perapalan mantra yang pelan di dalam ruangan.     

Akhirnya, Lucien selesai merapal mantra panjang yang diberikan oleh Rhine. Dalam bentuk gas, tubuhnya melayang di udara dan entah bagaimana berhasil masuk ke dalam lukisan!     

Di dalam lukisan, ada jalan tembus yang tidak terlalu panjang. Tanpa adanya pelindung, Lucien berhasil masuk ke dalam lapisan terdalam dari istana tersebut, yang mana sangat mirip dengan aula di atas tanah!     

Di tengah aula, ada altar matahari, yang juga terdapat patung Sun King, Thanos.     

Patung itu adalah patung pria paruh baya yang mendongak, seolah tidak ada yang layak mendapatkan perhatiannya kecuali langit berbintang yang misterius dan tak berujung.     

Wajah Thanos khas dan ekspresinya serius. Patungnya mengenakan mahkota sihir yang bertahtakan batu sihir mulia serta jubah sihir hitam dengan pola merah yang rumit.     

Patungnya dibentuk bagus, yang menunjukkan sikap Sun King saat dia masih hidup. Sementara itu, tangan kanan patungnya terulur, seolah sedang memegang sesuatu yang tak kasatmata.     

Lucien bisa mengembalikan bros gorse itu kembali pada patung, dan dia bisa memulai ritual sihir tingkat menengah. Tapi sekarang dia mengernyit dan berdiri di tempat.     

Kenapa ... Kenapa dia tidak bisa merasakan keberadaan Dunia Arwah?     

Berdasarkan pengalaman Lucien di makam Finks, dia yakin bahwa tiga tempat yang diberitahu Rhine harusnya punya hubungan dekat dengan Dunia Arwah, tapi...     

Setelah berpikir selama beberapa detik, Lucien mengeluarkan Sun's Corona dan memakainya.     

Dalam sekejap, pandangannya menjadi kabur dan patungnya berubah.     

Di atas tangan kanan yang terulur, ada bola putih yang separuh transparan. Namun ada warna lain yang bersembunyi di baliknya, yang tidak bisa Lucien lihat dengan mata telanjang. Bola cahaya itu melalui beberapa perubahan, bagaikan jantung yang berdetak.     

Bola cahayanya terasa sangat familiar bagi Lucien, bagaikan bola berwarna seperti karat yang dilihatnya di makam Finks. Meski bolanya ada di depannya, dia merasa bahwa bola cahaya itu tidak ada di dunia ini.     

Di dalam bola cahaya, ada retakan hitam kecil yang terpelintir dan menjijikkan.     

Lucien merasakan aroma kematian samar dari retakan itu.     

Celah Dunia Arwah diselimuti dalam bola cahaya! Tak heran Lucien tidak bisa merasakan keberadaannya!     

Lucien masih punya beberapa menit, jadi dia mau tidak mau merasa penasaran dan bertanya-tanya apa yang ada di dalam bola cahaya.     

Setelah menenangkan diri, dia merapal serangkaian mantra deteksi, tapi semuanya langsung masuk ke dalam bola cahaya.     

Setelah berpikir hati-hati, Lucien merapal beberapa lapisan mantra pertahanan pada dirinya sendiri. Kemudian, dengan tekad besar, dia mengulurkan tangannya.     

Jarinya menyentuh pelan permukaan bola cahaya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.