Singgasana Magis Arcana

Penemuan



Penemuan

0Pagi setelah hujan terasa menyegarkan. Mataharinya belum tinggi, namun hangat.     

Kuda Dragon Scale yang dipilih menguarkan sinar abu-abu keperakan, mengantarkan para kesatria menuju Istana Nekso, kakinya berderap elegan seolah menari.     

Di belakang mereka, Natasha menerima persembahan penobatannya dengan mahkota emas dan Sword of Truth, diikuti dengan 9 duke dan bangsawan tingkat rendah lain.     

Setelah mereka mencapai Istana Nekso, para bangsawan berpencar dan pergi ke aula di mana Parlemen Bangsawan terletak, menunggu ratu memulai pertemuan pertama mereka.     

Natasha kembali ke kediaman ratu dengan tenang, menyalakan lingkaran suci, menghalangi bagian tengah Istana Nekso. Kemudian dia melepas armor dan menggantinya dengan gaun persidangan hitam sambil dibantu Camil dan dua pelayan wanita.     

Setelah mengisyaratkan para pelayan untuk pergi, Natasha akhirnya menampakkan ekspresi sedikit lelah. "Tekanannya besar sekali. Aku tidak tahu siapa musuh, siapa teman, dan siapa pendukung yang bisa kuperjuangkan. Tempat ini terlalu aneh dan membuat depresi dibandingkan Orvarit. Aku bahkan tidak berani bicara saat lingkaran suci tidak dinyalakan. Kritonia, Heart of Time, adalah orang yang bertanggung jawab atas keamanan Istana Nekso dan seluruh Rentato."     

Jelas dia tidak percaya pada Kritonia.     

"Sebenarnya kau tidak perlu datang untuk mewarisi takhta. Holm lebih rumit dibandingkan Orvarit. Sebagai orang luar yang kekurangan dukungan solid, kau bisa terlibat dalam kerusuhan dan niat buruk dengan mudah." Camil bicara panjang lebar, meski dia biasanya bersikap dingin. "Entah kau condong pada Kongres Sihir atau Gereja, atau mencoba menyeimbangkan keduanya, semua akan sangat merepotkan."     

Natasha membalas sambil tersenyum kecut, "Aku tahu. Bahkan jika aku bekerja sama dengan Gereja untuk menyerang Kongres Sihir, mengabaikan nenek Hathaway dan keluarga kerajaan Holm,tetap tidak cukup menahan kekuatan Kongres. Mereka berkembang terlalu cepat. Demi menahan mereka, kita butuh Holm dan bantuan dari Brianne, Colette, dan Calais. Selain itu, akan menaikkan keberatan dan bahkan pemberontakan para liberal, lalu jadi perpecahan kerajaan, membuat Holm jadi kacau.     

"Kalau aku condong pada keseimbangan, Gereja pasti mendesakku dan aku akan mempertimbangkan bahwa keluarga Violet dan ayahku adalah tempat di mana Gereja paling kuat."     

"Kenapa kau membuat keputusan tidak bijak meski sudah tahu dengan jelas?" Camil menyalahkannya.     

Natasha menggeleng dan berujar asal, "Apa alasan yang kumiliki? Kalau aku mengatakan tidak mau membantu Gereja, akan jadi pengkhianatan iman yang akan dihukum oleh Kota Suci, lalu keluarga Violet akan dilemahkan secara terbuka dan sembunyi-sembunyi. Sehingga, saat aku mendengar beritanya, kupikir aku akan pergi ke Holm suatu hari nanti, tapi tidak sekarang. Tapi ayahku meminta aku pergi dan memberitahu penyesalan ibuku.     

"Karena aku tak bisa menemukan alasan dan darah Hoffenberg mengalir di tubuhku, lebih baik aku mengemban tanggung jawab Holm. Aku tidak ingin melihat perang sipil di Holm yang mengubah kota kelahiran ibuku menjadi neraka. Itulah mengapa aku di sini.     

"Selain itu, aku adalah penganut taat, pemimpin keluarga Hoffenberg dan Violet Countess. Gereja harus menghormati kehendakku sampai satu titik, seperti sebelumnya."     

"Natasha, itu kan sebelum ini. Kalau situasi di Holm masuk ke saat-saat kritis, Gereja tidak akan mempertimbangkan pendapatmu tapi hanya menyuruhmu berkorban demi Tuhan." Camil merasa rencana Natasha terlalu idealis.     

Natasha tersenyum dan berujar tegas, "Kalau memang benar-benar melawan kehendakku, aku lebih baik mengorbankan diriku sendiri. Gereja tidak bisa ikut campur dalam kekuatan takhta secara asal. Itu adalah kesepakatan antara dua pihak di depan Tuhan ratusan tahun lalu. Kalau Gereja melanggarnya, mereka akan menjadi sesat dan menaikkan permusuhan para bangsawan."     

Camil menatap Natasha dan membantunya membersihkan kalung. "Apa rencanamu? Kau ingin Holm jadi seperti apa? Apa arah di masa depan yang akan kau ambil?"     

"Yah, aku belum tahu. Aku belum bisa memutuskan sekarang." Natasha bingung.     

Camil menatapnya serius. "Kalau begitu, lebih baik kau mencarinya. Entah kau condong pada Kongres Sihir atau Gereja, atau menjaga keseimbangan, kau harus membuat keputusan secepatnya. Itu adalah satu-satunya cara membuat persiapan awal."     

Dia merujuk pada Duchy of Orvarit.     

"Aku tahu. Prinsip administrasiku harus ditetapkan secepatnya untuk membuat hukum dan melenyapkan oposisi. Namun itu butuh pemahaman mendalam tentang situasi di Holm. Sekarang satu-satunya hal yang pasti yaitu, bahkan bangsawan paling liberal pun tak mau dilenyapkan oleh Gereja, apalagi bangsawan paling konservatif tak akan mau mengembalikan dominasi kekuatan kerajaan ratusan tahun lalu. Itu, tidak mempertimbangkan orang-orang seperti Gordon yang sangat taat pada Gereja. Jadi aku harus mencoba menjaga keseimbangan sementara ini." Natasha mengangguk.     

Kemudian dia berbalik dan melihat pada cermin. Sambil menyentuh lambang keluarga Hoffenberg, dia berujar pada dirinya sendiri, "Sebelum ini, aku harus mencari tahu tentang keimananku. Apa Tuhan yang ada di dalam hatiku? Apa hubungan antara Tuhan dan Gereja? Hanya dengan mengetahuinya, aku bisa membuat rencana masa depan, naik ke level delapan, dan menggunakan Sword of Truth. Selain itu, sulit mengatakan apa yang dipikirkan dan diinginkan Kardinal Agung Sard..."     

Dia tidak memberitahu Grand Duke maupun Camil tentang imannya yang terguncang. Selain Lucien, hanya Fernando dan Hathaway yang sedikit menebak-nebak dari proyeksi Mountain Paradise yang dipanggil Francis.     

"Baiklah, sudah waktunya pergi ke Palemen Bangsawan." Camil membuka gerbang.     

Natasha melihat cermin lagi. Saat dia melihat rasa takut dan kesedihan pada gadis berambut ungu di sana, dia mendadak memikirkan hal lain. "Setelah aku menjadi ratu Holm, aku tak bisa pergi ke menara sihir untuk mengunjungi nenek Hathaway atau mengunjungi menara sihir unik Lucien serta Institusi Atom yang sering dia ceritakan di Aalto. Setiap gerakanku akan diartikan lain oleh para bangsawan jahat. Kalau aku melakukan keduanya, akan menjadi pertanda kalau aku condong pada Kongres Sihir.     

"Mereka juga tidak bisa mengunjungiku di bawah pengawasan Kritonia ... Sementara kami dekat dalam jarak, tapi sebenarnya kami sangat jauh.     

"Kuharap algoritma enkripsi baru ini bisa melindungi komunikasi kita..."     

...     

Di aula Parlemen Bangsawan, Natasha berdiri di podium dan menerima persembahan para bangsawan lagi. Kemudian dia berujar singkat,     

"Sekarang, aku akan mengumumkan dua hal. Pertama, seluruh negara akan berkabung selama satu bulan seiring pemakaman kakek dan pamanku disiapkan. Sementara itu, pertemuan di Parlemen Bangsawan akan ditiadakan, lalu semua perintah dan kebijakan harus diajukan padaku."     

Sekarang setelah raja dan pangeran dipanggil Tuhan, masuk akal jika Natasha mengajukan permintaan demikian. Sehingga, tak satu pun dari para bangsawan yang keberatan.     

Natasha melanjutkan, "Kedua, jelas aku belum tahu banyak tentang masalah yang ada dalam kerajaan, dan berdasarkan kepercayaan diriku pada kebijakan yang dikeluarkan kakek dan pamanku, selain ada kejadian tak terduga dan tak direncanakan terjadi, aku tidak akan mengizinkan langkah apapun yang mengubah kebijakan atau menteri saat ini selama enam bulan ke depan. Tolong berikan kontribusi pada kerajaan seperti sebelumnya."     

"Apa?" Para bangsawan terkejut.     

Rex berdiri dan mengajukan keberatan, "Yang Mulia, ada banyak masalah di dalam kerajaan yang harus diselesaikan tepat waktu. Bukankah terlalu berlebihan jika tidak ada gerakan yang akan diterima?"     

"Sebelum kedatanganku, kerajaan sudah berkembang sejahtera berkat kebijakan dan usaha para menteri. Apakah semuanya tak lagi diterima hanya karena aku sudah ada di sini? Apakah mereka akan berubah dari berguna menjadi beracun hanya dalam enam bulan?" Sambil berdiri tegak, Natasha bertanya balik dengan tegas.     

Para bangsawan, yang sudah terbiasa dengan Raja Feltis tua dan Pangeran Patrick yang lemah, mendadak merasakan tekanan besar.     

"Bukan itu maksud saya. Saya hanya mengimplikasikan kalau mereka mungkin tidak mencerminkan situasi terbaru." Rex membela diri. Dia tidak ingin dianggap sebagai orang yang menjatuhkan almarhum raja.     

Count Henson sebagai Menteri Keuangan, merasa lega. Posisinya tampak aman sekarang. Sehingga, dia berdiri dan berargumen dengan Rex, "Yang Mulia menjelaskan bahwa, jika ada hal tak terduga terjadi, katakanlah, menteri tertentu terbukti terhadap suatu tindakan kriminal, maka beliau pasti akan menggantinya. Tapi sampai saat itu, membawa kebijakan dan anggota sebelumnya akan membantu kerajaan melewati masa sedih yang disebabkan oleh meninggalnya raja dan pangeran. Saya setuju dengan proposal itu."     

Para pemenang di masa lalu merasa kurang lebih menyesal karena mereka harusnya bisa mendapat keuntungan lebih banyak, tapi mereka bisa menerima karena kepentingan mereka tidak dimanjakan. Sehingga, baik para konservatif maupun liberal menerimanya. Mana mungkin orang-orang dari Parlemen Bangsawan bukan pemenang di masa lalu?     

"Satu lagi. Aku akan mewariskan tanah dan properti pada 10 kesatria yang ikut denganku dari uang kas keluarga kerajaan. Kalau tidak ada yang keberatan, pertemuan ini selesai. Mari siapkan pemakamannya." Natasha menatap pada para bangsawan.     

Bukan hak para bangsawan untuk berkomentar bagaimana uang keluarga kerajaan digunakan. Sehingga mereka berdiri dan berpamitan pada ratu.     

Setelah mereka keluar, Camil menatap Natasha dengan hati-hati. "Kerja bagus. Grand Duke terus memintaku menjagamu."     

Dia yakin Natasha sudah dilatih sebagai Violet Countess selama 10 tahun terakhir.     

Natasha tersenyum ke arah taman di depan. "Ada banyak populasi dan sumber daya di dimensi lain baru. Mereka akan menjadi fokus Gereja dan Kongres. Makanya, aku mengikuti saran seseorang dan tidak melakukan apapun dulu."     

Apa yang tidak dia katakan adalah fokus lain Kongres, yang merupakan misteri dari fisi dan fusi yang sedang dikerjakan Fernando serta Hathaway pada model sihir legendaris dari Lucien termasuk Eternal Blaze. Lucien tak bisa menjelaskan fenomena eksperimen, karena itu berdasarkan penemuan serta penelitian terhadap partikel seperti neutron. Sehingga, dia hanya menganggapnya berasal dari Alterna, mengatakan kalau dia membentuk modelnya dengan kekuatan Silver Moon serta umpan balik dari dunia. Sebagai hasilnya, dua arcanis agung kini mendedikasikan diri mereka sepenuhnya pada penelitian. Tapi tentu saja, karena ada model sihir, itu lebih mudah dilakukan daripada penjelajahan tanpa tujuan.     

...     

Di Allyn, Lucien masuk ke Institusi Atom.     

Setelah Fernando mengonfirmasi keberadaan nukleus dengan meledakkan kertas timah menggunakan partikel hidrogen, lalu Lucien menemukan neutron dengan meledakkan nitrogen menggunakan partikel serupa, kemudian membentuk sistem alkimianya sendiri, para penyihir elemen menggila, begitu pula penyihir dari perguruan lain. Semakin banyak arcanis mulai meledakkan hal-hal aneh menggunakan partikel, berharap bisa menemukan sesuatu. Sehingga, Lucien melihat beberapa lingkaran sihir serupa serta alat alkimia di Institusi Atom, seperti siklotron elektromagnetik yang dia 'ciptakan'.     

"Master, Anda sudah kembali? Kami baru akan mencarimu!" Katrina dan Layria berseru senang.     

"Ada apa?" Melihat dari ekspresi mereka, Lucien tahu kalau ada berita bagus.     

Sambil tersenyum lebar, Katrina berujar, "Master, kami menemukan fenomena aneh saat menjalankan eksperimen temperatur rendah. Saat metal diturunkan sampai ke suhu tertentu, kekebalan terhadap listrik akan lenyap!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.