Singgasana Magis Arcana

Kedatangan yang Megah



Kedatangan yang Megah

0"Tak ada respon?"     

"Memang ada yang aneh!"     

Terlepas dari perasaan terkejut, Lucien mau tak mau merasa sudah menduga hal ini akan terjadi. Rasanya seperti hal yang sudah ditunggu-tunggu akhirnya terjadi, atau sosok lainnya yang ada di tingkat lebih tinggi akhirnya jatuh.     

Lucien tak mencoba memanggil lagi dan tidak membuang waktu, jadi dia langsung memerintahkan Angel of Lightning and Thunder yang sedang bersembunyi di tempat perlindungan bom lainnya untuk menyerang.     

Saat dia berujar 'untuk jaga-jaga kalau ada insiden', maksudnya kecelakaan jika Ell tidak berjalan sesuai keinginannya!     

Orb of Destruction yang seolah bisa menciptakan ruang kosong terbentuk. Dua titik merah kecil seperti jarum di tengkorak putih Congus menatap Lucien dan mengunci targetnya, membuat Lucien merasakan hawa dingin mulai naik dari dasar hatinya.     

Mendadak, bayangan lain melesat keluar dari telinga kiri Congus. Bayangan tersebut memiliki enam sayap di punggung dan dikelilingi dengan petir serta lingkaran cahaya suci. Karena menarik atmosfer suci yang tersisa di domain itu, sosok tersebut tampak bagaikan pemilik domain.     

Sebagai Seraph palsu, peringkatnya ada di posisi dua dalam doman tersebut, dan bisa mengeluarkan bagian dari kekuatan Ell!     

Tak ada ekspresi yang tampak di tengkorak putih Congus. Orb of Destruction berkedip dan tiba di samping Lucien, lalu Congus mulai merapal tanpa diketahui orang lain.     

"Spirit Confinement."     

Dia sudah waspada jika pemilik domain surgawi, yang levelnya mendekati level sembilan, akan menyergapnya dengan Congus Ring, yang mana memiliki beberapa sihir legendaris di dalamnya!     

"Spirit..." Suara aneh yang nyaris terdengar bersamaan dengan mantra Congus bergema mengikutinya, kemudian gelombang sihir dahsyat muncul.     

Karena tak punya waktu untuk memeriksa 'pemilik domain surgawi' yang sudah menjadi patung, Congus syok saat melihat Lucien memiliki cincin aneh berwarna hitam di tangan kanannya, dan cincin tersebut tampak familiar.     

"Dia baru naik ke tingkat senior. Bagaimana mungkin dunia kognitifnya sudah terbentuk? Bagaimana mungkin?"     

Untuk sesaat, Congus merasa jiwa dan dunia kognitifnya runtuh. Hal itu benar-benar tak masuk di akalnya!     

"... Confinement!" Seiring mantra anehnya selesai dirapal, kekuatan spiritual Lucien masuk ke dalam Congus Ring bagaikan aliran sungai yang baru saja menjebol bendungan. Di sisi lain, begitu Orb of Destruction mengenai target, pemicunya diaktifkan, lalu membuatnya berteleportasi ke sisi lain medan perang. Dia sudah jauh dari kekangan, dan melihat reruntuhan berubah menjadi warna hitam yang memusnahkan segalanya.     

Arwah tembus pandang muncul di sekitar Congus, mencoba memanjat tubuhnya. Dalam sekejap, dua titik cahaya merah di wajah Congus membeku. Sebagai hasilnya, area yang terkena efek Time Stop runtuh, dan Natasha kembali normal. Berikutnya, dia tak mau repot-repot melihat ke arah Congus, namun hanya menebas sudut tertentu di dalam reruntuhan.     

Entah dari mana, gelombang sihir samar menyebar dari tengkorak putih yang dikelilingi oleh arwah. Congus lenyap dan berkilat di sudut tak jauh dari sana. Dia membebaskan diri dari arwah tembus pandang yang belum masuk ke dalam tubuhnya, namun dahinya langsung disapa oleh Pale Justice!     

Itu adalah rencana dan estimasi yang dibuat Lucien berdasarkan efek mantra Brief Blink. Saat tempat lain diisi dengan hawa suci dari domain, ada 80% kesempatan kalau spectre akan memilih sudut ini untuk bersembunyi!     

Congus, yang terkena efek singkat Spirit Confinement, tidak bisa berpikir dan hanya bisa mengandalkan insting.     

Warna yang lembut keluar dari longsword dengan dikelilingi oleh dua celah tembus pandang namun mengerikan. Jubah hitam Congus langsung terbelah, lalu tengkoraknya juga jatuh. Tengkorak emasnya pecah menjadi tiga bagian bersamaan dengan lolongan yang memekakkan telinga.     

Namun, tak lama setelahnya tengkorak tersebut berputar dan diselimuti oleh hawa distorsi ruang dan waktu.     

Saat segalanya tenang, Congus sudah lenyap, sementara Natasha terhempas oleh lolongan barusan.     

Meski sudah ditahan oleh Pale Justice, dia tetap terhempas oleh gelombang suara mengerikan itu. Natasha terhempas keras, bibirnya mengeluarkan darah. Tampaknya dia terluka parah.     

"Chaos Teleportation ... Dia belum mati. Tingkat legendaris sangat sulit dibunuh." Kekuatan spiritual Lucien nyaris habis, dan dia hampir tak bisa mengangkat kedua tangannya. "Cepat pergi dari sini. Kemampuan yang dimiliki Congus membahayakan."     

Tubuh utama Demigod-lich adalah tengkorak emas. Tengkorak tersebut tugasnya sebagian besar untuk menstabilkan bagian sihir. Bukan masalah besar jika tengkoraknya lenyap. Sehingga Congus paling tidak masih punya 95% dari kekuatannya. Setelah dia kembali, dia pasti menyalurkan kemurkaannya lewat sihir tingkat legendaris. Di sisi lain, Lucien sudah kehabisan kekuatan spiritual, dan Natasha juga terluka parah. Jika mereka tidak memanfaatkan kesempatan untuk kabur, mereka tidak mungkin bisa selamat dan pasti dihancurkan oleh musuh.     

Natasha tidak mengatakan apapun namun menghampiri Lucien dengan terhuyung-huyung, membantunya berdiri. Mereka siap meninggalkan Lembah Kematian. Kini, interval hilang kendali dari sosok misterius semakin panjang. Selama mereka berlari sejauh satu kilometer sebelum Congus kembali, Congus tidak akan bisa melacak mereka berdua semudah sebelumnya. Kesempatan Lucien dan Natasha untuk bertahan hidup tidak terlalu tipis!     

"Meski aku terluka parah, aku masih bisa menjaga kecepatan. Selama titik pendaratan Congus tidak terlalu dekat, kita akan aman." Natasha menenangkan Lucien dengan nada senang sembari mengamati sekitar. Lucien tak perlu mengingatkannya kalau ada yang aneh dengan Ell setelah melihat Angel of Lightning and Thunder yang berdiri kaku.     

Natasha pun menyimpulkan setelah segalanya yang ada di sekitar berubah. Bangunan runtuh sudah berdiri lagi, dan kota yang dihias dengan batu agate serta giok tampak seutuh kemarin. Nyanyian merdu dan lingkaran cahaya yang besar muncul lagi, menghias tempat tersebut seolah itu adalah Mountain Paradise yang sesungguhnya, meski jiwa murni dan para malaikat tak terlihat lagi.     

Ell melesat keluar dari tempat perlindungan bom. Sambil mengenakan mahkota dari dedaunan dan jubah putih, dia tersenyum pada Lucien dan Natasha yang sudah mengacungkan longsword. "Salah satu dari kalian kehabisan kekuatan spiritual, dan satu lagi terluka parah. Meski kau punya cincin legendaris dan longsword yang setara dengan item legendaris, kau tetap tidak bisa melawan."     

Ell mengeluarkan hawa yang tak bisa diprediksi dan mengintimidasi. Namun Natasha menolak menunggu kematiannya. Sambil menggertakkan gigi, dia baru akan menggunakan pedangnya untuk menyerang.     

Tepat saat itu, Lucien diam-diam menepuk lengannya dan berujar lewat sambungan telepati, "Tunggu. Masih ada kesempatan. Nanti kau lari mundur secepat yang kau bisa. Jangan melihat belakang."     

"Kau mau mati bersama musuh?" Suara Natasha gemetar.     

Lucien tersenyum. "Masih ada kemungkinan aku selamat. Selama beberapa hari ini, serpihan sosok misterius Dunia Arwah sudah sangat melemah. Bahkan jika Alterna melepaskannya dan menyerang musuh, kemungkinan tubuhku akan hancur, tapi aku bisa menyembunyikan jiwaku di jubah sihir Immortal Throne. Item itu tidak akan bisa rusak dengan mudah. Aku harus mengandalkan bantuanmu saat itu. Bukan masalah besar bagi penyihir untuk berganti tubuh."     

"Tapi..." Natasha ingin mengatakan sesuatu, karena itu hanya deduksi Lucien sendiri. Jika kekuatan yang tersisa dalam serpihan di luar dugaan, item dan jiwanya juga akan hancur bersamaan.     

"Tidak perlu mengatakan apapun. Solusi ini punya kemungkinan lebih baik daripada kau melawannya. Bukankah jelas pilihan mana yang harus kau ambil?" Lucien mengkritik keraguan Natasha. "Di hatiku, kau selalu menjadi seorang kesatria bertekad kuat yang membuat keputusan setelah menyingkirkan faktor emosional. Jangan mengecewakanku."     

Melihat ekspresi keras yang tak biasa di wajah Lucien, Natasha menggigit bibirnya dan mengangguk keras. Mata ungu keperakannya ditutupi kabut. Kemudian dia sedikit mundur dan berdiri di sebelah tangan kanan Lucien.     

Pembicaraan itu dilakukan melewati sambungan telepati dan tidak memakan waktu lama. Saat itu, Ell melayang tak jauh dari mereka, lalu berujar sambil menatap tangan kiri Lucien, "Setelah aku membunuhmu, aku akan punya banyak waktu untuk kembali ke Dunia Arwah sebelum Demigod-lich datang."     

Dunia Arwah? Baik Lucien dan Natasha menatapnya keheranan.     

Ell menikmati keheranan mereka dan tertawa terbahak-bahak. "Kau masih belum menyadari siapa aku sebenarnya?"     

Warna hitam, putih, dan abu-abu pekat muncul di kedua matanya.     

"Sosok misterius Dunia Arwah? Kau..." Lucien awalnya kaget, lalu menatap tangan kirinya. Tak heran rasanya sangat lemah. Mungkinkah bagian besarnya diam-diam masuk ke tubuh Ell?     

Ell tersenyum. "Kesalahan terbesar Alterna adalah dia tak melihat kalau bagian dari kesadaran utamaku sudah bangkit lebih dulu. Dia tertahan oleh kekuatan yang kujatuhkan. Sampai kekuatan itu diserap sepenuhnya, dia akan dilahap jika dia terdistraksi dan menyerang orang lain. Selama itu, tubuhku saat ini tidak terlalu buruk. Kekuatan iman sangat besar, membuatku bisa kembali ke tingkat lingkaran sembilan dengan cepat. Sementara aku tak bisa menghadapi Demigod-lich, apa aku juga tidak bisa menghadapi kalian berdua dengan keadaan seperti itu?     

"Jadi, kalian pergilah ke neraka." Ell memanggil kekuatan domain surgawi. Lingkaran cahaya suci lebih menyilaukan daripada sebelumnya. Karena penahanan yang diberikan tubuh, tidak ada konflik yang terjadi dengan sosok misterius Dunia Arwah.     

Karena diperkuat dengan kekuatan 'Mountain Paradise' dan dikelilingi dengan cahaya suci, Ell tampak seperti God of Truth yang sebenarnya.     

Dada Lucien jadi berat. Dia mulai berdiskusi dengan Natasha tentang waktu untuk kabur. Sementara itu, dia juga bicara pada Alterna dan memintanya menyerang meski dengan risiko yang ada.     

Mendadak, suara nyanyian dan pujian seribu kali lebih megah, membuat Lucien dan Natasha merasa pikiran mereka dibersihkan. Sementara Ell tercengang, namun masih menguarkan sinar suci yang menyilaukan.     

"Dia kenapa?" tanya Lucien bingung.     

Natasha menggeleng tak mengerti.     

"He he, akhirnya." Suara familiar terdengar dari pintu masuk Lembah Kematian. Francis dengan jubah polos dan enam sayap ilusi, berjalan masuk perlahan sambil menatap 'Ell' penuh semangat, seolah dia mendekati sebuah karya seni yang baru saja selesai.     

Mata Natasha membelalak. "Francis, apa yang sudah kau lakukan?"     

Francis tampak sangat senang, karena Lucien dan Natasha tak memberikan ancaman padanya sekarang. Sehingga, dia membalas sombong, "Iman dikumpulkan berdasarkan macam-macam doa, lalu menjadi ketuhanan. Kau harusnya sudah tahu itu, 'Leviathan'."     

"Jadi kau tahu?" Lucien tidak menyangka Francis mengetahui identitasnya.     

Francis tertawa. "Aku tidak melihatnya, tapi bukan berarti tidak ada sosok lain yang melihatnya. Aku baru tahu beberapa hari lalu saat aku terluka parah karenamu."     

Setelah berkata demikian, Francis melanjutkan topiknya, "Tapi karena ketuhanan adalah kongregasi dari iman dan mewakilkan keinginan terkuat jiwa-jiwa yang berbeda, bagaimana mungkin makhluk biasa bisa menahannya? Tuhan palsu semacam Ell, Avando, Asin, dan Antanas jadi semakin bigot, ekstrem, dan gila karena pengaruh ketuhanan. Banyak orang pasti sedang menangis dan mengendalikan para tuhan palsu di kepala mereka. Sehingga, bagi tuhan palsu, semakin tinggi level mereka dan semakin banyak kekuatan iman terkumpul, maka mereka akan semakin gila dan berbahaya. Hanya sedikit tuhan palsu yang bisa naik ke tingkat legendaris."     

"Apa ada hubungannya dengan yang kau lakukan?" Melihat Francis sangat tenang sampai dia tampak melupakan kalau Demigod-lich akan kembali, Lucien bertanya bingung.     

"Oh, aku melenceng dari topik." Sambil menatap Ell dengan hormat, Francis berujar, "Jika seorang tuhan palsu punya doktrin, pemuka agama, ritual, dan doa pada Tuhan, lalu pengikutnya menyembahnya sebagai sosok maha kuasa seperti Tuhan sungguhan, kau pikir ketuhanannya akan semakin dekat dengan Tuhan?"     

"Beraninya kau menyebut nama Tuhan? Apa yang kaulakukan adalah penistaan!" Natasha membentaknya dengan sangat murka.     

Francis tertawa. "Kenapa dikatakan penistaan? Memangnya kaupikir apa yang akan terjadi saat ketuhanannya semakin mirip dengan Tuhan?"     

Tanpa menunggu Lucien dan Natasha membalas, dia berbalik pada Ell dan berujar penuh hormat, "Kau adalah satu dan segalanya. Kau adalah permulaan dan akhir. Kau adalah saat ini dan selamanya."     

Dhuaar! Langkah terakhir dari ritual tampak sudah selesai. Cahaya suci tanpa batas meledak dari tubuh Ell, menahan sosok misterius Dunia Arwah di dalam tubuhnya. Di langit, nyanyian yang 'kosong' dan tak bisa diprediksi menggema lagi. Sebuah cahaya raksasa yang tembus pandang terbagi menjadi tujuh lapisan. Dari lapisan pertama sampai lapisan kelima, ada jiwa suci dan malaikat, ada macam-macam instrumen musik, dan juga ada kebahagiaan serta kedamaian. Pada lapisan keenam, ada enam Seraphim yang bersinar dan menyembah sinar menyilaukan di lapisan tujuh.     

"Mountain Paradise..." Natasha tidak mempercayai yang dia lihat.     

Sementara Lucien tercengang.     

Seolah tertarik dengan gaya yang luar biasa, Ell semakin sinkron dan mirip dengan cahaya di lapisan ketujuh. Pada akhirnya, dengan kesadaran utama milik sosok misterius Dunia Arwah, dia terbang ke arah sosok menyilaukan yang kakinya dipeluk oleh malaikat.     

Francis berteriak semangat, "Mana mungkin tuhan palsu bodoh bisa menahan asimilasi Tuhan yang Kuasa?!     

"Apa yang kusembah dan kudakwahkan selalu Tuhan. Mana mungkin jadi penistaan?     

"KerajaanMu tiba, kehendakMu akan dijalankan di bumi seolah dijalankan di surga." Francis membentuk salib di dadanya dengan serius. Salib yang dibentuknya memiliki garis vertikal yang pendek, sementara garis horizontalnya lebih panjang!     

Sementara itu Lucien mendengar hanya satu suara.     

"Selamat datang di FM XXX. Ini adalah God of Truth."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.