Singgasana Magis Arcana

Dunia Baru



Dunia Baru

0Titik pengumpulan barang di Rentato, Stasiun Hexagram.     

Seorang wanita cantik berbadan proporsional tersenyum sopan. "Halo, ada yang bisa saya bantu?"     

"Aku punya tas yang harus disimpan di sini sampai aku kembali ke Allyn," balas Ramiro dengan senyum santai dan napas yang menyejukkan.     

Tembakau yang dia kunyah dibuat secara khusus dari Kerajaan Brianne. Tembakau tersebut dikenal dengan 'Aroma Mint'. Itu tidak untuk dihirup, tapi dikunyah setelah proses pengeringan rahasia. Tembakaunya bisa membuat pemakainya berpikir jernih dan memiliki efek memabukkan seperti rokok.     

Wanita tersebut bertanya sambil tersenyum, "Kira-kira berapa hari? Apakah Anda seorang penyihir?" Meski menjadi wanita rata-rata di Rentato, dia memiliki pekerjaan santai namun bergaji tinggi. Itu semua karena dia mendengarkan 'Suara Arcana', yang mana menyingkirkan biasnya terhadap penyihir dan berani mengambil pekerjaan itu. Dia berhasil berdiri mencolok dari semua pelamar dan mendapatkan pekerjaan tersebut. Sebagai hasilnya, dia sangat senang dengan penyihir.     

"Aku hanya penyihir biasa. Kalau begitu tiga hari. Tidak, aku bisa membayarnya untuk tujuh hari di muka, lalu menyesuaikan lagi nanti?" tanya Ramiro tenang. Dia juga tidak terlihat diburu waktu juga.     

Wanita itu menjawab, "Tidak masalah. Biar saya ambil tasnya untuk pemeriksaan."     

Setelah mendengarkan Suara Arcana dan mulai bekerja di Stasiun Hexagram, dia sadar bahwa penyihir tidak sekaya yang dia bayangkan. Ada banyak yang—mengejar kekuatan dan penelitian arcana—malah hidup pas-pasan.     

Seperti pelancong normal, Ramiro memberikan tas hitam.     

Pekerja wanita itu tidak basa-basi lagi. Karena sebelumnya sudah menjalani pelatihan, dia meletakkan tasnya ke dalam lingkaran sihir yang ada di dalam sebuah peralatan alkimia besar. Lalu dia menekan sakelar dan menyalakannya.     

'Gift from Elements' telah mengembangkan item alkimia yang disederhanakan itu untuk tujuan seperti itu. Penyederhanaannya membuat alat tersebut bisa dijalankan menggunakan listrik, sehingga orang normal bisa memakainya. Lalu, alat itu telah diimplementasikan di banyak tempat termasuk Perusahaan Kereta Uap Sihir, Istana Nexus, kebun buah-buahan dan villa bangsawan, aula musik, teater opera, dan balai kota.     

Pemeriksaannya memastikan bahwa di sana tidak ada kutukan atau benda berbahaya. Baru setelah dikonfirmasi, wanita itu membuka tasnya dan memindai barang-barang di dalam dengan mata. Dia melihat sebagian besar benda di dalam adalah pakaian dengan sedikit tembakau dari Brianne. Di sana juga ada daging berwarna gelap yang diselimuti dengan kain abu-abu.     

"Steak khas?" tanyanya penasaran.     

Bibir Ramiro berkedut. "Ya."     

"Satu koin perak untuk satu hari, jadi totalnya tujuh." Wanita tersebut menutup tasnya dan menempelkan stiker identifikasi. Dia lantas membawanya ke gudang dan meletakkannya di rak.     

Setelah kembali, Ramiro mengeluarkan tujuh koin emas. Dia menjatuhkan koin itu satu per satu di atas konter, mendengarkan suara nyaring yang ditimbulkan sembari melirik.     

"Ini struknya, tolong disimpan untuk perhitungan akhir." Pekerja wanita tersebut menyerahkan struk yang sudah distempel menggunakan tinta sihir spesial pada Ramiro dengan sopan. Hanya penyihir resmi—yang tidak akan membuatnya dengan harga murah—yang bisa membuat tinta tersebut.     

Ramiro mengambil struknya. Dia masih mengunyah tembakau, lalu mengangguk. "Terima kasih."     

Lalu, sembari memasukkan tangan ke dalam saku tuksedo, dia menuju ke stasiun Kereta Uap Sihir. Ketika dia tiba di dekat tempat sampah hitam, dia mengeluarkan tangan kanannya dan melempar selembar kertas karbon ke dalam sana.     

Kertas hitam tersebut jatuh perlahan, lalu hancur menjadi kupu-kupu tak terhingga saat terkena sentuhan angin. Tak satu pun jejak tertinggal.     

Setelahnya, Ramiro masuk ke dalam toilet. Dia mengamati sekitar dengan hati-hati sambil memasang ekspresi santai. Setelah memastikan tidak ada orang lain, dia menghadap jendela dan mencubit wajahnya. Seluruh tubuhnya mendadak menggeliat seperti slime. Dua detik kemudian, dia telah berubah menjadi gadis muda yang sangat seksi. Tuksedonya juga berubah menjadi gaun tumpuk lilac. Kerah dan bagian pergelangan kemeja berubah menjadi hiasan di leher serta pergelangan tangan.     

Seraya melihat sepasang mata biru yang memikat di cermin, Ramiro tersenyum pada si 'gadis'. "Lama tak bertemu, Avelina. Kadang-kadang aku merasa menjadi wanita itu lebih menarik daripada menjadi laki-laki."     

Jelas, 'Avelina' tidak menanggapi.     

Setelah merapikan pakaian, dia mengenakan broad-brim hat dengan pita panjang cantik yang disulap dari udara begitu saja. Ramiro meninggalkan toilet dengan elegan, lalu naik ke Kereta Uap Sihir yang baru tiba.     

"Avelina, jadi kau kembali dari Brianne?" Seorang pemuda berdiri dari tempat duduknya, terkejut melihat Avelina.     

Ramiro tersenyum manis. Dia membalas, "Iya, perkembangan sihir di Allyn lebih cepat daripada yang kukira. Kalau aku terus tinggal di Brianne, aku tidak akan bisa mengejar keadaan sekarang. jadi aku kembali."     

"Luar biasa. Di mana kekasihmu, Lavrov?" Pemuda itu tanpa sungkan mengajak 'Avelina' untuk duduk.     

Ekspresi Ramiro berubah sedih dan membalas, "Kami putus."     

"Benarkah?" Pemuda tersebut menahan perasaan senangnya. Sambil berpura-pura sedih, dia menghibur Avelina. "Jangan sedih, nanti yang terbaik akan muncul."     

Ramiro menatap 'sedih' pada platform yang semakin menjauh. Sambil mendengarkan suara klakson kereta serta suara rel, Ramiro berpikir kesal,     

'Siapa itu?'     

Avelina tidak mengatakan tentang ingatannya setelah dia dikendalikan...     

Suasana melankolis yang hening itu memabukkan si pemuda, membuatnya tak bisa berkata-kata. Waktu berjalan cepat. Kereta Uap Sihir perlahan naik, menuju Allyn.     

Ketika mereka melintasi mythal Allyn, Ramiro memicingkan mata. Dia bisa merasakan kekuatan mythal melewati tubuhnya.     

Seperti dugaan, meski Allyn tampak seperti kota terbuka seperti kota biasa lainnya, pemeriksaan keamanan yang tersembunyi oleh pemandangan sangat ketat. Untungnya, kemampuan Body Manipulation membuatnya lolos sebagai 'Avelina' asli.     

Kereta Uap Sihir berhenti di stasiun. Ramiro melihat kerlip bintang yang indah dari Menara Sihir Kongres Sihir dari kejauhan sedang bersaing dengan sinar mentari merah di langit.     

"Apa yang terjadi?" Ramiro menyadari apa yang terjadi, tapi dia tetap bertanya.     

Pemuda itu menjelaskan dengan hati-hati dan membalas, "Kelihatannya itu 'Portal ke Dunia Lain'. Mungkinkah Yang Mulia sudah kembali dari investigasinya akan area misterius?"     

"Kita akan tahu saat melihatnya dari dekat," balas Ramiro sembari tersenyum.     

Sosoknya tampak memiliki keuntungan, namun malah terkesan terlalu kebetulan.     

Tapi Ramiro tidak akan melepaskan kesempatan itu. Sebagai Penjaga Malam peringkat 13, kekuatan dan kemampuannya melampaui banyak penyihir level sembilan yang kuat. Ketegasan dan kemauan mengambil inisiatif membuatnya seperti itu. Orang-orang yang terbiasa merencanakan sesuatu tak akan mengira dia masuk dengan cara seperti ini.     

"Hanya 2.7 detik..." bisik Ramiro pada dirinya sendiri. Itu adalah waktu yang dia miliki, berhubung Mythal Allyn belum mencapai kekuatan penuhnya. Dia tidak benar-benar percaya dia bisa membunuh Lucien Evans dalam waktu sesempit itu juga, dan hanya bisa memutuskan tindakan selanjutnya berdasar situasi.     

...     

Di lantai 32 Menara Sihir Kongres, di dalam aula yang memiliki pintu ilusi setinggi 5 meter dan lebar 3 meter.     

Pintunya dibuat berdasarkan lingkaran sihir rumit yang terbuat dari banyak batu mulia material langka. Sinar bintang yang terang memancar dari atas, sementara banyak penyihir berkeliling di sekitarnya.     

"Tuan, kenapa Anda mengumpulkan begitu banyak penyihir tingkat tinggi dan juga archmage?" Lucien baru tiba ketika dia merasakan anomali dan tidak menerima pemberitahuan lebih dulu.     

Fernando mengenakan mantel sihir berwarna merah darah seperti biasanya. Dia berujar serius, "Ras di dunia ini normal, tapi lingkungannya spesial. Setiap sudut dipenuhi dengan sensasi aneh, sensasi yang sangat menekan kekuatan spiritual kami. Bahkan indera perasa Douglas hanya bisa direntangkan sampai radius 300 meter. Dunia ini terpisah ke dalam begitu banyak kepingan oleh pelindung spasial yang belum memadat sempurna. Orang normal tidak terlalu terpengaruh olehnya. Bagi mereka, dunia itu masih utuh. Tapi untuk penyihir legendaris, mereka jadi tidak bisa terbang, karena akan sangat mudah bertabrakan pada salah satu pelindung dan melukai diri sendiri."     

"Dalam situasi seperti itu, akan sangat sulit mencari lokasi demigod yang bisa menjadikan banyak ramalan sihir tak efektif..." Lucien punya gambaran kasar kenapa begitu banyak penyihir tingkat tinggi serta archmage sedang berkumpul di sini. Kekuatan ada dalam jumlah.     

Fernando mengangguk mengiakan dan melanjutkan, "Kami sempat bertarung dengan Gereja. Paus sendiri terlibat, yang mana jadi kekalahan kami. Tapi jumlah yang bisa mereka kirim untuk mengejar kami tidak cukup untuk mengepung dan membunuh kami. Setelah menemukan keanehan dimensi itu, kedua pihak mencapai kesepakatan untuk berhenti bertarung. Prioritas terbesar sekarang adalah menjelajahi dunia baru dan menemukan keberadaan Alterna. Cari gara-gara hanya akan memberikan keuntungan pada pihak lain."     

"Dunia baru..." Lucien berpikir apakah artinya Natasha akan memimpin kesatria cahaya Kerajaan Violet kemari juga.     

Fernando sadar Lucien tidak terlalu memperhatikan. Dia tersenyum dan berkata, "Berdasarkan perhitungan awal, dimensi lain itu besarnya separuh dunia kita. Itu dihitung sebagai dunia baru. Kalau ada yang bisa mengklaim kepemilikan, mereka akan mendapatkan sumber daya tak terbatas."     

"Jadi begitu. Kenapa Anda tidak memanggil penyihir tingkat menengah juga? Jumlah penyihir tingkat tinggi dan archmage terlalu sedikit jika dibandingkan," tanya Lucien bingung.     

Fernando menggeleng. Dia membalas, "Itu karena ada sosok kuat yang spesial ada di dunia ini. Kemampuan mereka melampaui penyihir tingkat tinggi. Kalau melibatkan penyihir tingkat menengah hanya akan menyebabkan kerugian besar."     

"Sosok kuat yang spesial?" Lucien tak pernah mendengar Fernando berbicara tentang sosok kuat dengan cara seperti itu.     

Ekspresi Fernando berubah serius. Dia melanjutkan, "False Gods, itulah yang muncul dalam fase awal Perang Fajar. Mereka berupa macam-macam monster dengan kemampuan yang kuat. Tapi karena beberapa alasan aneh, mereka bisa seperti iblis dan setan, yaitu memberikan kekuatan pada pengikutnya. Benak mereka dalam keadaan gila dan keras kepala. Saat ini sudah tertangkap satu dan sedang diteliti."     

"Tertangkap satu..." Lucien mendadak memiliki kesan bahwa False Gods itu merupakan hewan yang diburu.     

Fernando menyadari kalau penyihir tingkat tinggi dan archmage yang dia panggil hampir selesai memasuki 'Portal ke Dunia Lain'. Dia menatap Lucien dan memperingatkan, "Buang pikiran yang kau miliki. Tetaplah di Allyn dan tingkatkan kekuatan sihirmu. Kalau kau ada dalam peringkat Daftar Pembersihan, lebih baik kau tidak berkeliaran. Jangan berpikir untuk berpartisipasi dalam masalah area misterius juga."     

Peringkat Daftar Pembersihan, itu adalah tingkat legendaris ... Lucien mengusap dagunya frustrasi.     

Fernando tidak bicara lagi hingga menemukan Thompson untuk masuk ke 'Portal Dunia Lain' bersama-sama.     

Dengan masuknya Fernando, sekelompok bantuan selesai masuk pula. Hanya teman-teman dan murid mereka yang tetap berada di luar portal. Ekspedisi itu jauh lebih bahaya daripada yang sebelumnya. Bisa saja itu merupakan perjumpaan terakhir mereka.     

Di antara kerumunan, Ramiro melihat sinar bintang menghilang. 'Portal Dunia Lain' tak lama lagi akan kembali ke keadaan semi-terisi. Dia mulai menghitung.     

Dengan energi portal yang tercerai-berai, Menara Sihir Allyn dan waktu reaksi mythal di sekitarnya adalah tujuh detik.     

Dia hanya melirik Lucien pada awalnya. Untuk menghindari Lucien menyadari keberadaannya, dia lantas mengabaikannya.     

"Tujuh detik..."     

Kesempatannya sempurna. Ayo beraksi sekarang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.