Singgasana Magis Arcana

Bintang Pagi



Bintang Pagi

0Bongkahan batu jatuh seperti hujan. Ketika petir hilang dan matanya bisa melihat lagi, Harold akhirnya sadar bahwa semua vampire sudah lenyap, dan aula itu sendiri hampir runtuh.     

"Itu hanya sebuah ... koin..." gumam salah satu kurcaci.     

Harold langsung menenangkan diri dan membentak, "Koin itu memiliki kekuatan Tuhan! God of Steam yang agung bukan hanya Penguasa Mesin, tapi juga Penguasa Hidup dan Mati, Raja Petir, dan Penguasa Hukuman!"     

"Lalu kenapa koin silver?" tanya kurcaci lain.     

Harold tidak pandai menjelaskan hal-hal macam itu. Dia berujar dengan susah payah, "Itu menunjukkan kalau God of Steam yang agung juga Penguasa Kekayaan, Raja dari segala raja, dan Tuhan dari segala tuhan!"     

Segalanya bisa dijelaskan oleh kekuatan Tuhan.     

Para kurcaci mengangguk atas kalimat bujukan tersebut. Semuanya, termasuk Harold, meletakkan tangan di atas dada dan membungkuk dalam di depan gerbang.     

"Uap di atas!"     

Kemudian mereka berjalan masuk ke gerbang berpasangan. Dalam setengah jam, mereka sudah meninggalkan aula bawah tanah.     

Begitu mereka pergi, kekuatan yang menahan dimensi langsung lenyap, lantas dimensi itu mulai bergetar hebat. Serpihan sinar bintang jatuh dari atas, dan tak lama kemudian, seluruh gerbang lenyap bersama dengan runtuhnya istana bawah tanah.     

...     

Setelah beberapa hari, 'ayah' Sanelson, seorang duke vampire, tiba di reruntuhan dengan mengikuti hubungan darah antara Sanelson dengan dirinya. Sanelson hilang berhari-hari. Dia datang untuk melihat sebabnya.     

Ada sambungan dimensi! Si duke vampire terkejut.     

Sambil menatap istana bawah tanah yang runtuh, dia kini tak lagi peduli atas apa yang terjadi pada Sanelson. Sambil murka, dia berbalik dan bersiap memberikan pelajaran pada Vlad. Pasti Vlad yang bertanggung jawab atas itu, meski dia sedang tertidur.     

Sebuah sambungan dimensi yang tak dilaporkan dalam teritori Vlad! Gereja bisa saja menemukannya kapanpun!     

Beberapa hari kemudian, kastel Count Vlad mengeluarkan suara yang memekakkan telinga. Amarah count vampire tersebut membumbung tinggi di udara.     

"Akan kubunuh si brengsek itu!"     

Namun Vlad tidak tahu siapa yang melakukan itu padanya dan tak tahu cara melacaknya.     

...     

Setelah menyalakan obor, Augustus melihat sebuah kota mati. Cerobong asap yang besar, pipa logam, baut, pegas, gir ada di mana-mana. Peradaban Uap tepat ada di depan mereka.     

Dia langsung paham. Air matanya meleleh. Dia menangis karena senang namun juga sedih. "Ini adalah kota kelahiran kita, di mana para leluhur bekerja dan tinggal!"     

Augustus berlutut dan mencium tanah yang ditutupi rumput. "Kita kembali! Kita kembali!"     

Para kurcaci mengikutinya, mencium tanah kelahiran mereka. Mereka menangis pilu, mengeluarkan air mata untuk apa saja yang telah hilang.     

Setelah Harold dan kurcaci lain datang lalu gerbangnya lenyap, Augustus menarik napas dalam dan berkata pada lebih dari 20 ribu kurcaci di depannya, "Ini bukan tujuan akhir kita. Kita harus kembali ke permukaan dan memulai hidup baru! Tidak boleh ada lagi perbudakan, tak ada lagi penderitaan!"     

Matanya berbinar dengan cahaya harapan dan tekad. "Ambil obor kalian dan ikuti aku! Jangan ragu, jangan takut. Inilah yang dikatakan God of Steam padaku!"     

"Uap di atas!" jawab para kurcaci keras.     

Obornya dinyalakan. Dengan mengikuti perintah, para kurcaci berjalan rapi, berurutan dari kelompok keluarga dan desa. Mereka berjalan melewati kota uap yang mati tanpa ada yang bicara. Mechanic Knight terbagi menjadi empat. Mereka menjaga empat arah.     

Kotanya besar, sementara obornya tidak cukup menerangi kegelapan. Lumut di sana mengeluarkan cahaya hijau redup, tapi tidak menenangkan para kurcaci sama sekali. Mereka semua takut akan kegelapan.     

Apa yang ada di sana? Mereka tidak tahu.     

Keheningan menguasai mereka, seolah satu-satunya suara yang bisa mereka dengar hanya langkah kaki. Perjalanannya tampak semakin panjang, seolah mereka tidak akan bisa meninggalkan tempat itu.     

Ketika para kurcaci mulai tersesat dan panik, suara Augustus terdengar lagi.     

"Jangan ragu. Jangan takut. Ikuti aku!"     

"Baik!" jawab para kurcaci bersamaan, meski mereka tak begitu percaya diri.     

Augustus mengangkat tongkatnya tinggi.     

"God of Steam ada bersama kita! Tidak ada kesulitan, bahaya, atau penderitaan yang bisa menjatuhkan kita!"     

Mendengar nama God of Steam, para kurcaci jadi berani. Sambil mengucap nama Tuhan di dalam hati, mereka jadi memiliki keberanian untuk melenyapkan kegelapan. Perlahan, mereka berjalan semakin cepat.     

Dor, dor! Riflenya menembak bersamaan, menghempas monster yang melompat dari kegelapan ke tanah sembari berdarah-darah.     

Mereka punya kekuatan uap, sehingga mereka tak terkalahkan!     

"God of Steam yang agung, Penguasa Hidup dan Mati, Raja Petir, Penguasa Hukuman...     

"Engkaulah Raja dari segala raja, Tuhan dari segala tuhan.."     

Para kurcaci mengulang nama itu bersama-sama. Suara mereka bersatu untuk menyingkirkan makhluk-makhluk dalam kegelapan.     

Akhirnya, pasukan besar itu keluar dari kota dan lorong, kemudian masuk ke dalam goa yang saling terhubung seperti jaring laba-laba.     

"Ini ujian terakhir. Hanya penganut sejati yang bisa keluar dari labirin. Jangan ragu. Jangan takut. Ikuti aku!"     

"Baik!" Kali ini, suara mereka lebih keras dan lebih percaya diri.     

Semua cabang terlihat sama. Para kurcaci sangat takut tersesat. Namun pemimpin mereka, Augustus, memejamkan mata. Dia berjalan mengikuti hatinya.     

Melihat apa yang dilakukan oleh pemimpin mereka, api harapan menyala lagi di hati para kurcaci.     

Di sini, mereka tidak boleh menggunakan mata untuk melihat jalur dalam kegelapan, tapi menggunakan hati dan keyakinan.     

Setelah cukup lama, mereka melihat cahaya di depan mereka, kemudian berubah menjadi hutan luas sampai ke ujung.     

Mereka berhasil!     

Mereka ada di permukaan sekarang!     

Myrna menunjuk langit dan berkata, "Lihat!"     

Langit yang jauh itu menyala, di mana sebuah bintang terang menggantung di sana. Bintang tersebut hening namun berkelip, menunjukkan arah mereka.     

"Bintang pagi...?"     

"Pagi?"     

Para kurcaci itu lahir di Night Highland, dan mereka tak pernah melihat pagi. Mereka hanya mendengar tentang bintang pagi dari cerita yang diturunkan setiap generasi, dan tahu bahwa itu merupakan kedatangan cahaya.     

"Engkaulah Penguasa Hidup dan Mati, bintang pagi yang terang. Engkau menghubungkan siang dan malam. Engkau memberi kita hidup baru!" kata Augustus khusyuk.     

Kemudian, bintang pagi itu digantikan dengan cahaya oranye di timur, lantas sebuah bola api perlahan terbit dari bawah cakrawala.     

Para kurcaci tak pernah melihat sesuatu seperti itu. Kini mereka mulai merasakan kedatangan hidup baru mereka!     

Augustus mengangkat tangan dan bersorak keras, "Hidup baru kita sudah tiba! Kita akan terus berjuang demi kemakmuran Atlantis! Atlantis di permukaan!"     

"Berjuang demi kemakmuran Atlantis!" Lebih dari 20 ribu kurcaci berteriak bersama. Suara kencang mereka mengganggu sekumpulan burung yang bersembunyi di hutan.     

Kali ini, melodi penuh semangat melantun.     

Para kurcaci itu sangat terkejut kala melihat pria gemuk yang mengenakan beret berjalan menghampiri mereka, lalu diikuti dengan sekelompok orang. Melodi itu datang dari kotak kecil di tangannya, yang dilapisi dengan pola hitam aneh.     

Sebelum para kurcaci bereaksi, Augustus berujar pada mereka, "Dia adalah pemandu. Aku diberitahu oleh God of Steam. Dia akan membawa kita pada hidup baru."     

Para kurcaci tak lagi takut. Keyakinan telah memberikan kekuatan untuk mengusir rasa takut. Mereka kini menatap pria gemuk dan rekannya diam-diam, seperti menatap seember ale.     

"Aku Arthur Adol, orang yang akan membawamu ke kehidupan baru. Kehidupan yang lebih menyenangkan daripada hidup kalian di Night Highland." Arthur nyengir lebar pada para kurcaci.     

Di matanya, pasukan kurcaci itu adalah simbol uang yang sangat banyak. Dengan begitu banyak kurcaci yang terampil, produksi masal produk alkimia akan terwujud.     

Sambil mengikuti Adol, para kurcaci berjalan menuju stasiun. Di atas platform, ketika mereka melihat kereta uap sihir yang panjang, mereka menangis lagi. Mereka telah melihat tempat itu sebagai kota mereka, Paradise of Steam.     

Para kurcaci menatap kereta uap dengan sangat penasaran, berharap mereka bisa memeriksan setiap bagian dengan mempretelinya satu per satu, sampai akhirnya mereka naik ke kereta.     

"Kenapa pemandu yang dikirim God of Steam adalah bankir?" Myrna baru saja mengetahui kata 'bank'.     

Harold berujar bangga, "Aku yang mengatakannya. God of Steam yang agung juga Tuhan Kekayaan. Masuk akal."     

Kemudian dia berkata dengan nada mendamba, "Aku melihat koin silver kecil berubah menjadi bom besar dengan aliran listrik ... Kira-kira apakah Peradaban Uap memilih sisi yang salah untuk mempelajari kapal perang besar dan meriam? Mungkin ... mungkin kita harus menciptakan meriam baru menggunakan kekuatan listrik...?"     

"Ini, buku baru dari Tuhan." Augustus memberikannya pada Harold.     

Harold mengambilnya dan melihat judul buku: Teknik Listrik Dasar.     

Kemudian, Arthur berjalan ke gerbong terakhir dan duduk di depan pemuda yang mengenakan kemeja double-breasted. Dia berkata pada si pemuda seperti teman lama, tapi juga hormat, "Evans, aku tidak percaya kau bisa menemukan begitu banyak kurcaci terampil itu!"     

Lucien Evans mungkin arcanis agung selanjutnya. Arthur harus menunjukkan hormat.     

Sambil memegang cangkir teh, Lucien menjawab, "Perlakukan mereka dengan baik. Berikan mereka gaji yang layak dan juga kebebasan. Biar bagaimanapun, mereka bisa meninggalkan tempat itu berkat aku. Saat mereka mendapatkan keterampilan teknik listrik dasar dan pengetahuan, mereka akan bisa melatih lebih banyak pekerja."     

Karena pangeran vampire dan vampire paling kuat di Night Highland pergi ke dimensi lain untuk mencari Leluhur Purba, rencana penyelamatan Lucien berjalan lancar. Dia mendapatkan petunjuk menggunakan kekuatan untuk membangkitkan mayat dan mengendalikannya dengan jubah sihir Immortal Throne serta mantra elektromagnetik baru, Lucien's Electromagnetic Gun. Meski pistol elektromagnetik belum kuat, saat Lucien naik ke level yang lebih tinggi, kekuatannya juga akan berkembang.     

"Kau bisa memegang kata-kataku. Aku akan memperlakukan mereka dengan baik," kata Arthur tanpa ragu. Dia tidak bertanya apapun tentang God of Steam.     

Kereta uap sihir mendekati Rentato. Pagi-pagi sekali, lampu di Rentato masih menyala, seterang konstelasi dalam mimpi.     

Para kurcaci sangat terkejut sampai mereka tidak bisa menutup mulut, seolah mereka kembali ke Atlantis.     

...     

"Evans, karena sebagian besar penyihir di perguruan Elektromagnetik dan Cahaya-kegelapan—maaf, aku harus mengatakan ini—sangat tidak suka padamu, untuk keamananmu, kami akan memberikan alasan lain pada orang-orang tentang jamuan ini, daripada memberitahu orang-orang kalau ini adalah pesta pemberian penghargaanmu. Kuharap kau mengerti," kata Joaquin, presiden Moonsong League, seorang arcanis level sembilan, archmage tingkat lingkaran sembilan, sambil tersenyum.     

Karena Brook baru mengonfirmasi perubahan dalam momentum beberapa hari lalu, yang mana memveriikasi hipotesis kuantum cahaya Lucien, tak peduli seenggan apapun Moonson League, mereka harus menerimanya.     

Sambil mengikuti Joaquin, Lucien nyengir. "Kita bisa menyimpan masalahnya. Aku hanya butuh hadiahnya. Aku khawatir kehadiranku terlalu mengejutkan para tamu."     

"Tidak, ini tradisinya. Kami harus mengadakan jamuan yang layak saat memberikan medali padamu." Sang presiden menggeleng serius.     

Jika tidak, publik akan memandang rendah Moonsong League, menuduh mereka terlalu berpikiran sempit untuk mengakui kontribusi besar Lucien.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.