Singgasana Magis Arcana

Beraksi



Beraksi

0"Lucien?"     

"Lucien Evans?"     

Natasha, Camil, sang Fire of Piurification, serta orang lain yang sedang mengepung Antanas, menyadari apa yang sedang terjadi. Beberapa di antara mereka sangat terkejut, dan beberapa lainnya bingung. Tapi perubahan suasana tersebut berlangsung kurang dari satu detik. Saat menghadapi tuhan palsu, mereka harus sangat serius dalam pertarungan.     

Namun Francis tidak langsung mengenali Lucien. Dari cara pemuda itu meraih Asin, Francis berasumsi kalau dia adalah kesatria misterius dan kuat. Makanya, Francis mulanya mencoba mencari di antara nama-nama para kesatria cahaya dan kesatria emas di dunia utama untuk mencocokkannya.     

Kekuatan mengalir ke dalam tangan kiri Lucien. Itu adalah ketuhanan yang mengandung kekuatan kematian serta kebangkitan. Lucien lantas merasakan Alterna perlahan mulai bangkit.     

Namun, saat bagian dari ketuhanan yang berhubungan dengan kematian dan kebangkitan sudah diserap, dan ketika sisa bagian ketuhanan Asin mulai menguar, Lucien merasakan Alterna memutus proses penyerapan tersebut, lalu mendorong Asin. Alterna melakukannya untuk menghindari kemungkinan terjadinya konflik pada dunia kognitif Lucien, dan yang paling penting adalah Lucien bisa langsung berubah menjadi perempuan jika sisa ketuhanannya diserap seluruhnya.     

Karena tidak tahu apa yang terjadi, Asin sangat bingung. Ketika laki-laki berambut hitam misterius mencekiknya, Asin pikir itu adalah akhir dari segalanya. Tapi kenapa dia melepaskannya setelah mengambil sebagian dari ketuhanannya?     

Di mata Lucien, Alterna jelas sangat pilih-pilih makanan.     

Lucien lantas mengirimkan pesan pada Natasha menggunakan mantra Whispering Wind.     

Kali ini, Ell menyadari apa yang sedang terjadi setelah sangat terkejut barusan. Melihat mangsanya diambil, Ell sangat marah. Dengan suaranya yang dingin dan menggema, Ell berujar,     

"Kuperintahkan kau untuk mati!"     

Air sungai yang mengalir langsung berubah pucat, seolah kehidupan air sudah diambil. Namun, mantra Command gagal melukai Lucien. kelihatannya tangan kiri Lucien memiliki kekuatan aneh yang menjadikan mantra Ell tak berefek!     

Apa yang terjadi? Ell mengambil satu langkah mundur, karena tidak percaya akan apa yang baru saja terjadi. Karena Ell bisa menggunakan mantra Command, meski mantranya kadang-kadang tidak bisa langsung membunuh targetnya, setidaknya target tersebut kurang lebih akan terkena efeknya. Tapi kali ini sangat berbeda. Kelihatannya seolah Ell tidak merapal mantra sama sekali.     

Di mata Ell, pemuda yang berdiri di sungai bagaikan iblis yang bersembunyi dalam kegelapan.     

Mendadak, iblis di mata Ell bergerak. Sambil diselimuti oleh sinar bulan, otot iblisnya membesar. Iblis tersebut meninggalkan tangan kiri Lucien dengan lompatan keras dari sungai, kemudian langsung mengincar Ell!     

Lucien tahu, karena dia sudah ketahuan, mencoba kabur tidak ada gunanya ketika berhadapan dengan Antanas dan penyihir legendaris yang mungkin bersembunyi di sekitar sana. Lucien harus memanfaatkan kesempatan untuk memancing Antanas, karena itulah harapan terbesarnya agar bisa tetap selamat!     

Kali ini, tindakan Lucien tidak didorong oleh Alterna yang lapar. Sebagai gantinya, Lucien sendiri yang mengambil inisiatif dan mengubah dirinya menjadi seorang kesatria cahaya untuk menyerang Ell. Ell adalah tuhan palsu yang ketuhanannya ingin Lucien dapatkan!     

Kekuatan yang luar biasa dan mendominasi keluar dari tangan kiri Lucien. Menghadapi kekuatan tersebut, Ell tidak bisa berpikir jernih, seolah kekuatannya memang tidak bisa dilihat oleh Ell. Ell bergeming dan hanya berdiri di sana.     

"Bodoh! Gila!" Francis kesal melihat Ell melakukan serangan secara asal pada kesatria misterius di sungai. Dia ragu apakah harus membantu atau tidak.     

Namun segera ketika dia melihat Lucien melompat keluar dari sungai, Francis memastikan kalau pria itu hanya kesatria cahaya level enam. Itu hanyalah kekuatan darah spesial miliknya yang bisa menjauhkan dari ketuhanan dan mantra semi-suci.     

Francis menggenggam pedang besar dan melompat ke arah Lucien.     

Dalam sekejap, seolah ada pusaran besar di tanah, semua asap racun hitam tertarik masuk. Asap racun tersebut bergabung bersama dan membentuk hydra hitam. Dengan kekuatan yang berasal dari gabungan petir, racun, asam, dan sebagainya, hydra tersebut melancarkan serangan kuat ke arah Lucien.     

Dengan tangan kiri di depan, tangan kanan Lucien mengambil Pale Justice. Menghadapi hydra hitam yang cukup besar untuk menutupi seluruh langit, Lucien menghindar, kemudian cepat-cepat berdiri dari tanah. Kepalan tangan kirinya diayunkan, lalu memukul asap racun.     

Seolah ada yang patah, ketika Lucien memukul asap racun, asap hitam tersebut lenyap dengan cepat. Kemudian bulan perak di langit muncul kembali.     

Pedang besar Francis jatuh ke tanah, dan kini ditutupi oleh banyak retakan. Francis melangkah mundur. Dia tidak percaya.     

Lucien kemudian berlari di tanah ke arah Francis secepat sinar bulan.     

Lucien buru-buru membungkuk dan memukul dada Francis menggunakan tangan kirinya.     

Melihat hal itu, tubuh Francis meliuk, dan asap racun hitam dilepaskan. Asap racun itu mungkin bisa menahan kekuatan yang menyerangnya.     

Buk! Asap racun tersebut tidak bisa menghentikan pukulan Lucien! Gumpalan asap hitam itu mendadak berubah menjadi serpihan daging!     

Tulang rusuk Francis patah. Mulutnya menyemburkan darah. Serangannya kuat, sampai-sampai Francis langsung terpental.     

Tulang-tulang Francis patah, organ dalamnya juga terluka parah. Setelah membuka mata, ada banyak titik darah yang menutupi pupilnya. Dia bahkan tidak bisa menggerakkan satu jari pun. Hatinya dipenuhi dengan rasa terkejut dan takut yang dahsyat: Kekuatan pukulan itu sangat mengerikan!     

Melihat Francis saja tak bisa menghentikan iblis tersebut, Ell juga sangat takut. Tapi setidaknya Francis sudah memberikan beberapa detik pada Ell. Begitu Ell menyingkirkan belenggu dari kekuatan dahsyat tersebut, Ell mengubah dirinya menjadi kilatan sinar bulan dan bermaksud kabur dari sana.     

Namun mendadak, tangan kiri yang elegan muncul di depan mata Ell, di mana di sana ada lapisan cahaya dingin. Kemudian tangannya mengepal dan menghantam wajah Ell.     

"Tidak!!" teriak Ell yang sudah tidak bisa menjaga harga dirinya karena sangat ketakutan. Wajah Ell semakin jelek karena putus asa, dan banyak mantra semi-suci diaktifkan. Ell merapal beberapa mantra di antaranya, dan sisa mantranya memicu item suci yang dibawa Ell. Ada medan gaya transparan, tameng api, kegelapan dan hawa kematian, serta spectre.     

Namun, tidak satu pun dari mereka bisa menghentikan momentum tangan kiri Lucien. Dibarengi dengan angin yang berembus kuat, Lucien meninju wajah Ell.     

Buk! Semua mantranya retak, seolah tidak ada bedanya dengan sehelai kertas.     

Ell berteriak pilu yang melengking. Tapi teriakannya terbungkam oleh darah yang menyembur dari mulut, hidung, dan matanya. Bagian tengah wajah Ell ditinju oleh Lucien. Darah tercecer di mana-mana, bersama dengan beberapa jaringan putih.     

Lucien mencengkeram kepala Ell seolah dia sedang mencengkeram melon yang separuh retak. Sebagai tuhan palsu, Ell masih hidup.     

Namun mendadak tubuh Ell berubah buram, dan dia melesat kabur dari tangan Lucien. Di detik selanjutnya, Ell muncul lagi sekitar 10 meter dari Lucien, dan kini berada di atas batu di dalam kegelapan. Sambil berbaring di atas batu, Ell mencoba sebaik mungkin untuk menjaga agar tetap hidup.     

Lucien melihat ke atas dengan sangat waspada, tahu kalau itu bukan kekuatan Ell sendiri. Ada seseorang yang menyelamatkan Ell!     

Ada senyum menakutkan di wajah Antanas. Mengabaikan kepungan yang melawan dirinya, Antanas lalu melepas penutup matanya.     

Di bawah penutup mata, ada bola cahaya yang warnanya merupakan campuran dari hitam, putih, dan abu-abu. Warna itu mengalir dan saling berinteraksi, seolah mereka membawa rahasia asal-muasal dunia.     

Otot-otot di wajah Antanas mulai membusuk dengan cepat. Daging bernanah yang kekuningan berubah pucat. Tulang di bawahnya tampak, beserta daging busuk yang menggantung.     

Di sekitarnya, ruang mulai terdistorsi. Semua warna dan suara lenyap. Segalanya berubah sunyi, dan hanya ada warna hitam, putih, serta abu-abu.     

Dalam dunia seperti itu, Natasha, Camil, dan yang lainnya mulai bergerak amat perlahan, bagaikan serangga kecil yang terperangkap dalam tetesan getah pinus.     

"Aku baru akan membiarkan Ell mengambil Asin agar dia naik ke level sembilan, jadi aku tidak perlu repot-repot. Tapi mengejutkan sekali, kau ada di sini."     

Suara Antanas seserak sekeping besi yang tertutup oleh karat tebal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.