Singgasana Magis Arcana

Terkenal karena Nama Buruk



Terkenal karena Nama Buruk

0"Jangan bertingkah seolah ini terjadi karena kegagalan kehidupan cintamu! Justru karena kehidupan cintamu itu sampah makanya kita sekarang terkena bencana!     

"Brengsek! Pandanganmu tentang cinta itu sampah! Kalau kau sungguh-sungguh mencintai Florencia, kau tak akan melukainya berulang kali! Kau kotor dan jelek seperti sampah!"     

Ketika Lucien sampai ke perpustakaan Fernando di lantai 33 menara sihir Allyn, dia masih bisa mendengar teriakan menggelegar gurunya. Di sisi lain, Oliver terus bersandar di satu sisi dan tak berani menghadap Fernando sama sekali. Dia sama menyedihkan seperti perahu kecil di tengah badai.     

"Master, apa yang terjadi?" Lucien mencoba meramal saat berada di lift, sayangnya dia tak menemukan apapun.     

Kemudian Fernando menahan teriakannya. "Si sialan yang kepalanya dipenuhi dengan libido dan hal tak senonoh lupa menyembunyikan naskahmu setelah dia membacanya! Setelah itu dia mengajak Douglas ke perpustakaannya begitu saja!"     

Kepalanya berdengung. Lucien pun bertanya dengan kondisi terkejut dan juga khawatir, "Tuan Presiden baik-baik saja?"     

"Dia baik-baik saja. Kepala Douglas tidak meledak dan dunia kognitifnya tidak membeku." Oliver memasang senyum kecut, otot wajahnya berkedut samar.     

Jantung Lucien kini kembali normal. "Syukurlah. Naskahnya membenarkan masalah yang kita khawatirkan. Kira-kira apakah Tuan Presiden bisa menemukan jalan dan naik menjadi demigod?"     

Fernando mendelik pada Oliver. "Kenapa kau tidak menyelesaikannya? Douglas hanya membaca postulat naskahmu dan menyimpulkan isinya sendiri. Dia belum menemukan efek relativitas. Kalau dia menemukannya saat membaca jurnal dan melakukan eksperimen, Oliver, kau akan jadi saint paling hebat dari Gereja!"     

"Kurasa tidak akan terjadi apapun. Tuan Presiden pergi dengan suasana hati yang stabil. Selain itu, dia sudah melindungi kepalanya dengan gagasan filosofis Lucien tentang kebenaran mutlak dan kebenaran relatif. Aku yakin meski dia membaca naskah dan melakukan eksperimen, dia akan menerimanya setelah terkejut di awal." Oliver cukup optimis. Atau mungkin, tidak ada yang bisa dia lakukan selain berpikir optimis.     

Fernando menahan amarahnya. "Oliver, suatu hari nanti kau akan mati karena kehidupan cintamu yang berantakan! Ayo pergi ke Land of Truth dulu, kuharap masih ada harapan..."     

Demiplane tujuh arcanis agung dan 10 arcanis legendaris semuanya terhubung dengan menara sihir Allyn. Sehingga Fernando langsung membuka dimensi.     

Melihat Land of Truth seindah sebelumnya dan danaunya beriak karena angin sepoi, kegelisahan Fernando sedikit berkurang. Dia mendelik pada Oliver dan berujar, "Kau cukup beruntung."     

Dipimpin oleh boneka, ketiganya melewati koridor panjang dan sampai ke perpustakaan Douglas, dan melihat Douglas sedang menatap jendela.     

"Douglas, aku diberi tahu kalau kau membaca naskah Lucien. Apa pendapatmu?" Fernando mengajak Lucien ikut serta hanyalah untuk alasan.     

Douglas masih mengenakan tailcoat hitam, tapi dasi kupu-kupunya dilonggarkan seolah dia menariknya agar bisa lebih mudah bernapas. Dia berbalik dan menatap ketiganya dengan sorot sedih. "Sebenarnya, kalian terlambat. Aku sudah melakukan eksperimen dengan siklotron."     

"Dunia kognitifmu rusak dan membeku?" Fernando bisa menghadapi hasil semacam itu.     

Karena Douglas masih berdiri, konsekuensi terburuk tak akan terlalu mengerikan.     

Douglas menggeleng. Wajahnya yang lelah dipenuhi raut bingung. "Untungnya, kurang lebih aku sudah siap secara mental. Aku bertemu dengan masalah serupa di masa lalu, dan aku memikirkan ide Lucien tentang kebenaran mutlak dan kebenaran relatif. Akhirnya aku membangun kerangka dunia kognitif dari tingkat tertinggi dan memasukkan pengetahuanku sebelum ini ke dalamnya. Meski terguncang dan memiliki kerusakan, dunia kognitifku tidak rusak dan membeku."     

Lucien mendecak kaget. Memang sudah sepantasnya untuk orang luar biasa yang membangun Kongres Sihir dari nol. Beberapa dari sepantaran, junior, dan murid-muridnya, setelah pembentukan arcana, kekacauan teori, dan pembunuhan oleh Gereja, masih hidup. Dia bisa dipanggil legendaris dalam segala aspek. Jika itu adalah Lucien, dia mungkin tak punya pikiran terbuka untuk menerimanya. Kemungkinan dunia kognitifnya pasti sudah rusak dan membeku.     

"Kelihatannya kau masih bisa berkembang." Kekhawatiran Oliver dan Fernando hilang.     

Douglas menggeleng dan tersenyum kecut. "Belum. Aku beruntung kali ini karena kejutan dahsyat dari naskah Lucien bukan kekacauan dari sistem pergerakan, tapi pemahaman baru terhadap ruang dan waktu.     

"Selama pertarungan dan pembelajaran sebelum ini, aku sudah punya ide serupa tentang pergerakan, kecuali aku terlalu terikat pada pengetahuan usangku untuk mematahkan pemikiranku sendiri. Tapi pemahaman ruang dan waktu yang ada di luar bayanganku benar-benar mengacaukan pengetahuanku. Dunia yang cukup jelas untukku mendadak jadi buram. Untungnya aku bisa tahu kalau penjelajahanmu terhadap ruang dan waktu masih dalam tahap awal dan punya banyak celah. Makanya aku bisa bertahan."     

Lucien tersenyum. "Memang tidak mudah untuk menerima atau memahami relativitas ruang dan waktu. Saya harap Tuan Presiden bisa menjelajahi misteri ruang dan waktu bersama saya di masa depan nanti."     

"Tunggu sampai naskah ini dicerna baik-baik." Douglas tersenyum lembut. Matanya beriak. "Apa itu waktu dan apa itu ruang? Pertanyaan itu menggangguku."     

"Kau mungkin bisa naik menjadi demigod setelah memahami naskah Lucien." Fernando sengaja mengubah topik untuk jaga-jaga dia tertarik ke dalam 'Dunia Kenapa'.     

Douglas mengisyaratkan mereka untuk duduk, lantas tersenyum. "Nyaris mungkin. Perubahan terhadap sistem pergerakan bisa sedikit meningkatkan kekuatanku, tapi hanya merapal mantra yang jadi lebih mudah. Demi naik menjadi demigod, aku harus benar-benar memahami perubahan ruang dan waktu atau memahami gravitasi dalam level yang lebih dalam. Seperti Brook yang harus benar-benar memahami gelombang elektromagnetik dan menggenggam kekuatan elekromagnetik demi membentuk ulang dunia kognitifnya. Hanya hal-hal yang terhubung dengan asal muasal yang bisa membantu seseorang menjadi demigod."     

Dia sudah terlalu lama berada di puncak legendaris, dan dia punya pengetahuan yang mendalam. Meski dia belum menemukan jalur yang tepat untuk naik tingkat, dia memang sudah menemukan sesuatu.     

Setelahnya, Douglas tidak melanjutkan topiknya, namun tersenyum pada Lucien. "Aku menyimpulkan rumus transformasi Oliver, tapi kenapa aku gagal mendapatkan ekuasi massa-energi di naskahmu?"     

Lucien tahu itu akan datang tak lama lagi. Sebaliknya, dengan pengetahuan dan keahlian arcana Douglas, dia bisa mengetahuinya dengan cepat. Jadi Lucien meminta pelayan boneka untuk membawakan kertas dan pena, lantas menyimpulkan di sana.     

"Massa, energi ... Pantas saja fusi atomik milikmu bisa sangat kuat." Douglas mengamati rumus itu dengan mata berbinar. "Meski banyak model kunci yang belum dijelaskan, aku yakin butuh waktu yang lebih singkat untuk membentuk kerangka Eternal Blaze."     

Dia terus mencoba membuatnya dengan kekuatan spiritual.     

Sembari bicara, Douglas mulai melemparkan pertanyaan lagi, "Kenapa energi dan massa bisa diubah menjadi satu sama lain? Apa sifat materi..."     

Fernando mendengus. "Douglas, sekarang setelah kau menerima naskah Lucien, ayo bicarakan hal tentang Sard dan bersiap kalau dia melanggar janjinya dengan cara lain. Lucien menawarkan rencana."     

Douglas menenangkan diri dan tersenyum. "Aku suka rencana. Tidak ada orang yang cukup pandai dan kuat untuk mengalkulasi segalanya. Kuncinya adalah mengumpulkan informasi dan menyimulasi semua kemungkinan lebih dulu. Itulah keunggulan penyihir."     

Mereka berempat berdiskusi cukup lama. Saat mengantar Lucien, Fernando, dan Oliver pergi, Douglas tersenyum. "Aku menanti hari di mana kau mulai mempelajari gravitasi, Lucien."     

"Saya harap Anda bisa membimbing saya jika hari itu tiba, Tuan Presiden," balas Lucien hormat.     

Sembari melihat punggung tiga orang yang berjalan pergi, Douglas mendadak menghela napas. "Aku juga bingung tentang gravitasi. Dari mana datangnya? Bagaimana caranya terbentuk..."     

...     

Suatu hari di bulan April tahun 824, di dalam Moonsong League cabang Allyn.     

Dua penyihir elektromagnetik tingkat senior kebetulan bersama dan mendiskusikan pembelajaran arcana terbaru.     

"Annhora, apakah ada naskah bantahan dari Lucien Evans mengenai transformasi Oliver?" Salah satu penyihir tingkat senior bertanya pada Annhora yang merupakan anggota Dewan Ulasan Arcana.     

Annhora mengenakan wig putih dan lebih mirip dengan bangsawan daripada penyihir. Dia membalas sembari tersenyum kecut, "Tidak. Dalam 8 bulan terakhir, selain beberapa naskah dalam alkimia baru dan siklotron, semua naskahnya tentang analisis tensor dan Geometri Evans. Dia menulis 10 naskah secara independen dan bekerja sama dengan Levski dalam enam naskah lain. Bersama kontribusi Levski, Neeshka, Milina, dan Samantha, sebuah sistem matematika mulai terbentuk."     

"Tapi aku tak paham dengan matematika sama sekali." Seorang arcanis tua tingkat menengah cukup kesal. "Lagipula, apa yang paling kita khawatirkan adalah opininya terhadap transformasi Oliver..."     

Penyihir tingkat lingkaran tujuh lain menghela napas. "Benar. Kita tahu kalau transformasi Oliver hanya bisa diaplikasikan pada matematika sekarang, dan itu tidak bisa membuktikan keberadaan Ether, tapi bisa menjelaskan eksperimen kecepatan cahaya dengan teori Ether. Sejauh ini transformasi Oliver adalah hipotesis paling sempurna dan kita semua mau mendukungnya. Tapi ... tapi kenapa Lucien Evans tidak menerbitkan naskah apapun mengenai itu? Aku selalu cemas sebelum mengetahui pendapatnya."     

Annhora mengangguk serius. "Setiap kali aku mengingat kebrutalan yang disebabkan olehnya serta teori pengacau yang diberikan Lucien Evans, aku jadi tak bisa memercayai naskah Tuan Oliver sampai dia memberikan pendapat. Aku selalu menanti sesuatu terjadi dengan cemas. Seperti aku bisa tenang terhadap petir sampai hujan turun."     

"Aku selalu memberitahu orang lain kalau Lucien Evans tak berani mendiskusikan masalah karena dia menyadari kesalahannya, tapi aku tak bisa tidur saat malam tanpa mendengar pendapatnya. Kadang-kadang aku bahkan mimpi buruk," kata arcanis tua tingkat menengah dengan menggebu-gebu.     

Mimpi buruk di mana otak dan darah menghiasi tanah masih membuatnya takut.     

Annhora baru akan membalas ketika sakunya mendadak berbunyi. Dia langsung mengeluarkan kotak berbentuk bagus, lalu memencet tombolnya. "Halo? Tuan Oliver? Baik, saya segera ke sana!"     

Itu adalah alat komunikasi jarak jauh yang diciptakan Perusahaan Telepon dan Telegram Allyn baru-baru ini. Benda itu punya syarat yang lebih rendah dan tak akan menimbulkan konflik dengan item sihir lain.     

Setelah berpisah dari rekannya, Annhora sampai ke ruangan Oliver di lantai 34 menara sihir Allyn, hanya untuk melihat seorang arcanis yang dikenalnya sudah duduk di sana, sementara Tuan Oliver belum keluar dari perpustakaan pribadinya.     

"Mariana, kenapa Tuan Oliver memanggil kita?" tanya Annhora para wanita paruh baya yang memiliki rambut hitam mengilap.     

Sembari memegang topi lebar di tangan, Mariana juga bingung. "Entahlah."     

Saat itu, Oliver berjalan keluar sambil membawa dua naskah di tangannya. "Mariana, Annhora, tak perlu formalitas. Aku meminta kalian kemari karena ada naskah yang harus kalian ulas. Harusnya bisa tak masalah jika anggota elektromagnetik mengulasnya. Lihatlah dulu. Kalau semuanya baik-baik saja, aku akan memberikan pada Departemen Administrasi Penyihir dan meminta jiwa alkimia di Dewan Ulasan Arcana untuk diberikan pada kalian."     

Mariana dan Annhora yang sudah punya tebakan, bertanya bersamaan, "Naskah siapa?"     

Oliver mengusap jarinya. "Lucien Evans."     

Boom! Annhora merasa sebuah petir menggelegar di kepalanya. Dia kembali bertanya dengan wajah pucat, "Tuan Oliver, boleh saya menolak?"     

Sembari bicara, dia diam-diam mengamati kepala Mariana, yang kemudian dia sadar kalau yang bersangkutan juga sedang mengamatinya dengan mata yang juga fokus pada kepalanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.