Singgasana Magis Arcana

Kritonia



Kritonia

0Sambil menggendong Natasha, Lucien berjalan menuju kamar tamu di ujung lorong dengan tenang. Dengan postur seperti itu dan merasakan kelembutan di tangannya, Lucien cukup puas dan tak bisa menutupi senyumnya, meski dia hanya bisa mencium bau darah amis dan racun yang asam.     

Di sisi lain, perasaan Natasha sedang rumit. Persepsi diri dan pengalamannya sebelumnya sama-sama mengatakan kalau dia adalah seorang kesatria pemberani, tapi sekarang kesatria pemberani dan tegas itu sedang digendong Lucien. Dia jadi merasa lemah dan malu. Namun yang menggendongnya adalah Lucien. Detak jantung, aroma tubuh, dan dada Lucien sangat familiar, membuat natasha merasakan kehangatan serta kelembutan. Sehingga, dia merasa senang dan juga malu, juga mencoba tak menampakkan perasaan di wajahnya agar Lucien tak mengoloknya.     

Sementara Natasha merasa tidak nyaman, tapi dia tak ingin kejadian ini cepat berakhir. Natasha pun tidak sadar kalau dia juga tersenyum sampai Lucien berhenti di depan pintu kamar tamu.     

"Kamar tamu milik Duke James juga punya lingkaran suci?" Lucien kurang lebih merasa terkejut.     

Natasha mencoba mengalihkan perhatiannya dari suasana canggung sekarang dan menatap ke arah kamar. "Beberapa kamar tamu di lantai ini untuk kepentingan keluarga kerajaan dan bangsawan besar lain. Jadi lingkaran sucinya berbeda dengan lingkaran suci pertahanan di manor, yang ada di kamar dimaksudkan agar tamu punya ruangan privat yang aman."     

Sambil menjelaskan, Natasha melihat Lucien membuka pintu dengan kekuatan spiritualnya dan berjalan masuk.     

Kamar tamunya cukup luas, dengan sebuah ruang tengah, kamar, perpustakaan dan fasilitas lain seperti piano dan bar. Setelah Lucien menutup pintu dan mengaktifkan lingkaran suci, seluruh ruangan mendadak terpisah dari manor. Dalam suasana hening dan damai, tempat itu seperti ruangan privat milik mereka berdua.     

Natasha tahu Lucien masih waspada. Dia tak boleh terdistraksi saat membantu Natasha menggunakan Health Belt. Mereka akan berada dalam masalah besar jika lingkaran sucinya tidak aktif, lalu musuh menyerang mereka.     

Mendadak, Natasha merasakan sesuatu yang lembut dan nyaman di punggungnya, lalu sadar Lucien sudah meletakkannya di atas ranjang dengan seprai beludru, sembari menatapnya lekat dengan sepasang mata hitamnya.     

Dengan suara pelan, Lucien berujar, "Barusan, kau..."     

Sebelum Lucien selesai bicara, Natasha menyela dan tersenyum. "Tidak perlu terima kasih. Itu adalah perlindunganku sebagai kesatria dan seorang istri. Kalau aku jadi kau, aku yakin kau juga akan melakukan hal yang sama. Aku cukup kaget waktu kau menusukkan tangan ke lehermu."     

Tanpa merasa malu, Natasha mengatakan kata 'istri' dengan blak-blakan.     

Sambil bicara, dia mengulurkan tangan kanannya dan meraih Lucien, menyalurkan kehangatan ke hati Lucien.     

Mereka tidak perlu mengatakan apapun maupun melakukan sesuatu. Lucien menggenggam tangan kanan Natasha erat, merasakan kehangatan abadi di antara keduanya. Lalu sambil melihat mata Natasha, Lucien menunduk dan mencium bibir Natasha.     

Natasha berkedip, kemudian memejamkan mata perlahan, membalas ciuman Lucien tanpa mengendurkan genggaman tangannya.     

Segalanya terjadi secara perlahan dan lembut, namun rasanya menyenangkan alih-alih menggairahkan.     

Setelah beberapa saat, ketika bibir mereka berpisah, mata Natasha kembali jernih lagi. Sambil tersenyum dia berkata, "Cepat tahan Helpless Kiss untukku..."     

"Aku akan membantumu menahan Helpless Kiss..." kata Lucien sambil tersenyum. Mereka berdua pun berhenti dan saling memandang dengan senyum di wajah masing-masing.     

"Cepat. Kalau pemulihan kita terlambat karena bercinta dan kita dibunuh oleh musuh selanjutnya, kematian kita akan masuk ke 10 besar cara kematian paling bodoh di Allyn." Natasha menyadari situasinya segenting sebelumnya.     

Lucien terkekeh. "Harusnya tidak ada musuh lain." Jika Lucien belum menerima pesan rahasia Fernando, dia pasti sudah membantu Natasha menahan racunnya lebih awal. Tapi sebenarnya, tidak mudah menangani Yang Mulia Ratu saat dia sedang lemah.     

Natasha mengangkat alis. "Nenek Hathaway dan Lord of Storm datang?"     

Dia yakin Lucien datang ke pesta privat ini dengan persiapan. Sehingga Natasha langsung terpikir dengan bala bantuan saat Lucien mengatakannya.     

"Bicarakan detailnya nanti saja. Akan kubantu kau memulihkan diri dulu." Lucien mengangguk. Jika mempertimbangkan Duke James akan memberitahu Heart of Time untuk datang setelah memproses tempatnya, Lucien tak bisa tinggal di sana lebih lama. Jadi dia membantu Natasha menekan Helpless Kiss dengan sihir seperti Poison Neutralization.     

Natasha memfokuskan perhatian dan mulai mengumpulkan kekuatan tekad. Setelah satu menit, matanya memancarkan sorot tajam dan dingin.     

Melihatnya, Lucien menyebarkan kekuatan spiritualnya pada Natasha lewat tangan mereka yang masih saling terjalin, membantu Natasha melewati tameng sihir yang ada di Health Belt. Kemudian, Lucien menghapus tandanya sendiri.     

Natasha agak kaget, tapi dia tak punya waktu untuk berpikir disaat seperti itu. Dia buru-buru meninggalkan tandanya pada Health Belt.     

Health Belt di sekitar pinggangnya mengeluarkan sinar lembut. Seiring kemampuan pasifnya diaktifkan, gas hijau pekat menyebar dan lenyap.     

Setelah beberapa detik, Natasha melambaikan tangan kanannya dan berkata dengan nada rumit, "Jadi lemah itu mengerikan."     

Dia kemudian menatap Lucien. "Kenapa kau menghapus tandamu?"     

"Aku punya Congus Ring. Efek Health Belt redundan untukku, sementara kau tak punya benda yang bisa melindungimu dari racun, penyakit, dan energi negatif," balas Lucien sembari tersenyum.     

Meski keluarga kerajaan Holm kaya, dan Natasha punya nenek Hathaway yang merupakan arcanis agung, item tingkat senior, apalagi yang punya efek spesial, jadi benda langka. Sehingga, meski Natasha punya benda yang bisa mencegah racun, tetap tidak sebagus Health Belt.     

Setelah mendapatkan kekuatannya lagi, Natasha membersihkan darah di tubuhnya dan menggoda Lucien, "Hadiah yang berharga. Kau benar-benar layak dipanggil 'harta bergerak, Tuan Evans."     

Itulah yang dikatakan Grunwell barusan.     

"Kau adalah istri dan ratuku. Tidak ada yang lebih berharga daripada kau." Lucien sadar mungkin dia berbakat dalam merayu.     

Natasha terkekeh dan menikmati kalimat Lucien, tapi dia sengaja membalas, "Kau mengambil tiga barang dari tempat Tuan Rhine. Selain gulungan yang kaupakai sendiri, kau memberikan benda lainnya padaku. Petualanganmu tidak menghasilkan apa-apa."     

Baru Lucien menyadari kalau barang yang dia dapat dari tumpukan harta Tuan Rhine kebanyakan diberikan pada Natasha. Tapi memang layak diberikan selama Natasha senang. Tuan Rhine sungguh pria yang baik. Kapan dia akan memberikan kesempatan Lucien untuk mengambil benda lain dari tumpukan hartanya lagi?     

"Oh ya, kau ingin mengatakan sesuatu?" Natasha juga lega setelah tahu Hathaway ada di sekitar sana. Dia hampir lupa bertanya.     

Lucien merapal mantra lain dengan hati-hati untuk jaga-jaga ada yang menguping. Dia pun bicara pada Natasha menggunakan sambungan telepati, "Sard jadi dalangnya. Dia ingin..."     

Tidak perlu merahasiakannya dari Natasha. Sebagai ratu Holm, dia akan terlibat dalam masalah ini cepat atau lambat. Selain itu, kecondongannya terlihat jelas.     

"Aku tidak percaya Sard. Dia selalu misterius dan tak bisa ditebak." Natasha memberikan pendapatnya.     

Lucien mengangguk. "Tak ada yang tahu apa yang dia dapatkan dari Dunia Arwah. Tidak mudah menebak tujuan aslinya. Kita harus bersiap jika dia punya rencana yang lebih besar."     

"Yang Mulia Kritonia juga tertarik padanya. Bagaimana hasil autopsimu?" tanya Natasha serius.     

Lucien berpikir sejenak, baru mengaku, "Para penyihir necromancy dari Hand of Paleness tahu banyak tentang sel. Berdasarkan sistem pengetahuan mereka, mereka menemukan umur pangeran saat meninggal. Meski ada kesalahan sekitar setengah tahun, tak diragukan kalau umur asli pangeran saat meninggal adalah dua sampai tiga tahun lebih tua daripada umur seharusnya. Kau bisa bertanya pada Hathaway untuk detailnya."     

Hasil tesnya terlalu penting untuk disampaikan lewat pesan elektromagnetik. Lucien ikut dalam pesta dan bertemu Natasha sebagian karena ingin menyampaikan pesan itu juga.     

Natasha mendengarkan dan menghela napas sedih. "Aku jadi semakin tidak percaya pada Sard..."     

Kemudian, dia menenangkan diri dan tersenyum seperti seorang ratu sejati. "Tenang saja. Aku tidak akan terburu nafsu. Butuh trik dan rencana untuk menghancurkan musuh dalam pertarungan langsung. Aku akan bekerja sama dengan mereka sampai negara terpisah. Kemudian aku akan membawa Kritonia ke pengadilan karena kejahatannya. Dia tak akan punya pendukung."     

Setelah mengetahui sebab kematian anggota keluarganya, Natasha membuat keputusan. Sard tak akan bisa melakukannya sendirian. Paus dan kardinal agung pasti memberikan bantuan.     

"Kongres dan aku akan berada di pihakmu." Lucien menyentuh rambut Natasha, membuatnya sedikit tidak nyaman. Dia pun sengaja mengubah topik, "Oh ya, Lucien, kuberitahu rahasia padamu..."     

Mendengar rahasia lewat sambungan telepati, Lucien tersenyum. "Bagus. Aku lega."     

Jeda sejenak, Lucien berjalan menuju jendela dan mengawasi para bangsawan yang nyaris ricuh. "Kritonia akan diberi tahu tak lama lagi. Tidak pantas kalau aku bertemu dengannya. Aku akan pergi sekarang. Jangan takut saat kau menghadapinya. Yang Mulia Hathaway ada di sekitar sini dan mengawasi segalanya."     

"Baiklah." Natasha mendadak memasang senyum nakal. "Harusnya masih ada beberapa menit. Lucien, kekuatanku masih belum pulih sepenuhnya. Bantu aku melepas bajuku dan memakaikan baju ganti."     

Setelan berburunya berubah menjadi setelan kesatria tingkat senior. Natasha tak akan bisa menahan Grunwell dalam waktu lama tanpa pakaian itu, tapi di bawah pengaruh korosi kutukan dan racun, setelannya jadi kacau dengan retakan dan lubang di mana-mana. Untungnya dia punya beberapa helm tingkat senior dan setelan kesatria setelah mewarisi takhta, jadi dia membuka tas penyimpanan dan mengeluarkan setelan kesatria yang sudah diubah menjadi gaun panjang warna ungu, begitu pula lingerie, stocking sutera, dll.     

Jantung Lucien berdetak kencang dan napasnya berat. "Tidak ada waktu—"     

"Pikiranmu kejauhan. Aku memintamu menggantikan pakaianku memang karena tidak ada waktu," kata Natasha dengan senyum manis. "Ini adalah 'hadiah' karena menggendongku barusan."     

Senyum Lucien langsung membeku.     

...     

Di ruangan lain di mana Duke James sudah menyalakan lingkaran suci, Natasha tiba dengan rambut ungu yang sudah diikat lagi. Rona merah samar di wajahnya masih belum hilang.     

Saat itu, Duke James membimbing pria tua berambut abu-abu masuk ke dalam ruangan. Di dalam mata birunya, seolah aliran waktu sedang berjalan.     

"Yang Mulia." Kritonia membungkuk dalam suasana ruangan yang berat. "Duke York harus dihukum berat karena keterlibatannya dalam kegiatan pembunuhan terhadap Anda. Tapi karena dia hanya mengamati tapi tidak berpartisipasi dalam perencanaan, dan mempertimbangkan kesetiaan keluarga Kritonia selama ratusan tahun, tolong berikan sedikit pengampunan padanya. Kritonia dan saya akan melindungi Anda dengan lebih setia lagi."     

Dia sudah mendapat pengakuan dari David. Sehingga, dia datang pada Natasha untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf sebagai gantinya.     

Natasha berujar serius, "Kalau aku memaafkan dan mengabaikan orang yang berniat membunuhku, bukankah akan memberi tahu semua orang kalau mereka bebas membunuhku karena mereka tak akan dihukum meskipun menang atau kalah? Aku tidak merasa bisa bertahan lama dalam keadaan seperti itu."     

Kritonia baru akan membalas, namun dihentikan oleh gerakan Natasha. "York dan Barady harus mati!     

"Sebagai hukuman karena berkhianat, keluarga Barady, yang mencetuskan rencana pembunuhan, akan kehilangan gelar dan tanah. Sementara Kritonia, karena hanya York yang terlibat sebagian, dia akan dihukum tapi keluarganya tak akan terpengaruh.     

"Kritonia, bagaimana menurutmu dengan keputusan ini? Aku tidak merasa hanya ada satu kesatria agung di kediamanmu, bukan?"     

Pemberian maaf tanpa prinsip hanya akan membuat pengampunan tersebut tak ada artinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.