Singgasana Magis Arcana

Pertanyaan



Pertanyaan

0"Kudengar kau mengatakan kalau cinta tuhan terhadap manusia tak melihat siapa manusia itu. Tak peduli apakah dia orang biasa, penyihir, atau bahkan vampire, selama orang itu mengikuti Cannon, selama dia bertingkah baik, dia dianggap sebagai penganut setia, dan dia bisa diselamatkan," kata Lucien tenang, seolah dia adalah seorang cendekiawan yang datang untuk melakukan diskusi teologi.     

Lucien tidak terlalu mengikuti doktrin teologi, karena justifikasi iman Saint Truth sendiri masih berbeda dengan agama di Bumi. Jika Lucien meniru semuanya dan digunakan di sini, akan jadi lawakan besar di mata Richard.     

Sehingga, Lucien mengembangkan isi dan arti dari justifikasi iman lebih jauh, lalu memberinya konteks religius yang lebih mendalam.     

Mendengar pertanyaan Lucien, Richard perlahan sadar niat pemuda itu. Dia berasumsi kalau pemuda itu adalah penyihir atau iblis yang berusaha membujuknya. Jadi dia tersenyum dan berujar, "Jadi yang jujur tidak perlu takut, dia akan hidup dalam dunia yang kosong; orang baik tak punya rasa takut, dia akan naik ke Mountain Paradise; orang adil tidak punya rasa takut, dia akan diberkahi..."     

Apa yang Richard katakan berasal dari Cannon, dan dia melanjutkan, "Jika seorang penyihir atau vampire, seperti katamu, bisa melayani Tuhan tanpa seluruh jiwa dan hati, bisa terus berpegang teguh pada keimanan mereka, dia adalah orang budiman dan akan diselamatkan. Penjaga malam adalah orang-orang yang sudah terselamatkan. Tapi apa yang dilakukan para penyihir dan makhluk kegelapan adalah kebalikannya."     

"Jadi, Kardinal Richard, aku paham kau membicarakan tentang para penyihir kuno. Mereka membantai orang banyak. Mereka gila. Mereka tak bisa disebut budiman. Mereka tak sepantasnya diselamatkan, benar. Tapi bagaimana dengan para penyihir saat ini? sebagian besar dari mereka taat hukum. Mereka bersikap baik dan bisa mengendalikan diri. Cara hidup mereka sama seperti perintah dalam Cannon." Lucien tersenyum.     

Richard tahu pemuda itu mengatakan tentang para arcanis yang mendedikasikan diri sepenuhnya pada eksperimen, jadi dia berujar serius, "Mereka penista agama. Mereka penuh kebohongan saat berada bersama penganut sejati."     

"Maksudmu mempelajari hal-hal di dunia dianggap menistakan agama?" Lucien menunjuk langit. "Apakah ada kalimat dalam Cannon yang mengatakan bahwa dunia tak boleh dijelajahi? Apakah Tuhan pernah memberitahu manusia kalau mereka tak boleh mendekati dunianya?"     

Richard memang ingat, dan dia sadar pemuda itu tidak bicara omong kosong. Itu adalah peringatan untuk para penganut palsu, para orang jahat, para haus darah, tapi tak ada yang sangat melarang penjelajahan terhadap dunia.     

Lucien sangat tahu apa yang ada di dalam Cannon dan apa yang tidak ada, karena dia melihat Francis menyalin doktrin berkali-kali, dan juga ada buku di perpustakaan jiwanya untuk referensi. Saat Cannon masih utuh, itu adalah bertahun-tahun sebelum Kongres terbentuk. Saat itu, Douglas mungkin masih merupakan penyihir tingkat menengah, dan tak ada hal-hal semacam penjelajahan.     

Sehingga, di dalam Cannon, hanya eksperimen pada tubuh manusia yang sangat dilarang, tapi kebanyakan arcanis tidak berasal dari bidang Necromancy.     

Setelah hening selama beberapa menit, Richard berujar, "Manusia harus menjauh. Manusia harus tunduk. Itu berarti manusia tak boleh mendekati kediaman Tuhan."     

Lucien, untuk sesaat, tak bisa berkata-kata. Para pendeta itu selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan dari doktrin dengan membacanya dari perspektif berbeda.     

Untungnya Richard menambahkan, "Selain itu, di dalam Doktrin, dikatakan bahwa manusia tak boleh melangkah ke dalam area terlarang milik Tuhan."     

Itu adalah topik yang diinginkan Lucien. Dia buru-buru berujar, "Doktrin? Tapi itu bukan dari Tuhan, melainkan dari dari paus dan beberapa pendeta. Apakah ada kuasanya?"     

Richard agak mengernyit. "Paus hanyalah juru bicara Tuhan di bumi. Kalimatnya adalah kalimat dari Tuhan."     

"Tapi Gereja Utara tidak berpikir demikian," kata Lucien. Dia sangat berterima kasih karena ada perpecahan besar dalam Saint Truth, kalau tidak dia tak akan punya senjata untuk menyerang doktrin di depan Richard, seorang ahli dalam teologi. Selain itu, Lucien tidak datang untuk diskusi, tapi untuk membimbing Richard menemukan pemikirannya sendiri, yang merupakan bimbingan psikologis dalam ilusi Lucien!     

Saat berhubungan dengan kritik dan mencela Gereja Utara, Richard bisa terus membicarakannya. Kalimat itu membuat kepala Lucien sangat berat, tapi yang Lucien tunggu adalah satu kalimat spesifik tersebut.     

"... Semua domba harus menerima pembaptisan di mana shepherd (jenis anjing) akan berdoa untuk mereka. Di bawah bimbingan dan bantuan sphepherd, mereka bisa diselamatkan. Pemimpin shepherd menyuarakan kehendakku," kata Richard. Kalimat yang membuat patung paus didirikan sangat familiar baginya.     

Cahaya berkilat di mata Lucien, dan dia langsung menyela Richard, "Jadi justifikasi iman sendiri tidak bisa dilakukan. Tak peduli setaat apa kita, tak peduli kita bertindak sesuai Cannon, penyelamatan bergantung pada pendeta dan paus, 'kan?"     

Itu adalah pertanyaan yang terus mengganggu Richard selama bertahun-tahun. Ini pertama kalinya dia menghadapi pertanyaan yang diberikan padanya dari orang lain. Untuk sesaat, Richard benar-benar bungkam.     

"Tuhan mencintai semua orang, tapi lebih cinta dengan shepherd, 'kan? Tuhan mencintai semua orang, tapi tak mau langsung terhubung pada hati individual, 'kan? Saat seseorang berdoa, doanya akan bekerja dengan lebih baik jika dilakukan di gereja daripada di kamarnya sendiri, 'kan? Seorang pendeta hanya bisa mendapatkan kekuatan suci saat paus menyetujuinya, 'kan?" Lucien memanfaatkan kesempatan dan memberikan serangkaian pertanyaan pada Richard.     

Richard mencoba mengatakan sesuatu, tapi dia tahu banyak pendeta mendapatkan kekuatan suci hanya dengan membaca Cannon atau berdoa, tanpa ada bantuan lain, jadi dia tetap diam.     

Lucien meninggikan suaranya,     

"Jika paus memang satu-satunya juru bicara Tuhan, kenapa dia terus salah membaca Cannon? Kenapa dia membuat begitu banyak perubahan terhadap Doktrin?     

"Jika Tuhan tidak memperbolehkan manusia menjelajahi dunia, kenapa paus menulis ulang doktrin dan membuat ulang mantra suci berdasar penemuan arcanis?"     

Itu adalah alasan mengapa cara pikir Richard kacau selama 20 sampai 30 tahun belakangan. Dia tak tahu harus mengatakan apa.     

"Sehingga, kupikir Gereja, paus ... mereka sebenarnya berdiri di antara penganut dan Tuhan mereka, karena keinginan terhadap kekuatan. Tak peduli apakah seorang individual memiliki kekuatan suci atau tidak, semua manusia harus sama di mata Tuhan. Lalu orang-orang yang berkhianat pada Cannon, termasuk mereka, akan dilempar ke neraka atas apa yang mereka lakukan.     

"Orang-orang yang menuntut dan mengklaim ritual gereja yang mendalam dan orang-orang yang mengatakan Gereja harus dilayani adalah penganut palsu. Mereka mencegah Tuhan mencintai semua dari kita.     

"Lalu orang-orang yang terus mengubah doktrin berdasarkan keinginan mereka pasti iblis yang bersembunyi!"     

Sebelum Richard mengatakan sesuatu, Lucien terus melempar kalimat padanya, membuat Richard tak punya kesempatan membalas.     

"Kita harus membuat orang-orang itu menyingkir, orang-orang yang terus bicara tentang iman dan keyakinan, namun sebenarnya menistakan kehendak Tuhan.     

"Ucapkan selamat tinggal pada para pemonopoli yang menghisap kekuatan dan kekayaan dari keyakinan murni rakyat biasa!     

"Antara Tuhan dan penganut, harusnya tidak ada halangan yang terbuat dari apapun. Harusnya hanya ada iman dan keyakinan!"     

Richard menatap Lucien. Pemuda itu telah mengatakan semua hal yang terus dia pikirkan tapi tak berani diucapkan. Apalagi dengan lebih detail, lebih terstruktur, dan lebih radikal!     

Lucien berhenti di sana. Dia menunggu balasan Richard.     

Cukup lama kemudian, Richard akhirnya memasang senyum kecut dan berujar, "Kekuatan para pendeta harusnya diregulasi. Tuhan memberikan mereka kekuatan suci untuk melindungi para penganut, bukan untuk mendapatkan kekuasaan."     

Lucien menyeringai.     

...     

Saat kabut lenyap, Richard membuka mata. Dia sadar dia masih berdoa di depan salib.     

Dia menghela napas. "Fallen Morning Star ... Dia layak mendapatkan gelar itu."     

Di luar gereja, Alferris berujar terkejut dengan kedua mata berwarna merahnya yang membelalak, "Hanya itu, Lucien? Banyak orang yang gagal membujuknya!"     

"Aku tidak membujuknya. Dia yang meyakinkan dirinya sendiri. Kalau tidak ada akar, jebakan bahasaku tak akan bisa mengenainya. Dia adalah ahli teologi, tapi aku bukan," kata Lucien tenang, "aku hanya memberinya ide, dan fakta kalau dia setuju adalah bagian paling penting."     

Alferris memberikan kesimpulan umum terhadap teori Lucien, "Pokoknya, kau cerdas!"     

"Aku hanya pandai dalam bimbingan mental dan tahu sesuatu tentang teologi. Dengan kata lain, di antara orang-orang yang pandai dalam ilusi, akulah salah satu yang tahu teologi paling baik. Dan di antara para ahli teologi itu, aku ahli dalam sugesti mental." Lucien menyeringai.     

Selain itu, dia punya satu perpustakaan jiwa.     

Lucien merasa agak tenang sekarang. Jika segalanya yang berkaitan dengan Richard berjalan lancar, dia harusnya bisa membawa Richard pada Natasha nanti. Namun, saat dia akan pergi bersama Alferris, Lucien merasakan kekuatan berbahaya yang mendekat.     

Seseorang datang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.