Singgasana Magis Arcana

Congus Ring



Congus Ring

0"???"     

Lucien tak bisa berkata-kata saat melihat hasil identifikasinya. Tidak ada informasi yang keluar sama sekali. Dia berpikir apakah karena cincin itu lebih kuat daripada levelnya saat ini?     

"Apa katanya?" tanya Natasha.     

Lucien tidak menyembunyikan perasaannya saat dia berada bersama Natasha.     

Lucien mengangguk. "Aku akan coba menganalisisnya. Jaga aku. Kalau ada yang aneh, potong hubungan antara cincin itu dan aku."     

"Hati-hati," kata Natasha.     

Lucien menyebarkan kekuatan spiritualnya dan menyentuh cincin hitam tersebut dengan hati-hati.     

Mendadak, kekuatan spiritual Lucien terseret ke dalam pulau ilusi, di mana tanahnya gersang, sedangkan langitnya suram dan rendah. Namun, matahari putih di langit memberikan hawa kehidupan yang kuat.     

Di atas lahan yang gersang, ada batu nisan hitam di mana-mana. Sebagian besar sudah miring atau rusak. Ada banyak di antara batu-batu nisan itu yang terlihat seperti semak-semak di lahan yang terbengkalai.     

Namun Lucien melihat pemandangan yang berbeda. Di matanya, batu nisan, sungai, dan awan kotor terhubung satu sama lain dengan cara yang menurutnya rumit. Strukturnya sangat rumit sampai hanya melihatnya saja membuat Lucien pusing dan lemas.     

Mulanya Lucien mengamati gambaran ilusinya, kemudian mulai menganalisisnya sedikit demi sedikit. Dia berusaha keras, tapi Lucien tidak berencana mengetahui strukturnya, melainkan mengetahui fungsi cincin tersebut.     

Setelah merapal Identification sesekali, setengah jam kemudian, Lucien akhirnya menemukan di mana pusat kendali cincinnya.     

Selesai menarik kembali kekuatan spiritualnya, Lucien berujar pada Natasha dengan nada lelah, "Aku butuh istirahat 15 menit. Nanti aku akan menstimulasi inti kendali cincinnya dan mengaktifkan jejak spiritual yang ditinggalkan Congus di dalamnya. Perhatikan, dan ambil kesempatan untuk memotongnya menggunakan Pale Justice."     

Selama tiga tahun ini, Lucien terus menggeluti banyak masalah matematika terbaru bersama para arcanis dari Tower termasuk Levski, sehingga struktur level legendaris di dalam cincin tidak sepenuhnya tak dipahami Lucien. Lebih lagi, dia sebenarnya bisa menggunakan cara lebih cerdas untuk membukanya. Namun karena Lucien kurang pengetahuan akan Necromancy dan tingkatannya yang relatif rendah, meski dia tidak punya masalah dengan matematika, dia tetap akan menggunakan kekerasan. Tapi dengan dukungan memadai dari pengetahuannya, menggunakan kekerasan akan jauh lebih mudah.     

"Bisakah kau menemukan cara untuk menstimulasinya? Itu cincin level legendaris," tanya Natasha. Kadang-kadang, item level legendaris tidak memberikan keuntungan atau kekuatan pada seseorang, tapi malah membawa bencana, apalagi saat perbedaan level dengan pengguna yang terlalu besar.     

Lucien menyeringai, meski wajahnya masih terlihat agak pucat. "Kenapa tidak? Ayolah, aku mungkin bisa menjadi arcanis agung sebelum umur 30 tahun. Paling tidak aku bisa mencari tahu struktur legendarisnya secara kasar."     

Di depan wanita yang dikagumi, setiap pria akan mencoba menunjukkan kemampuannya, tak peduli berapapun umurnya.     

"Saat pertama kali aku mengenalmu, aku tidak sadar kau sepintar ini. Sejujurnya, setiap kali aku melihat kalian bermain dengan angka-angka dan bentuk itu, aku selalu merasa terkesan, meski aku tidak terlalu paham," kata Natasha. Tapi kemudian dia mengubah nadanya seolah sedang bicara pada seorang adik kelas, "Tapi hati-hati, karena katanya kalau menggunakan otak terlalu sering, rambutmu bisa rontok."     

Natasha menerima satu set penuh kurikulum sihir tingkat murid saat dia masih kecil. Ibunya mengajari nyaris segalanya termasuk perapalan, matematika, geometri, Elemen, Elektromagnetisme, medan gaya, Astrologi, kecuali meditasi. Ibunya harap dia bisa menjadi wanita bangsawan yang cerdas.     

Dengan kata lain, Natasha setidaknya punya diploma setara SMA jika dilihat dengan sistem pengajaran saat ini. Selain itu, dia juga mengetahui tentang sejarah, bertarung, lambang, dan juga tata krama dengan baik.     

Lucien sedikit terkesan. "Kau pikir penyihir tidak bisa mengatasi kebotakan?"     

"Yah ... kurasa kau benar, tapi banyak bangsawan yang mengkhawatirkannya. Mungkin kau bisa membantu. Itu selalu jadi motivasimu, 'kan? Untuk memberikan keuntungan bagi orang-orang menggunakan sihir," kata Natasha.     

Topik pembicaraan mereka selalu melantur kemana-mana.     

Saat Lucien pertama kali mengatakan tentang ambisinya di depan Natasha, kalimatnya sangat membuat Natasha terkesan. Meski sebagai bangsawan tinggi, Natasha tak terlalu bisa memahami kehidupan rakyat biasa sepenuhnya, tak diragukan lagi kalau ada banyak uang yang bisa digali para bangsawan atas ide Lucien, dan negara juga bisa mendapatkan keuntungan dari sana.     

'Tonik Rambut Evans?' pikir Lucien.     

Tapi dia tidak terlalu suka dengan nama produk itu. Dia melirik Natasha, lalu menggeleng keras. "Ayo mulai."     

Natasha cukup yakin Lucien bereaksi dengan leluconnya lagi. Sehingga dia berubah serius dan menggenggam pedangnya kuat-kuat.     

Lucien menarik napas dalam dan menyebarkan kekuatan spiritualnya lagi ke cincin. Kali ini kekuatan spiritualnya tak hanya berhenti di permukaan cincin, namun mendadak masuk, menuju ke serangkaian batu nisan.     

Kemudian, berdasarkan pemahaman kasarnya terhadap tempat itu, Lucien melakukan pertahanan terhadap dirinya di luar, lalu langsung menuju pada salah satu batu nisan hitam yang tampak biasa.     

Sebuah kalimat berwarna merah mendadak muncul.     

'Ini adalah tempat terbaik untuk pengekangan, karena semua orang akhirnya akan dikekang di dalam peti kecil ini.'     

Sebuah nama diukir di bawahnya – Congus.     

Huruf-huruf merah itu mulai terdistorsi, lalu berubah menjadi mulut monster yang mengerikan, lantas langsung mencabik kekuatan spiritual Lucien jadi berkeping-keping. Di balik batu nisan muncul spectre yang bentuknya sedikit kabur. Matanya bersinar dengan cahaya hijau bagai giok.     

"Sekarang!" teriak Lucien pada Natasha lewat sambungan telepati. Dia menderita karena kekuatan spiritualnya terkena dampaknya.     

Itu adalah kesempatan terbaik!     

Natasha sudah sangat siap, dan dia benar-benar percaya pada Lucien. Mengikuti instruksi Lucien, dia menebas cincinnya.     

Cincin tersebut mendadak mengeluarkan asap abu-abu dan terdengar seolah asap tersebut menangis. Namun, di bawah kekuatan Pale Justice, asap tersebut lenyap dengan cepat.     

Kini cincin hitamnya tampak sangat redup. Kilau di atasnya sudah lenyap.     

Lucien butuh waktu untuk memulihkan diri dari rasa sakitnya dan mulai meninggalkan tanda spiritualnya di dalam cincin. Sementara itu, Natasha terus waspada untuk jaga-jaga ada jebakan lain yang ditinggalkan Congus.     

Begitu Lucien selesai meninggalkan tanda spiritual, mendadak cincin tersebut mulai menyedot kekuatan spiritualnya bagaikan pusaran besar. Dalam beberapa detik, sebagian besar kekuatan spiritual Lucien habis. Dia harus mengaktifkan cincin Origin miliknya untuk mengeluarkan kekuatan spiritual tambahan yang sudah dia simpan sebelumnya.     

Sementara itu, Lucien memanfaatkan kesempatan dan memindah lubang hitam di dalam dunia kognitifnya ke depan, membuatnya berhadapan dengan pusaran kekuatan spiritual! Dua lubang itu bagaikan dua pompa penyedot yang saling bersaing!     

Lubang hitam akhirnya mendistorsi seluruh dimensi. Kecepatan Lucien kehilangan kekuatan spiritualnya mendadak melambat. Kemudian Lucien mendengar ada yang putus, dan hisapan dari cincin langsung lenyap.     

"Kau baik-baik saja?" tanya Natasha khawatir sambil melihat wajah Lucien berubah sangat pucat.     

Lucien menghela napas. "Aku sudah meletakkan tanda spiritual di dalamnya, tapi aku belum bisa menggunakan cincinnya sekarang."     

Lucien lalu membagikan informasi cincin tersebut pada Natasha lewat sambungan telepati.     

'Congus Ring, item legendaris tingkat senior level satu. Pengguna harus mendekati tingkat lingkaran sembilan, atau semua kekuatan spiritualnya akan habis, yang mana akan menjadikan si pengguna jadi orang idiot.     

'Pemakai yang punya kualifikasi akan kebal terhadap semua mantra sihir dari tingkat lingkaran satu sampai delapan, kebal terhadap Confinement, Shadow Killer, Energy Drain, Command, Banshee Howling. Selain itu, pemakai akan memiliki pertahanan baik melawan mantra tingkat legendaris termasuk necromancy dan mantra ilusi, bahkan jika mantra tersebut dirapal oleh orang tingkat legendaris.     

'Kebugaran tubuh, kecepatan pemulihan vitalitas, dan pertahanan fisik pemakai juga akan ditingkatkan sampai beberapa level, hingga mencapai batas kesatria emas. Sementara itu, juga ada ekstra level dari peningkatan kekebalan sihir sampai level dua legendaris, dan pemakai akan kebal terhadap segala kutukan dan mantra penyakit yang lebih rendah daripada level legendaris, begitu juga beberapa mantra kutukan berdasarkan kekuatan necromancy.     

'Ditambah lagi, pemakai secara otomatis dirapal dengan Advanced Invisibility (mantra tingkat lingkaran 4) dan Advanced Speed (mantra tingkat lingkaran 6), kecuali pemakai memilih untuk menon-aktifkannya. Setiap hari pemakai bisa merapal Confinement (mantra tingkat lingkaran 9) sebanyak empat kali, Undead Scourge (mantra tingkat lingkaran 9) tiga kali, dan Time Stop (mantra tingkat lingkaran 9) sebanyak dua kali.     

'Sementara itu, cincin ini mengandung kekuatan sihir mengerikan yang juga memberikan kemampuan merapal mantra legendaris pada pemakai. Pemakai akan bisa merapal Spirit Confinement dua kali sehari, Demigod-lich Howling dua kali sehari, dan Undead Rampart satu kali.     

'Ini adalah cincin super kuat yang dibuat oleh Demigod-lich yang hebat!     

'Baik kematian dan kekangan membuat orang-orang takut.     

'Congus.'     

Natasha terdiam sejenak, lalu menghela napas. "Ini cincin yang sangat kuat. Jika Congus memilih menggunakan Time Stop, itu akan jadi akhir nyawa kita."     

"Kurasa tidak." Lucien menggeleng dan menunjuk ke tangan kirinya. "Aku punya dua demigod di dalam tubuhku. Meski tak satu pun dari mereka bisa bertarung, mereka jelas membuatku kebal pada banyak mantra, termasuk Time Stop. Kurasa Congus sudah tahu akan hal itu."     

Mantra tingkat lingkaran 9, Time Stop, hanya memperlambat waktu dalam area kecil. Mantra itu tidak digunakan untuk menghentikan waktu.     

Natasha mengangguk, lalu menghela napas. "Sayang sekali kau tidak bisa memakainya ... Kupikir kita bisa punya lebih banyak harapan untuk satu setengah hari berikutnya."     

"Kita tidak bisa memakainya, tapi orang lain bisa. Selama kita bisa menemukan target yang levelnya dekat dengan tingkat lingkaran 9 dan mengendalikannya, kita bisa membuatnya memakai cincin ini untuk kita. Lalu masalah selesai," ujar Lucien serius.     

Mata Natasha berbinar. "Benar juga! Tuhan palsu di dunia ini tidak terlalu kuat! Jadi target yang kau maksud adalah...?"     

"Ell, Lord of Redemption," balas Lucien yang sudah punya jawabannya.     

Kemudian dia mengeluarkan bola kristal dan mulai mencari Ell.     

Namun bola kristal itu tidak memunculkan hasil sama sekali. Sebelum ini, hal macam itu tak pernah terjadi.     

Lucien mengernyit. "Ada yang aneh dengan Ell. Aku melewatkan sesuatu."     

Natasha menyarankan, "Coba Francis. Mungkin dia masih ada di sekitar Ell."     

Lucien mengangguk dan mulai merapal lagi. Beberapa saat kemudian, Lucien mendadak mendongak dan berujar pada Natasha, "Francis sangat dekat dengan kita! Mungkin dia ada di Lembah Kematian!"     

Lucien tidak bisa mengetahui lokasi spesifik Francis, tapi itu pemikirannya.     

"Meski kita tidak tahu apa yang mereka rencanakan, mungkin ini adalah kesempatan untuk kita," kata Natasha. Dia pun melihat cincin tersebut, sementara sorot kekecewaan masih ada di matanya.     

Lucien menyeringai. "Ada dua cara untuk mencapai tingkat lingkaran 9."     

"Apa maksudmu?" Natasha mengangkat salah satu alisnya.     

"Pertama, kekuatan spiritualmu harus mencapai tingkat lingkaran sembilan, tapi sekarang mustahil. Jadi ada cara lain, yaitu memiliki dunia kognitif yang sudah terbentuk sempurna."     

"Jadi maksudmu..." Natasha mulai mendapat petunjuk.     

Lucien mengangguk. "Saat aku menemukan Alkimia Baru, dunia kognitifku sudah mendekati tingkat lingkaran 8. Dengan kata lain, level arcana-ku lebih tinggi daripada level sihirku."     

Meski level arcana seseorang berasal dari akumulasi kredit arcana, sehingga tidak terlalu bisa diandalkan dibandingkan level sihir. Tapi di titik tertentu, level arcana mencerminkan level dunia kognitif seseorang.     

"Tapi ini tetap memakan waktu. Apa kau akan melakukan penelitian sekarang?" tanya Natasha.     

Lucien mengambil cincinnya dan meminta Natasha ikut dengannya.     

Saat mereka keluar dari goa bawah air dan sampai ke sisi lain gunung, Lucien melihat goa tersembunyi lainnya, lalu berujar pada Natasha dengan suara pelan,     

"Ya, karena aku terus mengerjakan penelitianku cukup lama."     

Sambil berujar, Lucien mengeluarkan tumpukan kertas dari kantongnya dan berkata, "Ini adalah data yang dikumpulkan oleh Tuan Douglas berkaitan dengan satelit dan pertanyaan-pertanyaan yang dia dapatkan. Selama tiga tahun ini aku terus mengerjakannya."     

"Oh, makanya saat kau menghubungiku, suaramu terdengar sangat dekat dan jelas, 'kan?" kata Natasha mengingat-ingat. "Dan saat aku bertanya, kau tidak menjawab."     

Lucien mengangguk.     

Dalam tiga tahun ini, Lucien bekerja sama dengan Levski dan arcanis lain dalam Geometri Evans, yang mana memberikan mereka banyak masalah dan hanya bisa diselesaikan dengan analisis tensor. Sehingga Lucien sudah berusaha keras untuk mendeduksi teori relativitas spesial dan teori relativitas umum.     

Meski Lucien tidak mendapatkan banyak kemajuan pada teori relativitas umum, tapi dalam teori relativitas khusus nyaris selesai!     

Selama tiga tahun perencanaan, persiapan, dan penantian harusnya bisa berbuah sekarang!     

Lucien membuka pondok alkimianya dan mulai membuat naskah penelitian sambil ditatap Natasha yang penasaran.     

'Di atas Elektrodinamika dari Bagan Bergerak dan Ekuasi Massa-Energi'. Itu judulnya.     

Di luar goa, matahari sudah terbenam seluruhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.