Singgasana Magis Arcana

Debat Teologi



Debat Teologi

0Sungai Solna mengalir hening, menutrisi sepertiga makhluk hidup di Semenanjung Erdo. Banyak lembah sungai yang terbentuk di sisi-sisinya. Di lembah yang dinamakan sama dengan nama sungai, Sungai Solna, ada beberapa negara-kota. Berkat sumber air melimpah dan pulau yang kaya sumber daya alam, Lembah Solna jadi tempat paling makmur setelah Politown.     

Di depan kuil yang baru dibangun untuk menyembah Lord of War di kota Husum, ada alun-alun yang luas, di mana sebuah panggung sudah disusun di sana. Orang-orang yang mengenakan mantel dari kain lenan bergerombol di sekitar panggung, membanggakan tuhan yang mereka sembah. Para prajurit Kekaisaran Angornorma yang memakai armor perunggu berdiri malas, tampak tak peduli atas konflik kecil yang terjadi antara para penganut, sambil berharap para penganut ajaran sesat itu saling membunuh, karena akan mengurangi masalah.     

Di atas panggung duduk delapan pendeta, yang merupakan perwakilan delapan tuhan Barril yang tersisa—God of Moon, God of Thunder and Lightning, God of Storm, Mother God of Earth, Lord of Underworld, God of Sun and Justice, God of Wisdom, dan God of Love and Breed. Mereka menunggu dimulainya debat di atas kursi perak. Jika mereka gagal mendapatkan kemenangan dalam debat itu dan mengubah tuhan mereka menjadi tiga tuhan utama, tuhan mereka akan diusir dari lembah oleh Lord of War. Seiring berjalannya waktu, tuhan yang dikeluarkan perlahan akan kehilangan pengikut dan mati, atau menjadi ikon panteon Angornorma karena pembaruan.     

Meski mereka semua tahu benar kalau memilih tiga tuhan utama adalah strategi God of War untuk memecah belah dan menguasai ini itu dengan lebih baik, pada akhirnya, semuanya akan diserap ke dalam panteon Angornorma, dan tidak ada yang berani menentang karena itu merupakan konsekuensi dari pilihan mereka sendiri. Selain itu, bagi mereka, masih ada harapan jika mereka menjadi salah satu dari tiga tuhan utama. Begitu mereka bertahan, mereka bisa mengumpulkan banyak penganut baru untuk mengganti tuhan mereka di panteon Angornorma.      

Orang yang duduk di atas kursi emas paling tinggi adalah kepala pendeta yang mewakili Lord of War, dan dia merupakan wanita cantik berambut coklat. Belahan gaun a la Angornorma yang dia kenakan sampai ke bagian pinggang, sehingga menampakkan lekukan kaki panjangnya yang indah.     

Dia adalah pendeta tinggi wanita Nena, pendeta kepala kedua di Tempe of War di Politown.     

"Hormat kepada Lord of War yang agung, penguasa seluruh konflik dan kehancuran." Enam belas pendeta pemimpin dari delapan tuhan membungkuk bersama. Cara pemberian salamnya sama dengan ketika mereka membungkuk pada Lord Avando.     

Setelah melakukan tarian perang untuk menyenangkan Lord of War, Nena bermaksud memulai debatnya.     

Saat itu, dua pria berambut hitam dan mengenakan mantel putih datang di depan panggung dan berkata pada para penjaga keras-keras, "Biarkan kami masuk! God of Revival, Fertility, and Redemption mengirim kami kemari untuk debat!"     

"Aku tak pernah dengar gelar itu. Itu pasti milik tuhan palsu. Pengawal, usir mereka!" Nob, pendeta God of Moon memarahinya.     

Kekuatan God of Moon, Asin, berada di tengah-tengah di antara delapan tuhan tersisa. Sehingga, saat menghadapi kompetitor yang datang entah darimana, pendeta tua itu jelas tidak senang.     

Sebagai pengikut, Francis buru-buru memberi sinyal mata pada Lucien untuk mengucapkan pidato yang sudah disiapkan.     

Tanpa takut, Lucien melihat tepat ke mata Nob dan berkata, "Ini bukan keputusan yang bisa Anda ambil. Hanya Lord of War yang agung yang bisa memutuskan apakah kami bisa ikut atau tidak. Beraninya Anda berkata demikian di depan pendeta kepala Lord of War?"     

Francis agak terkejut. Apa yang dikatakan Lucien barusan bukan versi yang sudah mereka setujui. Namun, efeknya bekerja lebih baik. Kelihatannya pemuda bernama Leviathan ini cukup pintar berimprovisasi.     

Karena dikuasai oleh rasa terkejut dan juga takut, pendeta kepala God of Moon mendadak tak bisa berkata-kata.     

Lucien berbalik menghadap Nena dan berkata dengan lembut, "Nona Nena, Lord of War mengatakan pada kami kalau semua dakwah tuhan di lembah layak menghadiri debat. Apa pemahaman saya salah?"     

"Tidak," jawab Nena singkat dan dingin.     

Lucien tersenyum. "Tuhan kami, God of Revival, Fertility, and Redemption juga punya pengikut di lembah ini. Tolong perbolehkan kami bergabung."     

"Kau harus membuktikannya." Nena tidak menolak, karena menambah satu tuhan lagi ke dalam debat tidak akan jadi penghambat pengaturan yang disiapkan untuk Lord of War, tapi malah bisa membuat konflik semakin intens dan memberikan keuntungan bagi penggabungan di masa depan.     

Lucien mengangkat tangan kanannya. Anheuse yang sedang bersembunyi di pojokan, mulai bertepuk tangan. Mendengarnya, seluruh pengikut rahasia Lord of Fire and Destruction mulai bertepuk tangan dan memuja Ell, sang God of Revival, Fertility, and Redemption, keras-keras.     

Nob dan pendeta kepala lain bertukar pandang. Mereka tidak menyangka God of Revival, Fertility, and Redemption, yang nama dan gelarnya tak pernah mereka dengar, sudah mendapatkan pengaruh begitu besar.     

Mereka tidak kepikiran kalau yang disebut-sebut sebagai God of Revival, Fertility, and Redemption sebenarnya adalah Avando, Lord of Fire and Destruction sebelumnya. Tidak pernah terjadi sebelumnya jika tuhan akan mengubah ketuhanannya, karena ketuhanan mencerminkan kekuatan tuhan dan koleksi mantra yang dimiliki. Makanya, meski nama tuhannya berubah, ketuhanan mereka tetap sama. Selain itu, perubahan nama sebagian besar terjadi ketika tuhan menyerap tuhan lain dan ingin membuat inkarnasi lain demi menyerap iman yang sudah ada sebelumnya.     

Namun, Reival, Fertility, and Redemption tampak sangat berbeda dengan Fire and Destruction. Jadi sulit menyadari bahwa Ell sebenarnya identitas baru Avando.     

Diiringi tatapan permusuhan pendeta lain, Lucien berjalan naik ke atas panggung bersama Francis dan duduk di atas kursi perak yang baru saja ditambahkan. Nena berkata pada mereka, "Debat hari ini adalah untuk membedakan tuhan asli dengan yang palsu. Hanya tuhan asli yang layak mendapatkan iman orang-orang. Lord of War berkata bahwa tata surya datang dari angka tiga. Makanya, nantinya akan ada tiga pemenang akhir."     

Meski dikatakan demikian, tak peduli bagaimana debat berjalan, Lord of War selalu mendominasi. Sejak saat itu, pemenangnya ditentukan oleh peramal di bawah Lord of War.     

"Tuhanku adalah matahari. Sinarnya menutrisi apapun yang ada di pulau dan menyingkirkan kegelapan, seperti api. Dia adalah cahaya, kekuatan yang bisa menghukum. Kekuatan cahaya membawa kecerahan dan keadilan pada kami. Sehingga, Tuhanku adalah satu-satunya yang membuat aturan yang mengekang tuhan dan manusia. Tak diragukan lagi, kekuatan Tuhanku melampaui tujuh tuhan lainnya." Pendeta kepala God of Sun and Justice bicara di depan semua orang, mendeskripsikan kekuatan tuhannya untuk menarik pengikut baru.     

Para pengikut yang tak berpendidikan mengangguk. Mereka tidak tahu banyak, tapi mereka bisa melihat matahari menggantung di langit nyaris setiap hari. Matahari membawakan kehangatan pada mereka, yang mana sangat berkebalikan dengan kegelapan, jadi harusnya matahari sangat penting. Sehingga, kelihatannya God of Sun and Justice harusnya sangat kuat juga, dan akan membawakan banyak keuntungan jika mereka menyembahnya.     

Melihat itu, pendeta Lord of Underworld mengambil satu langkah maju dan berkata, "Saat ada kehidupan, pasti ada kematian. Tidak ada makhluk cerdas manapun bisa menghindar dari kematian. Hidup itu singkat, tapi kematian sifatnya abadi. Lord of Underworld yang agung adalah satu-satunya tempat yang kalian tuju setelah kematian, tuhan merupakan tempatmu pulang pada akhirnya. KeberadaanNya benar untuk semua orang. Dia tak dipertanyakan lagi, jelas lebih penting daripada semua tuhan lain."     

Semua orang takut pada kematian. Jika membayangkan kegelapan, dingin, dan rasa sakit yang akan diderita seseorang setelah mati, banyak dari para pendengar terbujuk. Mungkin menyembah Lord of Underworld merupakan pilihan terbaik daripada menyembah God of Sun and Justice. Dia tampak sangat kuat dan penting berdasarkan deskripsi.     

"Bumi membawa segalanya, termasuk dunia setelah kematian. Bumi membawa kehidupan, begitu pula kematian. Siapapun yang menyinggung Ibu akan menderita kelaparan, gempa bumi, dan tanah longsor." Pendeta Mother God of Earth mengancam para kerumunan.     

Kini dunia setelah kematian terdengar terlalu berkhayal dan jauh dari para pendengar. Dibandingkan dengan tidur panjang setelah mati, mereka tahu benar bagaimana rasanya kelaparan, apalagi kekuatan mengerikan dari gempa bumi. Mereka tak lagi berani menjauh dari Mother God of Earth.     

"Tuhanku mengendalikan petir. Petir cukup kuat untuk menghukum tuhan, apalagi manusia. Siapapun yang tidak patuh akan disambar oleh kilat dan petir." Pendeta God of Thunder and Lightning mengikuti.     

Pendeta God of Storm tidak melewatkan kesempatan juga. "Jika ada satu dari kalian yang mengkhianati God of Storm, Dia akan mengirimkan badai selama 49 hari. Laut akan membanjiri kota dan desa. Pulau akan diserang banjir. Tidak ada makhluk hidup yang bisa selamat."     

Perlahan, sebagian besar pendeta mulai mengancam para pendengar, mengendalikan mereka dengan rasa takut seperti yang biasa mereka lakukan. Namun, pendeta God of Wisdom dan pendeta God of Love and Breed tak bisa menggunakan strategi yang sama. Mereka keluar dari debat tanpa daya.     

Mereka sejak awal tidak punya banyak harapan. Kata-kata mereka tentang cinta dan kebijaksanaan terlalu datar.     

Menghadapi debat kacau di mana orang yang paling banyak menyombongkan tuhannya adalah yang terkuat, Francis merasa tidak nyaman. Dia mengirimkan pesan rahasia pada Lucien dengan mengendalikan angin. 'Saat giliranmu, cobalah sebaik mungkin untuk melebih-lebihkan kekuatan Ell yang agung. Kau tahu, menggunakan teori siklus—penciptaan, pengendalian, penghancuran, dan pembangkitan kembali.'     

"Bulan perak menyaksikan lahirnya dunia ini. bulan itu abadi, dan punya kekuatan untuk mengusir kegelapan tapi juga menyerap kekuatan dari kegelapan. Bulan membawa ketenangan pada benak kita," kata Nob dengan buliran keringat di dahinya. Dibandingkan dengan tuhan lain, God of Moon Asin tak punya kelebihan dalam hal mengancam orang lain. tuhan yang terbaik dalam mengancam orang adalah God of Fire and Destruction.     

Akhirnya, setelah satu putaran, tiba giliran Lucien. Seluruh pendeta melihat padanya, menunggu untuk mendengarkan kalimat dari yang disebut-sebut dengan God of Revival, Fertility, and Redemption.     

Sambil duduk tegak di kursi perak, Lucien berujar pelan, "Musim datang dan pergi; matahari terbit dan terbenam. Di dunia ini, dimana ada kelahiran, di situ ada kematian. Tapi juga ada kebangkitan setelah kematian, dan Tuhanku adalah God of Resurrection."     

Pendeta God of Sun tercengang. Dia tahu arti kalimat itu. Perwakilan God of Revival, Fertility, and Redemption mengatakan bahwa matahari hanyalah sebuah fenomena, sementara kebangkitan setelah mati adalah esensi yang mendasarinya.     

"Kematian bukan akhir, jiwa yang berbeda memiliki akhir yang berbeda pula. Berdasarkan apa yang dilakukan seseorang selama hidup, akan diberikan penilaian yang adil. Orang-orang yang baik akan keluar dari siklus kehidupan dan kematian, lalu masuk ke surga Tuhanku, kemudian menikmati kebahagiaan abadi. Orang-orang yang netral akan kembali ke dunia ini lagi sebagai anak-anak dan terus menjalani sukacita serta penderitaan hidup. Sementara itu, orang-orang yang kejam dan keji akan dihukum di neraka, menahan penderitaan tiada akhir...     

"Namun, pengikut Tuhanku, siapapun yang mau melakukan pengakuan dosa dengan sepenuh hati akan diselamatkan oleh Tuhan, dan menjadi salah satu yang menikmati kebahagiaan abadi seperti yang saya katakan tadi."     

Para pendengar tak pernah mendengar hal seperti itu sebelumnya. Mereka lebih memilih percaya pada kalimat pendeta muda itu daripada bayangan mengerikan yang dideskripsikan oleh pendeta lain, karena mereka sekarang bisa melihat harapan dalam hidup yang berat, harapan untuk mengulang segalanya dan diselamatkan!     

Francis sangat terkesan dengan bakat Leviathan, karena Leviathan bisa membangun sistem teori teologi yang lengkap berdasarkan teori siklus hidupnya yang sederhana. Dia tidak menyangka bisa menemukan seseorang seberbakat ini dalam dunia lain yang primitif.     

Wajah pendeta yang mewakili Lord of Underworld menggelap. Teori macam itu langsung menurunkan martabat Tuhannya.     

Melihatnya, Nob membuat keputusan. Jika dia kalah dalam debat ini, dia tetap akan kehilangan segalanya. Jadi kenapa tidak menggunakan mitos penganut ajaran sesat untuk membalik keadaan?     

"Tuhanmu semuanya sedang mengurusi beberapa fungsi spesifik dalam menjalankan dunia ini, tapi Tuhanku lah yang menciptakan dunia ini, begitu juga dengan para makhluk hidup lain. Tuhanku adalah God of Brightness and Creation. Dalam kegelapan purba, Tuhanku membawa kecerahan pada keheningan abadi, Dia membentuk bumi dan kehidupan!" Nob mengutip satu versi dari mitos penciptaan, sambil benar-benar mengacuhkan ekspresi Nena.     

Para pendeta lain semuanya terkejut. Sekarang God of Mood berkata menjadi tuhan yang menciptakan dunia, bagaimana tuhan mereka bisa melampaui God of Moon? Mereka berpikir keras, mencoba menemukan mitos serupa dari tuhan mereka untuk digunakan.     

Kali ini, pendeta God of Thunder and Lightning tertawa keras. "Baiklah, God of Moon menciptakan dunia ini dan kehidupan, tapi Tuhanku mampu merusak semua itu. Saat segalanya tenggelam kembali dalam kegelapan, hanya pengikut Tuhanku yang akan diselamatkan."     

Dia meminjam sebagian teori pengampunan dari Lucien.     

Pendeta God of Sun and Justice juga tak mau ketinggalan. "Tuhanku adalah tuhan yang mengatur fungsi dunia dan memperlambat hari kehancuran..."     

"Tuhanku adalah pemurni kegelapan dan kedamaian." Pendeta Lord of Underwolrd mendengus.     

"Ini bukan debat teologi ... Mereka hanya menyombongkan tuhan masing-masing." Francis mengusap dahi dan mengeluh pada Lucien dengan suara pelan. "Aku tidak ahli menangani ini. Semua kuserahkan padamu."     

Melihat pendeta lain mendapatkan dukungan, Lucien tidak merasakan tekanan sama sekali. "Dunia kita hanya dunia kecil. Penciptaan, pengembangan, dan kehancuran dunia sekecil ini bukan hal spesial. Tiga ribu dunia kecil seperti ini dibutuhkan untuk membentuk dunia sedang, dan tiga ribu dunia sedang dibutuhkan untuk membentuk sebuah dunia besar. Namun, ada begitu banyak dunia besar, sebanyak pasir di dasar Sungai Solna.     

"Tapi dunia tanpa batas yang memiliki dunia besar diciptakan oleh Tuhanku.     

"Tuhanku bilang, 'Terciptalah dunia tanpa batas', maka dunia tanpa batas tercipta.     

"Tuhanku bilang, 'Muncullah cahaya', maka tercipta cahaya.     

"Saat Tuhanku bilang, 'Hancurkan semua', maka segalanya hancur."     

Jika berhubungan dengan menyombongkan sesuatu, Lucien tidak takut pada siapapun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.