Singgasana Magis Arcana

Rencana



Rencana

0Lucien nyaris lupa pada para kurcaci itu. Setelah Natasha bertanya, dia ingat apa yang terjadi dan menjawab sambil tersenyum, lalu meletakkan caviar di sebelahnya. "Bukannya aku sudah cerita tentang petualangan di Night Highland?"     

"Ya, kau sangat jahat. Kau menambahkan lapisan pertambahan tambahan di luar pertahanan count vampire untuk membuatnya lebih 'kokoh'!" Natasha masih terkekeh saat mengingatnya, bahkan sampai sekarang. Lucien hampir punya banyak humor jelek, tapi dia suka!     

Lucien cukup bangga terhadap reaksinya saat itu juga. "Waktu itu, demi menipu para kurcaci agar mau kembali, aku sengaja pura-pura jadi God of Steam mereka setelah mereka salah sangka, bahkan aku 'menunjukkan' dunia tuhan ilusi, Atlantis. Saat itu aku bahkan membayangkan kalau bom alkimia yang terlihat seperti matahari terbit diciptakan oleh perkembangan elemen dan alkimia yang hebat. Kau tahu apa yang terjadi setelahnya. Kenyataan selalu lebih sulit dipercaya daripada fiksi. Kita sudah punya Eternal Blaze."     

Kini setelah mereka membicarakan tentang kurcaci, Lucien menjelaskan apa itu Atlantis padanya secara singkat.     

Natasha awalnya tercengang mendengar jawaban Lucien, lalu dia tertawa keras sampai hampir rebahan di meja. "Lalu aku berpikir apa yang disembah oleh kurcaci itu. Ternyata mereka menyembah bom alkimia. Haha. Lucu sekali! Aku tak pernah melihat agama sekonyol itu sebelumnya!"     

Mereka hanyalah umat bom nuklir. Aku sering melihatnya saat bermain gim di masa lalu. Lucien tersenyum pada Natasha yang tertawa terbahak-bahak.     

Mencoba mengendalikan diri, Natasha berkata sambil tertawa, "Menurut departemen intel, para kurcaci itu jadi semakin khusyuk menyembah bom ... Haha, bom besi perak sejak Eternal Blaze meledak beberapa saat lalu, lalu menangis tentang berkah tuhan, kedatangan Atlantis dan semacamnya. Mereka juga mencoba mencari tahu siapa yang melakukan Eternal Blaze, karena mereka yakin dia adalah utusan God of Steam."     

"Kalau mereka tahu itu adalah mantra yang kuciptakan, aku akan berubah dari God of Steam jadi orang biasa." Lucien menggeleng. Ide aneh terpikir olehnya. Jika para kurcaci menyempurnakan doktrin dan ritual mereka, akankah kekuatan iman akan terkumpul padanya? Atau malah langsung berkumpul pada bom nuklir?     

Lucien belum ingin menjadi tuhan. Dia mendapat pelajaran dari Ell. Namun dia selalu ingin mempelajari kongregasi dari kekuatan iman. Jika tuhan dibuka rahasianya, maka misteri terdalam dari dunia pasti akan tampak.     

Setelah membicarakan penggabungan kurcaci, Natasha mengusap bibirnya dengan serbet. "Aku akan mengalokasikan biara tambahan ke aula kota lokal sebagai lokasi sekolah generik."     

Setelah Gereja Selatan berevakuasi, jumlah penganut menurut drastis. Demi mengendalikan mereka, Natasha merampas bagian dari biara dan properti milik Gereja, sehingga menambah harta ratu. Itulah kenapa dia menerima rencana Lucien tanpa ragu. Dia menggunakan harta pribadinya dan tidak butuh persetujuan Parlemen Bangsawan.      

"Setelah sekolah yang dibentuk olehmu dan Kongres menghasilkan banyak orang berbakat, aku yakin keluarga kerajaan akan semakin stabil," ujar Lucien sembari tersenyum.     

Natasha meletakkan serbetnya dan menatap Lucien. "Itu adalah rencanamu dan aku jelas mendukung. Selain itu, kau yang meyakinkanku."     

Lucien mengangguk serius. "Kalau tak ada yang berubah dan masyarakat tetap acuh dan tak berkembang seperti sebelumnya, akankah ada rasa senang saat meraih kesuksesan? Apa untungnya menjadi pemimpin sekelompok babi? Seorang arcanis sejati harus memfasilitasi kemajuan masyarakat dan membuat manusia semakin beradab, memberikan semua orang kesempatan menikmati kemudahan yang dibawa oleh item alkimia. Itu akan jadi pencapaian terbesar mereka..."     

Mendengar cerita Lucien, Natasha terdiam dan fokus. Lucien tampak lebih memukau daripada sebelumnya.     

Begitu Lucien selesai bicara, Natasha menjawab dengan senyum cerah, "Ya. Menjadi ratu di negara miskin dan tak berkembang dimana hampir semua orang tak tahu cara menulis itu tidak sama nikmatnya melihat negara makmur."     

Melihat Leo dan dua pelayan yang sedang melayani di dekat mereka, Lucien berdiri dan tersenyum. "Biar kutunjukkan pemandangan Atlantis."     

Natasha awalnya tercengang, kemudian dia sadar kalau Lucien punya hal lain yang ingin dia katakan. Sehingga dia mengambil topinya dan mengikuti Lucien pergi ke ruang keluarga dengan santai.     

Setelah Lucien menyalakan lingkaran sihir pemisah, dia bertanya serius, "Ada apa?"     

"Bukan hal penting. Bukankah kau 'marah' karena aku tidak memberitahumu saat aku naik ke tingkat legendaris?" Lucien menatap Natasha tetap dengan senyumnya.     

Natasha merona seolah teringat sesuatu. Kemudian dia berdeham dan berpikir cepat. "Kau berencana menyembunyikan fakta kalau dirimu sudah naik ke tingkat legendaris demi menghadapi ahli tingkat legendaris yang dikirim Gereja untuk membunuhmu?"     

Lucien mengacungkan jempol. Natasha selalu cermat tentang itu. "Ya. Kita harus melenyapkan sebanyak mungkin orang legendaris di Gereja. Kalau aku memberitahukan pada publik, mereka mungkin tak pernah bergerak. Biar bagaimanapun, penyihir legendaris sulit dibunuh. Apalagi, kau masih terancam oleh bayangan Kritonia. Aku berpikir memecahkan dua masalah dalam sekali jalan."     

Tahu Lucien melakukan ini sebagian besar untuk membantunya melawan Kritonia, Natasha awalnya berniat menolak, tapi dia akhirnya membatalkanya setelah melihat kegigihan Lucien. Dia pun tersenyum. "Masalahnya adalah, kau selalu bisa merencanakan membunuh orang, tapi kau tak bisa selalu siap dibunuh."     

"Itulah kenapa kita harus memancing mereka semua," kata Lucien tanpa ragu. Selama mereka salah menghitung kekuatannya, dia pasti bisa menahan mereka sampai Tuan Presiden, gurunya, dan Hathaway tiba.     

Natasha mengusap dagunya. "Kritonia dan kemungkinan pembunuhan dari Gereja tak bisa ditipu semudah itu. Mereka sangat berpengalaman. Mereka akan mengetahui kelemahan kita dan mengambil keuntungan jika kita melakukan kesalahan."     

"Benar, kita tak bisa berkeliaran secara asal. Harus ada alasan yang tak dipertanyakan," kata Lucien seraya mengernyit.     

Natasha mulai memikirkan bagaimana cara menciptakan 'kesempatan' semacam itu juga. Mendadak, matanya berbinar, dan dia menepuk tangannya. "Pernikahan! Pernikahan kita! Sementara Nenek Hathaway dan Lord of Storm akan datang, pernikahannya pasti ramai dan berantakan, dan itu akan memberikan kesempatan pada pembunuh."     

"Semua orang tahu hubungan kita. Sangat normal mengadakan pernikahan setelah situasinya stabil." Lucien mengangguk mengiakan.     

Natasha menambahkan, "Kita bisa satu langkah lebih dulu. Contohnya, kau adalah arcanis agung dan aku adalah ratu. Pernikahan kita harus sama. Kita adakan satu pernikahan di Istana Nekso dan satu lagi di Allyn, atau kau bisa datang ke Istana Nekso untuk menjemputku, ayahku, Bibi Camil, dan anggota keluarga kerajaan lain. Dengan begitu, nenek Hathaway akan jadi satu-satunya pelindung selama perjalanan. Akan ada kesempatan membunuh."     

Pernikahan harusnya diadakan di gereja, tapi karena Lucien adalah penyihir, gereja jelas tidak cocok.     

"Kalau Gereja bertindak, mungkin mengirimkan Original Fire atau salah satu sosok hebat di inkuisisi. Berdasarkan catatan, mereka semua terang-terangan dan waspada. Satu-satunya masalah adalah apakah Kritonia akan bekerja sama dengan mereka atau tidak. Kalau tidak, bagaimana mereka menyisakan orang untuk tetap menyibukkan nenek Hathaway? Kita harus membuat dua rencana berbeda," kata Lucien cepat-cepat. Keduanya pun selesai membuat rencana setelah berdiskusi.     

Pada akhirnya, Natasha bertanya, "Berapa lama sampai kau bisa membuat dua mantra legendaris di jiwamu?"     

"Paling cepat setengah tahun, paling lama 8 bulan."     

Natasha mengangguk dan tersenyum. "Kalau begitu, kita akan adakan pernikahan pada 10 April tahun depan, hari di mana kita berpisah untuk pertama kalinya. Aku akan menyebarkan beritanya dulu. Apa waktunya cukup?"     

"Cukup." Lucien yakin waktunya cukup untuk membuat item legendaris miliknya, tapi satu-satunya masalah adalah dia kekurangan material langka.     

Seolah bisa menebak pikiran Lucien, Natasha terkekeh dan berkata, "Sekarang, setelah tanggal pernikahan sudah ditentukan dan kau sudah jadi tunanganku, gudang harta keluarga kerajaan akan terbuka untukmu. Kuharap kau bisa menemukan material legendaris yang kaubutuhkan. Kalau tidak, kau bisa menukar material di dalam dengan penyihir legendaris lainnya, katakanlah nenek Hathaway atau Lord of Storm."     

Meski keluarga kerajaan Holm punya sejarah ratusan tahun, namun mereka tak punya lebih dari lima macam material legendaris.     

"Soal itu..." Materialnya sangat langka, bahkan orang pelit seperti Lucien pun ragu. Namun setelah melihat kegigihan Natasha dan matanya yang tersenyum, dia langsung mengiakan. "Baiklah."     

Begitu selesai membuat rencana, Lucien merasa ada yang aneh, lalu menggaruk kepalanya. "Jadi, kita sudah setuju soal pernikahan? Tapi belum ada yang melamar, 'kan?"     

Bukankah ini terlalu aneh?     

Natasha tercengang sesaat. "Huh, kau mau aku melamarmu?"     

Setelah mengatakannya, baik Natasha dan Lucien merasa tergelitik. Mereka punya pengalaman unik, kepribadian unik, dan hubungan yang unik. Kenapa mereka harus menjalaninya dengan normal?     

Natasha mengulurkan tangan kanannya dan menggenggam tangan kiri Lucien, lantas berujar dengan suara pelan,     

"Kalau mereka berani datang, darah legendaris akan mewarnai karpet di pernikahan kita dengan warna merah!"     

"Mungkin itu akan jadi pernikahan paling tak terlupakan." Lucien mengiakan dengan senyumnya. Lalu dia mengingatkan, "Kau harus sangat, sangat, sangat hati-hati sampai harinya tiba."     

....     

Mereka menghabiskan siang di dalam menara sihir. Saat malam, ketika Lucien akan mengajak Natasha ke Stasiun Radio Sky untuk kunjungan rahasia, dia mendadak mendapat pesan Samantha. "Kami menemukan saluran aneh. Kelihatannya stasiun radio yang didirikan Gereja baru-baru ini."     

"Begitu? Aku akan ke sana dan memeriksanya." Lucien dan Natasha saling menatap, sama-sama melihat sorot penasaran di mata masing-masing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.