Singgasana Magis Arcana

Kesombongan Mecantron



Kesombongan Mecantron

0Meski Angel King baru mendarat, dia mengangkat tangan kanannya seolah dia sudah bersiap.     

Delapan belas pasang sayap malaikat mekar dalam cahaya suci serta bayangan ilusi Mountain Paradise di belakang sayapnya. Begitu dia mengangkat tangan, semua arwah suci dan malaikat langsung menyanyi dan memuji karena keadilan yang akan ditegakkan.     

Tak seperti Light of Judgement yang dirapal kardinal saint lain serta seraph, atau Light of Judgement yang dirapal menggunakan buku suci, di depan dada Mecantron ada neraca kecil. Bagian kiri neraca berwarna putih, dan sisi lainnya berwarna hitam. Neracanya menimbang apakah orang yang sedang diadili akan dikirim ke Mountain Paradise atau neraka, atau malah dihancurkan secara permanen.     

Neraca keadilan tersebut juga mengatur Chaotic Cosmos, mengubah seluruh dimensi menjadi 'nyata'!     

Scale of Jusctice adalah mantra suci legendaris Mecantron yang lain selain God's Guard. Neraca suci di Kekaisaran Holy Heilz adalah replika. Keluarga kerajaan Kekaisaran Holy Heilz sangat dekat dengan Saint Truth, dan semua anggota keluarganya punya kekuatan darah seraphim.     

Neraca kecilnya menimbang hal tak kasatmata, lalu menciptakan gema yang dalam. neracanya sudah memberikan keputusan: Natasha dan Lucien berdosa!     

Lalu Light of Judgement langsung melesat dari proyeksi Mountain Paradise!     

Kegelapan menghilang. Segalanya tak tak sejalan dengan cahaya suci akan lenyap. Ini adalah keadilan hidup dan mati paling dahsyat!     

Lucien sangat waspada.     

"Abrupt Magic Reverse!" rapalnya.     

Sebuah cermin dengan pola-pola rumit terbentuk di antara mereka dan Angel King. Kelihatannya cermin itu terhubung pada dunia lain!     

Light of Judgement mengenai cermin dan meninggalkan retakan dalam, lalu terpantul kembali.     

Satu serangan itu nyaris menghancurkan cermin Lucien. Itulah perbedaan antara legendaris level tiga dan legendaris papan atas!     

Tapi itu saja sudah mengejutkan Lucien. Dia mengira kekuatan Angel King ada di peringkat depan bahkan di antara legendaris papan atas lain. Jadi Lucien cukup penasaran melihat cerminnya tak hanya bisa menerima satu serangan itu, melainkan juga memantulkan kekuatannya kembali!     

Lucien berpikir kenapa ini terjadi. Mungkin karena kekuatan abyss memengaruhinya, atau pendaratan Angel King dilakukan secara buru-buru, jadi dia tak bisa mengeluarkan seluruh kekuatannya.     

Namun kali ini, Clement memanfaatkan kesempatan dan menghancurkan planet kecil bagaikan permata menjadi berkeping-keping menggunakan Saint Cross. Kini, Time Plate sudah benar-benar tampak di depan mereka!     

Angel King ada di sini. Clement akan mengambil piringannya!     

Mendadak, kilatan pedang cahaya berwarna abu-abu keperakan sampai di depan Clement melewati pusaran ruang dan waktu. Kekuatan penghancur yang dahsyat mencegah Clement mengambil piringan tersebut, karena dia secara tak sadar menggunakan Blessed Realm. Ditebas Sword of Truth bukan bahan candaan!     

Ada pisau tajam yang bersembunyi di balik pedang cahaya, lalu menghancurkan Blessed Realm tanpa suara. Clement tak punya pilihan selain menjauh dari piringan dan nyaris dilahap oleh pisaran.     

Pedang cahaya barusan berasal dari Natasha. Lucien sudah mengirimkan cerminnya agar lebih mendekat pada Angel King dan menghalau pilar cahaya kedua. Sementara itu, mata kirinya menembakkan sinar merah panas, memaksa Mecantron melipat sayap, sehingga pedang cahaya natasha bisa mencapai Clement tanpa halangan apapun.     

Namun, kini cerminnya sudah retak sepenuhnya.     

Meski mantranya sangat kuat, dan dalam level yang sama, cermin tersebut bisa memantulkan mantra sebanyak lima kali, tapi juga ada efek sampingnya. Salah satunya adalah waktu tunggu perapalan terlalu lama. Meski Lucien mengenakan Robe of Grand Arcanists, dia tak bisa bisa merapal mantra sebanyak dua kali dalam beberapa putaran serangan.     

Clement menjadi senang, tahu kalau Lucien jatuh dalam keadaan tak diuntungkan. Dia akan punya cukup waktu demi mengambil piringan.     

Natasha tahu apa yang dipikirkannya. Dia langsung berteleportasi di depan Clement.     

Clement adalah legendaris level tiga. Dia yakin Natasha tak akan bisa menyaingi dirinya hanya dengan mengandalkan dua item legendaris level tiga.     

"Light of Judgement!"     

Meski mantra suci yang dia tahu berbeda, kekuatannya tak semisterius dan tak bisa diprediksi seperti mantra sihir. Sehingga, menggunakan Light of Judgement dalam segala keadaan adalah pilihan terbaik bagi kardinal saint karena cocok dalam segala situasi.     

Sebuah pilar cahaya melesat ke arah Natasha dari proyeksi Mountain Paradise.     

Natasha berdiri di tempat dan mengangkat Shield of Truth. Riakan di udara menyelimuti tubuhnya, menempatkan Natasha di dimensi lain sebagai perlindungan.     

Setelah mengenai tameng, light of Judgement mengeluarkan kilaukan terang. Namun, kilaunya tak bisa melewati tameng.     

Hanya beberapa retakan tipis muncul di permukaan tameng hitam.     

Memanfaatkan kesempatan, Natasha menebas Clement dengan pedang di tangannya. Pisau pedangnya diliputi dengan cahaya suci.     

Clement tercabik menjadi berkeping-keping karena pedang cahaya, tapi wajahnya tak menunjukkan kesakitan maupun penderitaan.     

Itu hanyalah tiruannya! Clement yang asli sudah berpindah ke piringan untuk mengambilnya menggunakan kekuatan suci.     

Clement tahu kalau demi menggunakan sebagian besar kekuatan tameng, Natasha harus berdiri diam. Dia bukan orang bodoh untuk membiarkan kekuatannya diserap oleh tameng.     

Melihatnya, Natasha mengernyit. Lalu, tanpa ragu, dia melompat keluar dari perlindungan menuju Clement untuk menghentikannya.     

Itulah yang diharapkan Clement. Dia merapal Light of Judgement lagi, memaksa Natasha berhenti dan melindungi diri dengan tameng.     

Dengan begini, Clement semakin dekat dengan piringan. Jika Time Plate hanya benda biasa, Clement bisa langsung mengambilnya dari jarak jauh. Namun karena Time Plate adalah benda tingkat legendaris dan punya kekuatan perlawanan, Clement harus mendekat.     

Melihat piringannya semakin dekat, Clement merasa puas diri. Mengandalkan item legendaris jelas tak selalu berhasil.     

Natasha sangat kesal dan frustrasi. Tapi hal ini juga memicu semangat bertarungnya. Mata ungu dingin Natasha kini dipenuhi dengan tekad.     

Natasha frustrasi pada situasi dan fakta kalau dia tak punya cukup kekuatan untuk menggunakan kekuatan tameng sepenuhnya. Jika dia sudah mencapai tingkat legendaris level tiga, dia akan bisa memperluas jarak perlindungan agar Lucien bisa mengambil piringan.     

Apakah Natasha akan diam melihat Clement mengambil piringan di depan matanya? Dia tak akan membiarkannya begitu saja!     

Natasha mulai mengingat cara dia bertarung.     

Kekuatan darahnya adalah Sword of Truth, lalu keyakinan kesatrianya adalah serang, serang, dan serang. Dia yakin bisa mengalahkan lawannya dalam pertarungan satu lawan satu, yang kontradiksi dengan strategi menggunakan Shield of Truth.     

Natasha bertanya pada dirinya sendiri kenapa dia akan menggunakan sesuatu yang tak dia kuasai dalam pertarungan? Apakah karena lebih aman? Atau karena dia pengecut?     

Sword of Truth juga item legendaris level tiga!     

Jika Shield of Truth menghalangi jalannya, maka lebih baik Natasha meninggalkannya!     

Natasha sadar kalau memiliki dua item legendaris sebenarnya menjadi beban. Dia terus mencoba mengombinasikan keduanya, tapi kini dia memutuskan meninggalkan salah satunya.     

Untuk mendapatkan sesuatu, seseorang harus rela membuang! Itulah yang pernah dikatakan Lucien.     

Pertahanan terbaik adalah serangan terbaik!     

Tameng terbaik adalah pedang terbaik!     

Mata ungunya kini dipenuhi dengan semangat bertarung.     

Saat Clement merasa senang kalau akhirnya dia bisa mendapatkan piringan itu, dia mendadak merasakan tekanan dahsyat.     

Dia merasakan pedang cahaya yang cukup kuat untuk menebas jiwa seseorang jadi berkeping-keping!     

Clement tak pernah berencana mati demi Angel King. Jadi, tentu saja dia akan melindungi dirinya dulu. Dengan menggunakan mantra suci, dia berpindah ke sisi lain.     

Dia merasakan pedang cahaya yang dingin. Tapi hanya itu. Tak ada yang lain lagi.     

Clement mendengus karena Natasha sudah meninggalkan tamengnya.     

"Light of Judgement!"     

Pedang cahaya melawan cahaya suci, lalu saling bertabrakan.     

Light of Judgement hancur berkeping-keping, lalu sosok Natasha melesat keluar dari sana. Wajahnya terlihat agak pucat.     

Tanpa ragu, dia melakukan serangan array dengan Sword of Truth!     

Clemen akhirnya dipaksa terus kabur dari serangan Natasha tanpa punya kesempatan melawan balik.     

"Kau gila? Serangan itu tak akan bertahan lama! Kalau begitu aku akan menunggu sebentar lagi sebelum membunuhmu!" teriak Clement.     

Pedang cahaya perak terus menebas ke sekitar, menjadi satu-satunya hal yang bisa Clement lihat di dalam alam semesta.     

Di sisi lain, Lucien kini sedikit lebih unggul saat menghadapi Mecantron. Namun, kelihatannya Mecantron tak tertarik dengan pertarungan jangka panjang, jadi dia langsung merapal Blessed Realm.     

Proyeksi Mountain Paradise tujuh lantai jadi semakin jelas, bersama dengan sosok enam seraph. Pilar cahaya suci turun mengenainya dan memberikan perlindungan dengan jangkauan luas nyaris 100 kilometer.     

Dalam himne yang indah, cahaya putih susu sudah menerangi seluruh alam semesta dan mengubahnya menjadi 'surga'. Lucien pun jadi tak bisa mendekat pada piringan, sementara Mecantron sudah nyaris mendapatkannya.     

Titik-titik cahaya kecil berkumpul di sekitar piringan bagaikan malaikat kecil, lalu mengangkatnya. Bersama-sama, mereka membawanya pada Mecantron.     

Kekuatan Time Plate pun berkontraksi dan pusaran di dalam dimensi menghilang cepat.     

Mecantron yakin dia lebih kuat daripada Lucien. Jadi dia tak lagi bertahan demi mengambil piringannya. Ini berarti dia siap menghadapi serangan Lucien secara langsung.     

Lucien agak bingung. Dia berpikir apakah Mecantron pernah melihat pertarungannya dan melihat mantra legendaris Snow Goddess's Forgiveness? Kekuatan mantranya bahkan bisa melukai seorang legendaris papan atas sampai parah, apalagi Mecantron kini hanya punya sebagian kekuatan. Lucien juga berpikir kenapa Mecantron ingin mengambil piringannya.     

Namun, Lucien tetap mengulurkan tangan kanannya. Monocle-nya berkilat terkena cahaya dingin.     

"Snow Goddess's Forgiveness!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.