Singgasana Magis Arcana

Kerja Sama



Kerja Sama

1Tornado panas melintas, membakar apapun yang dilewatinya. Hanya saja, tempat ini penuh dengan api dan lahar, jadi tak ada yang tak terbakar.     
0

Karena perubahan udara yang disebabkan oleh temperatur berbeda dalam lokasi berbeda, sinar mentari yang entah datang dari mana, menyebar dalam suhu berbeda, sehingga tercipta kabut bagai ilusi di udara.     

Primeval Firelord tetap berada di tengah Seething Ocean dan berjalan mondar-mandir dengan cemas, sambil diselimuti nafsu membantai, menghancurkan, dan membakar. Dia sangat ingin musuh muncul agar nafsunya bisa terpuaskan.     

Penguasa api, arwah api tingkat senior, dan elemen api raksasa pergi menjauh darinya, takut kalau akan terbunuh secara tak sengaja!     

Jika berada dalam kesempatan lain, Primeval Firelord, yang sama memiliki nafsu seperti apu, akan memanggil pasukan iblisnya dan meluncurkan serangan baru menuju musuh bebuyutannya, Lady of Snow, demi menenangkan amarah.     

Lady of Snow adalah pemimpin Aurora Plateau, abyss level 328, dan Demon Lord level tiga yang lain. Karena konflik kekuatan yang mereka kuasai, Lady of Snow adalah musuh bebuyutan abadi Primeval Firelord. Keduanya sering memicu peperangan, berharap bisa mengalahkan musuh. Di abyss, selain Chaotic Cosmos yang tersembunyi dan beberapa plane spesial, level lainnya saling terhubung tanpa ada halangan. Tak perlu melewati plane di tengahnya.     

"Jika Gonheim tak menyuruhku tinggal di sini untuk menghentikan si penyihir sialan, aku pasti sudah membunuh monster dingin tanpa panas itu!" Primeval Firelod memegang pedang yang terbuat dari api di tangannya. Setiap kali dia mengayunkannya, sebuah tsunami lahar dan api akan tercipta.     

Dia merasa kehabisan kesabaran, meski dia sejak awal tak punya kesabaran. Sehingga, dia menatap pada master api yang bersembunyi di kejauhan. "Kenapa kau jauh sekali?"     

"Karena kami takut dan menghormatimu!" Tiga belas master api, yang semuanya merasakan firasat buruk, membalas bersamaan.     

Primeval Firelord puas dengan jawaban mereka, tapi dia mengamuk lagi. "Kalian menjawab sejauh itu karena kalian takut padaku, membenciku, dan ingin mengkhianatiku!"     

Para master api sangat ketakutan sampai api di tubuh mereka berkedip. Benar-benar tragedi karena mereka bertemu dengan tuan tak masuk akal dan tempramental. Tapi tentu saja, tuan seperti itu sangat umum di abyss. Demon Lord seperti Demogorgon of Darkness dan Lord of Death (Lord of Spectres) yang tak membunuh bawahannya secara asal sangat langka.     

Mendadak, angin kencang berembus, dan elemen api di langit membeku menjadi es merah, lalu jatuh ke dalam lahar.     

Permukaan Seething Ocean yang mendidih dan menggelegak tampak bagaikan gambar indah. Bahkan gelembung separuh pecah pun terlihat memikat.     

Badai paling mengerikan muncul di pintu masuk abyss. Sebuah tornado yang membekukan menyapu, lalu salju aneh yang bercampur es jatuh tanpa henti. Dari badai yang dahsyat, sebuah wajah wanita bisa terlihat samar. Wajahnya terlihat halus, tapi tak memiliki hawa kehidupan, bagaikan patung yang dibuat oleh seniman manusia. Cantik tapi mati.     

"Hoooo! Kau datang untuk dibunuh!" Firelord merasa marah dan menggebu-gebu pada tamunya. Setelah dia menahan hasrat menyerang si wanita, wanita itu cukup berani menyerang Seething Ocean! Dengan begitu, firelord akan punya sesuatu demi melampiaskan kemarahan.     

Orang yang menciptakan badai adalah Lady of Snow, penguasa Aurora Plateau!     

Primeval Firelord mengacungkan pedang raksasa berapinya. Hidungnya mengeluarkan uap, lalu sayap berkilauan di punggung mendadak mengepak.     

Boom!     

Seluruh lautan lahar mendidih, seolah terlalu banyak gunung api di dasar laut sedang meletus. Ombak membumbung, dan pilar api melesat ke langit, menaikkan temperatur dan melelehkan salju. Badai pun terkontaminasi oleh warna api.     

Perubahan semacam ini cukup untuk membuat penyihir dan kesatria di bawah tingkat legendaris menguap.     

Sembari pilar api 'menyambut' tamu, Primeval Firelord mendekati Lady of Snow dan menebaskan pedangnya.     

Dengan suhu yang bisa membakar segala serta kekuatan dahsyat, pedang besar menyingkirkan kabut yang disebabkan oleh suhu rendah, begitu pula dengan salju serta es yang menyebar.     

Saat ini, suara wanita terdengar dan mengucapkan mantra kekacauan milik iblis. Sinar merah melesat dan mengenai pedang api dengan sangat tepat.     

Api pada pedang langsung berubah biru, sebelum akhirnya padam.     

Badainya menyebar lagi. Iblis dari Aurora Plateau, seperti master es, raksasa beku, dan elf salju (yang sebenarnya bukan elf) sedang bertarung dengan iblis lokal.     

Di dalam Frozen Fortress, Gonheim, yang terus memerhatikan Seething Ocean, mengetuk singgasananya dengan jari telunjuk kanan. "Kupikir pertarungannya bisa dihindarkan kalau aku menahan firelord, jadi dia tak akan terdistraksi dari menahan Lucien Evans. Aku tak tahu Lady of Snow akan melakukan serangan ... Siapa yang memancingnya?"     

Beberapa tahun yang lalu, perang antara salju dan api kebanyakan disebabkan oleh Primeval Firelord. Karena pengaruh kekuatan terhadap kepribadian mereka, Lady of Snow jarang sengaja menyerang duluan. Sehingga, Demogorgon of Darkness tak menyangka hal ini. Bahkan jika dia sudah menebak, tak ada yang bisa dia lakukan, karena Lady of Snow juga musuhnya, yang ada di Frozen Fortress. Lady of Snow tak akan mendengarkannya.     

Meski Gonheim menjadi legendaris papan atas setelah berubah menjadi Pangeran Iblis, dia tak punya keuntungan besar saat berhadapan dengan Demon Lord legendaris level tiga. Hanya separuh dari mereka yang mau menurut padanya, dan mereka bisa mengkhianatinya kapan saja. Bagi para Demon Lord itu, mereka bisa melindungi diri dengan kemampuan masing-masing yang mendekati legendaris papan atas.     

"Apa karena Lucien Evans? Dia menunda perjalanannya karena sedang melakukan persiapan?" Gonheim mencium rencana jahat. Dia memutuskan menguasai semua Demon Lord dengan pengetahuan dan kekuatan secepat mungkin. Dengan begitu, dia baru bisa mengintip pada rahasia demigod.     

Seething Ocean terkadang membeku dan terkadang membara. Dalam pertarungan sengit, Lady of Snow perlahan kalah kuat oleh Primeval Firelord. Biar bagaimanapun, ini adalah tempat kekuasaannya!     

Saat ini, badai salju dahsyat menyebar menjadi angin dingin yang berembus pada Primeval Firelord.     

Angin dingin mengandung hawa kematian dahsyat. Api yang dilewatinya langsung padam. Bahkan Primeval Firelord yang terlahir alami dari arwah api, mau tak mau gemetar hebat, seolah angin dingin berembus dari bagian terdalam jiwanya!     

Jadi, pergerakannya melambat, dan Seething Ocean menjadi hening yang abadi!     

"Bukan Lucien Evans tapi Ice Duke! Ini adalah kekuatan Silent Hell!" Jari Demogorgon of Darkness berhenti bergerak. Dia menyipit. "Apa keuntungan yang dia dapat dengan ikut campur dalam masalah ini?"     

Keheningan dan hawa dingin abadi membuatnya bingung, yang tak pernah menyangka Ice Duke akan ikut campur. Meski iblis tersebut hanya legendaris level dua, Lady of Snow mampu meningkatkan esensi kekuatannya setelah melebur dengan kekuatan Silent Hell. Dia kini jadi sangat mengerikan.     

Primeval Firelord meraung. Api biru-dan-putih di sekitar berubah oranye, bagaikan lampu di kota-kota manusia. Hangat, tapi tak menyengat!     

Api hangat semacam itu mengusir hawa dingin dan hawa kematian dengan cepat!     

Mendadak, di dalam badai hasil perubahan Lady of Snow, begitu banyak elf salju membuka mulut dan bernyanyi, menghancurkan keheningan dan memenuhi tempat dengan suara pelan!     

"Gawat! Ini bukan Ice Duke, tapi tetap Lucien Evans!" Demogorgon of Darkness berdiri. Jika dia tak curiga sejak awal, dia tak akan menyadari keanehan ini.     

Suara pelan itu jelas dibuat oleh Lucien Evans!     

Sebuah pilar cahaya tembus pandang melesat dari badai. Pilarnya sangat samar dan tampak bisa mengubah segala yang menghalangi menjadi bentuk energi serupa.     

Primeval Firelord baru saja mengusir hawa dingin mematikan dengan api hangat. Dia tak punya waktu untuk berubah ke temperatur tinggi lagi saat terkena oleh pilar cahaya.     

"Mantra yang dirapal Lucien Evans adalah..." Gonheim, sang Demogorgon of Darkness, mengidentifikasi mantra yang digunakan Lucien dengan hati-hati.     

Mendadak, pupilnya berkedut hebat.     

"Snow Goddess's Forgiveness?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.