Singgasana Magis Arcana

Rencana yang ‘Berhasil’



Rencana yang ‘Berhasil’

0Di atas pohon hijau, gumpalan awan hijau pekat tiba. Di dalamnya ada pohon yang memercikkan listrik, menunjukkan kemarahan alam.     

Kemudian, awannya menyusut menjadi Elf Pohon muda. Leher dan tangannya diselimuti dengan pola misterius, seperti shaman yang bertanggung jawab pada ritual pengorbanan.     

"Martha, ulangi kata-katamu. Kau bilang dijebak mereka? Mereka bilang kau memanggil iblis?" Ferragond bertanya pada Martha, dan dia benar-benar mengabaikan para penyihir.     

Setelah dia bertanya, tangan kanan di wajah Martha dan urat menakutkan, semuanya layu bagaikan daun gugur di musim gugur, jatuh ke tanah, lalu berubah menjadi lumpur.     

Martha berujar dengan penuh kebencian, "Mereka melihat Tarian Pembalasan sebagai ritual pemanggilan! Tidak masuk akal!"     

Jelas, Ferragond mengetahui Tarian Pembalasan. Matanya berpendar dengan kilat, dan hawa kekuatannya menyebar ke sekitar. Lalu, dengan tatapannya, para penyihir merasa kalau pepohonan berguncang, udara memadat, dan awan hitam berkumpul, seolah seluruh dunia membenci mereka!     

Bahkan si naga kristal kecil, Alferris, merasakan tekanannya. Annick sudah berhenti di tengah jalan saat melakukan ritual; Heidi mau tak mau melangkah mundur hingga punggungnya menyentuh dinding rumah pohon; keringat dingin berkumpul di dahi Jurisian, dan meski dia mencoba tersenyum dan mengatakan sesuatu, dia tak bisa.     

Tangan kanan baru sudah tumbuh di pergelangan tangan Felipe, dan kini diselimuti dengan lapisan yang lembab, seolah baru lahir dari rahim ibu. Dalam angin kencang, rambut Felipe terkibas dan tubuhnya merasakan tekanan besar. Namun dia tak akan menundukkan kepala. Alih-alih, dia berujar dengan berusaha keras, "Ada ... buku."     

Iristine tak terpengaruh oleh tekanan tersebut, jadi dia buru-buru menambahkan, "Kongres menunjukkan kami sebuah buku berjudul Ritual Pemanggilan Spesial Viken. Isinya tentang menggunakan ritual sederhana yang absurd untuk memanggil iblis purba. Bukunya ditulis Viken, King of Calamities, penyihir legendaris di masa lalu dan paus saat ini!"     

Meski Hutan Stroop terletak di pantai barat dari Boundless Ocean dan jauh dari Viken, bagi Ferragond, seorang druid legendaris, jarak itu tak ada apa-apanya baginya. Viken bukan nama asing bagi Ferragond, dan sejak Kongres memberitahu kalau Viken adalah paus, dia semakin memerhatikannya.     

Mata Ferragond sedikit menyipit. Setelah mengangkat tangan, buku yang dipegang seorang elf langsung terbang ke arahnya.     

Musuh terbesar bagi Kebencian Alam adalah para manusia yang menghancurkan alam dan juga pengikut Gereja Selatan yang juga manusia. Sehingga, Kebencian Alam juga menganggap Gereja sebagai musuh. Karena Gereja Selatan mencoba mencuri Jantung Alam dan membuat elf berlutut di depan kejayaan God of Truth, bagi Kebencian Alam, Gereja Selatan bahkan lebih dibenci daripada Kongres.     

Martha berujar sekeras mungkin, "Yang Mulia, jangan dengarkan mereka! Kami tak tahu kalau ini ditulis Viken! Kami tak tahu kalau Viken adalah paus!"     

Ferragond membalik-balik bukunya, lalu alisnya mengernyit. "Memang terlihat konyol, tapi kekonyolannya terlihat menakutkan dan misterius. Aku pernah membaca Fabel Pain. Dalam fabel, semua cerita ditujukan untuk memelintir emosi baik dan membuat hati seseorang penuh rasa sakit serta kebencian."     

Elf bisa hidup sangat lama, sehingga banyak dari mereka sudah membaca banyak buku. Tapi karena Ritual Pemanggilan Spesial Viken sangat absurd dan kekanakan, mereka tak pernah memerhatikannya.     

Melihat sikap Ferragond, Iristine memberinya catatan Martha. "Yang Mulia, tolong lihat ini."     

"Tuan Ferragond, mereka berbohong! Mereka berbohong!" Martha terus mengulang kalimatnya, bibirnya bergetar.     

"Memang agak mirip, tapi ini tak bisa jadi bukti kuat kalau Martha adalah orang yang memanggil iblis. Harus dilakukan investigasi lebih jauh," kata Ferragond setelah membaca catatannya. Dia masih ada di pihak Martha.     

"Ya, Tuan. Kami hanya curiga, dan kami harap Nona Martha mau menunjukkan niatnya bekerja sama." Iristine menghela napas lega.     

Martha menggeleng. "Tuan Ferragond! Mereka memalsukannya! Mereka dikirim oleh Keseimbangan Alam!"     

Ekspresi di wajah Ferragond berubah. Setelah menimbang situasi, dia akhirnya berkata, "Iristine, aku tak percaya manusia. Aku sendiri yang akan menanyai Martha."     

Senyum muncul di wajah Martha.     

Para penyihir tak merasa ini adil. Tak ada yang tahu jika Ferragond benar-benar memihak Martha.     

Iristine merasa tak tahan lagi. Dia tak percaya dengan Ferragond, dan Ferragond tak percaya manusia serta Keseimbangan Alam. Semuanya akan terus berjalan seperti ini, dan tak akan ada bukti meyakinkan yang akan ditemukan.     

"Aku akan membawa Martha ke pohon elvish," kata Ferragond yang sudah membuat keputusan sendiri. Iristine ingin menghentikannya, tapi tak tahu harus mengatakan apa.     

"Tunggu."     

Saat itu, Lankshear dan Atlant tiba! Mereka tepat waktu!     

Sambil membawa busur kayu di tangan, Lankshear mendarat di antara Ferragond dan Martha.     

"Ferragond, kau adalah pemimpin Kebencian Alam. Kau tak boleh menginterogasi Martha. Aku sangat ragu kau bisa menemukan apapun."     

Heidi dan Annick sangat lega saat mereka melihat Atlant kembali. Menghadapi seorang legendaris sendirian jelas penuh tekanan dan menakutkan bagi mereka, karena mereka merasa bisa dilahap oleh alam kapan saja jika mereka tak cukup hati-hati.     

Alferris akhirnya punya kesempatan untuk mengeluarkan buah hijau dan memasukkan ke mulutnya. Naga kecil itu butuh makanan manis untuk menenangkan syarafnya.     

Ferragond menatap Lankshear. "Kau mencurigaiku?"     

"Bukan mencurigai, tapi menghindari kecurigaan. Jangan bilang kau tak paham, Ferragond." Lankshear membalas Ferragond dengan tajam.     

Mereka tak pernah akur.     

Ferragond tetap diam selama beberapa saat, lalu akhirnya berkata, "Kalau begitu, biarkan Yang Mulia Ratu yang melakukannya. Aku tak percaya padamu."     

Lankshear mengangguk. "Aku akan membawanya ke pohon elvish."     

Dia tak mengatakan apapun tentang Kota Anonim.     

Ferragond tak mengatakan apapun, namun mendengus. Dia sudah menerima keputusan itu, tapi jelas dia tak senang.     

Lankshear berbalik pada Martha. "Kau akan diperlakukan secara adil."     

Mendengarnya, Martha mendadak tertawa sinting. Pola iblis dengan cepat menyelimuti kulit berwarna hijau pekatnya. Sementara itu, matanya berubah merah dan mengerikan, lalu sisik mulai tumbuh di bawah matanya.     

Martha jadi rusak! Semua elf terkejut.     

"Apa dia dirasuki oleh iblis kebencian?" kata Felipe pelan.     

"Tuan Ferragond, lari!" Martha berteriak. "Mereka sudah mengetahui rahasia Tarian Pembalasan!"     

Lalu tubuhnya meledak.     

Saat itu, ranting yang tebal dan berwarna hijau gelap, tumbuh langsung dari tanah dan memerangkap daging serta darah di dalam sangkar yang dibentuk oleh mereka.     

Saat cabangnya terbelah, Lankshear sudah mengarahkan anak panahnya pada Ferragond.     

"Kau pelakunya," kata Lankshear kata demi kata.     

"Aku?!" Ferragond terkejut, dan saat dia sadar apa yang terjadi, kini dia murka. "Beraninya kau, Lankshear!"     

Di belakang punggung Lankshear, ada gambar hutan ilusi, lalu hutannya membentuk sinar hijau, yaitu kekuatan panahnya. "Kalimat martha sudah menjelaskannya! Lagipula, kaulah yang memerintahkan untuk menutup kota. Di kota, para elf yang dirasuki juga dari Kebencian Alam! Kami kemari karena ini!     

"Para penyihir manusia itu sudah memberikan cukup bukti. Apa lagi yang bisa kaukatakan, Ferragond?" Lankshear membentaknya. "Kenapa kau melakukan ini?"     

Para elf tak bisa percaya apa yang sedang terjadi.     

Mendengar kalimat itu, Ferragond memberikan tatapan permusuhan pada penyihir, lalu kemarahannya meledak. "Kalianlah para manusia sialan! Aku akan menemui Yang Mulia..."     

Namun, sebelum kalimatnya selesai, sisik hijau pekat mulai tumbuh di kulit Ferragond, seolah kebenciannya mengambil wujud fisik.     

"Tidak!" Ferragond berteriak pilu!     

Iristine dan elf lainnya sangat terkejut. Meski melihat dengan mata kepala sendiri, mereka tetap sulit menerima kenyataan kalau Ferragond lah yang melakukan semua ini.     

Lankshear berujar dingin, "Ferragond, bersiaplah menerima hukuman!"     

Lalu cahaya hijau melesat.     

Kekuatan besar dari siklus alam yang bisa menginkubasi, merawat, menyebar, mengembangkan, membusukkan, menguburkan, dan menginkubasi lagi, terkandung dalam serangan itu. Kilauan pohon dan tanaman di sekitar langsung hilang dalam satu detik.     

Saat itu, Ferragond telah dibuang oleh alam!     

Karena sangat tak siap, Ferragond tak bisa melakukan apa-apa. Panahnya langsung menembus dada Ferragond, lalu dahan pohon kini tumbuh dari lubang di tubuhnya.     

"Ahhhhh!!!"     

Tangisan pilu Ferragond penuh kebencian. Tubuhnya mulai berubah transparan dan menggembung cepat. Dahan pohonnya jadi tak terkendali karena daging dan darah yang terkena polusi, lalu kini menyerang elf dan penyihir.     

Hutan mendadak berubah menjadi hutan daging dan darah!     

Di bawah lindungan tameng level legendaris Atlant, para penyihir dan elf tetap selamat. Tapi saat darah dan dagingnya hilang, Ferragond dan Lankshear juga menghilang.     

"Tuan lankshear pasti bisa menangkap Ferragond..." Iristine mencoba menenangkan elf lain, meski dia sendiri juga tak bersemangat. "Dia adalah Vengeful Hunter. Dia ahli melacak..."     

...     

Terluka parah, Ferragond berlari ke hutan yang dekat dengan celah abyssal. Di dalam goa rahasia, dia mencoba menyembuhkan diri dan menyingkirkan proyeksi iblis di dalam tubuhnya.     

"Kenapa..." Dia bergumam. Dia tak memahami situasi.     

"Kenapa? Kenapa!" Dia berteriak.     

Di bawah pengaruh kekuatan iblis, dia tak bisa mengendalikan perasaannya.     

"Karena kau mempelajari Tarian Pembalasan. Karena hatimu penuh kebencian." Suara dingin terdengar.     

"Lankshear!" Ferragond baru akan berdiri dan bertarung, tapi ternyata dia tak punya kekuatan untuk digunakan karena dia melawan proyeksi iblis. Untuk mendapatkan kekuatan lagi, dia harus menyerah dan membiarkan iblis mengambil alih.     

Seraya bersandar pada batu, Ferragond melihat Lankshear berjalan pelan. Rambut pirang panjang Lankshear berkilau karena sinar mentari.     

"Kenapa?" Ferragond terus bertanya dengan sangat frustrasi.     

Lankshear tersenyum dan memeriksa posisi matahari di langit. "Butuh agak lama. Saat rencana itu berhasil, pasti sukses."     

"Itu?" Ferragond bingung. Sementara itu, dia terus berusaha menyingkirkan proyeksi iblis. Bagi seorang legendaris, sebuah proyeksi iblis tak bisa membuat mereka langsung tunduk sampai mereka memutuskan menyerah.     

...     

"Saat rencananya berhasil, segalanya pasti berjalan sempurna." Kambing berwajah manusia menyeringai.     

Saat itu, dia melihat Malfurion dan dua legendaris lain mendekat.     

Kepala anjing berteriak pelan, "Kuharap aku bisa melahap mereka. Tapi kita harus pura-pura dan kabur..."     

"Bersiap!" kata kambing berwajah manusia.     

Menghadapi pertarungan, kambing berwajah manusia tak pernah berdebat dengan si kepala anjing, yang mana akan mencegah mereka mengeluarkan seluruh kekuatan.     

Saat itu, dia melihat ada jam saku perak di tangan pemuda yang mengenakan setelan double-breasted. Entah mengapa, meski pemuda itu masih jauh dari mereka, mereka sudah bisa mendengar detik jarum jam.     

"Apa itu?" Kambing berwajah manusia sangat penasaran.     

"Tak peduli apapun itu!" Si kepala anjing mulai meraung, dan seluruh Scarlet Plain mulai menggelegak. Darah menyembur dari tanah. Hujan kotor mengenai tanah, bercampur dengan debu merah pekat. Tubuh mereka membesar dengan cepat dan jadi setinggi matahari merah di langit!     

Tapi kemudian, mereka mendengar suara 'klik' yang jelas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.