Singgasana Magis Arcana

Penonton



Penonton

0"Kau sudah gila?" Vicente, yang tubuhnya penuh tulang, menatap Lucien dengan terkejut. Suara rendahnya penuh nada kaget, sementara api melompat-lompat hebat di rongga matanya.     

Darah dan otak tak akan tumpah kali ini, tak ada tengkorak yang akan meledak pula. Tapi keuntungan apa yang akan didapatkan jika kebanyakan arcanis berhenti berkembang karena cara pandang dunianya yang hancur? Bukankah itu terlalu maniak?     

Meski anggota Dewan Tinggi lain tak mengatakan apapun, mata dan wajah mereka menunjukkan bahwa mereka sependapat dengan Lord of the Undead. Ide itu terlalu gila. Siaran langsung eksperimen yang bahkan menakutkan mereka, para arcanis agung, pada semua arcanis? Kau sungguhan Fallen Morning Star, bukan begitu?     

Seraya menjaga senyum lembutnya, Lucien berkata, "Keadaan stagnan dalam waktu lama bukan berarti tak ada harapan naik tingkat. Selama pandangan dan penjelajahan dunia mereka berdasarkan eksperimen dan matematika, mereka akan bisa membentuk ulang pandangan terhadap dunia serta menemukan jalannya sendiri cepat atau lambat. Tak akan terlalu banyak masalah besar.     

"Jika mereka tak punya keberanian menghadapi eksperimen yang tak mengancam nyawa, bagaimana mereka akan menjelajahi bidang di mana akal sehat tak masuk akal? Jika kita tak mengedukasi mereka terhadap misteri dunia mikro dengan eksperimen sebelum opini mengenai dunia mikro dibangun ke dalam komponen dunia kognitif mereka, apa kita akan memberikan hasil setelah mereka mengubah opini itu menjadi bagian dunia kognitif selama naik tingkat secara implisit? Saat itu nanti, tak peduli seimplisit apa kita dan apapun hasil eksperimen sejalan dengan akal sehat kebanyakan orang, beberapa dari mereka tetap akan kehilangan kepala, dan dunia kognitif mereka bisa rusak lalu tersolidifikasi."     

Douglas setuju dengan kalimat Lucien, tapi dia masih khawatir. "Bukankah siaran langsung terlalu buru-buru? Kita harus memastikan pengalamannya dulu sebelum memikirkan dengan cara apa kita menginformasi pada arcanis lain."     

"Ini adalah pelajaran lain bagi mereka. Dulu, mereka nyaris selalu kita lindungi, dan mereka tak memahami 'kekejaman' pembelajaran arcana. Karena tak ada bahaya yang mengancam nyawa kali ini, biarkan mereka menghadapi dampaknya. Dengan pengalaman seperti itu, saat mereka berhadapan dengan teori revolusioner lain di masa depan, mereka bisa memperlakukan teori itu lebih objektif, lalu bahaya ledakan otak akan diminimalisir." Lucien tetap tersenyum, tapi Natasha dan orang lain yang mengenalnya merasakan humor jeleknya di sana.     

"Terdengar masuk akal…" Hathaway dan Hellen mengangguk, lalu setuju dengan Lucien. Tapi mereka tetap merasa ada yang salah.     

Lucien melanjutkan, "Di sisi lain, saya yakin kelompok lain akan tergoda melihat siaran langsungnya. Eksperimen kali ini sederhana, jelas, dan mengandung kebenaran dunia. Itu juga akan menjadi kejutan besar bagi mereka. Jadi biarkan mereka merasakan badai arcana lagi."     

"Jika Viken binasa setelah melihat hasil eksperimen, dua eksperimen yang kaurancang akan jadi eksperimen paling klasik dalam sejarah." Oliver memiliki pikiran kreatif sebagai penulis naskah drama. Dia penuh dengan semangat menciptakan karya ketika membayangkan pemandangan yang dia deskripsikan.     

Sejauh ini, eksperimen arcana dan sihir yang paling klasik dan bisa diterima dengan baik adalah eksperimen celah ganda dengan elektron yang dilakukan Lucien. Rancangannya sederhana dan jelas. Meski sulit menciptakan alat eksperimennya, tapi tak terlalu rumit. Namun, hasil eksperimennya sangat tak bisa dipercaya.     

Douglas mau tak mau tersenyum juga. "Kebanyakan arcanis tumbuh bersama serangan teori disruptif milikmu. Mereka sejauh ini lebih resisten terhadap dua eksperimen daripada orang-orang yang melihat pertama kali. Mungkin seseorang sungguh akan kewalahan dan mulai mempertanyakan hidup mereka, tak bisa berkembang lagi di masa depan."     

'Kau' yang dimaksud bukan hanya merujuk pada Lucien, melainkan seluruh arcanis agung dan bagian dari penyihir legendaris yang hadir.     

Dengan sikap kejam yang biasa, Fernando berkata, "Itu karena arcanis yang tak bisa menahan serangan itu sudah mati atau tersingkir."     

Senyum Douglas hilang. Dia berkata dengan nada sangat serius, "Aku sangat penasaran dengan dua eksperimen itu. Dugaan pertamaku setelah menjadi demigod adalah aku bisa menemukan hasilnya, yang pasti mengandung rahasia fundamental dunia kita. Aku tak tahu jika kau merasakannya atau tidak, tapi wujud demigod yang kudeskripsikan cocok dengan dualitas gelombang dan partikel. Partikel dan gelombang bersatu di tingkat yang lebih tinggi, tapi hanya satu sisi yang bisa kita amati. Makanya, untuk menjelajahi misteri kuanta adalah menjelajahi misteri demigod."     

"Kalau begitu, ayo siarkan secara langsung." Brook bersandar pada kursinya dan memejamkan mata. Dia seolah menantikan hasil dua eksperimen itu juga.     

Setelah teori medan kuantum yang mendeskripsikan gaya elektromagnetik didirikan, dunia kognitifnya yang rusak dan tersolidifikasi sudah mulai pulih. Selama masalah angka tak terhingga dipecahkan, dia pasti akan pulih sepenuhnya dan menemukan jalannya sendiri menuju level demigod.     

"Baiklah, ayo siarkan secara langsung." Douglas mengangguk.     

…     

Dua minggu kemudian, murid sekolah generik ketika, yang baru kembali dari libur tahun baru 830, mendadak diberitahu kalau kelas pagi dibatalkan. Mereka diminta berkumpul di alun-alun di mana sebuah layar siaran langsung didirikan, untuk melihat sebuah siaran eksperimen secara langsung.     

"Siaran langsung eksperimen? Eksperimen apa?" Setelah hidup bersama selama lebih dari dua tahun, Ali semakin mengenal teman-teman sekelasnya.     

Charlot, sang pengawas kelas yang dia tanya, mengedikkan bahu, mengatakan kalau dia juga tak tahu. "Mungkin saluran TV satelit mengundar arcanis tingkat senior untuk melakukan eksperimen secara langsung, dan sekolah menyuruh kita menonton. Jadi kita bisa mempelajari prosedur eksperimen standar dan memahami signifikansi eksperimen arcana…"     

Bisa bicara banyak dan selancar itu meski tak tahu apa-apa … Dia memang layak menjadi pengawas kelas kami. Ali diam-diam terkesan. Dia merasa penasaran dan bingung mengenai siaran langsung itu. Bagi orang biasa yang bahkan belum menjadi penyihir tingkat murid, dia tak berpikir dirinya akan punya kesempatan kedua untuk melihat eksperimen dari arcanis tingkat senior lagi seumur hidupnya.     

Berkat perkembangan arcana, berkat planet arcana yang diciptakan Tuan Presiden dan Tuan Evans, berkat perkembangan pesat pesan elektromagnetik, dan berkat Nona Heidi atas kontribusi besar terhadap penciptaan layar siaran … Jika tidak, dia tak akan punya satu kesempatan menontonnya, apalagi menonton dua kali.     

Arcana di atas, itu adalah pesona arcana dan sihir, sementara ini adalah perubahan yang mereka bawa. Ali membuat salib karena kebiasaan sebagai cara mengungkapkan terima kasih.     

Di Allyn, Rentato, Cocus, dan setiap kota yang punya cabang Kongres Sihir, para penyihir yang punya waktu luang semuanya menonton siaran langsung dengan bingung, mengira-ngira eksperimen arcana apa yang akan disiarkan.     

Di dalam Institusi Atom, layar siaran yang lebih kecil hasil buatan Heidi beriak dan menunggu sinyal.     

"Eksperimen apa, ya?" Annick selalu tertarik dalam arcana.     

Heidi mendengus. "Aku punya firasat buruk. Kalau kita melihat guru dalam siaran langsung, kita harus meledakkan layar secepat mungkin. Kalau tidak, kepala kita yang meledak."     

Semua orang tertawa, tahu kalau Heidi hanya mengungkapkan spekulasi dan kecemasannya dengan cara berlebihan.     

Saat itu, suara aliran listrik terdengar, lalu layarnya berubah jelas. Sebuah ruangan penuh alat eksperimen, begitu juga pria tua dalam balutan tailcoat dan pemuda tampan, tampak di sana.     

"Sungguhan guru kita!" Heidi mengepalkan tangan, tapi dia tak meledakkan layar seperti yang dia katakan. Alih-alih, dia memfokuskan perhatian pada gambar, menunggu eksperimen dimulai.     

Eksperimen ini pasti sangat penting. Kalau tidak, guru mereka tak akan menyiarkannya secara langsung.     

Instring penjelajahan arcanis terhadap dunia membuat Heidi meredakan rasa takut dan menantikan eksperimen. Di sekitarnya, Annick, Sprint, Katrina, dan teman-teman lainnya juga sama.     

"Tuan Presiden?"     

"Tuan Evans?"     

Seruan terdengar di menara sihir Allyn, di Tower, di markas utama Will of Elements, dan setiap tempat yang bisa melihat siaran langsung. Jadi ini siaran langsung yang menayangkan eksperimen Tuan Presiden dan Tuan Evans?     

Jantung mereka langsung berdegup penasaran serta penuh harap, begitu juga muncul perasaan takut serta panik. Tuan Presiden tak apa-apa. Tapi pencapaian 'hebat' Tuan Evans membuat mereka ketakutan dan merinding hingga ke tulang. Contohnya, salah satu dari kalimat paling terkenal pada drama yang mendeskripsikan arcanis adalah 'Apakah kepalaku masih utuh?'     

Tak perlu menyebutkan julukannya sebagai 'Penghancur Kepala' dan 'Pelahap Otak'.     

"Tuan … Tuan Presiden…"     

"Tuan Atom Controller…"     

"Fallen Morning Star…"     

Di alun-alun dan sekolah, orang biasa melihat jelas Douglas dan Lucien yang sengaja menahan auranya, lalu mengenali identitas mereka lewat tulisan di bawah.     

"Sebuah eksperimen yang dilakukan arcanis agung sendiri?" Mata Ali nyaris melompat keluar. Ini benar-benar di luar bayangan terliarnya. Bukan hanya di Kekaisaran Sihir, tapi bahkan di Kongres Sihir di mana hierarki tak terlalu ketat, bahkan penyihir tingkat senior nyaris tak bisa melihat eksperimen yang dilakukan arcanis agung jika mereka bukan muridnya.     

Di tempat seperti Holm, 'arcanis agung' nyaris disamakan dengan 'tuhan'.     

Eksperimen apa yang akan disiarkan secara langsung oleh dua arcanis agung itu?     

…     

"Apa? Douglas dan Lucien akan menyiarkan eksperimen arcana?" Di Kota Suci, Paus Viken, yang baru selesai melakukan perawatan harian untuk Melmax, menerima laporan dari seorang jubah merah.     

Sang jubah merah berkata dalam nada panik, "Ya, tapi saya tak tahu eksperimen apa itu. Saya khawatir akan dilahap oleh cahaya suci, jadi…"     

"Selama kau taat dan yakin, kau tak akan dilahap oleh cahaya suci apapun yang kauhadapi," kata Viken serius. Lalu, dia mengeluarkan kekuatan suci dan menerima sinyal.     

Di Antiffler, Rudolf II mulai melihat siarannya juga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.