Singgasana Magis Arcana

Undangan Aneh



Undangan Aneh

0Setelah kegelapan pekat, di mana seseorang tak bisa melihat jarinya sendiri, menghilang, hutan seolah terperangkap dalam keheningan luar biasa. Bahkan serangga yang merayap di bawah dedaunan busuk tak menciptakan suara apapun.     

"Lucien Evans..." Suara gertakan gigi pelan terdengar dari awan hitam di langit dan asap yang tercerai-berai, tercampur dengan amarah luar biasa.     

Bagi Dracula, Lucien mewakilkan ingatan yang berlawanan dengan kata menyenangkan. Sebagai pangeran vampire yang sudah hidup selama puluhan ribu tahun, dan seorang ahli yang berada di antara 10 besar di seluruh dunia—bahkan termasuk demigod—ternyata ditipu oleh seekor reptil yang baru naik ke tingkat lingkaran enam, lalu mengalami kegagalan sampai tak layak dengan semua kemampuannya. Dia bisa menghantam orang itu hingga berkeping-keping hanya dengan hawa intimidasinya, tapi dia hanya bisa melihat orang itu memanggil Leluhur Purba dan melukainya.     

Kapanpun dia mengingat itu, Dracula merasa wajahnya memanas, sementara hatinya penuh dengan rasa malu. Dia bermaksud mencari kesempatan untuk membunuh Lucien, tapi orang itu sangat fokus pada pembelajarna arcana dan jarang keluar. Saat dia keluar, mustahil menemukan lokasinya lewat Bintang Induk Takdir. Apalagi, sebagai pangeran vampire dengan harga diri tinggi, Dracula tak bisa melakukan hal seperti mengendap-endap di sekitar Allyn dalam waktu lama. Bahkan jika dia harus membuang harga dirinya, dia mungkin tak bisa menipu arcanis agung yang mengawasi Allyn. Jadi segalanya tertunda sampai hari ini.     

Tentu saja, bagi vampire yang punya hidup panjang, hal itu tak termasuk terlalu bermalas-malasan, apalagi bagi Pangeran Dracula, seorang legendaris papan atas yang bisa menciptakan kota makmur dalam mimpinya yang bisa berlangsung paling tidak seratus tahun. Baginya, 10 tahun sesingkat waktu makan malam. Jadi sama sekali tak bermalas-malasan. Siapa yang berpikir kalau Lucien akan berkembang menjadi legendaris papan atas dari penyihir tingkat lingkaran enam hanya dalam 10 tahun dan mencapai level yang sama dengannya?     

Ini adalah keajaiban yang tak pernah dia temui sebelumnya!     

Memikirkan 'bos'nya agak kesal, seperti segalanya saat Dracula baru bangun, Fitia menghela napas dan berujar sopan, "Tuan Evans, Lembah Batu Berapi adalah markas pusat Kongres Kegelapan, lalu sebuah rapat penting akan diadakan tak lama lagi. Jadi, selain yang diundang, tak ada orang luar yang boleh mendekat. Apakah Anda mau melawan seluruh Kongres Kegelapan?"     

Dia bersikap sopan dan masuk akal, jadi Lucien tersenyum dan berkata, "Aku hanya kemari untuk bertemu dengan Tuan Rhine. Aku bisa menunggunya di sini."     

Sejujurnya, Lucien lebih baik tak masuk ke Lembah Batu Berapi bahkan jika diundang. Tempat itu punya pertahanan kuat dan ada seorang legendaris papan atas memusuhinya. Danisos, naga waktu purba, tak senang dengan manusia juga. Memasuki tempat itu secara sembrono seperti memasuki Kota Suci. Nyawanya akan menjadi kemurahan hati orang lain.     

Mendadak, Dubenal, yang sudah bisa berdiri lagi, berujar keras, "Bagaimana jika Tuan Evans diundang? Kami, para werewolf, mengundangnya menghadiri rapat sebagai saksi keadilan dan sikap netral pada rapat."     

Nasdell terkejut. Kenapa pangeran, yang bertarung hidup dan mati melawan Lucien Evans barusan, mendadak mengundang sang penyihir legendaris dari Kongres Sihir? Apakah bulan terbit dari barat?     

Untuk sesaat, dia merasa otaknya kacau. Dia juga tak paham apa yang sedang terjadi. Dia mau tak mau menyadari, meski dia pintar, dirinya adalah seorang badut jika dibandingkan dengan pangeran yang bijaksana. Mustahil dia bisa memahami rencana misteriusnya!     

"Dubenal, kau tahu apa yang kaulakukan? Dasar monster mengerikan yang kepalanya penuh rambut." Dracula, yang bersembunyi di kegelapan di atas, berujar sombong.     

Dalam kondisi normal, Pangeran Dracula adalah seorang pria sopan yang menghargai sikap. Tapi sikap tak dibutuhkan saat berhadapan dengan werewolf kotor dan reptil licik.     

Dubenal tertawa keras. "Ini adalah hal werewolf yang diakui oleh semua anggota Kongres Kegelapan..."     

"Aku tak bilang mau menghadiri rapat." Lucien menyela dengan nada santai.     

Krak. Senyum Dubenal membeku di wajahnya. Dia berkata dengan nada terkejut dan marah, "Lalu apa yang kaulakukan di sini?"     

Kenapa kau kemari kalau tak datang menghadiri rapat dan mengganggu rencana busuk Danisos dan Dracula?"     

"Aku kemari untuk menemui Tuan Rhine." Lucien tak begitu mengenal sang pangeran werewolf, tapi berdasar data Kongres, dia adalah sosok legendaris yang cara pikirnya lurus. Jadi, Lucien mengulang alasannya lagi karena cukup paham dengan situasi.     

"Kenapa kau tak bilang lebih awal?" Teriakan Dubenal mengejutkan burung berbentuk mengerikan di hutan, lalu terbang ketakutan. Bukankah itu hanyalah alasan? Apa kau tak tahu apa itu alasan?     

"Aku sudah mengatakannya sebelum ini..." Lucien mau tak mau mengusap dahinya. Apa yang kaupikirkan?     

Dracula terdiam sembari mendengar percakapan mereka. Nasdell bahkan tak bisa mengikuti pembicaraannya. Di sisi lain, Fitia mengedipkan mata hijaunya. Bibirnya agak kram.     

"Sebenarnya, Tuan Evans, Anda bisa menghadiri rapat." Fitia tak bisa melihat percakapan itu lebih lanjut, jadi dia berujar lembut. Sementara itu, dia melambaikan tangan pada kucing hitam yang bergerak menuju Dubenal, lalu berkata, "Skoy, kembali."     

"Fitia, apa yang kaulakukan?" tanya Dracula kaget.     

Mengabaikan 'bos'nya, Fitia melanjutkan, "Karena isi rapat sudah diperlihatkan duluan, sebagai permintaan kebanyakan anggota, rapat akan diadakan di luar Lembah Batu Berapi, untuk jaga-jaga perencana jahat ambisius membungkam oposisi dengan kekuatan. Sehingga, menghadiri rapat tidak berbahaya."     

"Fitia!" Dracula sudah terdengar marah.     

'Skoy', kucing hitam kecil, mengabaikan panggilan tuannya dan pergi menghampiri Nasdell. Ia paling senang bermain dengan anjing besar!     

"Soal itu..." Lucien berpikir sejenak.     

Fitia terkekeh. "Stanis juga akan menghadiri rapat."     

"Aku sangat penasaran dengan hasil rapatnya." Mendengar King of Nighmare datang, dan rapatnya tak diadakan di dalam Lembah Batu Berapi, Lucien jelas tak akan menolak menghadirinya. Jadi dia tahu apa yang terjadi secepat mungkin.     

Mendengar Lucien mau hadir, Dubenal tertawa terbahak-bahak. Memang alasan! Aku sudah tahu!     

Nasdell semakin mengagumi pangerannya, merasa dia sangat visiuner.     

Kegelapan di langit semakin mereda, menunjukkan Dracula yang mungkin sudah pergi. Fitia memberikan gestur. "Tuan Evans, saya akan menunjukkan pintu masuk Lembah Batu Berapi pada Anda."     

Lalu, dia berkedip dan berujar sambil tersenyum, "Sungguh hal baik jika matahari sudah ditemukan."     

Sejak Fitia muncul, kesedihan samar seolah tersembunyi di balik senyumnya, seolah dia memiliki perasaan campur aduk terhadap seluruh dunia. Namun, kini senyumnya murni dan cerah, bagaikan bunga mekar di kepulauan es di utara.     

Sikapnya mengingatkan Lucien pada data yang dia lihat sebelumnya. Bukankah Fitia sang Empress of Snow, penyihir legendaris Kekaisaran Schachran di utara? Dia menghilang di Perang Fajar!     

"Empress of Snow?" Lucien mengucapkan gelar legendaris itu dengan bingung. Bagaimana dia bisa menjadi vampire?     

Fitia tersenyum. "Sebenarnya itu cerita panjang dan monoton. Singkatnya, karena masalah pada tubuh dan jiwaku, aku hanya bisa meneruskan hidupku dengan menjadi vampire. Oh ya, jangan membahas terlalu banyak arcana denganku. Aku takut kepalaku meledak."     

"Apa aku terkenal seburuk itu?" kata Lucien mengejek diri sendiri. Saat dia berjalan ke dalam hutan bersama Fitia, dia ingat kalau Fitia ahli dalam banyak ritual kuno.     

Sebagian besar penyihir legendaris saat ini punya sedikit hubungan dengan Kekaisaran Sihir. Beberapa dari mereka hanyalah penyihir tingkat senior atau archmage di tahun-tahun akhir Kekaisaran Sihir dan jauh dari pusat. Sehingga, penyihir legendaris yang mengetahui ritual aneh di masa lalu hanyalah yang ada di Pegunungan Kegelapan dan Paus Viken. Fitia tampaknya lebih penting daripada penyihir legendaris di Pegunungan Kegelapan.     

Di tahun-tahun akhir Kekaisaran Sihir, hanya ada dua legendaris papan atas di tiga kekaisaran. Selain mereka, adalah legendaris level tiga dengan jumlah nyaris 20, termasuk Fitia.     

Melihat tuannya telah pergi tanpa mengganggunya, Skoy si kucing kecil buru-buru berbalik dan mengikutinya.     

Mengikuti Dubenal berjalan ke dalam hutan, Nasdell menahan diri dalam waktu lama dan akhirnya bertanya, "Pangeran, kenapa Anda mengundang Lucien Evans?"     

"Karena Dracula menentang," balas Dubenal. Kemudian, merasa kalau itu tak cukup menunjukkan kebijaksanaannya, dia menambahkan, "Lucien Evans sudah mencapai puncak legendaris. Dia juga punya mantra legendaris spesial yang kuat seperti Advanced Time Stop, Eternal Blaze, Luxury Cracking, Snow Goddess's Forgiveness. Mustahil aku bisa mengalahkannya dalam pertarungan satu lawan satu. Jadi aku hanya bisa menunjukkan sisi kuatku dan menghancurkannya dengan pengetahuan."     

"Rapat ini sangat rumit dan akan jadi tempat sempurna menjalankan rencanaku. Lucien Evans tak bisa menghadirinya dengan aman."     

Nasdell menggebu-gebu. Memang sudah sepantasnya sebagai pangerannya. Dia sudah memiliki solusi untuk menghadapi Lucien dengan sangat cepat!     

...     

Di dalam Lembah Batu Berapi, gunung api meletus, menutupi langit dengan debu tebal yang terlihat seperti awan hitam pekat. Namun, tempat itu tak gelap sama sekali. Lahar yang meleleh menyinari segala di sekitar.     

Di luar tebing, kursi hitam yang terlihat seperti singgasana sudah diletakkan di tempat terbuka.     

Kursi-kursinya sudah diduduki oleh para ahli dengan pakaian serta penampilan berbeda. Ada kesatria legendaris dengan enam lengan, seorang Spirit Absorber (nama resmi yang diberikan Kekaisaran Sihir, tapi dikenal umum sebagai Mind Stealer, karena mereka ahli mengendalikan pikiran) yang punya kepala gurita, seorang penyihir legendaris yang mengenakan jubah hitam, seorang pria paruh baya yang menyebarkan intimidasi seekor naga, dan mata coklat yang menyebarkan banyak tentakel kecil yang punya mata kecil di mata lain.     

Kini setelah Fitia membawa Lucien masuk, kesatria berlengan enam di antara mereka mendadak menyeloroh, "Lucien Evans?"     

Dia terlihat terkejut dan curiga.     

"Lucien Evans?" Sosok legendaris lain mengenali identitas Lucien juga. Suasana di sana mendadak canggung.     

Meski mereka nyaris tak pernah meninggalkan Pegunungan Kegelapan, akan jadi hinaan pada pengetahuan mereka jika tak mengenal orang paling berbahaya di dunia ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.