Singgasana Magis Arcana

Pangeran Iblis



Pangeran Iblis

0Luka ilusi yang dalam muncul di perut Pangeran Iblis, mencabik dan menebas sisik, 'otot', dan tulang. Sehingga ia kehilangan banyak darah hitam yang merusak. Organ dalamnya menggeliat terus di dalam seperti iblis kecil yang ada di depan Lucien.     

Berteriak dalam suara yang mengejutkan seluruh demiplane, Pangeran Iblis mendadak membuka mulut dan meludahkan objek berbentuk manusia yang dipenuhi lendir. Ia punya tanduk iblis unik dan mengeluarkan hawa legendaris papan atas yang mengerikan. Hanya gelombang tak terjamah cukup menciptakan retakan, di mana lautan lahar bisa dilihat pada Scarlet Plain.     

Iblis punya bentuk seperti itu?     

Ia tak akan menampakkan sosok aslinya tanpa terluka parah?     

Apapun situasinya, kini sudah terlalu terlambat.     

"Eternal Blaze!"     

Setelah Lucien mengulurkan tangan kiri, kilauan yang panas menyengat mendadak meledak dari luka di perut Pangeran Iblis, seolah 10 ribu matahari datang bersamaan!     

Malfurion mau tak mau memejamkan mata meski sudah dilindungi tongkat hijaunya. Dia khawatir matanya bisa buta jika tak merapal pertahanan tambahan pada diri sendiri.     

Mengangkat Shield of Truth, Natasha memejamkan mata. Tanpa halangan celah abyssal, dia juga tak berani menatap sesaat ketika Eternal Blaze sedang dilakukan!     

Riak ilusi samar menyebar dari Shield of Truth dan benar-benar memisahkannya dari dunia nyata, menempatkan Natasha dalam dunia tak terjamah.     

Setelah kehilangan sebagian besar item sihir dan efek sihir, kepala kambing berwajah manusia milik Sovereign of Blood mengeluarkan lidah merah seperti ular untuk melawan kengerian pedang perak, bersama dengan dua pedang raksasa. Namun, karena Pangeran Iblis mengendalikan Sovereign of Blood, ia tak bisa menerima umpan balik dan perkuatan dari demiplane-nya. Lidah dan pedang raksasa retak satu per satu, lalu celah ilusi mulai menyebar menuju tubuhnya.     

"Bodoh, berusaha lebih keras lagi!" Dalam hati, mereka saling berteriak pada kepala satunya.     

Kepala anjing baru akan mengeluarkan serangan, ketika ia mendadak menyadari tatapan tajam. Sehingga, dia tanpa sadar menatap 'rekan'nya, namun tercengang oleh kilauan mengerikan yang membakar.     

"Mataku!" teriak si anjing.     

Lantas, ia merasakan cahaya murni tanpa batas menyapu dengan temperatur yang sangat mengerikan, menenggelamkan segalanya.     

"TIDAAAAAAAAAAAAAK!"     

Perut Pangeran Iblis menguap seluruhnya. Ledakan cahaya dan temperatur sangat tinggi yang bisa melelehkan segalanya melahap sosok berlapis lendir, begitu juga ekor dan kepalanya.     

Sebuah matahari cerah terbit di langit, menyingkirkan kegelapan dan mendominasi kegelapan asli.     

Lantas, badai energi, yang setara dengan ledakan begitu banyak gunung api, menyapu, menghancurkan segala yang menghalangi. Hutannya hancur, altarnya hancur, array batu hancur, dan Fortress of Flesh di kejauhan mulai hancur dan runtuh, seolah terkena gempa bumi mengerikan.     

Badai energi panas menghancurkan segalanya dan membakar apapun yang bisa dibakar di dataran.     

Iblis tercabik hingga berkeping-keping. Api dengan berbagai warna menyala di tubuh mereka.     

BOOM!     

Setelah cahaya muncul, ledakan memekakkan telinga akhirnya terjadi bagaikan petir. Seluruh demiplane Scarlet Plain berguncang hebat, seolah menjadi akhir dunia.     

Di langit, awan jamur membumbung, di mana bagian kepalanya memancarkan aura mencengangkan dan keindahan kehancuran. Ia menarik simpulan pada ledakan sebelumnya, lalu meninggalkan sebuah simbol yang layak diingat.     

Seraya melihat pada lingkaran awan, Malfurion akhirnya paham kenapa Eternal Blaze dianggap sebagai mantra kekerasan. Di sisi lain, Natasha berpikir kapan serangannya bisa mencapai level seperti itu.     

Krak, krak, krak. Serpihan tubuh mengenai tanah bercampur dengan sisik menghitam dan darah pekat. Namun, tanpa kemampuan pemulihan milik Demon Lord yang mengerikan, mereka tak ada apa-apanya selain mayat.     

Lucien menekan monocle-nya dan menatap pada awan jamur. Tubuh raksasa Pangeran Iblis tercerai-berai. Namun di sana ada lubang hitam yang sangat aneh dan kacau di bagian tengah. Dari sana, seseorang bisa melihat kolam yang menggelembung tanpa henti.     

Kegelapan dalam lubang menghilang, lalu pemandangan di dalamnya jadi jelas. Itu adalah lautan cahaya hijau di mana gelembung muncul tanpa henti. Ada terumbu dan pulau di lautnya, tapi mereka semua tercerai-berai karena dimensi merah yang menyebar di sekitar.     

"Abyssal Stomach dan Ocean of Acids..." Nama yang Lucien ucapkan dengan suara pelan adalah nama abyss di level itu dan juga lahan Pangeran Iblis. Kekuatannya akan mendekati tingkat legendaris saat bertarung di sana. "Kelihatannya serangan sebelum ini tak membunuh iblisnya..."     

Lucien tak menyesal. Biar bagaimanapun, dia hanyalah legendaris level tiga, dan dia belum menyiapkan material apapun sebelumnya. Apalagi, medan pertarungannya adalah abyss.     

Gelembung putih muncul di lautan Abyssal Stomach. Sebuah istana gelap dan muram bisa terlihat samar-samar di bawah. Itu adalah istana milik Pangeran Iblis.     

Gelembungnya semakin intens. Mendadak, sebuah wajah babon muncul dan menatap pada Lucien lewat jendela dua demiplane yang belum lenyap. Dengan kebencian besar, si iblis berujar,     

"Mortal, kau akan membayar ini!"     

Jelas ia terdengar lemah, yang mana bisa dipahami. Setelah disergap oleh Arrow of Nature, dan karena Eternal Blaze meledak di dalam tubuhnya, iblis tersebut nyaris lenyap seutuhnya.     

Namun, meski ia bisa kabur pada akhirnya, ia harus membuang tubuhnya agar bisa terlahir kembali dengan inti iblis yang ia letakkan di istana sebelum ini.     

Saat Pangeran Iblis selesai bicara, Lucien mendadak membelalak, karena dia melihat sebuah bayangan muncul dari istana bawah laut dan menyelimutinya dengan cepat!     

Bayangan hitam, bagaikan bunga karnivora yang mencerna makanan, menggeliat, membesar, dan berdetak.     

"Siapa itu?"     

"Gonheim, apa yang kaulakukan?"     

"Tinggalkan aku sendiri!"     

"Aku akan membunuhmu..."     

Suara jahat milik Pangeran Iblis terdengar dari bayangan hitam, namun semakin lama semakin lemah.     

"Gonheim? Demogorgon of Darkness?" Malfurion menyadari sesuatu setelah mendengar namanya.     

Lucien dan Natasha juga tahu apa yang dilakukan Gonheim meski mereka tak tahu apa yang direncanakan ratu elf!     

Ia melaju dengan cara terbaik untuk berevolusi: demi mendapatkan perhatian Abyss dengan melahap Pangeran Iblis!     

Tanpa sadar, Lucien melangkah maju dan berencana menghentikannya. Tak masalah jika iblis lain akan menjadi 'Pangeran Iblis, seorang legendaris papan atas, karena tak ada bedanya antara mereka. Tapi Demogorgon of Darkness dan Lord of Spectres adalah kandidat terburuk, karena mereka sangat mirip setan yang bisa menahan sifat membunuh, dan juga mampu merancang serta melakukan rencana jahat yang rumit.     

"TIDAAAAAAAAK!"     

Pangeran Iblis mendadak mengeluarkan tangisan pilu, sebelum suaranya mendadak berhenti.     

Gelembung mendadak muncul di Ocean of Acids, seolah dididihkan. Dimensi merah yang menggeliat di sekitar mendadak membeku, dan ia terhubung pada gletsyer dingin gelap.     

Di atas gletsyer ada istana gelap yang tinggi dan membeku di dalam es.     

Istananya mendadak mengabur, menampakkan singgasana hitam yang memunggungi Lucien. Bisa dilihat samar jika seseorang berlindung padanya.     

Langir di Scarlet Plain, Seething Ocean, Skeleton Land, dan Castle of Hypocrisies, dan plane lainnya mendadak meredup. Matahari lenyap, lalu kegelapan muncul. Hujan kekosongan turun dari langit.     

Raungan yang dipenuhi dengan hasrat membunuh beresonansi di seluruh abyss, bagaikan melodi yang dibuat dengan Dark Dialect.     

Para iblis yang tingkatnya lebih rendah daripada lord berlutut, bahkan termasuk spectre yang diciptakan oleh Apsis, sang Lord of Spectre.     

Will of Abyss menunjukkan kebahagiaannya atas pengkhianatan, pembunuhan, pelahapan, dan kekacauan!     

...     

Di dalam goa, lingkaran sihirnya lenyap, begitu pula proyeksi ratu elf dan Lankshear.     

Setelah patungnya ditembus oleh Arrow of Nature, Ferragond langsung mendapatkan keuntungan luar biasa dalam pertarungan melawan proyeksi iblis di dalam tubuhnya. Dia pun melenyapkannya dengan cepat dan mulai menyembuhkan lukanya. Untuk beberapa alasan, dia mendadak teringat pada percakapan antara ratu dan Lankshear barusan.     

"Kenapa rencanaku gagal? Bagaimana bisa Anda tahu..." Sebelum transformasinya berhasil, Lankshear masih bertanya dengan nada penyesalan.     

Aglaea, sang ratu elf, menghela napas. "Pangeran Iblis bukan sosok ahli yang pintar membuat dan menjalankan rencana. Dari mana rencanamu itu berasal?"     

"Demogorgon of Darkness mengkhianati Pangeran Iblis. Apa dia tak takut akan dibunuh oleh Pangeran Iblis yang murka bersama Demon Lord lain?" Lankshear tampaknya memahami sesuatu.     

Aglaea menggeleng. "Seperti kataku, ini adalah dunia kompetisi, di mana legendaris papan atas saling bersaing untuk menjadi demigod, dan legendaris lain mau melakukan apapun demi menjadi legendaris papan atas. Bagi Gonheim, ini adalah kesempatan paling berbahaya tapi juga terbaik. Kali ini, entah dia mati atau bisa melahap Pangeran Iblis!"     

"Mungkin, binasanya legendaris papan atas akan jadi pelopor sebenarnya dari dunia kompetisi..."     

Ferragond menenangkan diri dan berpikir dalam hati. "Meski Yang Mulia Ratu selesai melakukan status transformasi, aku takut masih jauh sebelum dia menjadi demigod ... Kuharap dia berhasil..."     

....     

Ocean of Acids menjadi dingin, dengan lapisan es tipis di bagian atasnya. Sementara gletsyer di belakang Benteng Beku menemui sungai asam.     

Dua demiplane ditempatkan di atasnya dan meleleh!     

Kegelapan pekat menyebar di bawah singgasana, lalu hawa mengerikan mendadak menguar, naik dari level satu, level dua, level tiga hingga ke puncak legendaris!     

Dalam lagu pengabdian, singgasananya berputar. Sosok yang duduk pada singgasana adalah pria tampan yang mengenakan tailcoat hitam dan rambut es panjang. Kulitnya cukup gelap. Selain sepasang tanduk iblis kecil di dahinya, dia tak terlihat berbeda dengan manusia.     

Matanya awalnya berwarna hitam, sebelum berubah menjadi warna lain yang berganti satu per satu.     

Gonheim, sang Demogorgon of Darkness, menatap Lucien, Natasha, dan Malfurion, begitu pula altar yang rusak, dengan hawanya. Dia pun berdiri dari singgasana dan membungkuk seraya tersenyum mencemooh, menekan dadanya dengan tangan kanan.     

"Terima kasih atas bantuannya."     

Itu adalah Pangeran Iblis yang baru!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.