Singgasana Magis Arcana

Saling Memunggungi



Saling Memunggungi

0Luar angkasa tak berujung di neraka sangat luas dan gelap, dengan bintang-bintang yang bersinar dan indah di dalamnya. Luar angkasa tersebut terlihat seperti langit bintang takdir, tapi ada beberapa perbedaan yang tak bisa dideskripsikan di antara keduanya.     

Luar angkasa perlahan muncul di setiap sudut neraka, tapi tak bertabrakan dengan Death Swamp, Silent Hell, Burning Metropolis, atau Endless Canyon, dan para setan tak terpengaruh sama sekali. Ia terlihat seperti hologram super besar.     

Sebuah aura yang berat dan tak berujung mengerdilkan segalanya yang muncul dengan penampakan luar angkasa, memberikan sensasi sedang melihat pada bintang di malam hari. Bahkan setan paling jahat dan brutal merasa kalau pikiran mereka kosong, sementara luar angkasa itu terlalu indah bagi mereka. Hidup sibuk mereka sangat konyol, dan satu-satunya yang layak dihormati dan didekap adalah luar angkasa luas.     

Untuk sesaat, skema, pengkhianatan, pembunuhan, api, dan darah yang memenuhi seluruh neraka terdiam, digantikan oleh keheningan. Neraka purba yang terbuat dari garis cahaya berwarna-warni tampak terperangkap dalam ruang dan waktu yang melambat, di mana rasa sakit, kebencian, dan semua perasaan negatif lebih tipis.     

Tujuh setan purba berdiri di tempat dan menatap Lucien dengan pandangan kosong. Benak mereka terlalu kacau untuk melakukan serangan atau menghentikan Lucien mengambil tindakan aneh.     

Di sisi lain, Lucien tak menganggap serangan tujuh setan purba sama sekali, karena dia kini ada dalam wujud mirip Viken di dunia material utama. Dia bisa memengaruhi dunia ini dan tetap tak bisa disentuh serta tak bisa diserang karena dia ada di ruang dan waktu yang berbeda.     

Dengan mata separuh memejam, Lucien mendadak membuka tangan, membuat gestur seolah akan mendekap alam semesta. Saat ini, sebuah bayangan mendadak merangkak keluar dari belakang jiwa murninya.     

Begitu bayangan merangkak keluar, wajah Lucien mengalami perubahan kecil. Ketampanannya masih ada di sana, melainkan kini memancarkan sensasi 'normal' yang aneh. Dia menjadi seseorang di mana para setan purba tak akan salah mengenali Lucien berdasarkan hawa dan ciri lain!     

Namun Lucien tak merasa aneh sama sekali, karena ia masih dirinya sendiri. Itu adalah dirinya dari kehidupan sebelumnya, Xiafeng!     

Xiafeng lah yang terjerat oleh wajah Lucien di Tungku Arwah!     

Bayangan yang merangkak keluar dari belakang Lucien baru saja menempelkan punggungnya di punggung Lucien. Setelah semakin jelas, ternyata sosok itu adalah Lucien lain dengan ciri serta kualitas jelas yang tak akan gagal dikenali oleh setan purba. Namun, Lucien itu tak punya aura lembut dan keras kepala.     

"Apa ini?"     

"Kenapa Lucien terbagi menjadi dua?"     

Setan purba menatapnya bingung, tak tahu apa yang sedang terjadi.     

Mendadak, sebuah kekosongan terbelah membentuk celah, lalu gaya tarik yang dahsyat dan mengerikan muncul, menyeret seluruh neraka purba ke dunia yang gelap dan terang.     

"Viken memanggil neraka purba dan mencoba meleburkan kita!" teriak Arrogance terkejut dan murka. Denyut perubahan dan hal-hal yang lebih mengerikan terjadi di dua sisi disaat bersamaan. Sisi mana yang akan mendapat perhatian mereka?     

Neraka purba dan setan purba adalah dua sisi di koin yang sama. Jika neraka purba dilahap dan dileburkan, tak akan ada lagi setan purba. Atau malah, sebuah setan purba yang lebih kuat akan muncul, tapi itu hanya akan jadi satu sisi Viken!     

Sementara neraka purba bergerak menuju dunia jahat dan suci perlahan namun pasti, Lucien tak menunjukkan reaksi dan terus mempertahankan wujudnya. Lucien di punggungnya membula tangan dan membuat gestur serupa.     

Pa!     

Begitu dua jiwa Lucien saling bersandar dengan tangan terbuka, tubuh Lucien di luar Gate of Desire hancur dan menyebar menjadi dunia pikiran dan jiwa, merangkak ke dalam dua Lucien.     

Wu!     

Dalam teriakan tanpa suara, jiwa dua Lucien memadat samar-samar, lalu punggung mereka saling terhubung karena adanya hubungan spesial.     

Dhuar!     

Seiring ledakan sungguhan terjadi, jiwa Lucien yang memiliki ciri Xiafeng mendadak membuka mata. Pantulan alam semesta luas yang muncul di seluruh neraka langsung membesar. Kini tak lagi dalam bentuk sungai bintang berkilau, dan bola api raksasa begitu pula planet dengan bermacam-macam ukuran bisa dilihat dengan jelas. Di antara mereka ada planet biru yang sangat indah!     

Dhuar!     

Jiwa yang memiliki ciri Lucien membuka mata disaat bersamaan. Namun, apa yang didekap tangannya adalah luar angkasa berisi elemen warna-warni. Kemudian, bintang-bintang dari Atomic Universe menyebar dan semakin berubah nyata. Apalagi, sudut pandang yang semakin meninggi menampakkan sebuah planet yang dikelilingi kabut.     

Lantas, pemandangan dua alam semesta berbeda memanjang dengan cepat. Mereka terpisah satu sama lain dengan dua Lucien di tengah sebagai pembatas!     

Krak! Krak! Krak! Krak!     

Tepat ketika pemandangannya sudah sempurna, seluruh neraka purba hancur dan mengeluarkan suara yang menandakan berada di ujung kehancuran, karena tak bisa menopang tekanan tak kasatmata.     

Arrogance, Hypocrisy, dan setan purba lain menatap satu sama lain dengan keheranan dan menyadari satu hal.     

"Lucien Evans mencoba naik ke level demigod!"     

Tapi caranya berbeda dari Thanos, Viken, atau Douglas!     

Apakah karena dunia kognitif mereka berbeda?     

…     

Di Kota Langit dan Rentato, kebanyakan penyihir dan warga menatap ke langit dengan putus asa. Bahkan serangan gabungan tiga demigod dan banyak legendaris papan atas tak bisa menghentikan kemajuan Viken. Siapa yang bisa menghentikannya sekarang?     

Dalam keadaan normal, beberapa penyihir dan orang biasa akan memberitahu diri mereka kalau kenaikan tingkat Viken bukan akhir dunia. Ada kemungkinan Viken menjadi murah hati setelah berubah menjadi tuhan sejati. Tapi, kegilaan dan kerusakan serta darah dan kekacauan yang mereka ciptakan masih segar. Tak ada yang menyangka Viken, yang dikenal sebagai King of Calamities, mendadak mengubah kepribadian.     

Melihat Viken perlahan meleburkan neraka purba dan Mountain Paradise, dan melihat serangan Douglas, Silver Moon, dan Lord of Hell tak mendapatkan hasil selain menghancurkan pertahanan Viken lalu mengeluarkannya dari wujud tak terjamah, para penyihir, bangsawan, dan warga semakin putus asa.     

Di bawah tekanan bencana, banyak sosok ahli mencoba terbang ke dalam dunia megah, siap memberikan kekuatan. Lebih baik terbunuh dalam pertarungan daripada menunggu dibunuh!     

Namun, peleburan Viken tak sepelan kelihatannya. Sebelum mereka mendekat, peleburannya sudah mendekati akhir.     

"Kira-kira apakah kutukannya berhasil…" Di dalam Institusi Atom, Heidi berkata sambil tersenyum mengejek dirinya sendiri. Karena pertahanan Allyn, mustahil bagi penyihir di dalam untuk menyerang.     

Annick menenangkannya. "Bukan berarti ritualnya berhasil. Paling tidak, wujud eksistensi Viken belum mengalami perubahan substansial."     

Tentu saja, itu hanya sementara.     

Di sekolah generik ketiga, meski tak satu pun dari para murid memahami pertarungan rumit tersebut, fakta bahwa Viken tak hancur dan bahkan tertawa keras memberitahu informasi pada mereka. Dada mereka terasa semakin berat.     

Mendadak, Ali menyipitkan mata dan menyeloroh, "Kelihatannya ada luar angkasa di dalam neraka purba!"     

'Neraka purba' adalah kata yang mereka ambil dari siaran.     

Ada luar angkasa di neraka purba? Murid lain mendongak, tak percaya dengan kalimat Ali.     

Namun, mata mereka mengatakan kalau, di dalam neraka purba yang perlahan ditarik ke dunia material utama, memang ada satu, tidak, dua luar angkasa yang terpisah. Salah satunya memiliki bola api raksasa dan sebuah planet biru, sementara satunya sama seperti yang dilihat Ali di observatorium luar angkasa, namun dengan planet tambahan yang diselimuti kabut!     

"Itukah planet tempat kita berada?" Douglas, sebagai demigod di perguruan astrologi, merasa kalau planet yang diselimuti dengan kabut sangat familiar, sementara luar angkasa lain sangat asing!     

Mendadak, matanya membelalak. "Itu luar angkasa yang sesungguhnya!"     

…     

"Tuan Evans!"     

"Orang yang ada di tengah luar angkasa itu Tuan Evans! Dua Tuan Evans!"     

Teriakan terdengar di Rentato, Allyn, dan setiap tempat yang bisa melihat anomali di langit. Kecurigaan dan rasa terkejut menyeruak di mana-mana.     

"Sungguhan guru kita!" Heidi langsung berubah senang.     

Meski dia tak terlalu paham kenapa gurunya muncul di neraka purba disaat genting seperti ini, tapi tetap hal yang menggembirakan jika ada yang mengganggu ritual Viken.     

Sprint berkata pelan, "Peleburannya seperti memelan!"     

Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, mereka melihat dua Lucien tubuhnya condong ke belakang. Punggung mereka perlahan melebur satu sama lain, lalu batasan yang saling tumpang tindih pun muncul.     

Krak! Krak! Krak!     

Suara retakan terdengar di neraka purba lalu berguncang hebat. Semua perasaan negatif, jiwa yang tersesat, dan setan purba terlihat perlahan menghilang.     

Meski luar angkasa yang melebur tak punya suara indah dan efek visual, pendekatan perlahan, kokoh, dan tanpa suara itu membuat orang-orang sangat terkejut!     

"Peleburannya melambat!"     

"Tuan Evans melambatkan peleburan Viken!"     

"Apa dia mencoba naik ke tingkat demigod?"     

Teriakan terkejut, bahagia, dan syukur terdengar di Allyn, Rentato, dan tempat lain. Harapan yang menyeruak muncul setelah keputusasaan!     

Heidi berkata dengan semangat, "Kalau guru kita berhasil menjadi demigod, neraka purba yang akan dileburkan Viken pasti langsung hancur!"     

"Haha. Kita benar-benar beruntung karena guru kita mencoba naik tingkat di neraka purba dalam keadaan genting begini!"     

Keputusasaan dan suasana suram lenyap sepenuhnya. Selain orang-orang yang masih bertarung, semua penyihir, kesatria, dan orang biasa melihat ke langit dengan gugup, berdoa agar Tuan Evans berhasil.     

Maltimus tercengang sesaat, kemudian tertawa. "Viken, hari ini bukan hari keberuntunganmu. Lucien mencoba naik tingkat disaat seperti ini dan di tempat itu!"     

"Itu hanyalah insiden kecil dan tak akan mengubah hasil akhirnya." Viken tak lagi tertawa sinting, melainkan berkata dengan nada sinis. Dia tak terlihat percaya diri.     

Maltimus tersenyum mencemooh. "Yang penting, Lucien sudah memperlambat kenaikan tingkatmu, lalu memberiku waktu dan kesempatan!"     

Kemudian, dia mencabik tangan kirinya hingga lepas, lalu tubuh aslinya yang tersembunyi di dalam neraka juga melepas tangan kirinya.     

Tangan kiri tersebut meledak tanpa suara menjadi genangan darah, kemudian berkumpul menjadi 'pintu' yang jahat dan kacau.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.