Singgasana Magis Arcana

Penjahat Paling Menyedihkan dalam Sejarah



Penjahat Paling Menyedihkan dalam Sejarah

0Saat dia selesai bicara, titik-titik cahaya muncul seperti danau yang memantulkan cahaya bulan saat malam. Di bawah angin sepoi, riak kecil menyebar.     

Titik cahaya langsung berkumpul di tangan Lucien dan berubah menjadi tongkat.     

Douglas, Maltimus, dan demigod lainnya tercengang. Apakah Lucien bisa memunculkan Space Staff, mantra legendaris, tanpa merapal seperti Viken yang sudah naik ke level tuhan sejati?     

Namun, mereka akhirnya paham. Kini setelah Lucien sudah mengetahui esensi sihir, merapal atau tidak merapal sebenarnya tak ada bedanya!     

Space Staff di tangan Lucien bergerak, kemudian area luas di depan mendadak sangat melambat yang mirip dengan efek Advanced Time Stop. Bahkan God's Arrival lain di tangan Viken pun membeku.     

Viken, yang mengatakan sebagai satu-satunya orang yang menggenggam misteri ruang dan waktu selain God of Truth, memiliki titik-titik cahaya di dalam tubuhnya, seperti cahaya sungai waktu yang legendaris. Cahaya tersebut membantu Viken menyingkirkan keadaan lambat.     

Maltimus berubah suram ketika melihat Space Staff Lucien berkumpul, karena ternyata, meski dia kebal terhadap efek Time Stop, dia tak bisa melawan kelambatan ini. Keadaan seperti itu tak langsung dirapal pada penerima, melainkan mengubah sekitar dengan cara tak biasa. Normalnya, tak mungkin dia kebal dengan itu!     

Apakah itu serangan demigod Lucien setelah dia menjadi demigod? Seperti Fateful Meteor milik Douglas?     

Douglas mengernyit. Dia menyadari kalau Space Staff tak hanya 'melambatkan' lingkungan sekitar Viken, tapi juga ditempatkan dalam wujud demigod yang berada dan tidak berada di dunia ini. Mirip dengan kondisi dunia kognitif.     

Kekuatan dahsyat Viken setara tuhan sejati dilepaskan, membuatnya menyingkirkan pengaruh Space Staff Lucien. Saat itu, perspektif luar angkasa luas di belakang Lucien naik, dan bola api raksasa serta planet birunya menghilang. Gumpalan kegelapan di mana tak ada sedikit pun cahaya muncul.     

Dhuar!     

Dari kegelapan, energi dahsyat menyeruak dan padam dengan cepat. Naik dan surut, seperti itulah keadaan lautan energi. Perubahan itu terlalu cepat untuk diamati bagi dunia lain. Tapi saat dilihat dari dunia ini, karena perbedaan kecepatan waktu, sosok demigod bisa merasakan fluktuasinya!     

Dhuar!     

Energi mengerikan yang menyeruak dan masuk ke dalam dunia lambat di sebelah Viken!     

Energinya lantas menjadi saluran yang menghubungkan dunia lain seperti dunia kognitif! Apalagi, karena kondisinya lambat, ia 'meminjam' fluktuasi energi!     

Dhuar!     

Energinya habus seolah diciptakan dari ketiadaan, menenggelamkan Viken, yang memancarkan kilau cahaya, dalam sekejap!     

Partikel muncul dan menghilang berpasangan. Dunia lambat pun dinetralkan dengan cepat. Di tengah amukan ombak energi, sebuah gumpalan cairan di mana cahaya dan kegelapan saling terjalin pun semakin membesar, kembali ke Viken. Namun, Viken terlihat lebih redup dan lebih lemah daripada biasanya!     

Setelah mengalami luka parah, Viken akhirnya pulih dan terlepas dari kegilaan yang disebabkan oleh ledakan energi negatif serta iman suci. Dia menggertakkan gigi. "Hanya karena God's Arrival-ku tak bisa mengenaimu, bukan berarti tak bisa mengenai orang lain. Aku tak percaya kau akan melihat mereka terbunuh tanpa melakukan apapun!"     

Lucien tergelitik. "Kenapa kau tak melihat sekitarmu dulu?"     

Indera Viken, yang sudah ditekan oleh ombak energi, menyebar. Dia merasa ada di udara dan Kota Suci ada di bawahnya. Sementara Allyn, Rentato, dan sosok legendaris di sekitarnya, tak ada di mana-mana.     

"Sebelumnya, kau terhubung ke setiap sudut dunia dan bahkan bisa langsung memengaruhi mereka hanya karena dunia megah saat kau naik ke tingkat tuhan sejati.     

"Itu adalah wujud dimensi tinggi, di mana jarak panjang dalam dimensi rendah lebih pendek. Tapi setelah kau gagal berubah ke wujud tuhan sejati, dan batasan antara tuhan dan manusia hancur, dunia megah jelas mulai menghilang. Penggunaan God's Arrival-mu semakin mempercepat prosesnya sehingga menghilang dengan cepat. Saat ini, kau hanya bisa memengaruhi Kota Suci dan menyerang kami yang ada di dunia megah."     

Lucien berkata sambil tersenyum. Di sisi lain, Douglas, Silver Moon, dan Lord of Hell berkumpul, lalu menghalangi Fernando, Hathaway, serta yang lain. Meski mereka tak bisa melawan God's Arrival di kekuatan level tuhan sejati secara individu, mereka masih bisa melawan serangan setelah bekerja sama.     

Komunikasi mereka terjadi lewat kekuatan spiritual. Percakapan panjang sebenarnya hanya butuh sesaat. Tubuh Viken gemetar hebat, kemudian dia merapal God's Arrival lagi. Sementara proyeksi dunia paralel di belakang Lucien berubah lagi!     

…     

Setelah Viken menyerang Lucien dengan God's Arrival untuk pertama kali dan meleset, sosok legendaris yang menyerang dari luar dunia megah, begitu pula penyihir, bangsawan, dan orang biasa di tanah, melihat mereka berubah samar dan menghilang dengan cepat di langit biru cerah.     

"Kenapa mereka menghilang?"     

Itu adalah pertanyaan dari alam bawah sadar. Tapi tak lama, setiap makhluk berakal dengan sedikit pengetahuan mendapatkan jawaban. Percobaan naik tingkat Viken sudah berakhir. Normalnya, fenomena aneh yang bisa dilihat seluruh dunia pun berakhir.     

"Kira-kira bagaimana akhir yang terjadi di sana…" Heidi menatap langir dengan khawatir.     

Sprint mendengus. "Viken hanya punya kekuatan tapi tak punya pengetahuan. Aku tak melihat bagaimana dia bisa memenangkan pertarungan saat dia tak bisa mengenai guru kita. Lupakan saja pertanyaan itu dan ingat ekuasi serta model yang baru guru kita berikan dan pelajari."     

"Ya, itu yang penting!" Annick merinding dan kembali sadar dari keadaan syok, setuju dengan saran Sprint.     

Heidi berpikir sesaat dan mengangguk sangat hati-hati. "Benar. Guru kita licik—tidak, arcanis agung cerdas yang punya pengetahuan dan kekuatan. Dia hanya akan membiarkan Viken mencapai akhir hidupnya dalam keputusasaan. Tak akan ada harapan lain baginya. Sistem arcana dan esensi sihir serta jiwa yang diberikan guru kita adalah signifikansi besar."     

Sehingga, para arcanis di Institusi Atom pun berkumpul, mencoba mengingat dan mempelajari ekuasi yang diberikan Lucien barusan.     

Pemandangan tersebut terjadi di setiap sudut Allyn. Semua orang rajin dan tekun. Itulah yang dibutuhkan untuk menstimulasi pikiran!     

Sementara siapa Viken sebenarnya?     

Yah, dia akan akan dibunuh oleh Tuan Evans. Tak perlu menyia-nyiakan waktu padanya. Belajar lebih penting!     

Natasha, yang turun dari langit, berkata pada Hellen di sebelahnya sambil tersenyum setelah menyadari situasinya, "Aku sudah melihat banyak peran dan opera, tapi Viken mungkin adalah penjahat besar pertama yang penuh penyesalan dan keputusasaan dan dilupakan sebelum pertarungan akhir terjadi."     

Mata Hellen kehilangan fokus. Dia mengabaikan kalimat Natasha dan bergumam sendiri, "Tipuan … Tipuan…"     

Karena tak bisa mengatakan apapun, Natasha mendongak dan melihat ke langit. Bahkan Witch of Iceland juga melupakan Viken.     

Sebenarnya, fakta dia bisa bicara dan tertawa di sini alih-alih pergi ke Kota Suci buru-buru untuk membantu suaminya juga menunjukkan sikapnya terhadap pertarungan akhir.     

…     

"Kau adalah satu, dan semuanya…"     

Dalam doa suci, cahaya suci meledak dan menyeruak ke arah Lucien. Tapi Viken tak memeriksa hasil God's Arrival kali ini. Dia hanya berbalik dan meninggalkan jangkauan God's Arrival, kemudian mencabik dimensi.     

Dia tak bisa mengenai musuh dan tak lagi punya sandera. Bagaimana caranya memenangkan pertarungan?     

Setelah tersadar, Viken jelas memilih menata ulang strategi—atau lebih tepatnya, kabur!     

Dhuar!     

Sebuah ledakan dahsyat terdengar, dan badai energi yang bisa menghancurkan dunia pun meledak!     

Dhuar!     

Badai energi bertabrakan dengan cahaya God's Arrival dan menghasilkan ledakan lain.     

Langit dipenuhi dengan kilauan sampai matahari pun tak terlihat dalam waktu lama.     

Badai energi yang menyapu mengganggu usaha kabur Viken, membuat tubuhnya semakin redup.     

"Lucien bisa melawan God's Arrival?" pikir Viken kaget.     

"God's Arrival-mu adalah 'tuhan sejati'mu. Ia hanya punya kekuatan tapi tak ada levelnya. Mudah melawannya selama ada cukup energi." Lucien perlahan muncul di atas.     

Baru saja, dia mengeluarkan dan menciptakan anti-proton dan materi lain, mengubah Positron Cannon menjadi Antimatter Cannon. Lewat badai energi yang disebabkan oleh pemusnahannya menggunakan materi umum, mantra berhasil membelokkan lautan cahaya yang disebabkan oleh God's Arrival.     

Meski God's Arrival punya efek spesial lain, seperti memperlambat waktu dan mengunci jiwa, mereka tak bisa memberikan efek pada Lucien yang berada di level demigod sekarang.     

"Apalagi, apa kau sudah merasakan kalau kekuatanmu semakin lemah setiap kali kau menggunakan God's Arrival?" Lucien tersenyum dan memunculkan Space Staff lagi. "Itu karena sumber kekuatan iman dan perasaan negatifmu sudah kaurusak sendiri dan tak bisa dikembalikan dalam waktu dekat. Makanya, kekuatanmu tak bisa diisi ulang setelah digunakan."     

Setelah bicara, Lucien mengacungkan Space Staff dan mengunci dimensi di sekitar, memperlambat perubahan dan menyabotase usaha kabur Viken.     

Badai energi lain menyeruak, dan tubuh Viken sudah hampir hancur.     

Kali ini, sebuah bulan yang indah dan cerah turun dari langit. Life Deprivation dirapal, lalu bintang jatuh dengan ekor panjang jatuh tanpa suara.     

Setelah pemandangan indah itu muncul, Viken meronta hebat dengan sorot mata bengis. Dia terlihat tembus pandang dan menyebar lagi.     

"Kau akan mati bersamaku meski aku harus mati!"     

Setelah menerima serangan beruntun, dia sudah sekarat. Menjadi pria brutal selama ini, dia tentu terpikirkan untuk meledakkan diri. Jadi, dia mengubah statusnya dan menerjang ke arah Lucien.     

Melihatnya, Lucien tersenyum, lalu tubuhnya berubah tembus pandang lagi, seolah dia akan lenyap dari dunia ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.