Singgasana Magis Arcana

Hades’s Right Hand



Hades’s Right Hand

0Di dalam Gereja Radiance…     

Liege of Death, setelah berubah menjadi bayangan, tak langsung menyerang. Setelah menemukan lokasi Francois, dia mundur ke pojokan gelap di luar ruangan, menunggu perpindahan malam dan siang, dan saat ketika gerbang katedral terbuka. Itu akan jadi saat ketika Francois paling rileks dan tak waspada.     

Jika dia merapal mantra sekarang, Francois mungkin merasakan bahaya dan bertahan tepat waktu.     

Karena mereka akan bertarung di katedral, dia tak yakin bisa mengalahkan Francois saat dia belum kembali ke masa primanya.     

Meski katedral dilindungi oleh God of Truth, lalu cahaya terus menyala di malam hari, masih ada kegelapan yang tak bisa dijangkau cahaya. Liege of Death berdiri seolah dia sudah melebur bersama kegelapan.     

Di aula di mana lingkaran teleportasi dipasang, Francois berdiri dan menunggu pesan dengan tidak sabar. Orang lain mungkin tak mengetahuinya, tapi dia tahu jelas kalau hasil yang akan memengaruhi masa depan atau situasi dunia akan terjadi malam ini!     

Cahaya suci mendadak menyeruak dan bersinar di dalam lingkaran, menyinari seluruh ruangan dan membuatnya seterang saat siang hari. Hawa kekuatan suci menyelimuti segalanya.     

"Apa ada hasilnya?" Francois langsung menatap lingkaran teleportasi.     

Kali ini, dua titik cahaya merah mendadak muncul dalam kegelapan. Liege of Death sudah merasakan kesempatan terbaik untuk menyerang. Gelombang yang diciptakan oleh lingkaran teleportasi bisa menutupi semua jejak sebelum mantra dirapal, khususnya ketika perhatian Francois sedang terpusat pada pesan.     

Dia mengangkat tangan kanan, kemudian lengan panjang jubah sihirnya bergerak ke belakang secara alami, menampakkan tangan pucat yang kering tanpa mengandung air. Setiap inci kulitnya dan setiap garis di tangan berbeda serta menguarkan hawa kematian. Seiring mereka berkumpul menjadi Runes of Immortality, hawa air samar muncul, lalu hawa gersang tercipta. Seolah-olah dunia kematian sudah diciptakan ulang dengan tangannya.     

Tannanois menekuk empat jari dan hanya menyisakan jari telunjuk. Kuku yang busuk berkilau dalam warna hitam dan abu-abu yang misterius.     

Tubuh Liege of Death perlahan berubah transparan, tak ada bedanya dengan wajah arwah. Kemudian dia diserap oleh jari telunjuknya sendiri, menyisakan jari abu-abu di sana.     

"Ahh!!!"     

Teriakan pilu mendadak terdengar, kemudian sebuah wajah buram melayang keluar dari ujung jari, mulutnya terbuka, wajah itu membabat jarak dalam sekejap dan menerjang ke punggung Francois!     

"Pembunuhan?" Francois melihat lingkaran teleportasi dengan bingung. Dia tak paham kenapa dia akan dibunuh dalam Gereja Radiance yang sangat dijaga ketat.     

Kilauan menyeruak dari tubuhnya. Item unik terpicu dan mencoba menghentikan wajah arwah meluber masuk.     

Namun, jari yang sudah berubah hitam, putih, dan abu-abu mendadak muncul di depan Francois. Melewati pertahanan yang hampir hancur, kemudian jarinya mengetuk dahi Francois perlahan.     

Serangan awal tersebut adalah mantra paling kuat dan unik milik Liege of Death yang dinamakan sebagai Death Resonance. Penyihir lain memberinya nama: God of Death's Call. 'Jari' di serangan kedua hanyalah satu-satunya item legendaris yang dimiliki Liege of Death, Hades' Right Hand, yang hanya bisa digunakan satu kali!     

Wajah bingung dan terkejut Francois membeku, kemudian tubuhnya berubah hitam dan abu-abu dengan cepat.     

…     

Fernando terbang di udara dalam diam, lalu melihat kalau katedral di kota bergetar hebat seolah terkena gempa bumi, kemudian sebuah celah di mana lahar merah mengalir sedang dilahap oleh katedral seperti mulut monster.     

Hawa kekuatan suci legendaris menyeruak di dalam katedral, lalu sebuah cahaya suci membumbung ke langit. Namun cahaya suci itu diselimuti oleh bola hitam dan ditarik ke bawah. Bola itu terbang semakin lambat, kemudian mulai turun alih-alih naik hanya setelah tiga detik, lantas jatuh ke dalam lahar membara.     

Kemudian, retakan bumi tertutup dan tak ada tanda-tanda gempa kecuali katedral yang hilang, begitu pula pendeta di dalam.     

"Kendali bumi di level sehebat itu…" Fernando merasa itu adalah kekuatan paling dahsyat dari kelas bumi yang pernah dia lihat. Tentu saja, kekuatan terbaik yang dia pernah lihat adalah mantra serupa dari penyihir tingkat lingkaran 9. "Selain itu serangannya diarahkan ke Gereja…"     

Dari sana, dia menyimpulkan kalau serangannya dilakukan oleh kawan alih-alih lawan. Jadi dia mendarat perlahan dan menunggu matahari terbit, sehingga dia bisa menyelinap ke kota dan mencaritahu apa yang terjadi.     

…     

Di Aula Bright di Lance, Kota Suci…     

Jenggot paus tua dan rambutnya sudah putih sepenuhnya, lalu keriputnya semakin banyak. Dia terlalu tua sebagai manusia hidup. Dia memakai mahkota suci dan memegang tongkat platina, lalu melihat kardinal agung dan kesatria suci di bawah. Matanya sejernih sebelumnya. "Kecuali anggota yang diwajibkan mengawasi benteng, semua kardinal agung ada di sini."     

Suaranya serius tapi terkesan suci. Setelah jeda sesaat, dia mengangkat tongkat platina dan berkata dengan serius, "Tuhan telah menunjuk paus baru dalam ramalan. Sementara aku, aku akan kembali ke pelukan Tuhan di Mountain Paradise malam ini."     

"Ini adalah kemurahan hati Tuhan. Kontribusi Anda pada Gereja seluas Boundless Ocean." Semua kardinal agung menunduk dan berkata dengan hormat.     

Paus tua mengangguk pelan. "Kontribusi kita adalah apa yang kita dapat. Dengan ini kuumumkan ramalan Tuhan. Paus baru adalah…"     

Matanya menyapu semua wajah beberapa kardinal agung. Dia puas dengan ketenangan dan ketaatan mereka, sehingga dia berkata,     

"Griffith!"     

"Kerajaanmu tiba, kehendakmu akan dijalankan, di bumi seolah di surga." Seorang pria paruh baya memakai mantel bersih berjalan keluar dari kerumunan dan berlutut. Kulitnya gelap, wajahnya biasa. Satu-satunya hal yang membedakannya dari rakyat jelata adalah dia tak punya keriput sebanyak mereka. Namun setiap gerakannya penuh pesona.     

"Hanya kebenaran yang abadi!" Semua kardinal agung berlutut dan membuat salib di dadanya.     

Kemudian, semua orang berdiri dan melihat Griffith berjalan di tujuh anak tangga.     

Setelah Griffith melangkah, nyanyian suci, cahaya suci, dan malaikat bagai pasir muncul satu per satu, membuat Griffith terlihat seperti berjalan di dunia God of Truth.     

Lance diselimuti oleh cahaya suci. Semua pendeta dan umat berlutut lalu berdoa.     

Proyeksi Mountain Paradise muncul di udara, menciptakan garis cahaya suci pada Griffith, yang terlihat seperti lingkaran cahaya.     

Griffith berjalan ke tangga terakhir lalu mengambil tongkat platina dari paus tua dengan serius dan hormat. Lalu dia berbalik pada kardinal agung dan mengangkat tongkatnya tinggi-tinggi.     

Kali ini, sebuah suara yang suci dan mengintimidasi terdengar dari ketinggian.     

"Nama sucinya adalah Gregory!"     

Paus tua pun tersenyum. Tubuhnya mendadak berubah transparan, seolah dia roh kudus paling suci. Kemudian dia hancur menjadi banyak titik cahaya yang terbang menuju proyeksi Mountain Paradise.     

"Mulai hari ini, aku adalah Gregory!"     

Semua kardinal agung berlutut lagi. "Hanya kebenaran yang abadi!"     

Di depan kardinal agung ada pria berambut pirang berjubah putih. Wajahnya tirus dan tampan, tubuhnya tinggi, kecuali hidung mancungnya terlihat agak mengintimidasi.     

Kali ini, dia lebih berkonsentrasi dan lebih khusyuk daripada kardinal agung lain di sana.     

Di belakangnya, beberapa kardinal agung menunduk semakin rendah, mencegah orang lain melihat wajah mereka.     

…     

"Apa? Tempat ini sudah diambil alih oleh Mother God of the Earth?" Fernando sudah membayangkan beberapa skenario di mana dia akan bertemu dengan penyihir kuat, atau seseorang telah memanggil Devil Duke, atau naga emas purba menyerang mendadak. Dia tak menyangka kalau tempat itu menjadi teritori Gereja Mother God of the Earth!     

Dia tak perlu menyelidikinya. Setelah dia menyusup ke dalam kota, banyak pendeta Mother God of the Earth sedang mengantarkan fakta pada para umat.     

"Jadi Mother God of the Earth yang membunuh kardinal agung sebelum ini? Masuk akal. Hanya legendaris papan atas yang ahli dalam mantra kelas bumi yang bisa membunuh seorang kardinal agung yang dilindungi katedral dengan mudah…" Fernando kini paham.     

Sebenarnya, Douglas, Arnold, dan dia sudah menduga kalau agama sesat, yang berdiri melawan Kekaisaran Sihir bersama Saint Truth sejak Perang Fajar dimulai, akan berubah melawan mereka setelah Saint Truth semakin kuat. Kasus sebelumnya sudah membuktikannya, seperti Sun God yang dibunuh oleh God's Arrival. Tapi dia tak menduga kalau Mother God of the Earth berdiri sangat mendadak!     

"Hasilnya mungkin berbeda kalau Mother God of the Earth berkhianat saat penyerangan di Lance…" Fernando pun menerima fakta kalau Mother God of the Earth mengkhianati Saint Truth, tapi dia menyayangkan karena terjadi sangat terlambat. Dia berpikir, 'Mungkin karena tekanan Saint Truth tanpa paus, pasukan koalisi akhirnya memutuskan memberikan kompromi signifikan pada Mother God of the Earth."     

Fernando berdiri di depan gereja Mother God of the Earth yang baru didirikan. Dia ragu-ragu sejenak, tapi memutuskan untuk tidak masuk. Biar bagaimanapun, ada banyak penyihir di antara penjaga malam, sementara pendeta Mother God of the Earth pasti terlalu sensitif untuk percaya padanya. Lebih baik sekalian dia pergi ke Aalto secepat mungkin dan mencari teman yang dia kenal.     

"Antec selalu bilang kalau teman seangkatannya, Stanis, punya bakat menonjol dan akan menjadi penyihir legendaris. Heh. Lebih baik kutemui dia." Fernando meningkatkan kecepatan dan mencoba keluar dari kota, mengingat pembicaraan dengan temannya.     

Saat dia melewati dua pendeta, dia mendadak mendengar salah satunya berkata dengan suara pelan. "Griffith dipilih menjadi paus. Nama sucinya adalah Gregory."     

"Paus baru sudah lahir?" Fernando tercengang sesaat. "Apa yang dipikirkan Ivan?"     

Dia harus segera pergi ke Aalto untuk mencaritahu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.